Jenderal besar Jia li, siapa yang tidak mengenal nama nya? semua pasti mengenal nya dari rakyat biasa sampai orang-orang yang memiliki pengaruh di negara China.
Dia adalah jenderal besar di kemiliteran China orang yang paling di segani sekaligus di takuti, "Cold-hearted women" itulah julukan nya.
Dia lah jenderal wanita satu-satu nya di kemiliteran China, sifat nya yang dingin dan tak tersentuh membuat dia di takuti oleh para bawahan nya, cara dia menangani musuh-musuh nya sangatlah mengerikan, dia tidak akan segan-segan menebas leher musuhnya jika musuh nya main-main dengan nya.
Tapi siapa sangka jenderal yang paling di takuti serta disegani oleh para bawahan bahkan sampai para musuhnya akan mati saat dia sedang menangani musuh nya yaitu kelompok mafia yang sudah meresahkan negaranya itu,
Saat sedang menjalani tugas nya dia tidak sengaja tertembak oleh musuhnya akibat kelalaian nya, saat dia sedang berfikir bahwa itu akhir hayat nya dia tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh tuan putri kekaisaran Liu.
Tuan putri yang lemah,penakut dan selalu di tindas oleh permaisuri Annchi dan juga Liu Yin putri permaisuri.
"Tenang saja aku akan membuat hidup mereka yang sudah menindas mu sampai membuat mu meninggal, hidup bagaikan di neraka" batin Jia Li
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Temu Samini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7. Ibu kota Lixin (REVISI)
"Wow perfect" ucap Jia Li dia amat sangat puas akan perubahan nya.
Tak lama Jingmi datang dia hendak menyiapkan pemandian untuk putri Liu mei.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar membuyar kan lamunan Jia Li yang sedang mengagumi wajah baru nya.
"Masuk" ucap Jia Li tanpa menoleh, karena dia tahu yang datang pasti Jingmi yang akan menyiapkan pemandian nya.
Setelah terdengar perintah masuk dari dalam Jingmi pun langsung masuk, saat dia masuk dia amat kaget dengan perubahan junjungan nya itu.
"Salam putri, anda ingin sarapan atau mandi dulu putri?" tanya Jingmi dengan sopan dan sedikit membungkuk.
Setelah itu Jia Li menoleh dan menghadap Jingmi dan betapa terkejutnya Jingmi melihat perubahan putri Liu Mei dia bahkan tak berkedip sama sekali melihat putri Liu Mei yang sekarang.
"Pu-putri a-apa benar ini anda?" tanya Jingmi dengan terbata-bata karena kaget.
"Hemm, apa kau tak percaya jika ini diriku putri Liu Mei, Jingmi?" ucap Jia Li dengan suara yang dingin dan tatapan datar nya.
"Bu-bukan seperti itu maksud Nubi putri, sekarang putri sangat lah berbeda sangat sangat cantik bagaikan Dewi putri" ucap Jingmi dengan terbata-bata sekaligus terkagum-kagum.
Jia Li yang mendengar pujian Jingmi pun sangat senang dia bahkan tersenyum kecil sangat-sangat kecil hingga siapapun tak bisa melihat nya.
"Siapkan pemandian dulu Jingmi aku ingin mandi dulu" perintah Jia Li pada Jingmi.
"Bahkan jika anda tak mandi pun kecantikan anda tak akan luntur putri" gumam Jingmi tanpa sadar.
Jia Li yang mendengar gumaman Jingmi pun mengangkat sebelah alis nya karena heran dengan perkataan dayang nya itu.
"Apa maksud mu Jingmi?" ucap Jia Li seraya mengangkat sebelah alis nya.
"Ah ti-tidak Putri, maaf kan Nubi bukan maksud Nubi berbicara seperti itu, Nubi pantas di hukum putri" ucap Jingmi seraya bersujud di hadapan Jia Li.
Jia Li yang melihat Jingmi bersujud di hadapan nya pun sangat kaget karena tak menyangka Jingmi akan melakukan hal seperti itu.
