Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU YONG ZI ZEN
Mendengar ucapan Dira yang mengatakan kalau Mereka mungkin sudah di takdirkan untuk bersama sebagai keluarga, membuat Yi Wan tersenyum .
" Mungkin aku masuk kedalam Novel ini Salah satunya adalah, Tuhan berharap agar aku bisa menolong Dira...Dengan Cara itu, Dira terlepas Dari kesalahan menanggung Dosa Karena ikut dalam rencana pembunuhan Yu Wan . Tapi kenapa sifat si pemeran Protagonist di dalam Novel ini menjadi jahat sekali . Sedangkan di cerita , Dia merupakan wanita lembut, baik hati dan cantik. Beda sekali dengan Yu Wan si pemeran antagonis. atau semua ini ada kaitannya dengan kehadiranku masuk kedalam Novel ini..alur cerita nya jadi berubah...?" ucap Yu Wan dalam hati.
"Mungkin saja Dira...." jawab Yu Wan dengan wajah tenang.
""Ya Tuhan...Tak bisa saya bayangkan Nona .. Seandainya anda tidak datang dan tidak menemukan saya , Saya pasti akan menjadi Pengawal dari wanita kejam dan licik itu... Dan Saya akan melakukan perbuatan apapun sesuai permintaan Dia . Walaupun itu bertentangan dengan hati dan prinsip saya..Hiii...akan jadi apa Saya nanti.." ucap Dira bergidik ngeri. Mendengar ucapan Dira, dan tingkahnya yang lucu , membuat Nuan tertawa Karas . Sedangkan Yu Wan tersenyum kecil . Ternyata di balik wajah dingin Si pendekar pedang Dira, Yu Wan bisa melihat wajah kocak dan lucu Pria tampan itu. . Dan Yu Wan tak pernah menyangka , di balik wajah dingin Dira, Ternyata dia bisa Bercanda . Dan mulutnya Sedikit pedas. Dan hari itu, Dira resmi Menjadi Pengawal pribadi Yu Wan . Setelah menikmati Minuman dan makanan ringan yang di buat Nuan, Mereka kembali bekerja menanam sayur dan Bibit buah .
🍉🍉🍉
Sedangkan di sebuah jalanan Ibu kota , terlihat Dua pria bersama beberapa pengawal sedang menyusuri kota Jialing. Terlihat wajah keduanya sedih dan cemas .
"Kak...sudah dua hari ini kita mencari keberadaan Yu Wan..tapi kita belum juga Menemukan Dia. Dia bagai di telan Bumi..." ucap salah Satu Dari mereka. Ya..mereka Adalah Li Bai An dan Li Hong Yi.
Setelah mendapat teguran dan Kemarahan dari sang Ayah, Mereka sepertinya sadar akan kesalahan mereka. setelah keluar Dari ruang kerja sang Ayah, Mereka langsung menuju rumah kediaman Yu Wan. namun apa yang di katakan sang Ayah benar adanya . Yu Wan telah pergi dari rumah tinggal nya . Dan barang - barang di sana masih lengkap . Namun saat membuka Almari, Mereka todal melihat baju satupun. Kalau seperti yang Ayah katakan, Mungkin sang ibu yang telah mengambilnya .
Dan benar saja perkiraan mereka, Saat Mereka menanyakan pada para pembantu yang merawat tempat itu, Yu Wan pergi bersama Nuan. Dan mereka tidak tahu ke duanya pergi kemana . Dam soal barang - barang yang Ada di dalam rumah itu, ternyata memang benar sang Ibu yang mengambilnya.
Mengetahui kalau Yu Wan Memang benar- benar pergi Dari kediaman mereka, Li Bai An dam Li Hong Yi merasa bersalah. Dan mereka kini sadar kalau perbuatan mereka Selama ini memang sangat keterlaluan. dan Mereka safar kalau Can Yu sengaja membuat Mereka benci dan marah para Yu Wan. Karena Can Yu bersikap Seolah Yu Wan menindas Dia. sekarang mereka merasa kalau ucapan sang Ayah menyiratkan kalau perbuatan Can Yu mencurigakan .
"Kita coba di tempat lain lagi Yi'er..." ucap sang Kakak.
"Baik kak.. Semoga kita bisa menemukan anak itu . kalau tidak, lalu apa yang terjadi dengan mereka...? Di mana mereka ..?" ucap Li Hong Yi dengan wajah sedih dan cemas . Mereka akhirnya pergi ketempat lain untuk mencari Yu Wan.
