NovelToon NovelToon
Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Agustina Pandiangan

Karena kehidupan yang sangat miskin,Amira terpaksa merantau ke kota Jakarta,meninggalkan suaminya di desa tinggal bersama mertuanya.Amira sangat berharap kepergiannya ke kota Jakarta bisa merubah kehidupannya kelak di desanya.

Ternyata kepergiannya merantau untuk mencari modal membuat suaminya berpaling ke lain hati dan itu semua di tutupi oleh mertuanya yang sangat munafik.

Amira menghabiskan banyak uang untuk mertua dan suami yang sudah mengkhianatinya.

Bagaimana kisah hidup Amira apakah dia bisa melanjutkan pernikahannya dengan suaminya yang sudah memiliki istri siri atau dia meminta cerai dan bagaimana mertuanya yang sangat munafik dan jahat? bagaimana keluarga mertuanya melanjutkan hidup sementara selama ini Amira menjadi tulang punggung mereka?

ikuti kisah sedih pernikahan wanita lugu dan polos ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7 ~ Bertemu teman baik ~

Tuti menggeledah seluruh pakaian yang ada di lemari Amira,dia mendapat uang seratus lima puluh ribu rupiah dari bawah pakaian Amira.

"Amira cuma punya uang segini sedikit sekali,tapi ya sudahlah dari pada dapat apa pun." Ucap Tuti lalu memasukkan uang hasil curiannya kedalam saku celananya.

Tuti langsung membangunkan kedua anaknya lalu membawanya sarapan ke depan gang disana banyak yang menjual sarapan dan berbagai makanan.

"Ma..Kita mau kemana?" Tanya putranya yang paling besar.

"Kita sarapan sayang,kalian sudah lapar kan." Jawab Tuti lalu memesan tiga porsi makanan untuk mereka.

Sementara itu Amira duduk di sebuah warung dia sudah lapar tapi karena tidak punya uang dia hannya bisa menelan ludahnya.

"Seandainya aku penghasilan,aku bisa menikmati apa pun yang aku inginkan." Ucapnya dalam hati.Saat sedang termenung menatap jalanan tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Amira apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Putri teman sekolahnya waktu SMP.Amira lansung membalikan badannya dan menatap lama wanita itu karena dia tidak kenal dengannya.

"Ini aku putri teman sebangku mu waktu SMP masak lupa." Putri berusaha untuk mengenalkan dirinya.

"Putri.....Kamu cantik sekali sekarang bahkan aku sampai pangling tidak kenal sama kamu.Merantau dimana kamu hingga bisa secantik ini,setau aku kamu juga sama kayak aku lulus SMP doang."Ucap Amira.Dia senang karena bisa bertemu dengan teman dekatnya waktu di desanya.

"Aku merantau di Jakarta.Eh kita pesan makanan ya..Kangen banget makan jajan di desa ini makanan disini memang paling enak."Ucap Putri.Dia memesan banyak makanan untuk mereka berdua.

"Put...Katakan kamu kerja apa di Jakarta bukankah kalau tamat SMP tidak di terima di kota besar itu,yang sarjana saja kata orang banyak pengangguran." Ucap Amira sambil menikmati makanan yang dipesan oleh putri.

"Di Jakarta banyak pekerjaan sayang,intinya kita jangan gengsi,aku saja di Jakarta cuma jadi baby sister tapi gajinya lumayan besar makanya aku bisa menabung,kalau sudah banyak uang nanti aku pulang ke desa ini dan buka usaha.Kamu sih langsung nikah,kalau seorang wanita hannya bergantung kepada pria kamu akan menyesal dan kamu paling juga hannya di anggap pembantu." Jawab Putri panjang lebar dan Amira membenarkan apa yang di katakan oleh temannya.

Dulu putri menolak untuk pergi merantau ke Jakarta bersama putri bukan karena dia tidak mau tau tantenya menolak karena katanya nanti tidak ada yang membantu mereka.

Sejak lahir ke dunia ini Amira sudah merasakan hidup pahit dia dibesarkan oleh tantenya dan hal itu yang membuatnya harus menuruti semua kata-kata tantenya sebelum menikah harus membantunya mencari nafkah sebagai bayaran untuk makan dan tempat tinggal sejak dia kecil.

"Malah melamun? kamu sudah menikah apakah pernikahan mu memberikan kebahagian kepada mu,tapi dari pandangan ku kamu tidak bahagia sama sekali." Ucap Putri menebak kehidupan Amira.

Amira hannya bisa tersenyum kecut membayangkan kehidupan rumah tangganya.Usianya masih sangat muda tapi dia sama sekali tidak bisa melakukan yang bisa membahagiakan diri nya sendiri.

"Sudahlah nikmati makanan ini,ini nomor ponsel ku,kalau kamu tidak bahagia dengan perniakhanmu lebih baik kamu datang ke Jakarta kita kerja di sana,cari modal yang banyak dan buka usaha.Kamu tau Amira kalau kita banyak uang orang yang tidak kenal sama kita saja kadang bisa mengakui saudara yaaa....memang inilah hidup semua butuh uang dan kamu hidup tidak bisa menghasilkan uang yakinlah mertua mu akan menjadi musuh terbesarmu." Ucap Putri dan Amira membenarkan semua ucapan sahabatnya.

Amira menerima selembar kertas yang berisikan nomor ponsel putri,dia yakin suatu saat pasti akan membutuhkan nomor itu.

