NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Niken sangat gugup dan tidak tenang. Di dalam perjalanan menuju ke Restoran untuk bertemu ketiga anaknya Hans benar-benar membuat Niken tegang. Keringat dinginnya tiba-tiba muncul, tangannya dingin dan sedikit gemetar seperti akan mengikuti kontes uji nyali.

Hans yang duduk di sebelahnya dengan mengemudikan mobilnya, mencoba melihat keadaan kekasihnya itu. Hans tahu Niken sedang gugup dan tegang saat ini. Niken dari tadi bilang, kalau dirinya belum siap untuk bertemu dengan ketiga anaknya Hans, dia takut kalau anak-anaknya tidak menyukainya, bahkan nantinya sangat acuh saat bertemu. Apalagi setelah kemarin berkirim pesan dengan Ratu, sampai sekarang Ratu tidak lagi memberikan kabar padanya.

Hans meraih tangan Niken, ia menggenggamnya, lalu mencium tangan Niken. Tangannya terasa dingin dan berkeringat, Hans semakin tahu kalau Niken benar-benar gugup dan tegang saat ini.

“Gak usah gugup, Sayang ... santai saja, sampai dingin gini tanganmu?” ucap Hans.

“Om yakin, kalau anak-anak om akan menerimaku? Aku belum siap sekali, Om. Aku belum ada persiapan apa pun. Apalagi om tahu sendiri Dewa sama aku tidak jauh umurnya?” ucap Niken.

“Jauh ah, tidak jauh gimana? Dewa baru berusia dua puluh empat tahun kalau gak salah? Ratu dua puluh dua, Putri baru belasan tahun? Jauh dong, Sayang? Memang umur kamu berapa?”

“Tiga puluh tiga, kan paling selisih sembilan tahun sama anak pertama om?”

“Ya gak masalah sih? Kan senang punya anak sudah dewasa-dewasa semua, sudah tinggal di rumahnya sendiri, paling yang tinggal sama kita nanti kan Putri? Itu pun kalau dia pulang pondok,” ucap Hans.

“Iya, sih. Aku takut saja, kalau nanti mereka tidak bisa menerimaku,” ucap Niken.

“Mereka justru punya rencana mau menjodohkan kamu dengan aku, Nik? Kamu pernah dapat DM dari Ratu, kan? Dia sebetulnya ingin dekat sama kamu, ingin kamu jadi ibu sambungnya, tapi dia masih malu untuk ngomong sama kamu, masa iya tiba-tiba langsung to the point ingin kamu jadi ibu sambungnya? Pun dengan Putri, dia bahagia sekali dengar aku dekat sama kamu,” jelas Hans.

Beberapa hari yang lalu, Hans mencoba membicarakan soal Niken pada ketiga anaknya. Ia tidak mau lama-lama menutupi hubungannya dengan Niken. Sebelum merencanakan mempertemukan anak-anaknya dengan Niken, Hans lebih dulu membicarakannya pada Ratu dan Dewa. Karena Putri masih di pondok, jadi Hans hanya menyampaikannya pada mereka berdua.

Namun, Hans sangat terkejut karena ternyata Putri sangat menginginkan Niken menjadi ibu sambungnya. Hans tahu itu dari Ratu. Pun dengan Ratu sendiri, ia pun bicara pada Hans, kalau sebetulnya dirinya ingin menjodohkan Papanya dengan Niken.

“Yakin begitu?” tanya Niken tidak percaya.

“Iya, memang begitu. Makanya jangan gugup santai saja, anak-anakku santai kok, dia malah lebih humoris, lebih slow, dan anaknya mudah akrab,” ucap Hans.

“Iya sih, Dewa pun begitu, dia orangnya cepat akrab. Dua kali aku ditraktir Dewa makan siang,” ucap Niken.

“Kamu pernah diajak makan siang sama Dewa? Kok dia gak bilang sama aku?”

“Iya, waktu itu karena aku sudah memilihkan tas untuk kado ulang tahun Ratu, katanya sebagai tanda terima kasih, dia juga kasih tas ini sama aku,” ucap Niken dengan menunjukkan tasnya pada Hans.