"Apakah merela mencari keberadaan Yu Wa..?" tanya tuan Li Rong Pada Pengawal Hu dan Pengawal Jai yang mendapat tugas mengawasi kedua Putranya.
"Benar Tuan... dalam dua hari ini , mereka mencari keberadaan Nona Yu Wan. apakah kita memberitahu pada mereka di mana keberadaan Nona YunWan , Tuan..." ucap pengasal Hu.
"Tidak usah...Jangan di beritahukan dulu keberadaan Wan'er pada mereka. biarkan mereka merasa bersalah terlebih dahulu..." jawab tuan Li Rong dengan tenang . Dia merasa gembira melihat kedua Putranya mulai merasa bersalah pada Yu Wan.
"Baik Tuan..." jawab mereka berdua serempak . Dan mereka segera keluar dari ruang kerja tuan Li Rong .
Sedang kan kedua Putra Tuan Li , sampai saat hari menjelang sore, mereka tetap tidak bisa menemukan Yu Wan. Sudah seluruh kota mereka cari. tapi gadis itu dan pelayannya tidak bisa mereka temukan . Kesedihan terlihat di wajah mereka . Dan saat mereka kembali ke Mension Perdana Mentri Li. Mereka tanpa sengaja Bertemu dengan Can Yu.
"Kakak...Dari mana kalian berdua.. ?" ucapnya dengan nada manja.
" Dari jalan- jalan..." jawab Bai An singkat. terlihat wajah mereka lesu dan letih.
"Jalan- jalan...? kenapa.kalian tidak mengajakku...?" tanya Can Yu lagi.
"Ada Sedikit pekerjaan yang harus kami Kerjakan. maaf Can Yu...kami pergi dulu..." jawab Bai An sambil berjalan pergi meninggalkan Can Yu. Di susul oleh Hong Yi yang sejak tadi diam saja. Melihat sikap kedua Kakaknya, terlihat wajah Can Yu heran dan marah.
"Sial.. Ada apa dengan mereka...kenapa mereka Seperti itu.. apakah ada sesuatu yang tidak aku ketahui...." ucapnya dengan nada kesal. Dia menatap kepergian kedua kakaknya dengan wajah kesal.
Sedang kan kedua Kakaknya yang masih merasa marah dan kecewa pada Can Yu , setelah Mereka tahu sifat adik baru mereka, Membuat mereka enggan Berbicara padanya. Dan mereka memilih pergi dari pada memarahi sang adik jika mereka tetap bersama dia .
Hari - hari pun berlalu dengan cepat. Yu Wan yang ingin segera Membuka toko obatnya telah menanyakan pada Paman Ma , di mana dia bisa membeli Bahan obat untuk mengisi Toko obat miliknya. Dan kebetulan Paman Ma Mengenal pedagang yang biasa memasok bahan obat dari Negara lain atau langsung dari penduduk. Mendengar itu tentu saja Yu Wan sangat gembira. Akhirnya Dia meminta tolong untuk mengantarkan Dia pada pedagang tersebut.
Dengan Senang hati Paman Ma mengantarkan Yu Wan ketempat Sang teman. Dan kebetulan sekali yang di sebut teman oleh Paman Ma Adalah Tabib yang memiliki Toko obat yang beberapa hari lalu Yu Wan datangi. Di sana dia sempat membantu menolong seseorang Karena keracunan. yaitu Yan'er yang Berasal Dari Kerajaan tetangga. Dan saat mereka tiba di sana, Pelayan Tabib itu memberi tahukan Siapa Yu Wan pada sang Tabib . Dan saat Pria paruh baya itu Tahu dari pelayannya Siapa Yu Wan Sebenarnya , Wajahnya sangat Senang dam juga kaget . Dia Segera Menyapa Yu Wan dengan sangat ramah.
" Nak.. ternyata kau Orang yang telah menolong anak kecil yang keracunan itu Ya...?" Tanya sang Tabib dengan perasaan tak percaya .
"Maksud Paman anak remaja dari Kerajaan tentangga yang keracunan itu...?kalau itu memang benar Paman... Kebetulan saja aku ada di sini, dan kebetulan juga aku bisa menyembuhkan Dia...." jawab Yu Wan sambil tersenyum.
