NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7_Surat Perjanjian

"Siap laksanakan, penyelundupan senjata kita juga terbengkalai karna kita memakai jalur laut, polisi sudah menduganya, apa yang harus kita lakukan?" Ucap Jack yang terlihat cemas, Jack takut jika Tuan mudanya akan marah saat mengetahui kerjanya tidak bejus

"Aku akan kesana, kita harus memasang strategi baru lagi"

Sekertaris Nanda mematikan telfonnya, hembusan nafasnya terdengar kasar, dia menyimpan ponselnya disaku celananya lalu berniat mengambil obat untuk Tuan Mudanya

Saat sekertaris Nanda berbalik, dia mendapati Zena sedang mematung menatapnya

"Eh aku tidak mendengar kok, aku hanya ingin meminta izin untuk mengantar ini pada Tuan Steven" Zena menunjukkan baskom dan kotak p3k yang berada ditangannya

"Antar dan obati Tuan Muda dengan benar, dan satu lagi temui aku di ruang kerja Tuan Muda suruh bibi untuk mengantarmu"

"Ba-baik "

Dengan langkah pelan tapi pasti, Zena berjalan menaiki tangga, dia membawa kotak p3k itu, sampai di depan pintu kamar calon suaminya dia mendengar rintihan kesakitan, secepat kilat Zena membuka pintu tanpa mengetuk dulu, dan itu membuat Steven salah paham dengan kehadirannya

"Cepat obati tanganku! "Steven memejamkan matanya, dia merasa tubuhnya lemas karna darah sudah mengalir dan tercecer di sprei serta lantainya

Zena melihat lantai dan kaca pecah serta barang-barang yang berserakan dilantai, dia berhati-hati berjalan mendekati Steven

"Tunggu sebentar saya bersihkan darahnya dulu! "

Steven langsung membuka matanya, dia melihat gadis yang akan di jadikan boneka untuk melancarkan aksinya

Zena dengan telaten dan berulangkali meminta maaf saat menyentuh tangan Steven,

"Aw sakit bodoh! " Tepis Steven saat luka ditangannya diberikan obat merah oleh Zena

"Ma-maaf Tuan, saya akan berhati-hati lagi"

Zena memberikan obat merah dengan hati-hati, matanya tetap menatap tangan Steven, dia tidak berani menatap mata milik Steven

"Su-sudah Tuan"

"Apa kau sudah menandatangani surat itu? " Tanya Steven yang mendapat gelengan dari Zena

"Ambilkan ponselku! "

"Ba-baik" Zena mengedarkan pandangannya mencari ponsel Steven

"Hey dasar bodoh! Apa matamu rabun ha! Jelas-jelas ponselku ada di meja itu" Ucap Steven yang merasa gemas dengan gerakan lambat Zena

"Ma-maaf Tuan"

"Gila! Kamar berantakan, darah di mana-mana, wajar saja jika aku tidak melihat ponselmu, lagi pula ini kamarnya luas banget" Batin Zena, dia berjalan mengambil ponsel Steven lalu memberikannya pada pemilik ponsel

"Diam disitu! "

Steven mencari kontak nomor sekertarisnya diponselnya lalu menelfonnya

"Aku baru tahu ternyata orang kaya seperti dia sangat kejam, dia bahkan menyuruhku berdiri dan diam"Gumam Zena dari dalam hatinya

Setelah beberapa menit, sekertaris Nanda datang membawa kertas yang sudah diisi oleh perjanjian konyol Steven, perjanjian yang sangat menguntungkan bagi Steven

"Bukankah aku menyuruhmu untuk memberikan perjanjian itu padanya"

"Ma-maaf Tuan,"

"Cepat berikan! jangan membuang waktu untuk urusan kecil seperti ini!"

"Apa! Urusan kecil, apa bagi dia menikah itu permainan rumah-rumahan" Batin sekertaris Nanda sambil mengeluarkan kertas perjanjian milik Tuan Mudanya

"Cepat bodoh! "

Sekertaris Nanda mengangguk, dia memberikan surat itu lalu menyuruh Zena membacanya

Mata Zena menyipit dia tidak percaya dengan semua yang tertulis disini

"Ada apa? Kau ingin protes! " Tanya Steven saat melihat ekspresi Zena yang terlihat ingin protes

"Tidak, hehehe." Senyum Zena terukir manis di depan Steven dan sekertaris Nanda membuat kedua pria itu terheran

"Sangat menarik, bahkan dia tidak protes untuk melayaniku setiap hari" Batin Steven saat melihat senyum Zena

"Eh tapi Tuan, boleh saya menambahkan sesuatu sebelum saya menandatangani perjanjian ini"

"Apa itu"

"Emm aku boleh bekerja setelah menjadi istrimu" Tanya Zena ragu, tetapi dia tetap menampilkan senyum cerianya

"Silahkan,"

Tanpa berfikir panjang Zena langsung bersorak gembira membuat Steven dan sekertaris Nanda tersenyum

"Aneh, aku baru mengenal wanita yang memiliki sikap pekerja keras seperti dia, sangat berbeda dengan Dinda yang pemboros" Batin Steven, dia menatap lembut wanita di depannya

