Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Hati Alina Untuk Saga
Bukan karena masih cinta, akan tetapi Alina menangis karena kekecewaannya terhadap ayah calon anaknya yang begitu tega meninggalkan dia di hari pernikahannya.
Rupanya selamat tiga tahun ini Alina sudah di tipu habis-habisan oleh lelaki yang dia beri kepercayaan utuh, bahkan di dalam benak Alina tidak pernah terbesit apapun tentang pengkhianatan Jason.
"Oh ternyata ini alasan terbesarmu, meninggalkan pernikahan kita, Ok sekarang aku baru sadar ternyata kau memang bukan lelaki yang baik, dan lihat saja suatu saat nanti kamu akan menyesal dengan perbuatanmu ini Jas," ungkap Alina sambil mengusap air matanya.
Alina segera mengusap air matanya dengan kasar, wanita cantik ini mulai meraih kembali ponselnya lalu dengan santai membalas sebuah foto tersebut dengan kata-kata yang tajam.
"Selamat ya atas kelahiran anak kalian, dan tenang saja, aku tidak akan cemburu, anakku di sini sudah mendapatkan ayah pengganti yang jauh lebih baik dari Jason, dan tentunya lebih kaya," balas Alina dengan emoji tertawa.
Seketika pesan tersebut masuk ke dalam ponsel Alea sudah bisa di gambarkan lagi, suasana hati Alea saat ini tengah panas melihat balasan dari Alina.
"Ah, sial kenapa dia bisa setenang ini menghadapi si Jason," pikir Alea dengan nada kecewanya.
Ternyata niat hati ingin membuat Alina marah dan cemburu gagal juga, akan tetapi dalam pikirannya bercabang mengenai pendapat Alina.
"Apa dia hanya pura-pura tegar saja ya, padahal dihatinya tidak," ucap Alea yang sekarang merasa tidak tenang.
Entah kenapa perasaan Alea saat ini merasa jengkel sendiri bahkan dirinya nyaris stres melihat balasan yang tidak seberapa dari Alina.
"Kau yakin masih bisa bahagia mengandalkan suami duda mu yang sudah tua itu, kalau aku sih amit-amit, dan satu hal kau belum tahu Alina siapa wanita yang dipilih Jason, kalau kau sudah tahu yakin tidak pingsan," gumam Alea dengan seringai di wajahnya.
******
Alina tertidur dengan pulas, sampai-sampai tidak menyadari kalau suaminya datang, mungkin karena kelelahan setelah berbelanja bahan-bahan tadi sehingga membuatnya tidur se nyenyak ini.
"Kalau tidur seperti ini terlihat lebih cantik dan tambah imut saja istri kecilku ini," gumam Sagara sambil senyum-senyum sendiri.
Saga mulai membuka jas dan juga kemejanya rasanya begitu adem pulang kerja melihat istri yang tertidur dengan dengkuran halus dan mulut yang sedikit terbuka.
Bukannya ilfil Saga malah terlihat gemas dengan tingkah istrinya itu ketika tidur.
"Ah, di foto saja deh, nanti kalau dia bangun aku kasih tunjuk saja." Dengan iseng Saga mengambil beberapa foto istrinya.
Setelah berhasil mengambil beberapa jepretan, Saga pun langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Suara gemericik air mampu membangunkan tidur istrinya, saat ini Alin mulai terduduk dan sedikit mengucek matanya, rasanya semua lelah dan penat hati yang ia pikul hilang begitu saja terbang bersama mimpi.
"Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, sudahi rasa sakit mu, lihatlah di depan mata sudah ada masa depan yang cerah," ungkap Alina sendiri.
Tidak lama kemudian Saga keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk kimononya, entah dorongan dari mana tiba-tiba saja Alina beranjak dari ranjang lalu segera berjalan dan memeluk tubuh suaminya itu.
Saga membalas pelukan istrinya itu dengan dekapan yang begitu hangat.
"Om," ucap Alina dengan air mata yang berlinang.
Dalam hati Saga merasa aneh dengan tingkah laku istri kecilnya ini, akan tetapi ketika mendengar suara tangisan dari sang istri tidak tahu kenapa hati Saga juga ikut merasakan kesedihan ini.
"Hei kamu kenapa? Ayolah wanita kuat tidak boleh menangis," ucap Saga sambil melepas pelukan istrinya lalu mulai menikmati keindahan wajah istrinya sehabis bangun tidur.
"Aku hanya ingin memeluk Om sekali lagi apa boleh," pinta Alina sedangkan Saga hanya mengiyakan saja.
Kali ini Alina benar-benar menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya menceritakan semua apa yang menjadi unek-uneknya selama ini.
