NovelToon NovelToon
Pertempuran Wanita Jelek

Pertempuran Wanita Jelek

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Syakira Sya

Terlahir jelek? Tidak masalah, dengan satu usapan aku bisa merubah paras seseorang menjadi wanita cantik.
Tapi, tiba-tiba suatu hari dia harus berada di ruangan yang sama dengan CEO selama 24 jam. Siapa yang bisa membantunya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia sebenarnya adalah gadis jelek?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira Sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terjebak

Zayn duduk termenung di sofa dengan pikiran mengudara mengumpulkan kepingan ingatan.

Saat itu dia berada di sebuah restoran yang menyajikan menu makanan Indonesia, kegiatan yang sering ia lakukan saat merasakan kepenatan dan kekosongan hati. Di sanalah ia akan duduk menyendiri, mengenang masa indah yang pernah di lalui.

Sudah enam tahun Zayn menghabiskan waktu di Jerman, jauh dari kehidupan lamanya. Di sini dia merasa sendiri dan kesepian, ia sangat rindu hidupnya yang dulu.

Terutama kenangan indah saat bersama seseorang yang sangat spesial di hatinya, ya dia selalu merindukan sosok itu. Namun apa yang terjadi entah mengapa ia berakhir pada sebuah kamar dengan seorang perempuan yang tidak di kenal.

“Tuan!” suara seorang lelaki berjas hitam menyapa membuat lamunannya buyar.

Tatapan Zayn berubah tajam seakan menghunus, penuh kemurkaan.

“Ke mana kalian saat itu!” hardik Zayn membuat lelaki yang ada di hadapannya bergetar ketakutan.

Lelaki bernama Ken itu menunduk, tak mampu menatap sang tuan.

“Maaf atas kecerobohan kami tuan, kami lengah. Dan kehilangan jejak Anda,” jelasnya dengan nada gugup.

Zayn mengeram marah, mengeratakan giginya.

“Karena kebodohan kalian, aku terlibat skandal,” teriaknya dengan suara membahana memenuhi ruangan.

“Maafkan kami tuan,” ucap sang bodyguard terdengar penuh penyesalan.

Zayn mengalihkan pandangannya, rasa amarah menguasai dirinya. Kelalaian pengawalnya telah membuatnya masuk ke dalam masalah besar.

Zayn menarik napas panjang mencoba berpikir dengan tenang. Sebenarnya ini bukan murni sepenuhnya salah pengawalnya, dialah yang tidak suka jika di kawal dan di awasi terlalu ketat oleh bodyguard, ia tidak terbiasa, merasa privasinya terganggu.

Zayn kembali melayangkan tatapan tajam pada sang pengawal.

"Apa yang kalian dapatkan?” tanya Zayn memasang wajah dingin.

Ken yang tertunduk takut, mengangkat pandangannya menatap sang bos terlihat tak sabar dengan informasi yang akan dia sampaikan.

“Tuan kami sudah mencoba memeriksa semua rekaman cctv saat kejadian itu, tentang apa yang terjadi namun semuanya menghilang.”

“Menghilang! Bagaimana bisa!” sembur Zayn.

Ken hanya tertunduk, tak ada jawaban yang bisa dia berikan.

“Lalu bagaimana bisa mencari bukti, jika ini semua hanya rekayasa!” murka Zayn.

Tubuh Ken semakin bergetar takut, tuannya semakin murka saja mendengar semua laporannya.

"Kami akan segera menemukannya."

“Ini pasti ulahnya. Siapa lagi jika bukan dia, dia juga berkuasa untuk melakukan ini semua."

“Apalagi yang kalian dapatkan? Apa kalian sudah mengetahui siapa perempuan itu?”

“Sudah tuan,” jawab Ken kemudian mulai menjelaskan.

“Nama gadis itu, Alana Dewi, dia berasal dari Indonesia.”

“Indonesia!” ulang Zayn hatinya seketika berdesir, mendengar nama tempat yang memiliki kenangan yang berarti baginya.

“Iya tuan, dia datang ke Jerman sudah satu tahun lebih dan bekerja sebagai asisten make up Gisela Andrean.”

