Cinta Tak Pernah Salah

Sepulang bekerja membuat Angga merasa begitu lelah. Kali ini Keyla sudah lebih dulu pulang ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan rumah dan sibuk memasak saat Angga datang.

Keyla yang melihat kedatangan Angga pun segera menawarkan minuman pada suaminya.

"Kakak udah pulang? Mau di buatkan minum apa kak?" tanya Keyla.

"Buatkan kopi saja, rasanya ngantuk sekali," jawab Angga sambil merebahkan tubuhnya ke sofa.

Di tengah-tengah kesibukannya, Keyla segera membuatkan kopi untuk suaminya. Angga yang bersandar pada bantal sofa sesekali menguap karena rasa kantuknya yang teramat. Beberapa saat kemudian, Keyla datang dengan membawa segelas kopi hitam.

"Ini kopinya kak," ujar Keyla sambil meletakan kopi itu diatas meja.

"Ya terima kasih de," timpal Angga yang segera menyeruput kopinya sedikit demi sedikit.

Selesai membereskan rumah, Keyla segera memasak untuk Angga. Dia pun memasak masakan sesuai bahan yang berada di dalam kulkas. Satu jam kemudian akhirnya masakan itu selesai di masak.

Setelah kopinya hampir habis, membuat Angga merasa lebih bersemangat. Angga kemudian mandi agar badannya lebih segar. Beberapa saat kemudian Angga keluar dan bersiap untuk makan.

Mereka berdua makan bersama dengan menu yang sederhana. Selesai menghabiskan makanannya Keyla segera membereskan piring kotor dan segera mencucinya.

"Aku tidur duluan kak," pamit Keyla setelah membereskan semua pekerjaannya.

Tak berapa lama Angga menyusul ke dalam kamar. Namun saat Angga masuk ternyata Keyla sudah tertidur lelap. Padahal Angga sedang menginginkan hal itu.

"Lagi-lagi kamu sudah tidur de," gumam batin Angga.

Padahal yang sebenarnya Keyla belum sepenuhnya tertidur. Dia hanya tidak ingin Angga mendekatinya dan mengajaknya berhubungan. Untuk itu Keyla pura-pura tidur saat Angga masuk ke dalam kamar.

"Maafkan aku kak, aku tidak bisa," gumam batin Keyla yang melihat Angga keluar kamar lagi.

Merasa kesal karena melihat istrinya tertidur, Angga memutuskan untuk pergi ke sebuah club malam. Mungkin dengan pergi ke sana akan membuat Angga menjadi lebih tenang.

"Aku bosan berada di rumah, lebih baik aku mencari angin saja," gumam batin Angga.

Angga segera bersiap dan mengeluarkan motornya. Dia mengendarai motor itu dengan kecepatan yang tinggi. Mendengar suara motor suaminya sontak membuat Keyla bergegas menuju jendela dan melihat kepergian suaminya.

"Maafkan aku kak, aku tidak bisa melakukan hal itu," gumam batin Keyla.

Angga melajukan kendaraannya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Satu jam kemudian akhirnya Angga tiba di sebuah club malam yang begitu ramai oleh para penggunjung.

Saat Angga masuk terdengar suara dentuman musik yang begitu keras. Para tamu yang datang pun menggoyangkan tubuhnya sesuai irama musik yang terdengar.

Di dalam club itu banyak muda-mudi yang menghabiskan waktunya disana. Ada juga pasangan-pasangan tua maupun muda yang hanya sekedar mengobrol bahkan menghabiskan waktu berduaan.

Saat Angga masuk ke dalam, tak sengaja Indra menabrak seseorang karena ia terus mengedarkan pandangannya ke setiap arah.

"Aduh," ujar seseorang itu yang terjatuh ke lantai.

"Ma, maaf. Aku tidak sengaja. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Angga sambil menyodorkan tangan kanannya untuk membantu orang itu berdiri.

"Terima kasih," ucap seseorang itu setelah berdiri.

"Sama-sama, sekali lagi maafkan aku. Oiya perkenalkan aku Angga," ucap Angga sambil menyodorkan tangan kanannya untuk berkenalan.

