Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.
Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.
Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.
"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"
Semua orang panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Akan mempermalukan Vanessa di kompetisi
"Para penumpang yang terhormat, kami akan segera mendarat. Mohon pastikan sabuk pengaman Anda terpasang dengan aman, meja lipat dan sandaran kursi dalam posisi tegak, dan semua perangkat elektronik dimatikan. Terima kasih atas pilihan Anda untuk terbang bersama kami hari ini, dan kami harap Anda memiliki kenyamanan selama tinggal di tujuan Anda," suara pramugari membangunkan Vanessa yang tertidur di dalam pesawat.
Dia pun langsung memakai sabuk pengamannya dan memastikan juga dia berada dalam posisi yang nyaman untuk pendaratan mereka.
Setelah pesawat mendarat dan Vanessa selesai mengambil kopernya, dia hendak berjalan ke pintu keluar ketika seorang perempuan tiba-tiba saja muncul di hadapannya.
Perempuan itu ditemani oleh seorang pria yang merupakan manajer Heriyani.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Heriyani yang saat itu menggunakan masker untuk menutupi bekas luka di wajahnya.
Dia sangat terkejut saat melihat Vanessa anak pembantu dan sopir tiba-tiba berada di bandara seorang diri.
"Tentu saja mau berenang," kata Vanessa dengan ketus sebelum berjalan menarik kopernya sambil menabrak sebelah bahu Heriyani.
Hal itu membuat Heriyani sangat kesal, dia dengan cepat mengejar Vanessa dan menahan Vanessa.
"Berani sekali Kau padaku?! Kau lupa apa statusmu? Anak pembantu dan sopir! Kau pikir statusmu itu layak untuk mengacuhkan aku?!" Geram Heriyani melototi Vanessa.
Vanessa masih tetap diam dengan tenang, tidak bicara sepatah kata pun membuat Heriyani semakin kesal.
"Kau tuli?! Atau kau bisu?!" Geram Heriyani yang tidak senang karena reaksi Vanessa yang sama sekali tidak memperdulikannya.
"Sampai jumpa di pertandingan nanti, aku akan melihat kemampuanmu yang hebat itu," ucap Vanessa dengan suara yang masih begitu tenang lalu menarik kopernya menjauhi Heriyani.
"Apa?" Heriani sangat terkejut.
"Perempuan tadi juga seorang gamer? Siapa namanya?" Tanya sang manajer yang penasaran dengan identitas Vanessa karena Vanessa terlihat sangat cantik dan gaya yang kasual yang dipakai Vanessa itu telah menarik perhatiannya.
"Sial! Jadi nama itu benar-benar milik Vanessa? Heh,,, percaya diri sekali dia," ucap Heriyani sambil berjalan ke luar bandara diikuti oleh manajernya yang membawa koper.
'Lihat saja, aku tidak akan membiarkan perempuan itu memperlihatkan muka di hadapan semua orang! Pokoknya di babak pertama nanti aku harus melawan dia dan mempermalukannya!' kata Heriyani dalam hati.
Sementara Vanessa yang ada di atas mobil, dia kini menyebutkan alamat hotelnya pada sopir taksi lalu duduk dengan tenang sambil memainkan ponselnya.
Pada saat itu, seseorang tiba-tiba mengomentari postingannya di internet membuat Vanessa memeriksa postingannya tersebut.
Vanessa pun tersenyum, seorang pria yang menggunakan foto milik Iwan berkomentar di foto yang beberapa jam lalu di-update oleh Vanessa.
"Save flight," tulis akun bernama "I".
"Apakah ini pria itu?" Kata Vanessa mengklik profil tersebut dan terkejut melihat sebuah postingan yang baru saja diunggah yaitu warung milik kedua orang tua Vanessa.
Sebelum Vanessa meninggalkan warung, ia melihat tidak ada bunga-bunga yang dipasang di depan warung, namun sekarang tampaknya Iwan telah menambahkan bunga-bunga di sana untuk menjadi dekorasi.
'Sial! Sepertinya aku tahu maksudnya,' ucap Vanessa dalam hati sambil tersenyum kecut bersamaan dengan sebuah pesan yang tiba-tiba masuk ke ponsel Vanessa.
"Hai, Vanessa, kenalkan aku Arden, Kita pernah bertemu sebelumnya di warung milik orang tuamu," isi pesan itu membuat kening Vanessa mengeryit.
'Siapa lagi ini?' kata Vanessa dalam hati sambil memeriksa profil pria yang mengirim pesan dan membuat Vanessa sedikit terkejut bahwa pria itu cukup tampan dan tampaknya merupakan pria dengan kepribadian yang hangat.
Meski begitu, Vanessa tidak terlalu buru-buru untuk membalas pesannya, dia mengabaikan pesan itu dan membiarkan sang pria di sana cukup penasaran padanya.
