Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenakalan Para Hantu
Tanpa terasa, tiga hari sudah Ozil di rawat di rumah sakit. Kini kondisi Ozil sudah lebih baik dan dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Banyak orang yang berpikir, Ozil pasti di rumah sakit sangat kesepian karena dua teman yang kebetulan paling dekat dengan dia, hanya bisa menemani Ozil dimalam hari.
Tapi tanpa semua orang ketahui, Ozil sebenarnya tidak kesepian. Selama di rumah sakit, Ozil selalu ditemani oleh para wanita dari dunia berbeda. Hampir dari pagi sampai pagi lagi, Ozil dikelilingi para wanita cantik yang tidak bisa dia sentuh sama sekali. Bahkan saat menjelang pulang pun, para wanita itu akan mengikuti pemuda itu.
Sejak Ozil tahu kalau dirinya bisa melihat makhluk halus, pemuda itu tidak berani keluar dari ruang rawat inapnya. Karena sudah bisa dipastikan, Ozil bisa melihat mereka dalam bentuk yang menyeramkan.
"Gimana? Sudah siap untuk pulang?" tanya seorang pria yang membiayai seluruh biaya rumah sakit karena Ozil telah menolong istrinya. "Biar nanti supir saya yang ngantar."
"Sudah, Mas. Ini, udah beres beres," balas Ozil yang memang telah siap. Bahkan dia sudah berganti pakaian. "Apa saya boleh menjenguk istri Mas Ari?"
"Tentu saja boleh," jawab Ari dengan wajah terlihat sumringah. "Ya sudah, aku tunggu kamu di kamar istri aku ya?" Ozil mengangguk dan tak lama setelahnya dia mengangkat tas kecilnya yang berisi barang barang selama berada di rumah sakit. Tidak ada yang membantu Ozil karena siang ini Cipto dan Surya sedang sibuk bekerja.
"Permisi," sapa Ozil ramah. Padahal pintu kamar yang dihuni wanita yang ditolongnya telah terbuka.
"Masuk aja, Zil," teriak Mas Ari. Ozil pun langsung masuk. Kedatangannya di sambut hangat oleh sepasang suami istri yang ada di sana.
"Kamu udah boleh pulang?" tanya Anindita, istri dari pria yang ada di sana. "Padahal aku juga sudah ingin pulang, tapi malah disuruh besok pulangnya," Anindita terlihat cemberut. Jika diperhatikan, wanita itu juga lukanya tidak terlalu parah. Tapi kabar yang Ozil dengar, wanita itu katanya ada luka karena sempat menerima beberapa pukulan dibagian perutnya.
"Nggak apa apa, Mbak. Semua kan, buat kebaikan Mbak sendiri," Ozil berusaha menghibur wanita yang sedang duduk di ats berangkar.
Wanita itu malah mencebik. "Omongan kamu sudah mirip suamiku aja sih." Ozil dan suami wanita itu sontak saja langsung tersenyum bersamaan.
"Kamu pulihkan dulu keadaan kamu untuk beberapa hari, nanti jika udah benar benar fit, kamu baru datang ke kantorku, ya?" ucap Mas Ari lalu dia menyodorkan sebuah amplop. "Nih, ada sedikit rejeki buat kamu."
"Loh, Mas, nggak usah," tolak Ozil dengan wajah yang cukup terkejut. "Aku udah dikasih pekerjaaan aja, udah seneng banget."
"Nggak apa apa, terima aja, Zil. Uang itu bia kamu gunakan untuk membeli keperluan kerja nanti," Mbak Anindita ikut bersuara. Karena terus di desak, akhirnya dengan berat hati, Ozil menerima amplop tersebut. Bersama dengsn itu juga supir yang akan mengantar Ozil pulang, kini telah datang.. Tak membutuhkan basa basi yang lama, akhirnya Ozil pamit pulang.
"Sepertinya dia nggak layak deh jadi ob, Mas," ucap Anindita begitu Ozil sudah pergi. "Kenapa nggak dipekerjaan di rumah aja untuk jagain anak anak? Dia lumayan jago bela diri loh."
"Ya udah kita lihat aja nanti gimana perkembangannya. Soalnya di kantor Mas juga sedang butuh tenaga kuat seperti Ozil. Apa lagi jika ada tugas lapangan, tenaga seperti Ozil sangat Mas butuhkan."
Sedangkan Ozil sendiri kini sedang dalam perjalanan menuju rumah kontrakannya. Ada rasa lega dalam haati pemuda itu. Sekarang dia sudah tidak perlu khawatir lagi memikirkan mencari pekerjaan dan juga mengemat pengeluaran. Mendapatkan pekerjaaan adalah anugerah bagi pemuda yang sudah cukup lama menganggur. Uang yang dia miliki juga bisa dia gunakan untuk keperluan lain.
"Loh, kok kalian tahu aku tinggal disini?" tanya Ozil kepada lima teman tak kasat matanya yang sudah berada di dalam kontrakan Ozil. Padahal sejak keluar dari rumah sakit, kelima arwah itu tidak kelihatan satupun, hingga Ozil sampai di rumah kontrakan. Tapi saat Ozil membuka pintu, lima arwah berbusana tembus pandang itu sudah duduk saja di atas tempat tidur.
"Ya tahu dong, kita kan ada di atas mobil," pengakuan salah satu hatu sontak membuat Ozil tercengang.
"Kalian itu sebeneranya hantu jenis apa sih? Kok siang siang panas begini masih bisa muncul?"
"Hahaha ... kita kan hantu spesial. Jadi kita bisa muncul kapanpun dan dimanapun. Bahkan saat kamu mandi juga kami melihanya."
"Hah!"
...@@@@@@...