NovelToon NovelToon
My Husband, I Love You

My Husband, I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Balas Dendam / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:805.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Afifatun Nasobah

Kalila Wulandari, seorang Office Girl disebuah perusahaan ternama.

Suatu hari presdir dikantornya digantikan oleh penerus berikutnya. Seketika Kalila langsung terkagum oleh ketampanan presdir baru itu, rasa kagumnya berubah menjadi cinta.

Hingga suatu hari, Kalila melupakan satu angka yang berakibat membuatnya menikah sang presdir.

Bagaimana satu angka mengubah hidup Kalila?

Kesalahpahaman terjadi karena siasat yang meleset dari orang ketiga.

Siapakah orang ketiga itu?

Yuk simak kisah Kalila Wulandari dan Keenan Alvaro Pradipta, Presdir baru yang membuat Kalila jatuh hati dalam sekali pandangan.

Penuh teka-teki karena balas dendam orang dimasa lalu...


NB : Kalau tidak halangan, akan UP tiap jam 12.00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifatun Nasobah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Penolong

" Begini nona Kalila, karena kondisi ibu Nilam semakin memburuk, kami harus secepatnya melakukan tindakan operasi."

" Saya tau dok, tapi...sampai saat ini saya belum mendapat biayanya." Ujar Kalila.

" Anda tak usah khawatir soal itu, karena beberapa alasan, rumah sakit akan mengoperasi ibu Nilam tanpa biaya." Ujar dokter tersebut membuat Kalila kaget.

Bagaimana mungkin rumah sakit tiba tiba memberikan keringanan seperti ini. Oh tidak...bukan keringanan, melainkan pertolongan yang luar biasa.

Ada apa sebenarnya dengan rumah sakit ini? Pertama ibunya dipindahkan keruang VIP, sekarang biaya operasi yang jumlahnya tak bisa diremehkan tiba tiba digratiskan? Ada apa sebenarnya?

" Tapi dok, bukannya ibu saya tidak punya jaminan kesehatan, bagaimana mungkin...?."

" Sebenarnya ada orang baik yang tidak ingin disebut namanya yang memberikan pertolongan pada anda dan ibu anda." Ujar dokter yang tak lain dokter Dito, kepala rumah sakit yang kemarin bertemu dengan Keenan.

" Benarkah?." Tanya Kalila tak percaya, matanya berbinar terharu.

" Benar, kalau begitu, anda bisa tanda tangani surat persetujuan ini dan kami akan melakukan tindakan operasi." Ujar dokter Dito memberikan selembar kertas pada Kalila.

" Anda tak perlu ragu, semua biaya sudah ditanggung, kami akan memberikan segala pengobatan terbaik dirumah sakit sampai bu Nilam dinyatakan sembuh." Ucap dokter Dito lagi saat melihat keraguan Kalila.

Dengan tangan gemetar, Kalila akhirnya menandatangani surat itu. Ia berusaha meyakinkan diri sendiri, jika Tuhan telah memberikan jalan untuk kesembuhan ibunya.

Sungguh, jika malaikat penolongnya itu berada didepannya, ia akan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.

Bahkan jika ia harus menjadi budak orang itu seumur hidup, ia rela. Karena rasanya sampai kapanpun ia tak akan pernah mendapat uang sebanyak biaya operasi ibunya.

" Tolong sampaikan terima kasih saya pada orang yang telah menolong kami."

" Tentu, saya akan menyampaikannya " Ujar dokter Dito.

' Sebenarnya apa hubungan tuan muda Keenan dengan wanita ini, dia hanya wanita biasa saja. Jika dia adalah salah satu j*****nya, rasanya tidak mungkin. Dia terlihat seperti perempuan baik baik.' Batin dokter Dito berusaha menerka sebenarnya mengapa Keenan membantu Kalila.

" Kalau begitu kami akan mempersiapkan segala yang diperlukan."

" Baik dok, saya permisi."

Setelah kurang lebih 30 menit, segala persiapan operasi telah selesai, kini waktunya Ibu Nilam masuk keruang operasi.

' Ya Tuhan, berilah kelancaran dalam operasi ibu, semoga ini adalah jalan kesembuhan untuknya.'

Batin Kalila.

Kini jantungnya tengah berdebar dengan kencang, ia bahagia karena akhirnya ibunya bisa menjalani operasi.

Namun disisi lain, ia merasa takut, takut jika operasinya gagal. Bukankah itu adalah sesuatu yang fatal, rasanya ia tak siap untuk kemungkinan terburuk. Tapi semoga saja itu hanyalah rasa cemasnya, semoga semuanya berjalan lancar.