"Om, aku tidak tahu, dengan takdir apa yang sudah di rancang oleh Tuhan, maka dari itu, untuk sekarang di dalam dekapan Om Saga, aku akan berucap untuk menerima takdir kita ini," ucap Alina tiba-tiba.
"Lin, apa yang kau katakan itu benar adanya? Atau kau sedang sakit hati dengan seseorang lalu kau memilih untuk mengambil keputusan ini?" tanya Saga, karena dia juga tidak ingin memaksa Alina untuk menerima semua ini.
"Om meragukan perkataanku?" tanya balik Alina.
"Tidak bukan seperti itu, maksudku apa kau sudah benar-benar yakin, karena aku tidak mau kau mengambil keputusan di saat kau tengah terluka ataupun sedang tidak baik-baik saja, yang Om inginkan kamu harus mengambil keputusan disaat damai itu ada di dalam hatimu," terang Saga.
"Enggak Om, pendapat Om tidak masuk ke dalam kamusku, justru ketika kita sudah di sakiti kita harus segera bangkit, dan pilihanku saat ini Om Saga, bukan berarti Om aku jadikan pelarian semata, tidak! Aku bukanlah tipikal wanita yang seperti itu, mulai sekarang, ijinkanlah aku untuk masuk ke dalam hatimu Om," pinta Alina.
"Bagaimana kau bisa masuk ke dalam hatiku, jika di dalam hatimu saja masih memendam luka, sudah bisa di pastikan jika seseorang yang terluka pasti mempunyai cinta yang begitu dalam terhadap pasangan yang sebelumnya," sahut Saga yang masih belum percaya dengan keputusan yang diambil oleh Alina.
"Justru itu, aku meminta kepada Om Saga, jadilah penghapus, untuk membersihkan coretan luka yang ada di dalam hatiku," pinta Alina yang benar-benar membuat Saga kehilangan pikir.
'Astaga ini anak begitu kuat, bahkan apapun yang menjadi perkataanku selalu dia timpali tapi di sisi lain Alina benar-benar tipe wanita setia dan tulus apa nantinya aku bakal bisa mendapatkan ketulusan Alina,' batin Saga.
"Gimana Om, apa Om setuju dengan keputusanku?" tanya Alina yang benar-benar membuat Saga tercengang.
Saga mulai menelisik wajah Alina yang penuh kesungguhan, sebagai seorang pria sebenarnya dia juga tidak memungkiri dengan pesona Alina.
"Yes, aku terima tantanganmu gadis tengil," ucap Sagara sambil menyentil hidung Alina.
"Iiih dasar, Om nakal," cibir Alina.
Tanpa membuang waktu Saga, langsung menggendong tubuh Alina dan membawanya duduk di bibir ranjang.
Saat ini Alina berasa diatas pangkuan Sagara tatapan keduanya nyaris berdekatan, bahkan keduanya bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain.
"Alin, apa boleh aku meminta sesuatu?" tanya Sagara.
"Apa itu," sahut Alina.
"Rubah lah panggilanmu terhadapku," pinta Saga yang membuat Alina tercengang dan menyadari kekonyolannya.
"Astaga! Kenapa aku sampai lupa, maaf ya Om, eh terulang kembali," ucap Alina sambil membungkam mulutnya dengan tangannya.
"Ya sudah mulai sekarang aku ingin kau memanggilku dengan panggilan sayangmu," pinta Saga.
"Mas Ganteng," celetuk Alina yang tiba-tiba.
"Apa! Ah terlalu norak," tolak Saga.
"Gak mau aku maunya itu," ucap Alina.
"Hah terserahlah," sahut Saga yang merasa pasrah.
Saat ini Saga mulai menatap wajah istri kecilnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, perlahan wajah Saga mulai mendekat sambil membingkai wajah Alina, sedangkan Alina saat ini hanya bisa memejamkan matanya ketika bibir Saga mulai menyentuh bibirnya.
Ciuman mereka berlangsung begitu hangat, hingga keduanya sama-sama menyadari kalau ini tidak bisa diteruskan, takutnya akan menjadi kebablasan karena di dalam rahim Alina masih ada janin milik pria lain.
"Makasih ya Sayang, untuk ciuman pertama kita," ucap Saga yang membuat Alina sedikit tertegun dengan kejadian barusan.
Bersambung ....
kan kan Pak Arie dan Bu Asih sakit krn kabar pernikahan Alea Jason dan yg dmjadi wali adik bapaknya makin sakit hati dan hancur Pak Arie Bu Asih untung pengantin pengganti pria baik tulus sayang dan kulai cinta ke Alina.semoga Pak Arie Bu Asih cepat sembuh dan bahagia juga Alina Saga. lanjut Author terima kasih
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.