NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Didalam kamar Kristina

Setelah kejadian tadi, Kristina terus berbicara sendiri didalam kamarnya. "Aduhhh kok jadi deg deg kan gini mau keluar kamar" Ucap Kristina yang sedang sendiri dikamarnya.

"Lo sih Na ngapain juga pakai baju kayak tadi kan jadi malu, apa lagi Rafendra sampai lihatin lo" Ucap Kristina dengan dirinya sendiri.

"Gimana ini, apa gua enggak keluar aja ya, tapi nanti Papa sama Mama pasti nyariin gua kalau makan malam" Guman Kristina kembali. "Aduhhh kok jadi serba bingung gini sih gua, biasanya juga santai santai aja" Ucap Kristina kembali.

"Oke Na kuatin batin lo, jangan sampai salah tingkah di depan dia, bismillah" Ucap Kristina yang sambil berjalan keluar kamar. Tanpa dia sadari Rafendra juga keluar dari kamar tamu sontak mereka berdua akhirnya berpapasan didepan kamar mereka masing masing.

"Na, aku kira tadi kamu udah enggak di kamarmu" Ucap Rafendra. "Emmm emmm gua tadi dikamar ini mau turun buat siap siap makan malam" Ucap Kristina yang gelagapan karena melihat Rafendra.

"Oh iya udah, mau bareng ke bawah atau kamu duluan Na" Ucap Rafendra. "Emmm gua dulu aja kalau gitu, hehehee" Ucap Kristina yang salting didepan Rafendra.

"Iya udah silahkan, aku tag di belakangmu" Ucap Rafendra. Setelah berbincang sebentar akhirnya mereka berdua turun dari lantai dua rumah Kristina.

Diruang tamu Subroto sedang duduk santai sambil melihat berita tentang perkembangan bisnis di Indonesia dan mencari peluang dari bisnis bisnis yang belum ada.

"Lohhh lohhh lohhh ko jalanya enggak beriringan?" Ucap Subroto yang melihat anaknya berjalan didepan Rafendra.

"Apa sih Pa" Ucap Kristina yang malu dan wajahnya berubah merah merona. "Hahahaha kamu itu Na kalau udah jatuh cinta mudah sekali di tebak" Ucap Subroto.

"Papaaaaaa diam" Ucap Kristina sambil malu malu didepan Rafendra. "Maksud om gimana ya om?" Ucap Rafendra yang bingung dengan ucapan Subroto.

"Husttt udah lo diem aja enggak usah tanggapin omongan Papa gua" Ucap Kristina yang berbalik menghadap Rafendra. "Iya iya Na" Ucap Rafendra.

"Udah Fen sini, enggak usah tanggapin Kristina dia emang gitu kalau lagi kasmaran" Goda Subroto kepada anaknya. "Udah aah Pa, Kristina mau nyusul mama aja didapur" Ucap Kristina yang pergi kearah dapur meninggalkan Rafendra.

"Sini Fen duduk" Ucap Subroto sambul menepuk kursi sebelahnya. Rafendra hanya mengikuti perintah Subroto dan duduk disamping Subroto.

"Gimana Fen, anak saya cantik kan?" Ucap Subroto. "Aduhh gimana ya om, kalau dibilang cantik sih tidak ada duanya om" Ucap Rafendra yang blak blakan.

"Hahahahaha, jadi gimana Rasanya pacaran sama anak saya?" Tanya Subroto kembali. "Kalau saya sih om, nyaman nyaman saja jalaninnya Kristina juga baik dan perhatian ke saya om" Ucap Rafendra.

"Maaf ya om, kalau saya berbohong karena ini semua permintaan bos saya" Ucap Rafendra didalam hatinya.

"Hahahaha bagus bagus, tapi ingan saya titip jagain anak saya Fen dan lindungi dia soalnya banyak musuh bisnis saya yang mau menculik Kristina untuk menjadi alat sebagai penghancur bisnis keluarga saya" Ucap Subroto sambil memohon kepada Rafendra.

"Baik om, sesuai dengan tugas yang diberikan jendral Herman dan om saya akan laksanakan semaksimal mungkin om" Ucap Rafendra.

"Bagus bagus, tidak salah saya memilihmu jadi calon buat Kristina, hahahaha" Ucap Subroto. "Maksudnya om bagaimana ya, calon apa?" Tanya Rafendra yang bingung.

"Waduh saya keceplosan, hehehe" Ucap Subroto. "Nanti biar Herman saja yang menjelaskan ke dirimu intinya saya titip jagain anak saya dan sayang i dia sepenuh hati mu Fen" Perimintaan Subroto kepada Rafendra.

"Siap om" Ucap Rafendra yang mengiyakan permintaan Subroto. Subroto yang mendengar itu bersyukur karena anaknya sekarang aman ditangan Rafendra. Karena dia tau betapa hebatnya sosok Rafendra itu.

Didapur.

Kristina yang meliha mamanya dan pembantunya sedang menyiapkan makan malam pun menghampiri mamanya itu. "Ma, mama kok masak banyak banget?" Tanya Kristina.