Alis Zayn berkerut tatapannya semakin menghunus mendengar nama belakang itu. “Andrean.”

"Gisela Andrean adalah putri dari Peter Andrean yang merupakan asisten paman Anda, tuan Willy,” jelas Ken akan informasi yang ia dapatkan.

Tangan Zayn mengepal erat, netra matanya menyala marah.

“Asisten paman Willy. Jadi ini semua ada hubungan, dugaanku tidak salah,"

“Bawa mereka ke hadapanku sekarang!” tekannya dengan nada dingin.

“Baik tuan,” balas Ken lalu keluar dari ruangan meninggalkan sang tuan.

"Jadi dia mau bermain-main denganku,” senyum devil menghiasi wajah tampan itu.

Setelah beberapa saat dua sahabat ini telah berdiri di hadapan Zayn dengan kepala tertunduk. Bak orang yang sedang terhakimi.

Oh, benar-benar dua sahabat ini berada dalam masalah besar.

Jantung Alana berpacu dengan cepat untuk pertama kalinya lagi dia berhadapan dengan sahabat kakaknya itu. Dan benar tebakannya Zayn sungguh tak mengenalinya.

“Katakan siapa yang berada di belakang kalian?” bentak Zayn dengan suara menggelegar membuat mereka terjengkit kaget Khususnya Alana yang tersentak. Menatap wajah itu.

Waktu telah lama bergulir, ternyata pemuda yang di hadapannya telah berubah. Dia bukan lagi seperti kak Vino yang dulu ia kenal. Yang lembut, ceria dan menyenangkan sekarang tidak lagi, selain namanya telah berubah sikapnya pun berubah menjadi dingin dan terlihat arogan.

“Katakan siapa yang berada di belakang kalian!” sentak Zyan mengulang pertanyaannya saat melihat dua perempuan itu hanya terdiam.

Berada di belakang kalian?

Alana dan Gisel saling tatap dengan apa yang di maksud oleh Zayn. Mereka hanya perias yang mencoba menolongnya.

“Cepat katakan! Siapa yang membantumu merencanakan ini semua,” hardik Zayn.

Mendengar tuduhan itu sontak saja Alana dan Gisel terkejut.

“Itu tidak benar tuan!” sangkal Gisel.

“Kami tidak tahu apa-apa kak,” jawab Alana singkat.

Kak, bukan tuan ...

Sejenak Zayn terdiam menatap lekat Alana. Panggilan kak membuatnya merasa ada yang lain.

Tapi bukan itu yang harus ia pikirkan.

“Lalu kenapa kau berada di tempat ini, dan sekamar denganku?” sosornya lagi tak puas dengan jawaban mereka. Mata Zayn memicing tajam ke arah Alana meminta penjelasan.

“Kami berada di tempat ini karena panggilan merias dari seorang bernama Laura, lalu kami mendengar bahwa dia akan menjebak kakak, jadi kami ke kamar itu untuk mencegah Laura berbuat jahat," jelas Alana cerita sesungguhnya.

Mendengar penjelasan Alana itu, Zayn tersenyum, miring tak ada sorot keramahan yang terpancar dari bola matanya.

“Begitukah! Jadi kau mau menolongku,” cibir Zayn sinis.

“Untuk apa kau menolongku? Kita tidak saling mengenal” hardiknya.

Alana terbungkam menatap Gisel yang berdiri di sampingnya. Alana tak bisa berkata-kata lagi, tidak mungkin dia mengatakan jika dia mengenalnya sebagai Vino, jika mengatakan itu maka pemuda itu akan bertanya mengapa wajahnya berubah. Oh tak mungkin jika dia mengatakan jika wajahnya telah buruk rupa.

dia tidak siap.

“Tuan kami benar-benar hanya mencegah perempuan itu,” terang Gisel.

“Apa kalian pikir aku percaya dengan kata-kata kalian itu! Kalian bukan malaikat.”

Ah, dua sahabat ini menjadi putus asa, ya memang benar mereka tidak akan terjerumus dalam masalah besar hanya seorang yang tidak di kenal, andai bukan itu Vino sahabat kakak Alana.

