BACA NYA PELAN-PELAN, MAACIHH.
Su Luxie memutuskan untuk bunuh diri menggantung lehernya dengan sebuah selendang setelah sang tunangan mengakhiri hubungan mereka dan lebih memilih untuk bersama sepupunya, Su Manman.
Setelah kematian nya, dokter yang bodoh dan juga jelek sepertinya itu hidup kembali dan berubah 100% dari dirinya yang sebelumnya.
Rupanya ada sebuah jiwa yang berasal dari abad 22 masuk kedalam tubuh Su Luxie akibat mengalami kecelaan pesawat.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh jiwa baru itu? Apakah dia akan membalas dendam atas perbuatan Su Manman yang sudah merebut tunangannya?
"Aku adalah Medical Spirit, apapun bisa ku lakukan dengan kemampuan ku ini!"
"Menjadi kaya adalah target utamaku. Bersiap-siap lah menghadapi dokter hantu ini."
Yuk baca ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 07 : Rencana pembelian gedung
...episode 07...
...Rencana pembelian gedung...
...****************...
"Padahal kau tidak perlu menemaniku." Ujar Su Luxie.
"Tidak! Aku akan menemani mu. Lagian adik kecilku ingin keluar malam hari saat sendirian? Bisa-bisa aku mati berdiri kalau harus menunggu dirumah." Tolak Su Tiao.
"Benar juga. Aku ini adalah seorang dokter dan peracik obat, bukan seorang petarung."
"Haha kakak, kau ini."
Mereka berjalan keluar dengan melewati pagar kediaman utama. Hal itu justru bertepatan dengan kepulang Mu Anlong yang sedang dihantar oleh Su Manman.
"Astaga... kenapa harus bertemu mereka sih!" Su Luxie sangat kesal dan bahkan sempat berhenti sejenak.
"Apa kita perlu melewati jalan lain, adik?" Tanya Su Tiao.
"Untuk apa? Kita sudah sampai sejauh ini jadi tidak mungkin untuk berputar kembali."
Su Luxie berjalan dan pada akhirnya tetap harus bersinggungan dengan orang yang tidak ingin dia lihat.
"Haiyo adik... kau disini?" Su Manman membuka percakapan dengan suara yang lembut.
Sedangkan Mu Anlong hanya bisa memalingkan wajahnya seolah dirinya merasa jijik karena harus melihat wajah Su Luxie.
"Iya, kakak sepupu. Kau disini untuk mengantar tuan muda Anlong ya? Kalau begitu aku dan kak Tiao pamit dulu." Ucap Su Luxie pamit pada Su Manman.
"Mau kemana, kenapa terburu-buru sekali?" Tanya Su Manman.
"Aku dan adikku ingin pergi ke Parmacy kampung untuk mengambil minyak pijit ibu, jadi kau tidak perlu khawatir kami akan kemana-mana." Jawab Su Tiao menyusul langkah Su Luxie.
"Mereka menjawab ku? Biasanya mereka akan bertingkah kurang ajar dan melewatiku saja." Su Manman meremas tangannya sambil melirik kearah Mu Anlong.
"Haiyo sepertinya adik sedang kesal. Dia pergi dengan terburu-buru." Ujar Su Manman.
"Jangan hiraukan gadis itu." jawab Mu Anlong.
"Rencana apa lagi yang sedang dia pikirkan?!" Benak Mu Anlong.
"Baiklah, Manman. Kalau begitu aku pergi dulu ya. Jaga dirimu dan tidur dengan nyenyak." Ucap Mu Anlong berpamitan.
"Kau juga, Feng." Jawab Su Manman.
Mu Anlong mengangguk dan kemudian pergi dari sana.
Dia menaiki kereta kuda keluarga Anlong dan kemudian segera pergi dari sana.
"Su Luxie harus cepat-cepat dinikahkan agar dirinya tidak gatal merebut Feng sayang dariku." Ujarnya lalu pergi dari sana.
Sementara Su Luxie dan Su Tiao hendak pergi kepelelangan kembali. Namun tiba-tiba Su Luxie menghentikan langkahnya, disusul oleh Su Tiao yang berhenti begitu Su Luxie menghentikan langkah.
"Kenapa?" Tanya Su Tiao.
"Kita ambil jalan memutar." Jawab Su Luxie.
"Tapi kenapa adik?"
"Jubah kita ada disana." Jawab Su Luxie.
"Tidak tahu kenapa aku mempunyai firasat jika sekelompok kecil akan datang pada kami jika kami masih saja melewati jalan utama. Entah apakah itu benar atau tidak, tapi setidaknya hindari saja dulu."
Mereka memutuskan untuk melewati jalan memutar dari pada harus melewati jalan utama yang bisa dibilang lebih dekat. Walaupun Su Tiao masih tidak paham dengan alasannya, tapi dia tetap dengan setia mengikuti langkah sang adik.