"Iya dong Nak, kan buat makan kita semua malam ini kan ada kamu dan pacarmu jadi mama dan mbok sedikit masak banyak" Ucap Linda.

Kristina melihat dimeja sudah tersedia berbagai jenis makanan mulai dari ayam, sayur sayuran, gorengan hingga minuman. "Iya udah Kristina bangun kalau gitu" Ucap Kristina yang mendekat ke arah Mamanya.

"Loh jangan Nak, kamu temenin Rafendra dulu sana kasihan masak kamu tinggal" Ucap Linda. "Rafendra baru ngobrol sama Papa ma, paling bentar lagi paman ikut gabung bersama mereka" Sahut Kristina.

"Oalah, mama kira Rafendra sendirian, iya udah sini bantu mama, hitung hitung kamu sekalian latihan jadi istri, hehehehe" Ucap Linda.

"Lahhh kan Kristina belum mau menikah Ma kenapa harus latihan sekarang" Tanya Kristina. "Namanya orang latihan itu enggak harus nunggu sampai mau nikah nak" Ucap Linda dengan senyuman diwajahnya.

"Iya siapa tau nanti kamu minta cepat cepat nikah sama Rafendra" Goda Linda kepada anaknya itu. Kristina yang mendengar itu mulai berubah wajahnya menjadi merah merona.

"Mama ishhh apaan sih, iya enggak gitu juga konsepnya Ma" Sahut Kristina yang malu malu. "Hahahaha ya kalau lebih cepat lebih baik kan nak dari pada dosa lama lama pacaran" Goda Linda kembali.

"Udah ahhh ma, jangan bahas itu dong" Ucap Kristina yang wajahnya semakin memerah. "Buk lihat itu wajah nona jadi merah kayak malu malu tapi mau, hehehehe" Ucap Mbok Ijah pembantu dirumah Subroto dan Linda.

"Ehhh iya ya mbok kok wajahnya jadi merah gitu, apa jangan jangan udah kebelet ya mbok, hehehehe" Linda menambahi godaannya itu.

"Ahhh mama sama simbok gitu kompak kalau goda aku" Ucap Kristina yang makin salah tingkah. "Hahahaha, maaf nak soalnya kamu itu kalau sedang jatuh cinta mudah sekali buat digoda" Ucap Linda sambil tertawa.

"Udah Ma, jangan godain Kristina terus nanti kedengeran sama Rafendra" Ucap Kristina sambil melihat ke arah ruang tamu. "Iya enggak apa apa kan kalau kedengaran Rafendra itu namanya kode dari calon mertua" Sahut Linda yang kembali menggoda Anaknya itu.

Kristina yang mulai salting dan wajahnya memerah tidak bisa mengontrol rasa senang dihatinya karena godaan dari mamanya itu. "Udah Ah ma, sini Kristina bantu" Ucap Kristina sambil mengambil piring yang dibawa oleh mamanya itu.

"Wah wahh kalian pada ngobrolin apa kok kayaknya asik sekali sampai kedengeran dari ruang tamu" Ucap Jendral Herman yang datang di ruang makan bersama Rafendra dana Subroto

"Iya Ma kalian ngobrolin apa sih kok wajah Kristina sampai merah gitu" Ucap Subroto yang melihat wajah anaknya. "Ehh iya Na wajahmu kok merah, kamu sakit?" Tanya Rafendra setelah melihat wajah Kristina.

"Ehhh enggak Fen, gua enggak sakit ini cuma.... " Ucap Kristina yang terhenti karena bingung mau bilang apa ke Rafendra. "Oh ini nak tadi kami bertiga cuma bercanda membicarakan masa lalunya Kristina yang lucu lucu" Ucap Linda yang membantu menjawab pertanyaan Rafendra.

"Oh gitu ya tante, pantes wajah Kristina jadi merah gitu, hehehehe" Ucap Rafendra. "Udah lo jangan ikut ikutan ngejek gua dah" Ucap Kristina yang malu malu melihat Rafendra.

"Iya udah yuk kita makan dulu baru dilanjut obrolannya" Sahut Subroto. Setelah itu mereka berlima akhirnya makan malam bersama diruangan itu. Kristina yang duduk didekat Rafendra dengan telatennya mengambilkan makanan sesuai dengan apa yang disuruh oleh mamanya itu.

Di ruang makan suasana terasa sangat meriah dan di iringi dengan canda dan tawa disela sela makan malam itu. Setelah makan malam Rafendra memutuskan untuk mengikuti Jendral Herman kebelakang rumah.

"Fen duduk dulu ada yang mau aku sampaikan" Ucap Jendral Herman. "Iya Jendral ada apa?" Tanya Rafendra.

"Gini Fen, pak presiden menginstruksikan ke aku suapaya menjaga rahasia tim shadow karena ada segelintir orang yang memanfaatkan nama tim shadow untuk berbuat yang tidak tidak dilingkungan untuk menakuti para prajurit militer" Sahut Jendral Herman.

"Menurut informasi itu, kalian dilarang untuk ikut campur dan semua informasi dari anggota asli tim shadow harus tetap terjaga" Lanjut penjelasan Jendral Herman.