"Ternyata kak Vino tidak ingat jika dia tadi yang memelukku dan mengira aku adalah kak Nara," batin Alana.

“Lalu di mana perempuan yang kalian maksud itu?”

“Perempuan itu kabur tuan!” jawab Gisel cepat.

Senyum sinis Zayn semakin merekah. Ucapan itu semakin menegaskan jika mereka hanya mengarang cerita.

“Dia pasti bekerja sama dengan pamanku. Mereka ada hubungan dengan pamanku,”

batin Zayn.

“Kami tidak berkata bohong kak, perempuan bernama Laura itu yang memanggil kami,” sahut Alana.

"Iya kan, Sel.”

“Iya tuan.”

“Mana buktinya jika perempuan itu benar-benar ada.”

“Kami punya nomor ponselnya. Tunjukan Sel, hubungi perempuan itu lagi,” titah Alana sedikit memaksa.

Gisel pun dengan cepat mengeluarkan ponsel dari tas selempangnya. Mulai mencoba menghubungi nomor itu.

Gisel menarik napas berat, setelah beberapa saat mencoba, ia menggelengkan kepala tanda jika tak ada petunjuk dari nomor ponsel itu.

"Lan, nomornya udah ngak bisa di hubungi," bisik Gisel.

"Lalu bagaimana?"

Zayn yang melihat mereka hanya grasak-grusuk, tergelak mengendikan tubuhnya.

“Akui saja jika kalian menjebakku, perempuan itu tidak ada! Hanya karangan kalian.” emosi Zayn suaranya membahana memekakan telinga, membuat nyali mereka ciut seketika terbungkam.

Zayn mengarahkan netranya pada Alana. “Dan kau telah menjebakku! Membuat nama baikku tercemar. Ini adalah rencanamu kan, agar kita menikah, bahkan kau mengaku sebagai kekasihku,” hardik Zayn tangannya mengepal penuh amarah rasanya dia meledak di depan perempuan itu.

Alana menggeleng cepat menyangkal.

“Baiklah, karena aku telah terjebak denganmu, untuk membersihkan namaku dan membuktikan aku tidak melecehkanmu kita akan menikah, sesuai dengan pengakuanmu itu pada mereka,” putus Zayn mengambil keputusan terberat.

Apa ... Menikah.

Alana seketika membatu di tempat bak di sambar listrik jutaan volt ia mendengar ucapan Zayn, pandangannya kosong. Menikah dengan pemuda yang ada di hadapannya. Menikah dengan sahabat kakaknya. Oh tidak ....

1
Mamik Widowati
Luar biasa
Yaser Levi
dasar kanebo kering blangsatan🤣
Nitnot
Luar biasa
shalsabella
finally akhirnya ketemu ama nih novel,aku kecarian udh lupa juga ama judulnya/Sob/ingetnya cuma milan kalingga sama ibunya yg suka koleksi panci/Applaud/
ATITUSMIATI
akhirnya ketemu juga
xxxx
baca untuk yang kedua kalinya
Yanti86
Luar biasa
ep_mygTHV
ninggalin jejak dl
pawang buaya jantan🐊
gopi ya🤣🤣
Priskha
ndak sabar aq nunggunya thor, bgmn ya reaksi Zayn saat tau klau itu Alana.....
Sidiq Isnan
kpn cerita aron
💖 sweet love 🌺
gk pernah bosen sama cerita Alana dan anara.. lucunya ngalir gk dipaksain..
💖 sweet love 🌺
bener tu menantu India kerjanya masaaaak Mulu sama beberes
💖 sweet love 🌺
baca ulang thor.. bnyk novel2 baru tp kok suka yg lama
Gandhy Putri
bayangan di getok panci sangat menyeramkan ya zayn🤣🤣🤣🤣
Gandhy Putri
koc gisel tadi gk crita yang sebenarnya sii
Gandhy Putri
gisel ayo cepat bertindak,bilang semuanya ke zayn
Faiza Nur asih
Luar biasa
Sonia pramita
mau dong Thor semangat buat author 😜
Sonia pramita
🤣🤣🤣🤣🤣🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!