"Ternyata kau masih sangat muda sekali..Aku semakin kagum pada generasi muda sekarang. Generasi sekarang banyak yamg ber otak cerdas...dan kalau boleh Paman tahu , siapa gurumu nak...?" tanya Tabib Yong Li nama tabib tersebut , Dia Menanyakan guru Yu Wan dalam Pengobatan .
"Saya belajar pada seorang kakek Tua , Paman... dan Maaf Paman Dia tidak ingin di kenal namanya. sekali lagi Maaf saya Paman.." ucap Yu Wan dengan ramah.
Bagaimana bisa dia memberi tahu Siapa gurunya. sedang kan Pelajaran kedokteran ini di ajarkan oleh guru besar Universitas ternama di Jaman Modernnya dan juga Sang Papa yang merupakan guru terdekarnya.
."Oo..Begitu ya... Maafkan Paman.." ucap Pria paruh baya itu . Dia menyadari memang Sebagian orang pintar menutupi jati Diri mereka.
'Maafkan saya paman..." ucap Yi Wan.
"Tidak, tidak apa- apa...Dan kata Pelayanku, kau menyembuhkan anak itu dengan mengguna kan pengobatan akupuntur serta obat yang kamu berikan kamu racik sendiri..apa benar itu Nak...?" tanya tabib Yong Li.
"Benar Paman... " ucap Yu Wan.
Di jaman Modern, Kakek Yu Wan lah yang memperkenalkan Pengobatan tradisional tiongkok pada Yu Wan sejak kecil. Dan ilmu akupuntur itupun dari sang Kakek . Hingga saat Dia masuk kedokteran, Yu Wan bisa menggabungkan pengobatan modern dan pengobatan traditional . Hingga Dia di juluki Dokter Jenius di Jaman modern .
"Apakah boleh Suatu saat nanti Paman mengetahui resep milikmu nak...Sebab kata Pelayanku, ramuan mu sangat mujarab.. sebentar Saja anak itu telah sembuh..." ucap sang Tabib Yong Li tak malu.
"Sekali lagi Maaf Saya Paman... itu resep dari guru ,dan Saya tak bisa memberikan resep itu pada orang lain tanpa seijin beliau..." ucap Yuan lagi.
"Benar katamu... Aku yang salah..maafkan paman nak..." ucap Tabib Yong Li mengerti atas penolakan Yu Wan.
Dan saat mereka sedang asyik berbicara , seorang Pria gagah masuk ke dalam Toko obat . dan ternyata pria itu Putra pertama paman Yong Li . Pria itulah yang hari- hari yang akan datang akan menjadi mitra Bisnis Yu Wan. Dia yang akan memasokkan bahan obat- obatan yang akan di jual Yu Wan. Pria ini kelak akan sering berhubungan dengan Yu Wan. Karena Yu Wan akan menjalin hubungan dagang dengan Putra Pertama Paman Yong Li ini.
Dan Saat Pria itu tahu Kalau kedatangan Yu Wam mencari Dia, Pria itu sempat kaget saat Mendengar kalau Yu Wan ingin Membuka toko obat seperti toko milik sang Ayah, Apalagi Dia mendengar dari sang Ayah kalau Dia tahu soal pengobatan . Terlihat raut wajah heranan di wajah tampannya . Dia hampir tak percaya kalau Wanita muda dan sangat cantik didepannya ini mengerti tentang resep obat. Atau ilmu pengobatan . Karena biasanya Para Wanita Muda di jaman itu, Mereka lebih Suka menekuni ketrampilan melukis , Sastra dan puisi , tari dan alat musik . Jarang yang mau mengenal dan mempelajari tentang pengobatan . Tapi Wanita di depannya, Dia malah mau membuka toko obat.
Tapi tidak bagi Tabib Yong Li , Setelah Dia tahu siapa Yu Wan , apalagi di tambah dengan ucapan Paman Ma sang sahabat yq mengatakan kalau Yu Wan telah menolong Putra Paman Ma yang sakit sudah hampir satu Tahun itu . Tabib Yong Li sangat gembira dan kagum pada Yu Wan. beliau malah berharap agar bisa bekerja sama dengan Yu Wan . Setelah bernegosiasi dan menjalin kerja sama dan kepercayaan dengan Keluarga Paman Yong Li, Yu Wan lalu bertanya pada Yong Zi Zen.
