NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Segera pergi

"Des...!" panggilku yang membuyarkan lamunannya.

Aku meremas kedua tangannya sambil menatapnya lekat, dan ternyata dia baru sadar, dari tadi aku menggenggam tangannya.

Desi berusaha melepasnya, tapi aku semakin mengeratkan pegangan nya

"Kasih tau dulu kenapa kamu menghilang saat itu." ucapku tegas

Desi tampak menghela nafas.

"Gak perlu kakak tau tentang semua itu, toh apa guna nya untuk kakak." ucap Desi membuat aku geram.

"Kamu gak tau Des, betapa hancurnya aku saat itu, aku sampai kayak orang gila nyari kamu kemana-mana. Dan dengan santainya kamu bilang gak ada gunanya buat aku ! "

"Aku gak akan segila itu kalau malam itu kita tidak melakukannya, aku telah merusakmu Des, aku mencarimu karena aku mencintaimu dan aku ingin bertanggung jawab!!" jelasku membuat Desi nampak tertegun.

Flashback on

Aku menatap nanar bercak merah yang tercetak jelas di sprei putih ku ,Ya tuhan Apa yang telah aku lakukan pada gadis sebaik dan sepolos Desi

Aku ingat semua yang terjadi semalam, sehabis aku pulang dari pesta ulang tahun Raka. Aku masih sadar dan bisa mengendarai mobil pulang ke rumah.

Tapi aku lupa kenapa Desi bisa ada di kamarku, yang aku ingat hanya bayangan pergulatan panas semalam bersama Desi.

Oh god, desi sangat nikmat .

Aku bahkan tak sempat memakai pengaman saat melakukannya, tapi aku janji aku akan menemui Desi.

Aku akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu kepadanya.

Aku memijit pelipisku yang masih pusing, dan gegas menjalankan ritual mandi ku untuk menyegarkan badan.

Aku meluncur ke sekolah adikku untuk menemui Desi, ku harap Desi mau menemuiku saat ini.

Akupun mengirim pesan kepada Erika

[ Panggilin Desi suruh ke gerbang depan sekolah bentar bisa gak dek ?]

Selang beberapa saat balasan dari Erika pun masuk

[ Desi ga sekolah kak, Katanya masuk angin. Sampek tadi pagi aja dia gak pamit loh pas pulang, dia nginep dirumah kita kak. Katanya gak keburu.]

Balasan Erika membuat aku semakin khawatir dan merasa bersalah.

Ya...aku tau. Pasti ini sangat menyakitkan untuk Desi karena ini yang pertama untuk nya.

Des... Maafin aku ...

Setelah aku bertanya alamat Desi kepada adikku, segera aku meluncur ke alamat itu tanpa mempedulikan Erika yang masih bertanya-tanya kenapa aku begitu bersikukuh  mencari Desi.

Sesampainya dirumah yang sesuai dengan arahan yang Erika berikan, aku segera menepikan mobilku.

Ku ketuk pintu rumah bernomor 9 itu. Kemudian keluarlah seorang wanita paruhbaya,  kupikir itu mungkin ibunya Desi.

"Permisi, apa benar ini rumah Desi bu?"

"Iya benar. Ada perlu apa ya?"

"Saya ada kepentingan sebentar dengan Desi, apakah saya bisa bertemu dengannya ?" Aku harap cemas menanti jawaban dari si ibu.

"Sebenarnya boleh-boleh saja. Tapi Desi tidak ada di rumah. Sekarang dia sedang menginap dirumah temannya, sejak kemarin belum pulang nak."

Hatiku mencelos mendengar jawaban ibu.

Kemana kamu Des...

"Kamu temannya desi ?"

"Ah iya bu, begini saja, ini nomor saya kalau Desi sudah pulang tolong hubungi saya ya buk." Pintaku dan ibu itupun mengangguk.

Aku pergi dengan rasa sedih yang mendalam, belum lagi setelah beberapa hari kemudian, Erika bercerita bahwa Desi sudah keluar dari sekolah itu.