"Presiden juga menyampaikan, jika masalah ini belum selesai kalian diminta untuk aktif kembali menyelesaikan masalah ini untuk sementara waktu biar dari pihak kemiliteran mengusut masalah ini terlebih dahulu" Ucap Jendral Herman.

"Jadi ada yang menggunakan identitas tim shadow untuk membuat kekacauan, emang sudah berapa lama ini terjadi Jendral" Tanya Rafendra.

"Sejak tim shadow dibekukan oleh pak presiden, masalah ini muncul kepermukaan" Sahut Jendral. "Hemmm jadi sudah hampir dua bulan ini ya Jendral" Ucap Rafendra.

"Iya benar, tapi aku minta kalian jangan terlibat terlebih dahulu tunggu komando dari aku mengerti" Ucap Jendral Herman.

"Siap mengerti Jendral" Ucap Rafendra. "Tapi kalau kalian mau menggali informasi dulu silahkan aku tidak melarang" Ucap Jendral Herman.

"Baik Jendral saya mengerti" Ucap Rafendra. Obrolan itu dilihat oleh Kristina dari dalam rumah. Kristina yang dari tadi hanya bengong saja menunggu Rafendra selesai bicara sama pamannya itu karena dia lihat sepertinya obrolan yang sangat penting.

Setelah menunggu beberapa lama Jendral Herman pun pergi menuju keluar rumah melalui samping rumah. Kristina yang melihat itu akhirnya menghampiri Rafendra yang sedang santai sambil membuka hpnya.

"Fen" Ucap Kristina. "Ehh Na, ada apa?" Tanya Rafendra yang melihat Kristina sudah disampingnya. "Emmm boleh gua duduk?" Ucap Kristina sambil menunjuk bangku disamping Rafendra.

"Lahhh kenapa kamu ijin ke aku, kan ini rumahmu tinggal kamu duduk aja enggak usah minta ijin ke aku Na" Ucap Rafendra.

"Hehehehe iya sih" Ucap Kristina. "Emmm Fen lo tadi ngobrolin apa sama paman?" Tanya Kristina sambil duduk disebelah Rafendra.

"Oh itu Jendral Herman cuma memberi wejangan suapay jagain kamu dan enggak nyakitin kamu Na" Ucap Rafendra yang berbohong kepada Kristina.

"Lo emang enggak keberatan paman bilang gitu ke lo?" Tanya Kristina kembali. "Enggak Na, kalau emang Papa, Mama, dan Pamanmu meminta aku buat jagain dan lindungi kamu pasti aku lakuin dengan senang hati karena itu sudah menjadi tugasku" Ucap Rafendra.

Kristina yang mendengar itu pun wajahnya menjadi merah. "Maaf ya Fen gara gara gua lo harus ikut ikutan berbohong dengan mengaku pacar gua" Sahut Kristina.

"Udah Na jangan bahas itu lagi, selagi aku bisa bantu kamu pasti aku lakuin dengan senang hati jadi enggak usah dipikirin dan jalan aja sesuai alurnya" Ucap Rafendra.

"Hehehehe iya Fen makasih banyak ya lo udah bantuin gua hari ini" Ucap Kristina. "Sama sama bosku yang cantik" Ucap Rafendra yang menggoda bosnya itu.

Kristina yang mendengar itu pun terdiam dan wajahnya berubah menjadi tambah merah merona. "Ngomong ngomong besok lo langsung ke kantor aja ya bareng gua" Ucap Kristina.

"Waduh kan aku enggak bawa baju kerja Na, baju kerja ku di kos paling besok aku anterin kamu ken kantor dulu baru aku ganti baju ke kos" Ucap Rafendra.

"Kalau masalah baju enggak usah lo pikirin tadi gua udah pesankan satu set pakai kerja buat lo, jadi besok lo enggak usah bolak balik langsung ke kantor dan kerja" Ucap Kristina kepada Rafendra.

"Aduhhh Na jangan kayak gitu aku enggak enak, nanti kalau aku dikira cuma manfaatin uang kamu gimana" Ucap Rafendra.

"Udah toh mama dan Papa gua tau kalau gua belinn lo baju kerja" Ucap Kristina memberikan penjelasan ke Rafendra. "Hemmm, iya udah tapi lain kali jangan kayak gini ya Na aku enggak enak" Sahut Rafendra.

"Iya iya Fen, kan ini juga dadak dari pada lo besok bolak balik mending sekalian langsung ke kantor aja" Ucap Kristina. "Iya iya bosku" Ucap Rafendra yang pasrah dengan sikap Kristina.

"Emmm iya udah yuk masuk, kamu harus istirahat karena besok kita perjalanan jauh lagi" Ucap Rafendra yang mengajak Kristina untuk masuk dan beristirahat. "Iya yuk, lo juga harus istirahat karena lo yang nyetir mobil" Ucap Kristina.

"Iya siap bos" Ucap Rafendra sambil tersenyum. Setelah berbincang mereka berdua memutuskan untuk istirahat karena besok pagi mereka harus kembali ke kantor.

1
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
yg banyak tor
Tumpang: siap kak
total 1 replies
Glastor Roy
up
Tumpang: udah kak
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!