"Tidak apa-apa, aku Amira," timpal Amira sambil menyalami tangan kanan Angga.

"Apa kamu datang sendiri?" tanya Angga lagi.

"Ya aku selalu datang sendiri," jawab Amira.

"Bagaimana kalau kita joget bareng?" ajak Angga.

"Boleh juga," jawab Amira sambil bergegas menuju lantai dansa.

Dentuman musik yang keras terdengar di seluruh ruangan. Semua orang yang berada di tempat itu pun turut hanyut dengan alunan musik yang terdengar. Termasuk mereka berdua yang ikut menari bersama.

Hampir setengah jam mereka menari hingga membuat mereka kelelahan.

"Kita istirahat dulu, aku haus," ujar Amira yang mengajak Angga menuju bar.

"Oke! Aku juga haus, ayo!" timpal Angga yang kini mengekor di belakang Amira.

Mereka segera memesan minuman untuk mereka berdua. Suara musik yang begitu keras membuat mereka tidak bisa saling mendengar saat sedang berbincang. Merasa lelah dan ingin berbincang lebih lama mereka pergi dari tempat itu.

Angga dan Amira mencari tempat yang nyaman untuk mereka berbincang. Tak jauh dari club itu terdapat sebuah cafe yang cukup ramai. Akhirnya mereka mampir ke cafe itu.

Saat pertama kali bertemu membuat mereka merasa senang. Mereka tidak mengira jika pertemuan nya justru membuat mereka begitu akrab.

"Aku senang bisa bertemu denganmu," ujar Amira.

"Aku juga sangat senang, sepertinya takdir memang harus mempertemukan kita berdua," timpal Angga.

"Ya begitu banyak kesamaan diantara kita," tukas Amira lagi.

"Iya ya, aku harap kita akan bertemu lagi," ucap Angga.

"Ya aku juga berharap seperti itu."

Karena malam yang semakin larut, mereka pun memutuskan untuk pulang. Angga pulang menggunakan motornya, sedangkan Amira pulang menggunakan mobilnya sendiri.

Tak lupa mereka bertukar nomor whatsapp untuk bisa memudahkan dalam berkomunikasi. Sesampainya di rumah ternyata David masih terjaga.

"Dari mana saja baru pulang?" tanya David sambil menyalakan lampu yang padam.

"A, aku habis cari angin di luar," jawab Amira.

"Oh sampai selarut ini ya cari angin,"timpal David yang merasa kesal.

Amira tidak berkata apa-apa karena ia merasa takut jika akan salah paham .Akhirnya Amira segera bergegas ke kamar tanpa mengatakan apa-apa. Ia segera merebahkan tubuhnya di atas panjangnya miliknya tampa menghiraukan David.

"Amira tunggu!" pekik David.

Tapi Amira tetap saja memilih pergi meninggalkan David. Sementara David hanya diam saja dan tidak menghiraukannya. Sudah beberapa bulan mereka selalu saja bersikap seperti itu.

Ada saja hal kecil yang membuat mereka salah paham hingga akhirnya bertengkar. Hal itulah yang membuat Amira tidak betah berada lama-lama di rumah jika ada David.

Beberapa hari kemudian setelah pertemuan itu mereka memutuskan untuk bertemu kembali. Angga menghubungi Amira dan meminta bertemu di tempat yang sudah mereka tentukan.

Entah mengapa setelah pertemuan kemarin membuat mereka nyaman satu sama lain. Namun mereka hanya sebatas berteman dan bertukar pikiran tentang masalah mereka masing-masing.

"Terima kasih karena sudah meluangkan waktu untukku," ujar Angga saat Amira baru saja datang.

"Kenapa harus berterima kasih segala, aku juga bisa bertemu denganmu kembali," timpal Amira yang segera duduk di hadapan Angga.

Mereka kembali berbincang hingga mereka lupa waktu. Lagi-lagi pembicaraan mereka selalu saja nyambung. Mereka bisa saling memahami satu sama lain. Hal itulah yang membuat Angga dan Amira akhirnya bertemu lagi.