Follow IG : @aryani aza
Ini kisah tentang seorang Rania yang tidak diinginkan oleh sang ibu. Seorang Rania yang tumbuh besar tanpa kasih sayang, yang selalu tegar dalam menghadapi segala ujian dalam hidupnya.
Seorang Rania yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja, padahal dia sendiri ingin melarikan diri dari hidupnya.
Begitu keras kisah hidupnya yang menabrak dirinya untuk pergi jauh dari kehidupan yang tengah dia jalani. Hingga Rania kehilangan arah dan tidak ada yang menuntunya ke jalan yang benar.
Tidak ada yang memberi pelukan kasih sayang terhadapnya, seorang Rania yang mencoba untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan menopang segala beban kehidupan nya sendirian..
Akankah Rania bisa mengubah takdirnya? Dan menemukan pria yang bisa membuat hatinya bergetar serta menerima dirinya apa adanya?
LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SLR. Sakit hati yang terdalam
''Lihat pak, seumur hidup mamah baru kali ini pegang uang gepokkan.'' ucap Ainun dengan gembira, sambil mengibas ngibaskan uang itu seperti kipas ke wajahnya, ''Uuuummm uang ini begitu wangiii.''
''Iyaa mah, kita sangat beruntung sekali yaaa kalau begini nggak sia sia kan jadinya.'' ucap Harun sama gilanya seperti Ainun, padahal dia adalah Uwa kandung dari Rania.
Ketika mereka sedang menghitung uang. Indra baru saja pulang dari sekolahnya dan mengucapkan salam dari luar rumah. ''Asalamualaikum.'' ucap Indra yang langsung di jawab oleh Ainun dan Harun.
''Walaikaum salam.'' jawab keduanya dari dalam.
Indra yang sudah melepaskan sepatunya lalu masuk kedalam rumah, namun ia terkejut melihat sang ibu memiliki banyak uang. ''Waah dapet rejeki nomplok Mah? bagi bagi donk.'' Indra mengadahkan tangannya meminta uang dari sang ibu..
Ainun tersenyum bahagia dan belagu karna memiliki uang banyak, lalu memberikan lima lembar uang berwarna merah pada sang anak. ''Inii, jajan sepuasnya yaaa jika kurang bilang lagi sama Mamah.'' Ucap Ainun sudah takkabur..
''Wahhh asikkkkk, makasih mah.'' Indra menghitung uangnya lalu ia tersadar karna teringat sesuatu. ''Tapi ini uang dari mana mah?'' Tanya Indra sedikit curiga, karna dia tau sekali keuangan di keluarganya sangatlah pas pasan untuk memiliki uang sebanyak ini..
Ainun dan Harus saling pandang dan tersenyum. ''Uang ini di kasih sama nak Danang.'' jawab sang ayah, yang membuat Indra melototkan kedua matanya.
''Ngapain si Danang ngasih uang pak?'' tanya Indra penuh selidik kepada sang Bapak, karna Indra tau jika Danang selama ini mengincar adiknya.
''Uang ini dp untuk ibu dan ayah, jika kami menikahkan Rania dengannya.'' jelas Ainun yang mana membuat Indra terkejut setengah mati dan langsung menjatuhkan uangnya.
Jantung Indra hampir saja copot, mendengar penuturan ibunya yang sangat enteng menyikapi pertanyaan nya. Indra lalu menatap kedua orang tuanya secara bergantian dan ia tidak menyangka sama sekali jika sang ibu rela menjual Rania pada lelaki pengangguran dan suka mabuk mabukkan..
''Apa ibu gak salah? Ibu tega jual Rania pada pria pengangguran itu.''
Ainun menghentikan tangannya yang sedang menghitung uang.''Siapa yang akan menjual Rania? ibu tidak memaksa jika dia tidak mau! tapi jika dia tidak mau, berarti dia tidak tau terima kasih pada kami yang sudah membesarkan nya.'' Tutur Ainun sedikit membentak pada Indra.
''Tapi mah, Rania masih sekolah dan masih kecil! umurnya saja baru empat belas tahun! astagaaaa.'' Indra memijat keningnya yang tiba-tiba merasakan pusing.
''Mamah nggak perduli, dia harus tau diri karna dia numpang di rumah ku.'' Tutur Ainun sudah di butakan oleh uang yang ada di depannya.
''Betul itu, dia harus tau diri.'' Harun menimpali.
Sedangkan Indra langsung berdiri dari duduknya, Indra benar-benar tidak menyangka jalan pikiran sang ibu. ''Kalian nggak punya hati! untuk apa kalian membesarkan Rania jika mamah dan bapak akan menorehkan luka di hatinya? apa kalian tidak merasa bersalah melakukan ini semua HAH!'' bentak Indra yang sudah tidak tahan.
