Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Every single day
Dalam kesedihan akan mengingat orang - orang terdekat yang begitu saja meninggalkannya membuat Alana malam itu kelelahan menangis dan ia pun tertidur disamping ayahnya tersebut .
* Keesokan paginya
Alana terbangun dengan perasaan yang sama ia merasa sedih melihat Ayahnya belum kunjung juga sadar, bahkan setiap kali Alana tidur ia begitu berharap ketika ia bangun Tuhan memberikan ayahnya sebuah keajaiban agar segera sadar dari komanya . namun Tuhan belum menghendaki harapan Alana, tetapi Alana percaya bahwa Tuhan akan selalu berada di sampingnya .
Dengan mata yang sembab Alana meraih tas jinjing miliknya dan keluar dari ruangan ayahnya . saat keluar dari ruaangan tersebut raut wajah Alana berubah seketika , ia memasang wajahnya dengan begitu riang seperti biasanya . pagi itu Alana berniat untuk mencari persewaan rumah yang sekiranya dekat dengan rumah sakit agar bisa memudahkan dirinya menjaga ayahnya tersebut .
saat Alana keluar dari rumah sakit terlihat David memanggil manggil Alana dan berjalan cepat menghampiri nya .
" Nona " teriak David . Alana pun memperhatikan David dengan seksama .
" Dia kan laki laki semalam " gumam Alana .
" Hai Tuan Ashley " sapa Alana .
" Aku David bukan Ashley " seru David dengan kesal .
" Oh Tuan David maaf kalian begitu mirip jadi aku sangat susah membedakannya " ucap Alana seraya melebarkan senyum manisnya tersebut . padahal saat semalam berkenalan Alana lupa mana yang bernama David dan mana yang bernama Ashley jadi ia asal menyebut nama saja .
" Mirip darimananya jelas - jelas beda " seru David .
" Jelas sama kan kalian sama - sama manusia " celetuk Alana dengan tertawa . hingga David menggeleng - gelengkan kepala akan melihat kekocakan Alana tersebut .
" Kau sedang apa pagi - pagi kemari ? apa kau menagih uang yang semalam ? aku masih belum ada uang nanti jika aku sudah ada uang aku akan menggantinya " seru Alana .
" Siapa yang menagih uang , aku disini ingin membantumu mencari persewaan rumah " ucap David ,
" Hmmm (Menghela nafas) aku bisa cari rumah sendiri , pergilah hush " seru Alana .
" Sialan , aku disini berniat baik! semalam aku menyuruh orang untuk mencarikan rumah di sekitar sini dan ternyata memang ada , jika kau mau aku akan mengantarkanmu kita lihat sama sama rumahnya. karna kau pasti akan mondar mandir melihat kondisi ayahmu jadi lebih baik kau mencari persewaan rumah dekat sini " tutur David . Alana terdiam sejenak.
" Dia sangat baik, bahkan tau kalau aku membutuhkan persewaan rumah di sekitar sini " gumam Alana dalam hati .
" Nona Alana , bagaimana ? " tanya David .
" Baiklah , ayo " ajak Alana dengan berjalan cepat mendahului david .
" Hey tunggu " teriak David . Alana pun menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah David .
" Ada apa lagi ? " seru Alana .
" Memangnya kau tau alamatnya ? " tanya David sembari berjalan menghampiri Alana .
" Tidak haha " saut Alana dengan tertawa .
" Kalau kau tidak tau kenapa kau berjalan duluan , dasar kau ini " celetuk David . mereka berdua pun berjalan gang yang lumayan lebar yang ada di belakang rumah sakit dan disana ada beberapa rumah kosong yang tengah di sewakan , Alana pun menyukai salah satu persewaan rumah tersebut dan David pun menanyakan harga sewa rumah tersebut kepada sang pemilik rumah Alana dan David menyetujui harga yang suah di sepakati , kini avid merogoh saku celana dan mengambil dompet miliknya yang terselip didalam sana .
" Kau mau apa ? " tanya Alana .
" Mau membayar sewa rumah ini " ucap David .
" Terimakasih tapi aku masih sanggup membayar persewaan rumah ini " tutur Alana sembari mengambil uang yang ada di tas jinjing miliknya ,
" Tidak apa apa aku berniat membantumu " ucap David .
" Tuan tolong jangan memaksa ! kau sudah membantuku untuk mencari persewaan rumah , aku sudah sangat berterimakasih " seru Alana karna ia tak ingin membebankan orang lain dalam hidupnya . David pun mengiyakan perkataan Alana yang ia rasa begitu keras kepala . Seusai membayar persewaan rumah tersebut Alana henak kembali ke rumah sakit untuk menemani ayahnya .
" Apa kau sudah sarapan ? " tanya David
" Sudah , tadi aku sudah makan " seru Alana .
Krucuk .. krucuk .. ( suara bunyi perut Alana)
" Kau berbohong kau belum makan kan ? ayo aku akan mengajakmu makan " ajak David . Alana sempat menolak ajakan David namun karna David memaksa , Alana pun terpaksa mengiyakan ajakan David .