"Aku rasa Nona Zena bisa dengan mudah menaklukkan hati Tuan Steven dengan caranya menyikapi Tuan muda, karna api akan padam jika ada air, kemarahan Tuan Muda Steven akan berkurang saat melihat senyum manis Nona Zena, dan aku yakin dia gadis baik-baik" Ucap Sekertaris Nanda yang bergumam dari dalam hati

"Oh iya Tuan, ada satu lagi hehe"

"Apa? katakan! "

"Apa boleh aku berpacaran dengan pria lain, dan berpura-pura tidak mengenali Tuan jika sedang diluar? " Tanya Zena dengan senyum manisnya sambil memperlihatkan gigi gingsulnya, membuat sekertaris Nanda menghembuskan nafasnya kasar, dia merutuki kebodohan Nona Zena yang menurutnya sangat lancang dan tidak sopan berbicara pada singa tidur"Nona baru saja aku memujimu, sekarang kau sudah membuat singa marah"

"Lakukan saja, sebagai balasannya aku akan menghancurkan keluarga ibumu, dan mengembalikan kau pada rentenir tua bangka itu"

Glek, Zena merasa merinding dengan ucapan Steven, niatnya dia urungkan, sejujurnya Zena hanya ingin becanda karna menurut Zena dikamar ini terlalu serius dan menakutkan "Ma-maaf Tuan, aku hanya becanda, Tuan jangan terlalu serius hehe, mana mungkin aku berani melawan Tuan, apalagi berpacaran dengan pria lain, mungkin jika aku melakukan itu aku sudah gila dan ingin mati hehe"

"Aku pamit ke kamar Tuan, maaf sudah mengganggu waktu Tuan dan sekertaris--" Ucapan Zena terhenti, dia bahkan lupa nama sekertaris calon suaminya sendiri

"Nama saya Nanda Nona"

"Ah iya sekertaris Nanda" Cengenges Zena yang langsung kabur dari kamar neraka itu

Setelah melihat Zena keluar dari kamar Tuan Mudanya, Nanda langsung mengunci pintu lalu berjalan menuju Tuan Mudanya, memberitahukan bahwa senjata yang diselundupkan untuk dikirim ke negara J ternyata mengalami keterbengkalaian karna dari Geng Bandit sudah memberitahukan informasi ini pada polisi

"Pasti karna mata-mata itu" Geram Steven, dia menghubungi Jack, dan Jack mengatakan bahwa dia tidak bisa mengorek informasi tentang musuhnya, anak buah Geng Bandit yang mereka sandra sudah mati karna meminum sianida

"Ah sial! "

"Kita harus susun strategi baru, oh iya rahasiakan pernikahanku dan biodata Zena, aku tidak mau musuh mencium keberadaan dia"

"Baik Tuan, apa ada yang perlu saya bantu lagi? "

"Tidak ada, kau hanya perlu mengurus semuanya, dan aku akan bicarakan pada ibu untuk menutup identitas Zena"

"Beritahu wanita itu untuk berkumpul dikamar ibu 10 menit lagi, dan antar aku ke kamar ibu"

"Baik Tuan" Sekertaris Nanda berjalan, dia mengikuti langkah Tuan Muda nya lalu membuka pintu kamar ibu Tuan Mudanya

"Tunggu sini, aku akan bicara dengan ibu, jika gadis itu datang, suruh tunggu sebentar"

"Baik Tuan"

Steven masuk lalu menutup pintu, dia bisa melihat ibunya sedang menonton TV

Melihat putranya berkunjung ke kamarnya, dia langsung mematikan TV nya

"Ada apa Steve? "

"Aku akan mengadakan pernikahan besok, dan ibu tahu kita harus berbuat apa? "

"Ibu akan menyembunyikan identitas istrimu, dan ibu akan menyuruh dia tidak kenal denganmu jika diluar, sampai urusanmu selesai"

"Bagus, aku sudah menyuruhnya datang ke kamar ibu"

Melihat perban di tangan putranya, Tesa terlihat cemas, diraihnya tangan putranya "Ada apa? kenapa sampai seperti ini? "

"Jangan khawatir, bukankah ibu pernah melihat yang lebih parah dari ini"

"Haha, baiklah"

Tokk, tokk, tokk

"Dia sudah datang, lakukan yang terbaik"

Tesa mengangguk, Steven mempersilahkan Nanda membawa masuk Zena, Zena yang baru saja mandi pun dibuat bingung dengan keadaan rumah yang menurutnya sangat aneh

"Sayang, duduklah, ibu ingin berbicara padamu"

Zena mengikuti instruksi dari calon ibu mertuanya, dia duduk disamping Tesa

"Ibu sudah sembuh, infus ibu sudah di copot? " Tanya Zena yang terlihat bahagia, tanpa sengaja Zena memeluk calon mertuanya membuat Tesa tersenyum, tak pernah ada yang perhatian selama ini, hanya Steven yang sangat memperdulikannya setelah kematian suami dan anak pertamanya.

"Ibu sudah sembuh, ibu hanya kecapean saja"

"Oh iya sayang, ada yang ingin ibu bicarakan"

"Kau tidak keberatan kan jika pernikahan kamu dan Steven dilakukan secara diam-diam dan tertutup"

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!