"Saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintai saya. Tapi yang harus kamu ketahui, cinta datang karena terbiasa bersama. Saya harap semoga kamu bisa merasakan cinta yang telah saya rasakan sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini Dik"
Satu kejadian yang tak pernah terduga yang saat ini sedang dialami oleh seorang gadis yang tidak percaya yang namanya cinta, gadis itu ialah Green Abreena.
Suatu hari, Abreena dinikahkan dengan seorang ustadz yang sama sekali tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sebuah pernikahan yang terpaksa tanpa adanya cinta yang tak bisa dihindari oleh seorang gadis cantik.
Apakah kehidupan pernikahan yang dijalani oleh Abreena dan seorang Ustadz akan berjalan dengan mulus tanpa adanya ujian dipernikahan mereka?
Dan bagaimana cara mereka melalui ujian yang datang menerpa rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaRizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bsb 7. Kedekatan Mertua dan Menantu
"Umma sedang masak iya. Apa Abreena boleh membantu Umma?" tanya Breena penuh harap.
"Boleh nduk. Ayo sini kita masak bareng. Umma sedang masak makanan kesukaan suami kamu ini. Dayyan itu paling suka kalau Umma masakan udang saus padang nduk. Umma sudah lama tidak memasakkan ini untuk suamimu" ucap Umma Hanum memberitahu makanan kesukaan Dayyan.
"Kenapa begitu Umma? Bukannya Mas Dayyan tinggal disini juga iya?"
"Suamimu itu nduk jarang pulang, uda sama seperti bang toyib. Dia lebih suka tinggal dirumah yang dia beli tiga tahun lalu. Katanya rumah itu untuk istrinya kelak. Jadi dia menempati rumah itu biar dekat katanya sama calon istrinya" jelas Umma Hanum sambil memasak.
"Emang rumahnya ada dimana Umma?" tanya Breena mulai penasaran.
"Di Jakarta nduk. Dekat sama kantor Dayyan. Umma dulu sampai bingung, siapa rupanya calon istrinya dia? Karena yang Umma tahu Dayyan itu tidak pernah dekat sama wanita nduk. Katanya dia ndak suka didekati sama wanita" ucap Umma sambil tertawa.
"Kenapa begitu Umma?" Breena semakin penasaran.
"Umma juga ndak tahu. Tapi katanya dia ndak suka sama wanita yang memakai baju yang kurang bahan dan genit sama laki laki" jeda Umma karena ia mau merasakan masakannya.
"Ketika dua minggu yang lalu dia pulang ke pesantren. Dia tiba tiba bilang sama Umma dan Abah, kalau dia mau melamar seorang gadis. Dia bilang gadis itu cantik, calon dokter, berhijab, cinta pertama pada pandangan pertamanya juga. Uda pasti Umma dama Abah terkejut memdengarnya. Lalu dia tunjukkan foto kamu sama Umma. Umma sama Abah langsunh setuju dan beaoknya kami langsung datang kerumah orang tuamu untuk melamarmu nduk" lanjutnya tersenyum melihat Breena.
"Tapi Umma, maaf sebelumnya. Sebenarnya Breena tidak kenal sama sekali dengan Mas Dayyan. Bahkan Breena belum pernah bertemu secara langsung sama Mas Dayyan. Tapi kenapa Mas Dayyan bilang kalau Breena ini cinta pertama pada pandangan pertamanya juga?" tanya Breena yang kebingungan.
"Dayyan bilang kalau dia bertemu denganmu sekitar tiga tahun yang lalu. Kalau tidak salah bertemu di Masjid Al-Huda saat dia mengisi pengajian disana" jelas Umma Hanum.
Abreena pun seketika mengingat kejadian tiga tahun yang lalu. Ia pergi ke Masjid Al-Huda setelah ia memergoki kekasih dan sahabatnya yang sedang bercinta.
Abreena ke Masjid untuk mengadukan sakit hatinya pada sang pencipta. Dan bertepatan pada malam itu ada pengajian rutinan disana.
Flashback On
Setelah keluar dari apartemen Brian. Breena langsslung menendarai mobilnya menuju kesebuah Masjid. Dan bertepatan di Masjid sedang ada pengajian.
Breena duduk dibarisan paling belakang. Ia yang sedang patah hati tidak begitu fokus mendengarkan ceramah yang dibawakan oleh Ustadz Dayyan. Abreena hanya duduk melamun dengan pandangan yang kosong.