"Adik, setelah kita mengambil herbal-herbal yang kau butuhkan, lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Su Tiao.
"Tidak perlu menanyakan itu padaku, kakak. Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri, apa yang akan kau lakukan selepas ini?!" Jawab Su Tiao.
"Aku? Apa yang akan aku lakukan...? Hmm aku tidak tahu." Jawab Su Tiao.
"Kalau begitu...kau harus mulai berlatih menyerap mana dan perbanyak aura." Usul Su Luxie.
"Kau bercanda adik? Kau kan tahu jika titik meridian kakak sudah hancur dan tidak memiliki kemungkinan untuk sembuh." Jawab Su Tiao tertawa getir.
"Kata siapa?"
"Maaf?"
"Titik meridian kakak masih bisa disembuhkan. Aku memiliki cara untuk menyembuhkannya. Kakak masih belum mencoba tapi sudah menyerah!"
"Jadi... apakah boleh jika kakak kembali berharap?"
"Sangat, sangat boleh! Seperti apa yang kau katakan jika, adikmu ini rapuh. Maka jadilah kuat dan lindungi adikmu yang rapuh ini."
"Pasti!"
Mereka terus mengobrol sambil melanjutkan langkah mereka menuju tempat pelelangan.
Disatu sisi, pada jalan utama terlihat, sebuah kereta kuda dan 4 orang pelayan laki-laki sedang berhenti.
Kereta kuda itu terlihat seperti kereta kuda yang baru saja dinaiki oleh Mu Anlong.
Dan benar saja. Mu Anlong turun dari kereta namun dirinya menunjukan raut wajah tidak senang.
"Akhh... sepanjang jalan aku tidak menemukan mereka! Dimana mereka pergi?!" Ujar Mu Anlong sangat kesal.
"Tu-tuan muda, mungkin saja mereka telah mengambil jalan memutar?" ujar salah satu pelayan laki-laki.
"Berhenti bicara dan cari mereka dijalan memutar!" perintahnya pada para pelayan itu.
BRUK... Mu Anlong memukul dinding kereta kudanya.
"Dengan cadar mu kau pergi begitu saja seolah bersikap jika kau tidak menginginkan diriku lagi?! Boneka tetaplah boneka! Wajahmu sudah menjadi sejelek itu... lantas kau masih ingin berpaling dariku?!"
"Luxie! Luxie! Sekumpulan orang-orang bodoh itu ingin menikahkan mu dengan seorang perdana menteri cabul! Tapi, tapi, tapi aku tidak rela jika boneka kecilku...
"Kau tidak boleh berpaling dariku, Luxie!"
...****************...
"Adik, kau, kenapa?" Tanya Su Tiao setelah melihat jika hidung Su Luxie memerah.
"Sepertinya aku terkena flu ringan kakak."
"Ah baiklah. Kalau begitu pakai topengmu karena kita akan segera sampai."
"Baiklah."
Mereka segera memasang topeng milik mereka lagi dan kemudian mempercepat langkah.
Setelah melalui banyak sekali hal pada malam itu, Su Luxie dan Su Tiao pulang kekediaman setelah mengambil beberapa herbal yang dibutuhkan.
Sejujurnya mereka banyak melewati hal pada saat perjalanan pulang. Mereka melihat pada 2 orang laki-laki yang mencurigakan sedang berkeliaran di depan toko parmacy dan juga 2 orang yang sedang berkeliaran dijalan memutar.
Sudah pasti benar apa yang telah ditebak oleh Su Luxie. Namun dirinya bingung dan masih memikirkan hal tersebut.
"Siapa yang mengirim mereka? Apakah Su Manman? Ah tidak! Jadi apakah... Mu Anlong yang sudah mengirim mereka? Tapi kenapa? Jika diingat didalam memori Su Luxie, Mu Anlong tidak akan melakukan itu. Dirinya memang membenci Su Luxie karena memiliki wajah yang jelek, tapi tidak mungkin juga dia mengirim orang bukan?"
"Tapi orang-orang itu terlihat tidak bisa melukai seseorang. Jadi apa mau dari sipengirim ini?! Aku harus lebih waspada lagi." benak Su Luxie.
Su Luxie kemudian melangkahkan kaki pada herbal-herbal yang baru saja dia ambil dipelelangan. Seolah tidak memikirkan hal tadi dan melupakannya, dia kembali mengambil tungku obatnya dan kembali meracik berbagai herbal untuk menyulih pil.
"Sangat menyebalkan jika harus menyulih pil dengan ditemani oleh petir-petir itu! Dunia ini sangat aneh dan banyak sekali keajaiban-keajaiban yang tidak ada di abad 22."
"Oh ayolah, Su Casa! Fokuslah, fokus!"
^^^To be continued_^^^