"Amira...Ini ada sedikit rejeki untukmu jangan di tolak beli apa yang kamu inginkan."Ucap Putri lalu menyodorkan sepuluh lembar uang ratusan.Putri melihat gurat kesedihan di wajah Amira dan dia sangat yakin kalau Amira tidak bahagia dengan pernikahannya.

"Terima kasih banyak ya putri,aku sangat bersyukur punya teman sebaik dan seperhatian kamu." Ucap Amira lalu memeluk tubuh temannya dengan penuh haru.

Setelah beberapa jam mereka berpisah,Amira kemabli ke rumah setelah siang hari.Sebelum pulang Amira menghitung uang pemberian Putri dia tersenyum sangat senang seumur-umur ini pertama kalinya punya uang sebanyak itu.

Selama ini saat dia masih bekerja,dia sama sekali tidak pernah menerima gaji baik saat masih bersama tante dan mertuanya sikap mereka sama hannya mengingkan unagnya.Amira menyimpan uangnya ke kantongnya dia ingin menyimpan uang itu dan memakai disaat dia benar-benar butuh.

Sesampainya di rumah Amira sangat kaget saat melihat rumah yang begitu berantakan piring kotor dimana-mana dan sampah juga ada di mana-mana rumah sudah seperti kapal pecah sementara Tuti hannya tiduran di atas sopa sambil memainkan ponselnya sementara dia tidak peduli dengan kedua anaknya yang sudah mengotori rumah sedemikian rupa.

Amira masuk kedalam rumah,dia memendam amarahnya yang sudah hampir meledak melihat rumah yang begitu berantakan napasnya sudah naik turun menahan emosinya tapi karena tidak ingin ribut dia hannya bisa diam.

"Kamu sudah pulang Amira,tolong ya cucikan baju kotor kami yang ada di kamar mandi aku lagi tidak enak badan." Ucap Tuti dengan santai dan matanya tetap memandangi ponsel yang ada di tangannya.

"Apa kamu bilang....Kamu pikir aku ini pembantu...Enak sekali kamu tinggal mengatur ku kalau kamu tidak enak badan silahkan kamu bawa ke loundry dan cuci disana." Jawab Amira dengan ketus.Dia sudah sangat marah saat melihat rumah yang begitu berantakan saat mendengar ucapan adik iparnya amarahnya semakin besar.

"Apaan sih....Masak nyuci itu saja kamu tidak mau,kamu disini menantu sudah sewajarnya kamu membereskan rumah dan mengerjakan semua pekerjaan rumah." Ucap Tuti dia menutup ponselnya lalu duduk dan menatap Amira dengan sinis dia tersinggung mendengar kata-kata Amira.

"Terus....Kalau menantu jadi babu gitu maksud kamu,terus kamu di rumah mertua mu jadi babu juga atau kamu tidak mau jadi babu makanya kamu pulang lagi ke rumah ini." Bentak Amira dengan penuh emosi.

Tuti sudah tidak sabar dengan semua kata-kata Amira dia langsung bergegas mendekati Amira lalu melayangkan satu pukulan keras ke wajah Amira.

"plak....Jangan mentang-mentang kakak ku selalu membela mu,sikap kamu jadi ngelunjak,kamu harus tau batasan di rumah ini." Amira memegangi wajahnya yang baru saja di tampar Tuti.Dia tidak menyangka Tuti begitu berani memukulnya harga dirinya sangat terluka.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

1
Sanatun Eka Ayu Aprilya
Duh, Adam. jepitan 5 jt. bisa dapat emas 5 gr. sementara aq 1 gr emas pun tak menghiasi diri ini..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
huf maya, mertua tak tau malu. makan dari hasil ketingat mantu. belagu
Sanatun Eka Ayu Aprilya
sakit benetan kau dimas. dan sakit parah g ada yg urus..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
Amit2 dimas laki2 tak pun ya harga diri.
-
sengsara nanti kau dimas. banyak dzalim pada isteri yg tulus..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
bu maya sama tuti jadi pembantu d rumah safira. greget kali aja part selanjutnya ada kisah mereka nyapu, ngepel dll
Sanatun Eka Ayu Aprilya
dimas laki2 gak tau fiqih rumah tangga
orang tua dimas dan adiknya minus adab.keluarga semerawuttt


.
Fitri Wulandari
Luar biasa
Wijiyanti Solo
tk ad kata selain bdoh2 jdi wanita
Wijiyanti Solo
y smga aj Amira gk bdoh n semoga cpat ketahuan
Wijiyanti Solo
Skali lagi kak thor yg terhormat kata2 nya banyak yg ketukar dan salah terutama nama orang selalu tertukar
Wijiyanti Solo
maaf y kakak thor tlong dikoreksi lgi kata2 nya seakan GK nyambuk dn bingung arti kata yg salah
Wijiyanti Solo
klau sakit hati y tinggalin apa susahnya jdi wanita jgn bdoh n lempek gitu yg tegas kenpa
Wijiyanti Solo
y udah lha tinggalin aj dr pda ngeluh meluluk suami m mertua gk kaya gitu gk usah dibotin ngapain juga
niktut ugis
Thor...Amira manggilnya ibu atau mama nech
niktut ugis
ya ampun Adam...beli di bang Baron tukang jepitan 20rb aj q tawar 😭
niktut ugis
menantu q durhaka Krn mutus silaturahmi ibu anak
niktut ugis
ini si Aaron licik juga otak nya
Bunda Puput
Luar biasa
Anonymous
m
Titik Supadmi
kon ga ada bonchap thor... sampai punya Amira punya anak dgn Adam dong thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!