NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 ( Masa lalu Valencia)

Setelah menenangkan dirinya sendiri, Felix kembali ke apartemennya. Dia bernafas lega saat mengecek keadaan Valencia saat ini, istrinya itu masih tidur dengan nyenyak. Ia cemas jika saja Valencia bangun tanpa ada dirinya yang menemani.

Felix melepas jaketnya, dia menghela nafasnya kasar saat melihat kondisi apartemennya saat ini. Ia kagum dengan kesabaran Valencia yang sudah cukup lama tinggal di tempat ini, dengan banyak foto wanita lain yang terpasang di setiap dinding apartemen.

Felix mulai menurunkan semua bingkai foto itu satu persatu sampai tak ada yang tersisa. Dia menggantinya dengan bingkai foto pernikahannya dengan Valencia. Walaupun di dalam foto itu dia sama sekali tidak tersenyum, tapi setidaknya dia sudah berusaha untuk menghibur Valencia dengan memasang semua foto pernikahan mereka.

Felix membutuhkan waktu satu jam untuk benar-benar menyelesaikan semuanya. Dia sampai kelelahan karena menyelesaikan semuanya sendiri. Tapi tidak masalah, Felix cukup puas dengan hasilnya yang sempurna. Dia menatap bangga hasil karya tangan ajaibnya, yang berhasil memasang semua foto dengan rapi.

“Ah! Kurasa aku melupakan satu tempat yang tersisa” ucapnya dan pergi ke kamarnya.

Disana ada foto Lisa yang berukuran besar terpasang di dinding kamarnya. Felix baru menyadari betapa jahat dirinya selama ini, karena membiarkan Valencia terus melihatnya setiap kali mereka bercinta di kamarnya.

“Aku akui aku memang brengsek” ucap Felix lirih.

“Maafkan aku” ucapnya lagi.

Felix segera melepaskan foto itu, dia menggantinya dengan foto pernikahannya dengan Valencia. Ia tersenyum saat foto pernikahannya sudah terpasang dengan sempurna. Dia juga tersenyum karena melihat wajah Valencia yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin itu.

“Aku tidak tersenyum sampai seperti ini saat menatap foto Lisa. Tapi sekarang, aku bahkan tersenyum seperti orang bodoh saat melihat foto Valencia”

“Kurasa aku memang kembali menyukainya” ucap Felix lirih.

Di malam yang dingin ini, Felix keluar dari kamarnya. Dia berdiri di balkon sembari menghirup udara segar dimalam hari, ia bisa melihat pemandangan menakjubkan dari lampu-lampu kendaraan dan perkotaan yang berada dibawahnya. Setidaknya hari ini dia sudah melakukan yang terbaik, menurutnya semua keputusan yang ia ambil adalah keputusan yang paling tepat.

“Semoga aku tidak salah mengambil keputusan ini” ucap Felix sembari menatap langit dimalam hari.

“Benarkah ada seseorang yang berpacaran bertahun-tahun dengan seseorang. Tapi dia tidak pernah benar-benar mencintainya?”

Felix masih terpikirkan dengan ucapan Lisa padanya. Membuatnya selalu bertanya-tanya apakah ucapan itu benar atau tidak. Karena jika ditanya kenapa, ia sendiri pun tidak mengerti harus menjawab apa, karena Felix tidak tau perasaan yang sebenarnya.

Alih-alih memikirkan masalah ini, Felix lebih memilih untuk memikirkan hubungan pernikahanya. Dia harus fokus pada Valencia sekarang, ia juga harus mencari tau ada apa dengan masa lalu Valencia.

“Aku akan berusaha menjadi pasangan yang baik untuknya, aku akan menjaganya mulai sekarang” ucap Felix dengan senyum tipis diwajahnya.

Felix kembali masuk ke kamarnya, dia terdiam sejenak sembari melihat tempat tidurnya yang kosong. Dia mengurungkan niatnya untuk merebahkan diri diatasnya, dia lebih memilih untuk pergi ke kamar Valencia.

“Mulai sekarang, aku akan sekamar dengannya” ucap Felix dan membuka pintu perlahan.

Felix berbaring disamping Valencia, dia masuk kedalam selimut yang sama dengannya. Tangannya mengusap lembut pipi Valencia, disana terdapat bekas air mata yang masih membekas diwajahnya.

“Kau bisa tenang sekarang, aku akan menjadi pelindungmu dimanapun kau berada” ucap Felix lirih.

“Aku juga akan menyelesaikan masalahmu dengan keluargamu secepatnya” ucap Felix dan mencium kening istrinya dengan lembut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya.

Valencia mengerjapkan matanya saat cahaya matahari mulai menyilaukan matanya. Dia merasa lebih baik setelah tertidur dengan lelapnya, ia seperti bermimpi bahwa Felix tidur dengannya semalam. Tapi setelah melihat tempat kosong disampingnya, ia sadar bahwa semalam memang hanya mimpi.