''Alah, sudah sana pergi! ganti bajumu, lagian asal kamu tau yaaa ibunya aja dulu mau buang dia kok! apa susahnya sih menurut aja untuk kali ini, itung itung balas budi pada kami yang sudah membesarkanya.'' ucap Ainun.
''Mamah benar-benar tega!'' Indra pergi dengan perasaan kesal di hatinya lalu masuk kedalam kamarnya.
Sedangkan Ainun dan Harun tidak memperdulikan omongan sang anak. Yang menurutnya tidak bermanfaat.
Tanpa mereka ketahui, jika Rania sudah mendengar semuanya di balik pintu dengan perasaan sakit di hatinya. Hatinya remuk dan kecewa karna dirinya tidak perah di inginkan oleh siapapun..
Hiks.. Air mata Rania jatuh bercucuran membasahi pipinya, lalu Rania dengan perlahan melangkah pergi dan berlari dengan sekuat tenaga..
Dadanya sakit, tenggorokkan nya seperti di cekik oleh ribuan tali yang membelenggu dirinya. Airmatanya sudah tidak bisa ia tahan sejak tadi, hatinya sakit dengan perlakukan Ainun dan Harun yang sudah dia anggap seperti orang tua kandungnya.
Apa salah dirinya hingga di perlakukan tidak adil, tidak kah cukup hanya orang lain saja yang selalu menindasnya? kenapa kini keluarganya sendiri yang akan menindasnya dan menjerumuskan dirinya kedalam jurang yang sangat dalam tak berdasar..
Rania merasa kecewa karna hanya dirinya lah yang menganggap mereka sebagai kedua orang tuanya. Tapi mereka tidak menganggap Rania seperti anak mereka, sungguh hati Rania berkecamuk bingung dan bertanya tanya dalam benaknya.
Apakah pengabdian nya selama ini kurang? apakah dia kurang menuruti perkataan mereka, hingga mereka begitu tega akan menikahkan dirinya di usia 14tahun..
Di saat Rania terus berlari, Rania tersungkur jatuh ke tanah lalu menangis dengan kencang bersamaan dengan derasnya hujan membasahi seluruh tubuhnya.
Aaahhkk humm hum hum.. Hisk,, Hiks.. Rania menangis dan berteriak dengan kencang, menumpah ruahkan segala kesediahnnya yang dia pendam selama ini..
''Ibuuuuuu. Hiks..
''Ibuuuu...
''Apakah ibu pernah tau jika Rania menderita disini.?Hiks.. Hiks.. Hiks.. Kenapa ibu tidak pernah menemui Rania di sini ibuuuuu hummm ummm, Ibuuuuu dimana kamu ibuuuu.. Sekali ini saja tolong Rania buuu, jelaskan pada Rania apakah benar apa yang di katakan oleh semua orang jika Rania adalah anak haram! kenapa ibu meninggalkan aku dengan orang lain buuuuu, Rania membutuhkan ibuuu.'' jerit tangis pilu seorang gadis remaja berumur 14thn yang meminta penjelasan atas takdir yang di berikan padanya..
Rania memukul dadanya yang tiba-tiba merasa sesak dan sakit. Dia sudah tidak kuat menahan segala rasa sakit yang ada di dalam hatinya, kenapa di dalam kehidupan nya tidak ada satu orang pun tempat untuk dirinya membagi kesedihan yang dia alami, tak ada tempat untuk membagi dukanya yang selama ini dia kubur dalam dalam..
Walau pun begitu, Rania selalu sabar dan ikhlas menjalani semuanya walau teras pahit untuk dia rasakan dan menjalaninya .
Malang memang nasibnya, tapi memang itulah jalan takdir seorang Rania yang harus mengubah takdirnya sendiri..
•
Setelah sudah cukup lama Rania menangis dan larut dalam kesedihan yang memilukan, kini Rania bangkit dari duduknya. Kaki nya melangkah dengan gontai menuju ke arah rumahnya..
''Jika saja aku mempunyai ibu, mungkin hidupku tidak akan seberat ini. ha ha ha, tapi aku lupa jika ibu kandungku pun tidak menginginkan diriku. kenapa? kenapa semua orang tidak menginginkan diriku, aku salah apa?'' gumam Rania berbicara sendiri, lalu Rania melihat langit yang masih meneteskan air hujan ..
''Hujaaaaaannn, bisakah kau turunkan aku satu keluarga yang bahagia yang menginginkan diriku adalah.'' Teriak Rania yang langsung di jawab petir oleh sang alam. Sekan sang alam pun belum mengizinkan dirinya untuk bahagia..
...••••...
...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA...
tpi kok g lanjut lagi kongslett ya author nya 🤔🤔🤔
tetap semangat kak