"Kak Zi Zen...Kapan barang itu datang...?" tanya Yu Wan. Mendengar Yu Wan memanggil Dia kakak, hati Zi Zen Sedikit Menghangat
"Kalau tidak ada hambatan, Mungkin dalam tiga atau empat hari lagi barangnya sudah datang Wan'er..." ucap Zi Zen dengan sikap Provisional .
"Memangnya Ada apa...?" lanjut nya.
"Tidak Ada apa- apa kak..aku Hanya ingin segera Membuka toko dan Klinik kecil itu..." ucap Yu Wan .
"Jangan Khawatir...kalau barang datang aku akan segera mengabarimu..." ucap Zi Zen lembut.
"Di sini tidak Ada tempat untuk kita bisa mencari Tumbuhan obat ya Kak...?" tanya Yu Wan lagi .
"Di Hutan Darah sana.. Banyak tanaman obat tumbuh. Tapi tidak ada seorangpun yang berani masuk kesana,..." ucap Zi Zen.
"Hutan Darah..? di mana itu...dan kenapa mereka tidak berani masuk...?" tanya Yu Wan heran
"Hutan itu tak jauh dari pintu Gerbang kota, Di sana terkenal dengan hewan buasnya
Banyak sudah orang yang masuk kesana dan tak bisa kembali..." jawab tabib Yong Li.
"Begitu ya..." jawab Yu Wan .
"Seganas apa hewan di hutan itu, Hingga semua Orang takut masuk kesana..." ucap Yu Wan dalam hati . Ada rasa penasaran di dalam hatinya .
"Baiklah kak..kalau begitu aku menunggu kabar dari kakak. Karena hari semakin sore, Seperti nya kami harus kembali...."ucap Yu Wan
Dengan sopan, Yu Wan pamit pulang bersama Paman Ma , setelah berbincang sebentar. Dengan di antar Tabib Yong Li dan Putranya, Mereka keluar dari ruang yang Ada di belakang toko Paman Yong Li . Mereka berdua kembali pulang .
" Nak Yu Wan... maaf sebelum nya Paman Minta maaf... " ucap Paman Ma ragu saat mereka dalam perjalanan pulang .
" Ada apa Paman... Kenapa paman meminta maaf pada Yu Wan..apakah paman Punya salah...?.." ucap Yu Wan Lembut.
"Tidak nak...hanya saja Paman memiliki satu permintaan Padamu..." kata Paman Ma ragu.
"Katakan saja Paman...?" jawab Yu Wan .
"Begini...apakah Kau membutuhkan seorang pelayan toko.. Paman punya kenalan yang memiliki dua anak. Mereka dulu pelayan di toko yang sekarang telah Menjadi milikmu. Mereka itu anak- anak baik dan jujur serta rajin. tapi setelah toko terjual, sampai sekarang mereka belum Menemukan pekerjaan . Paman Merasa kasihan pada mereka . Merela anak dari sahabat paman...Jadi jika Kau masih membutuhkan pelayan, Apa boleh aku merekomendasikan mereka Padamu..." ucap Paman Ma dengan nada sungkan.
"Boleh, Tentu saja boleh Paman... Paman bisa menyuruh mereka datang kerumah. Aku memang membutuhkan pelayan.. Sebenarnya aku mau mencarinya , tapi kalau Paman punya dan mereka orang baik, silahkan Paman menyuruh mereka datang kerumah...tapi maaf Paman...aku butuh orang yang bisa tinggal di rumahku.. apakah mereka sanggup...?" ucap Yu Wan.
"Begitu ya..." kata Paman Ma dengan wajah Sedikit sedih.
"Kenapa Paman..apakah mereka tidak mau tinggal di rumahku..?" tanya Yu Wan .
"Mungkin mereka tidak bisa menginap di rumah mu Nak..Sebab mereka tidak mungkin meninggalkan ibu mereka sendiri ..." ucap Paman Ma. Mendengar ucapan sang Paman, Yu Wan terdiam. tak lama dia berkata.
"Apakah mereka hanya tinggal bersa ibu mereka..?" tanya Yu Wan lagi .
"Benar nak.. Ayah mereka sudah lama meninggal dan sanak saudara mereka tidak punya..." ucap Paman Ma.
"Baiklah Paman... biarkan mereka datang dulu kerumah..." ucap Yu Wan . Terlihat wajah Paman Ma gembira saat mendengar ucapan Yu Wan.
"Trimakasih Nak... aku akan menyuruh mereka datang besok. aku harap mereka sesuai dengan pilihanmu..." ucap Paman Ma. dan tanpa terasa mereka telah sampai di depan rumah Yu Wan.