“Hmmm ... rupanya udah deketin calon ibunya dulu dia?” ucap Hans.

“Nah setelah itu, Ratu tuh tiba-tiba DM. Kayaknya mereka sekongkol deh, Om?” ucap Niken.

Hans mengangguk, mungkin memang begitu. Akan tetapi pikiran Hans, tidak tertuju ke situ, melainkan Dewa memang ingin dekat dengan Niken. Apalagi saat itu Dewa bilang sedang mengajak makan siang teman perempuan. Hans menepiskan pikiran yang tidak baik. Tidak mungkin Dewa suka dengan Niken, mungkin benar kata Niken, kalau Dewa sama Ratu sedang berusaha cari waktu untuk mengenalkan dirinya dengan Niken, jadi Dewa mencoba dekati Niken lebih dulu, cari tahu bagaimana Niken.

Sesampainya di Restoran, Hans menggandeng Niken masuk ke dalam. Dewa sudah memberitahukan di mana mejanya karena Dewa, Ratu, dan Putri sudah berada di sana, dan sudah memesankan beberapa macam makanan untuk mereka.

“Itu di sana,” tunjuk Hans.

“Aku kok makin gugup gini, Om?” ucap Niken.

“Jangan gugup dan jangan panggil om,” ucap Hans.

“Lalu panggilnya?”

“Mas boleh, kakak, abang, daddy, sayang, honey, atau cinta?” ucap Hans.

“Enak panggil om saja,” ucap Niken.

“Yakin kamu mau panggil aku om di depan anak-anakku?”

“Kenapa tidak yakin?”

“Jangan macam-macam, Niken? Kamu mau mempermalukan aku di depan anak-anakku? Disangka aku ini om-om!”

“Kalau bukan om-om sih siapa?”

“Calon suamimu!”

Niken terkekeh, ia semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Hans. Ia percaya kalau anak-anak Hans pasti akan menerima dirinya dengan baik.

“Papa!” panggil Putri lalu dia memeluk Hans.

“Anak papa, kangen sekali,” ucap Hans lalu mencium kening Putri.

“Hai Tante, eh Mama,” ucap Putri meralatnya.

“Mama?”

Niken tidak percaya Putri langsung memanggilnya dengan sebutan mama. Padahal Niken sudah berpikiran macam-macam kalau nantinya anak-anak Hans akan cuek padanya.

“Gak apa-apa kan kalau aku panggil Mama? Mau kan nikah sama papa?” ucap Putri.

“Ehm ....” Niken masih grogi menjawabnya, juga bingung, karena dia masih belum siap untuk membangun rumah tangga lagi, apalagi dengan sosok Hans yang sangat sempurna, pria tampan dan kaya raya dengan segudang prestasi.

“Sayang ... biar tante Niken duduk dulu,” ucap Hans pada Putri.

“Oke, duduk sampingku ya, Ma?” pinta Putri.

“Baiklah,” ucap Niken.

“Gak nyangka lho, kita udah janjian mau ketemu minggu depan atau bulan depan, malah papa udah ngajakin tante ke sini? Eh ralat, maksudnya mama,” ucap Ratu.

“Iya, jadi gagal kita untuk makan siang berdua,” ucap Niken.

“Tenang saja, Ma. Kita akan sering jalan berdua nanti,” ucap Ratu.

“Sama aku juga dong, Kak?” rengek Putri.

“Itu pasti, Sayang. Kalau kamu pas pulang, pas libur kita jalan bertiga,” ucap Niken dengan mengusap kepala Putri.

Gadis berjilbab itu mengangguk senang. Wajahnya berbinar begitu bahagia sekali karena keinginannya bertemu dengan Niken sudah terwujud, tinggal selangkah lagi, untuk menjadikan Niken sebagai ibu sambungnya.