Valencia kembali mengingat masalah kemarin, masih teringat bagaimana Tony berusaha menyentuhnya. Dan ingatan itu membuatnya sakit kepala, Valencia berusaha untuk melupakan hal itu sedikit demi sedikit.

“Aku lapar, aku akan memasak” ucapnya turun dari ranjang.

Valencia membuka pintu kamarnya, langkahnya langsung terhenti saat ia menyadari ada sesuatu yang berbeda di apartemennya saat ini. Ia langsung tersenyum lebar dan mengecek semua foto yang terpasang di dinding.

“Felix yang memasangnya?” Ucap Valencia dengan senyum lebar diwajahnya.

“Astaga! Semuanya sudah terpasang dengan rapi!” Ucap Valencia sangat terlihat antusias.

“Apa kau sebahagia itu?” Ucap Felix yang tiba-tiba datang membawa dua jus jeruk ditangannya.

Valencia terpaku melihatnya, baru kali ini ia bertemu dengan Felix di pagi hari dalam keadaan sesantai ini. Bahkan ia mengucek matanya berulang kali untuk memastikan bahwa semua ini bukan mimpi.

“Kenapa?” Ucap Valencia dan langsung menghampiri Felix yang membawa dua piring sandwich.

“Kenapa apa maksudmu?” Ucap Felix dengan senyum tipis diwajahnya.

“Kenapa kau masih disini? Biasanya kau selalu meninggalkanku sendiri” ucap Valencia, dan berhasil membuat Felix terdiam.

“Maafkan aku karena sudah mengabaikanmu sejauh ini” ucap Felix dengan senyumannya yang hangat.

Valencia melihat senyuman itu, sebuah senyuman yang sangat ia rindukan. Bahkan akibat senyuman itu, membuat matanya berkaca-kaca karena saking bahagianya.

“Bagaimana ini Felix!” Ucap Valencia terisak, membuat Felix panik bukan main.

“Kenapa menangis?” Ucap Felix mendekat.

“Bagaimana ini, aku sangat bahagia sekarang. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini”

“Dan aku takut, bahwa kebahagiaan ini hanya sementara dan akan segera terganti dengan kesedihan” ucap Valencia.

Untuk orang sepertinya, yang tidak terbiasa mendapatkan kebahagiaan seperti ini membuatnya muncul rasa takut. Rasa takut yang berlebihan, yang selalu menganggap bahwa tidak ada kebahagiaan yang abadi. Karena kebahagiaan yang pernah ada di hidupnya, selalu terganti dengan kesedihan.

“Jangan takut untuk sesuatu yang belum jelas terjadi. Kau hanya perlu menikmati rasa bahagia saat ini, jangan ragu untuk berbahagia Cia” ucap Felix mengusap air mata Valencia.

Valencia mengangguk dan menghentikan tangisannya, dia duduk di kursi sembari meminum jus jeruk yang Felix buatkan untuknya. Dia juga mencicipi sandwich yang juga dibuat oleh Felix untuknya.

“Bagaimana rasanya? Enak?” Ucap Felix menunggu pujian dari Valencia yang baru saja memasukan sandwich ke mulutnya.

“Enak! Cocok dengan seleraku, kurasa kita memang berjodoh” ucap Valencia terkekeh.

Sebuah senyuman yang dipadukan dengan mata sembab itu seolah terlihat sangat menyedihkan. Itulah yang Felix rasakan saat ini. Hanya karena sebuah sarapan yang sederhana, sudah bisa membuat seorang Valencia sebahagia ini.

“Kau tau? Aku selalu sarapan sendiri sejak ayahku meninggal” ucap Valencia.

“Seperti yang kau lihat, ibuku sangat tidak menyukaiku. Dia bahkan selalu memanggilku jalang” ucapnya lagi, membuat Felix tersenyum kecut mendengarnya.

“Entah apakah aku bisa bertanya tentang ini atau tidak”

“Tapi bagaimana bisa, ibumu begitu membencimu sampai seperti itu? Kesalahan apa yang telah kau lakukan, sehingga membuatnya sangat membencimu?” Tanya Felix dengan ragu.

“Dan kenapa dia sering menyebutmu dengan sebutan ‘jalang’ ?” Ucap Felix untuk terakhir kalinya.

Valencia yang mendapatkan pertanyaan itu seketika langsung meletakan sandwich ditangannya. Ekspresinya langsung berubah, wajahnya tidak lagi terlihat seceria tadi.

“Bolehkan aku tidak menjawab pertanyaan itu? Mungkin kau akan membenciku jika kau tau tentang apa yang terjadi saat itu” ucap Valencia.

Felix memaksakan senyumannya saat mendengar jawaban Valencia. Ia memutuskan untuk tidak lagi bertanya lebih jauh lagi. Tapi disisi lain, Felix semakin yakin bahwa ada sesuatu hal yang Valencia sembunyikan darinya.

“Kesalahan apa yang Valencia perbuat?”

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!