"Paman..mampir dulu kerumah Yu Wan ..." Ajak Yu Wan.
"Tidak usah nak... Paman ingin segera memberi kabar pada mereka.. pasti mereka gembira mendengar Berita ini..." ucap Paman Ma .
" Kalau begitu Yu Wan masuk dulu Paman..." ucap Yu Wan.
"Silahkan nak..." merekapun berpisah di depan toko milik Yu Wan. Saat Yu Wan sampai di dalam rumah terlihat Nuan berada di dapur.
"Nona...kau sudah datang...apakah semua sudah beres Nona..?" tanya Nuan saat melihat kedatangan Yu Wan.
"Sudah..ternyata Teman Paman Ma yang di maksud Adalah Tabib pemilik toko obat yang pernah Kita datangi. dan Putra tabib itulah yang Menjadi Pedagang bahan obat...Dia dan Ayahnya sangat setuju menjalin hubungan kerja dengan kita..." ucap Yu Wan.
"Syukurlah Kalau semua berjalan dengan lancar..." ucap Nuan.
"Dimana Dira...kenapa Aku tidak melihat keberadaan nya...?" tanya Yu Wan.
" Dia Ada di halaman belakang..." jawab Nuan.
" Kalau begitu aku kesana dulu.. bawakan Kami minuman dan Makanan.. Pasti Dia sedang menggali sumber mata air yang kemarin kami duga..." ucap Yu Wan .
" Baik Nona..." ucap Nuan.
Yu Wan segera keluar dari dapur dan berjalan kearah halaman belakang . Dan Dia melihat Dira sedang menggali tanah. Yu Wan pun tanpa Segan segera membantu Dira. Dira yang sudah Mengenal watak Yu Wan, hanya membiarkan saja gadis itu ikut menggali. Dan ternyata sumber mata air di tempat itu sangat dangkal, Hanya kedalam hampir dua meter saja, air sudah mengalir deras. Mereka segera memperlebar tempat yang mereka gali . Hingga hampir menyamai sebuah Kolam. Melihat itu terlihat wajah Cantik Yu Wan yang juga Kotor dengan tanah terlihat tertawa bahagia . Begitu juga dengan Nuan dam Dira. Saat hari menjelang Petang, Pekerjaan itu telah selesai. Dan mereka segera Membawa semua peralatan masuk kedalam rumah . Terlihat kebahagian di wajah mereka bertiga .
Namun beda di tampat Kediaman Perdana Mentri Li Rong, saat itu Putra Perdana Mentri Li Rong baru kembali Dari mencari Yu Wan. Namun lagi-lagi mereka tidak menemukan gadis itu . Dengan perasaan Khawatir mereka menemui sang Ayah. Dengan perasaan takut, mereka mengetuk pintu ruang kerja sang Ayah.
Tok ..
Tok ...
Tok...
"Masuk...."terdengar suara sang Ayah menyuruh mereka masuk.
perlahan mereka membuka pintu Ruang kerja sang Ayah.
"Sore Ayah..." Sapa mereka serempak.
"Sore...Ada apa kalian mendatangi ruang Kerja Ayah .." ucap tuan Li Rong datar .
"Ayah...apakah anda sudah Menemukan tempat tinggal Wan'er...?" tanya Bai An.
""Wan'er..? Ada apa dengan Dia... apakah dia membuat masalah...?" Tanya tuan Li Rong dengan wajah heran .
" Tidak Ayah... bukan seperti itu... kami gagal mencari Dia...kami mencari keberadaan nya Karena kami Khawatir tentang keselama tannya ... tapi kami tidak bisa Menemukan Dia..." ucap Bai An dengan wajah sedih .
"Benar Yah...Kami sudah mencari Dia di semua tempat di seluruh kota ini , tapi kami tidak bisa Menemukan gadis itu..." ucap Hong Yi dengan nada Khawatir .
"Benarkah kalian menghawatirkannya, atau kalian mencari gadis itu Karena tidak Ada lagi yang bisa kalian siksa lagi..? Dan kalian ingin Membawa dia kembali untuk menyiksanya..?" ucap sang Ayah.
"Tidak..bukan seperti itu Yah... kami benar- benar menghawatirkan keselamatan Dia di luar sana...! apa jadinya jika dia sampai bertemu dengan orang- orang jahat" seru Bai An dengan wajah khawatir dan menyesal.