Sedangkan Dewa hanya tersenyum, bahagia melihat kedua adiknya bahagia, karena bisa bertemu Niken dan meminta Niken secara langsung untuk menjadi ibunya. Dewa malah merasa bingung sendiri harus menyapa Niken seperti apa, apalagi rasa di hatinya tidak bisa dipungkiri lagi, kalau dirinya sudah jatuh cinta pada Niken.

Mereka makan bersama dengan suasana yang cukup hangat. Niken benar-benar diterima baik oleh Ratu dan Putri, juga Dewa yang baru angkat bicara, dia pun memanggilnya dengan panggilan mama pada Niken.

“Kapan nih mau meresmikan?” tanya Dewa.

“Papa maunya secepatnya,” jawab Hans tegas.

“Bagus, jangan terlalu banyak pacaran! Kalian sudah sama-sama dewasa, apa sih yang kalian cari kalau tidak langsung menikah?” ucap Dewa.

“Bagaimana sebelum Putri ujian akhir semester? Jadi biar nanti Putri liburan, papa sudah menikah sama Mama Niken?” pinta Putri.

“Nah benar tuh, jadi kita bisa liburan bareng?” timpal Ratu.

“Tanya sama Mama Nikennya, mau tidak?” ucap Hans.

“Gimana, Ma?” tanya Hans.

“Ya, saya sih tergantung papa saja?”

“Cie papa .... gitu dong jangan malu-malu gitu, Ma?” sorak Ratu bahagia.

“Oke, lusa aku akan menemui orang tua dan keluargamu, meminta izin menikah sesuai yang Putri mau,” ucap Hans.

Mereka melanjutkan mengobrol dengan begitu hangat dan akrab. Dewa berusaha melupakan rasa sakitnya, karena orang yang dicintainya akan menikah dalam waktu dekat ini. Dan yang akan menikahinya adalah papanya sendiri.

“Lupakan, Dewa! Dia milik Papamu, dia bahagianya adik-adikmu!” rutuk Dewa dalam hati.

“Dew, nih papa sudah kenalkan pacar papa, terus pacar kamu mana? Katanya mau dikenalkan sama Papa?” tanya Hans.

“Pacar Dewa sedang di Belanda, Pa. Dia melanjutkan kuliahnya lagi, tenang Pa nanti akan Dewa kenalkan,” jawab Dewa santai, tapi dengan perasaan yang begitu menyakitkan.

1
Nana comel
kalau orang lain lebih memahami dari suami jangan salah kan aku berpaling dari nya😂😂
Dewa Rana
memang banyak org yg penampilannya syar'i tapi kelakuannya ngeriiii....
Ruk Mini
dih .ko ada ya..org suka ampe sedalam itu.. kesian pasanagan y aq mah da aq lepas thor modelan ky gitu ga bisa ngehargain pasangan y..tpi sgt menghibur.walo bnyk drama okn lh namay jg Novel. suka" kau lh thor. ok tq thor d tgg karya bank Dewa..🙏👍👍👍
Al Mamnu
Luar biasa
Yati Syahira
zahra +setres
Yati Syahira
kapan niken bersolek dandan wangi biar tdk dihina trus ama mantan
Zurinah Zurinah
cerita yang bagus
Safa Almira
suka
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Saha Rani
Kecewa
Saha Rani
Buruk
Erlinna Harrys
Luar biasa
Lay
bagus
Tiara
Aki aki bodoh... ntar ada yg fitnah niken, percaya lagi... nyakitin lg. udah matiin aja tokoh hana. ganti dewa
Tiara
Hans bukan type lelaku bijaksana. Bodoh menurutku. Jadi gk cocok untuk peran utama. Gak sadar diri udah Aki2
Setuju bgt klo niken gk maafin lelaki model begitu
mommy lala
kisahnya tamat tanpa kejelasan
Yusufsaputra
klo sayaa.takcekek beneran itu😡
Yusufsaputra
kebanyakan laki kayak gini..klo sdh beneran gak dihiraukan baru nyahook..
Yusufsaputra
yaa..rawat tubuhmu biar tau rasa tuh laki😡
Yusufsaputra
apa memang harus dibls seperti itu yaaa???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!