5 bulan pun tak terasa berlalu dan Ayah Alana belum juga sadar dari komanya . tetapi itu tidak membuat semangat Alana patah , terlebih lagi dirinya sekarang membuka toko kue kecil dan juga toko bunga yang letaknya berjajar dengan setiap toko masing - masing memiliki 1 orang pegawai dan ia bisa membuka usaha kecil - kecilan itu semua tak lain uang hasil dari klaim asuransi miliknya .
selama ini David juga sering mengunjungi Alana dan ayahnya di rumah sakit tetapi ketika melihat David. Alana selalu saja menghindar dan cepat cepat bersembunyi agar tidak bertemu dengannya padahal niat David hanya ingin melihat kondisi Alana dan Ayahnya saja . namun Alana tidak mau menyusahkan David karna seringkali David berbaik hati memberi bantuan kepaa Alana dan David juga tidak tau jika Alana membuka sebuah toko roti .
Alan's Cake Shop
Nama cake shop milik Alana ,
Alana mendapat ide untuk membuka toko kue karna hanya itu yang ia bisa. membuat kue terenak dengan resep yang pernah di ajarkan oleh neneknya saat dulu masih hidup, sebenarnya bisa saja Alana melamar pekerjaan di perusahaan besar yang ada di kotanya karna tak sedikit Alana mengantongi ilmu yang telah di ajarkan oleh Ayahnya . namun karna Ayah Alana belum sadar dan sembuh jadi Alana lebih memilih membuka usaha kecil - kecilan , agar bisa ia tinggalkan sewaktu waktu untuk melihat kondisi ayahnya terlebih lagi toko kue miliknya tak jauh dari jangkauan rumah sakit an juga kontrakan rumah milinya . dan selama 2 bulan mendirikan toko kue dan juga toko bunga. membuat pemasukan Alana semakin meningkat .
Pagi itu , Alana tengah menata kue di etalase miliknya yang biasa digunakan untuk men-display kue yang bertujuan agar lebih mudah menarik pelanggan untuk tergoda membeli nya. tiba tiba seorang perempuan berambut blonde mengagetkan Alana .
" Permisi , apa kue nya sudah matang ? " tanya seorang perempuan kepada Alana , perempuan itu tak lain ialah Jesslyn .
" Sudah nona , kau mau membeli kue apa ?" tanya Alana .
" Apa ada cupcake red velvet ? pembantu yang bekerja di rumahku sering membelikanku cupcake red velvet dan katanya dia membelinya disini " ucap Jesslyn dengan memastikan .
" Tentu saja ada nona , cupcake red velvet kue best seller di toko kami , kau mau berapa ? " tanya Alana .
" Apa aku boleh melihat dulu bentuk kuenya ?" tanya Jesslyn . Alana pun mengiyakannya , ia mengambil Kue red velvet tersebut yang baru saja ia angkat dari pemanggang hingga aroma kue tersebut begitu menggoda di indera penciuman Jesslyn .
" Cupcake red velvetnya seperti ini nona " ucap Alana seraya menunjukan kue tersebut kepada Jesslyn ,
" Wahhh , aku mauuu .. aku ingin makan disini 2 cupcake dan 1 box take away " pinta Jesslyn seraya membayar semua cupcake pesanannya tersebut . Alana pun dengan senang hati melayani Jesslyn , ia menyuruh Jesslyn untuk duduk dan memberi 2 potong cupcake dan satu teh kepadanya .
" Aku kan hanya memesan cupcake tidak memesan teh " ucap Jesslyn dengan kebingungan ,
" Happy hour nona , setiap pagi kami menyediakan teh hijau gratis untuk pelanggan kami " tutur Alana.
" Wah terimakasihhh " seru Jesslyn , ia tak segan dengan lahap memakan habis cupcake tersebut .
" Cupcake mu ini sangat enak sekali , kakakku juga sangat suka dengan Cupcake , bulan depan dia akan pulang dari Amerika , jika dia pulang ,aku akan mengajak dia ke tokomu untuk makan cupcake sepuasnya " tutur Jesslyn dengan begitu girang layaknya anak kecil .
" benarkah ? kalau begitu aku akan menungu kedatanganmu dan juga kakakmu " saut Alana .
" baiklah , kau sangat ramah sekali . aku akan menjadi pelanggan setiamu , Bye " pamit Jesslyn dengan berlalu meninggalkan toko roti milik Alana
" Terimakasih banyak atas kunjungannya nona " teriak Alana . Jesslyn pun mengiyakannya dari kejauhan .
" Nona itu sangat cantik sekali dan lucu " gumam Alana , ia pun kembali melanjutkan aktivitasnya untuk mendisplay cupcake miliknya , dan pengunjung bergantian menghamopiri toko roti Alana .
.
.
.
.
.
.
.
terimakasih jangan lupa tekan like terimakasih .