"Sekarang kalian baru Khawati tentang dia, lalu kemana kekhawatiran kalian saat menyiksa Dia..." ucap tuan Li Rong dengan tatapan dingin. walau Begitu Ada kebahagiaan di hatinya saat melihat Kedua Putranya sudah menyadari kesalahan mereka .
"Maafkan Kami Yah... kami sadar kami sangat bersalah pada Wan'er..." ucap Hong Yi dengan wajah sedih .
"Ya sudahlah... biarkan dulu Wan'er berada di luar sana. mungkin di sana , entah di mana keberadaan nya, Semoga dia bahagia. Dia gadis baik, pasti Tuhan melindungi dia..Jika kita membawa dia kembali, Kasihan Dia. Kalian tahu Sikap kakek dan Nenek serta semua orang di rumah ini pada Dia..." ucap tuan Li Rong . Dia tidak ingin Yu Wan Menderita karena Tidak mendapatkan keadilan untuk dia. Karena itu dia tidak memberi tahukan pada kedua Putranya tempat tinggal Yu Wan sekarang . Dia Takut mereka tanpa sengaja akan memberitahukan pada Can Yu tempat tinggal Yu Wan . Sebab Dia tidak Ingin Putrinya mengusik dan mengganggu Yu Wan lagi. Kalaupun Can Yu Putri kandung nya, tapi entah kenapa perasaannya lebih berat pada Yu Wan. Mungkin Karena Yu Wan sejak kecil hidup bersama Dia . Sedangkan Can Yu baru beberapa waktu hidup bersama mereka.
"Sekarang kembalilah kalian ke kediaman kalian, Biarkan soal mencari Wan'er serahkan Saja pada Ayah. Ayah akan menyuruh pengawal mencari Dia..." ucap tuan Li Rong .
"Baiklah Ayah...kalau begitu kami undur diri.." ucap Bai An dan Hong Yi hampir bersaan. mereka berdua segera pergi dari ruang kerja sang Ayah . Dan saat mereka keluar dari ruang kerja sang Ayah, mereka bertemu dengan Can Yu yang entah Dari mana.
"Kakak...kalian berdua dari ruang kerja Ayah..?" tanya gadis itu sambil menatap kedua kakaknya . Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan mereka.
"Yu'er...darimana Kau...?" tanya Bai An. Sedangkan Hong Yi terlihat diam saja. Entah kenapa perasaan marah Karena di bohongi seperti yang Ayahnya ucapkan , membuat Hong Yi merasa kecewa. Bagaimana bisa sang Adik berbohong Hanya untuk membuat Dia membenci Yu Wan. sedang kan Can Yu tahu kalau dia sudah menyayangi Dia dengan tulus .
"Aku dari Danau Kak.. Kak Hong Yi...apakah Kau sakit..?" tanya Can Yu sambil mendekati Hong Yi . Melihat Can Yue mendekat, Hong Yi berkata.
"Aku Sedikit sakit kepala . Maaf...aku pergi dulu kak Bai An..." ucapnya pada Bai An .
"Pergilah...jangan lupa minum obat..." ucap Bai An. Bai An tahu kalau Hong Yi menghindar Dari Can Yu. Dia meminta Pelayan setia sang adik untuk memberi obat Hong Yi .
"Anak itu masih marah pada Yu'er , Tapi dia juga tidak ingin menyakiti Yi'er...kasihan Dia..." Batin Bai An . Tanpa berpamitan pada Can Yu, Hong Yi pergi Dari tempat itu . Melihat kepergian Hong Yi , Terlihat Jemari tangan Can Yu mengepal dengan erat di balik Lengan bajunya .
"Yu'er...kembalilah kekediamanmu, masih Ada pekerjaan yang harus kakak selesai kan..." ucap Bai An lembut. walaupun Bai An marah, tapi dia masih bisa bersikap baik pada Can Yu. tidak seperti Hong Yi yang langsung memperlihatkan Pada Can Yu.
"Baik kak...kalau Begitu Yu'er pergi dulu, selamat sore kak...?" ucap Can Yu dengan wajah lugu .
"Sore Yu'er..." jawab Bai An. Dan dia langsung meninggalkan Can Yu sebelum gadis itu pergi. Melihat itu, terlihat Kemarahan di wajah Can Yu .
Udahan dulu ya...aku lanjut esok lagi.
Trimakasih...🙏🙏
Bersambung.
..