Dari depan Ustadz Dayyan yang melihat Breena untuk pertama kalinya pun merasakan sesuatu yang berbeda dihatinya.
Sepanjang ia menyampaikan kajiannya, ia sesekali mencuri curi pandang kearah Abreena.
Begitu selesai mengisi pengajian, Ustadz Dayyan meminta tolong kepada temannya untuk mencari tahu tentang Abreena.
Dduugghhh
"Aduuhhh..." Abreena yang tidak fokus berjalan menabrak dada bidanh seseorang.
"Maaf saya tidak sengaja" ucapnya tanpa melihat orang yang ia tabrak.
"Tidak apa apa mbak. Apa mbak ada yang terluka?" tanya Ustadz Dayyan yang khawatir dengan Breena yang terus mengelus keningnya.
"Tidak apa mas, kalau begitu saya deluan" pamitnya tampa melihat dan menunggu jawaban dari seorang lelaki itu.
"Cantik" batin Dayyan sambil tersenyum lalu melanjutkan jalannya menuju ke mobil.
Flashback Off
"Umma apa mas Dayyan itu Ustadz yang mengisi pengajian di Masjid Al-Huda yang dijalan Anggrek dekat perumahan puri indah?" tamya Breena ragu, setelah mengingat pengajian yang tiga tahun lalu.
"Iya nduk, dia yang mengisi pengajian disitu. Sebelumnya pengajian disitu yang mengisi Abah, tetapi karena Abah kemarin kurang sehat jadi digantikan sama Dayyan. Memangnya ada apa nduk?" tanya Umma yang heran dengan pertanyaan Breena.
"Umma apa mungkin mas Dayyan yang Breena tabrak waktu Breena jalan sambil melamun?" tanyanya lagi yang masih ragu dengan ingatannya.
"Dari yang Umma dengar dari ceritanya iya sayang. Disitulah Dayyan mulai jatuh cinta padamu" jawab Umma memperjelas keraguan Breena.
"Aaaahhhh Umma Breena malu Umma. Pasti mas Dayyan waktu itu lihat mata Breena yang bengkak dan sembab karena habis menangis. Pasti Breena nampak jelek Umma" rengek Breena pada Ibu mertuanya.
" Hahahahah kamu benar nduk. Dayyan malah terpesona sama kondisi wajahmu yang sembab dan bengkak itu" jawab Umma sambil tertawa.
"Umma.... Breena bener bener malu..." rengeknya lagi. Yang kali ini sambil memeluk Ibu mertuanya dari samping.
"Uda ndak apa apa nduk. Kan uda lewat juga kan peristiwanya" jeda Umma sambil tersenyum dengan tingkah menantunya yang sama sama manja dengan anaknya.
"Tapi apa boleh Umma tau sayang, kenapa kamu menangis sampai seperti matamu jadinya nduk?" lanjutnya yang ingin tau.
"Waktu itu Breena memergoki calon tunangan Breena sedang melakukan hubungan suami istri dengan sahabat Breena dari kecil Umma. Breena juga tidak tau kenapa sahabat Breena tega seperti itu pada Breena" jawabnya yang kini wajahnya sudah kembali sedih lagi.
"Astafirullah, yang sabar sayang. Mungkin itu cara Allah menunjukkan kalau lelaki yang menjadi calon tunanganmu itu tidak baik untukmu nduk, dan kamu tidak berjodoh dengannya. Dan malah berjodohnya dengan anak Umma itu" goda Umma Hanum sambil mencubit pipi menantunya.
Abreena hanya tersenyum dengan pipi yang merona mendengar godaan dari Ibu mertuanya. Keduanya pun kembali melanjutkan masaknya.
Tanpa mereka berdua ketahui, kalau ada seseorang yang mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Siapa lagi kalau bukan Dayyan.
Senyum merekah diwajah Dayyan. Ia senang melihat kedekatan Umma nya dan istri nya sudah seperti anak dan ibu kandung, bukan seperti mertua dan menantu yang memiliki batasan dalam bersikap.
"Mas senang lihat kamu bisa bercerita, manja dan tertawa bahagia bersama Umma sayang. Semoga kamu bahagia terus dikeluarga mas, dan bisa cepat menerima keberadaan mas disisimu. Mas sungguh mencintaimu Abreena" Batinnya.
Tak ingin mengganggu kebahagiaan istri dan ibunya, Dayyan pun memilih pergi dari sana dan menuju keruang keluarga.
maaf 🙏 Thor aku kritik tulisanmu banyak salah, nulisnya ngantuk ta gmn thor