"Bangun Jingmi, apa yang kau lakukan jangan bersujud seperti itu pada diriku aku bukan tuhan!!" ucap Jia Li dengan suara dingin seraya membantu jingmi berdiri.
"Ma-maaf putri" ucap Jingmi dengan menunduk dan suara yang kecil.
"Sudah, lain kali jangan melakukan hal seperti itu lagi pada diriku kau paham!!" ucap Jia Li dengan datar.
"Hamba paham putri" ucap Jingmi seraya menganggukkan kepalanya.
"Sekarang siapkan pemandian setelah siap, kau siapkan sarapan nya" perintah Jia Li
"Baik putri" ucap Jingmi
Setelah pemandian siap Jia Li langsung berjalan ke arah kamar mandi, Jingmi pun segera menyiapkan sarapan sesuai perintah Jia Li setelah selesai dengan ritual mandi nya Jia Li pun bergegas memakai hanfu yang berwarna hijau.
Hari ini dia berencana akan pergi melihat kota Lixin yaitu ibu kota kekaisaran Liu dia sangat bosan berada di paviliun teratai setiap hari nya selama dia berada di jaman kuno ini ia tak pernah sekalipun melihat dunia ini karena itu hari ini Jia Li akan pergi jalan-jalan dan melihat-lihat dunia pada jaman dulu itu seperti apa.
Setelah selesai memakai hanfu dan merias diri Jia Li pun duduk di depan meja makan yang ada di ruangan itu, tak lama Jingmi pun datang dengan membawa sarapan, Jingmi sangat penasaran dengan putri Liu Mei kenapa hari ini dia sangat rapi, setelah meletakkan sarapan Jingmi pun memberanikan diri bertanya pada Jia Li.
"Tuan putri anda akan pergi kemana? kenapa sangat rapi sekali?" tanya Jingmi
Jia Li yang hendak makan pun terhenti karena pertanyaan Jingmi.
"Aku akan pergi ke ibu kota, aku sangat bosan berada di paviliun terus" ucap Jia Li dengan dingin dan ia pun melanjutkan sarapan yang tertunda itu.
Jingmi yang mendengar ucapan putri Liu Mei sangat kaget, pasalnya putri Liu Mei tak pernah keluar dari kediaman nya dan sekarang ia hendak pergi ke ibu kota.
Jingmi pun sangat khawatir akan keselamatan junjungan nya itu dan ia pun melarang putri Liu Mei pergi namun usaha nya sia-sia.
"Ta-tapi putri selama ini anda tidak pernah keluar kediaman bagaimana jika anda kenapa-kenapa saat di perjalanan menuju ibu kota Nubi khawatir pada putri" ucap Jingmi dengan nada khawatir
Jia Li yang sudah selesai dengan sarapan nya pun hanya memutar bola mata malas, pasalnya Jingmi sudah seperti meremehkan dirinya, 'Apa Jingmi tidak tahu jika ia adalah jenderal besar? O'iya Jingmi kan memang tak tahu hahaha' batin Jia li seraya tertawa geli di dalam hati nya.
"Tenang lah Jingmi aku bisa melindungi diriku sendiri, kau tenang saja aku pandai beladiri dan bermain pedang jadi kau tenang saja tak akan ada yang bisa melukai ku" ucap Jia Li seraya berdiri berjalan menuju meja rias nya untuk mengambil cadar.
Bagaimana pun ia sekarang harus memakai cadar jika hendak pergi kemana-mana jika tidak sudah di pastikan ia akan membuat para lelaki pingsan dan para wanita iri melihat kecantikan nya.
'Pandai beladiri? sejak kapan putri pandai beladiri dan bermain pedang?' batin Jingmi heran karena setahu dirinya putri Liu Mei tak pernah belajar beladiri dan bermain pedang jadi sejak kapan ia pandai beladiri?.
"Maaf tuan putri jika Nubi lancang, tapi sejak kapan putri pandai beladiri dan bermain pedang?" tanya Jingmi
Jia Li yang mendengar pertanyaan Jingmi pun menjadi bingung dan gelagapan.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, Comen and vote ❤️🤗
semoga tetap seperti ini sampai end