Nomor Desi pun sudah tidak aktif sejak hari itu, berkali-kali aku mendatangi kembali rumah Desi berharap aku bisa bertemu dengannya,  namun lagi-lagi si ibu bilang bahwa Desi belum pulang semenjak hati itu.

Ibu itu bilang, Desi hanya mengirimkan satu surat yang berisi bahwa Desi pergi menyusul ibu kandungnya ,yang sayangnya si ibu tidak tahu dimana alamat nya.

Aku pun mulai sejak itu sudah pasrah, sudah tidak ada lagi semangat hidup saat itu, aku juga tidak berani menceritakan tentang aku dan Desi kepada Erika maupun mami.

Mereka pasti akan sangat kecewa kalau tahu Desi menghilang dan pergi gara-gara aku.

Flashback end.

"Maafin Desi udah bikin kalian semua bingung atas menghilangnya Desi. Tapi Desi mohon lupakan semua itu kak, itu hanya masa lalu kita, dan Desi juga sudah memulai hidup Desi dengan suami dan anak Desi"

Aku meraup wajahku kasar.

"Jadi kamu benar-benar sudah menikah Des?" tanyaku sendu, Desi mengangguk sambil melepas tangannya dari peganganku.

"Maaf kak, sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi. Karena kita sudah menjalani hidup masing-masing." Ucapnya kemudian beranjak.

"Des.. " Aku memegang pergelangan tangannya lagi.

"Izinkan aku tau siapa laki-laki beruntung yang berhasil memiliki hatimu Des. Aku ingin bertemu dengannya." Ucapku pelan

Masih ada sedikit keraguan dihatiku kalau Gala itu adalah anak Desi bersama suaminya. Aku yakin dia adalah darah dagingku.

Karena aku bisa melihat ada kemiripan di wajah Gala ketika dia berbicara dan tertawa, aku seperti melihat diriku sendiri.

Desi menggeleng.

"Gak perlu kak." ucapnya kemudian benar-benar berlalu pergi.

"Aku tak akan melepaskan mu begitu saja Des"

***

Desi memasuki lobby hotel tempatnya menginap sambil menggendong Gala yang sedang terlelap tidur. Sesampainya dikamar, Desi pun merebahkan tubuh mungil Gala dengan pelan.

Desi ikut berbaring disebelahnya dan menghela nafas.

"Kenapa harus bertemu dia lagi, ini hanya akan membuka luka lama ku Tuhan." Desi berucap sembari memijit pelipisnya perlahan.

"Sebaiknya aku harus segera pergi dari sini, sebelum kak Daffa menemukanku." gumam Desi sambil membuka layar hp nya dan mencari tiket untuk kembali ke Bandung.

Ya , sejak kejadian di malam itu, Desi memutuskan untuk meninggalkan Kota Jakarta. Dia pergi menyusul ibu kandungnya yang tinggal seorang diri di Bandung. Sedangkan ayah Desi menikah lagi dengan ibu tiri Desi dan mereka masih menetap di Jakarta.

Ketika saat itu ibu kandung Desi tahu kalau Desi telah hamil, Desi benar-benar kacau, tak tau tujuan hidup, Desi takut tidak ada orang yang mau menemaninya. Namun ibunya dengan lapang dada tetap mau menerima Desi dengan sepenuh hati, walau sebenarnya dia sangat marah akan hal itu, terlebih lagi terhadap laki-laki yang telah melakukannya kepada  Desi.

Ibu desi kecewa namun mengesampingkan itu, dan tetap menyayangi Desi beserta anaknya. Bagaimanapun juga Desi adalah anaknya sendiri dan Gala juga bagian dari dia.

Desi memilih diam, tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ibunya.

Desi cukup sadar, ibunya pasti akan lebih kecewa jika tahu Desi sendiri lah yang menyerahkan dirinya kepada Daffa.

Namun dibalik semua itu, Desi sangat bersyukur mempunyai ibu kandung seperti ibunya. Dan mulai saat itulah Desi bekerja keras demi membiayai hidupnya dan Gala, ia tidak mau dirinya dan Gala menjadi beban bagi ibunya.

Desi pun mengelus rambut Gala dengan sayang.

"Be mine always and forever"

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!