Setelah mengantar ibunya sampai kedepan ruang operasi, Kalila memutuskan untuk pulang terlebuh dulu. Meskipun ia cemas, ia juga tak mungkin tetap memakai seragam OB seperti sekarang.

Dia harus pulang lebih dulu untuk membersihkan diri dan makan. Ia tak mau sampai kejadian dikantor terulang lagi, ia tidak boleh pingsan disaat seperti ini.

Ia kembali memesan ojek untuk pulang, akan terlalu lama jika menunggu angkot lewat. Lagipula sekarang segala biaya pengobatan ibunya sudah ada yang menanggung. Rasanya ia benar benar bersyukur Tuhan mengirim malaikat penolong untuknya.

Tapi satu yang membuatnya bingung, selama ini, ia tak pernah berurusan dengan orang kaya. Lalu, siapakah orang yang sudah membantunya itu? Sedangkan biaya operasi tidak sedikit, hanya orang dengan banyak uang dengan hati teramat dermawan saja yang akan memberikan uang secara cuma-cuma.

" Mbak Kalila ya?." Tanya kang ojek yang baru sana datang.

Kalila mengangguk kemudian langsung naik keatas motor.

Setelah sampai didepan rumahnya, Kalilapun turun dan masuk kedalam setelah sebelumnya membayar ongkos.

" Kira kira siapa ya orang baik itu, dan apa alasannya memberiku pertolongan. Aku tak merasa mengenal orang kaya manapun yang bisa membantuku." Gumamnya masih dengan senyum penuh syukur.

Kalila kembali kerumah sakit setelah selesai membersihkan diri serta mengisi perutnya. Perasaan dag dig dug akan bagaimana hasil operasi masih tak hilang dari pikirannya.

Sesampainya dirumah sakit, Kalila langsung menuju ruang tunggu didepan ruang operasi. Lampu diatas pintu masih menyala, artinya operasi belum selesai. Tak hentinya Kalila merapalkan doa doa berharap operasi berjalan lancar.

Hingga ia melihat lampu padam, Kalila berdiri dari duduknya, saat melihat dokter keluar.

" Bagaimana dok? Apa operasinya lancar? Bagaimana keadaan ibu saya? Apa boleh saya melihatnya?." Rentetan pertanyaan dilontarkan Kalila, ia sangat tak sabar mengetahui keadaan ibunya.

Ingin benar benar memastikan jika kekhawatirannya semenjak ibunya masuk ruang operasi tidak benar.

" Operasi berjalan dengan lancar, pasien sudah mendapat ginjal barunya. Tapi untuk saat ini anda belum bisa melihatnya, anda bisa melihatnya setelah kami memindahkannya." Ucapan dokter Dito membuat Kalila merasakan kelegaan yang luar biasa.

Ibunya akhirnya selesai dioperasi dengan lancar, ibunya sudah menjalani transplantasi ginjal. Kini ibunya sudah sehat, sudah terlepas dari penyakit yang selama ini menggerogoti tubuhnya.

Kalila menangis, sangat terharu akan karunia Tuhan padanya saat ini.

" Terima kasih dok, terima kasih sudah menolong ibu saya." Ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Sungguh tak ada nikmat yang lebih dari kesembuhan sang ibu.

" Sama-sama, itu sudah menjadi tugas saya, kalau begitu saya permisi. Pasien akan segera dipindahkan keruang rawat." Ujar dokter Dito dan pergi dari sana.

...

" Ibu, Lila benar benar bahagia, akhirnya ibu sembuh. Ibu udah gak akan merasakan kesakitan lagi. Ibu akan kembali sehat seperti sebelumnya. Lila gak pernah menyangka, jika ada orang baik yang mau membiayai pengobatan ibu. Kata dokter, orang itu akan membiayai ibu sampai ibu sembuh. Sungguh, Lila sangat bersyukur. Jika diberi kesempatan bertemu, mungkin Lila akan sujud syukur didepan malaikat penolong itu." Ujar Kalila pada ibunya dengan raut bahagia yang terus terpancar dari wajahnya saat ibunya sudah dipindahkan keruang rawat, masih VIP tentunya.

Meski masih terus bingung kenapa diberikan pelayanan sebagus ini, Kalila hanya bisa menerima pemberian orang tak dikenal itu.

" Karena keadaan ibu sudah membaik, Lila mau cerita sesuatu ya. Lilakan kerja jadi OB dikantor, terus beberapa hari ini, pak Haris presdir dikantor Lila digantikan oleh anaknya. Awalnya sih, Lila gak peduli amat siapa yang gantiin beliau. Tapi saat liat ketampanan putranya, Lila jadi berubah pikiran, Lila seneng banget kedatengan tuan Keenan. Ya, namanya tuan Keenan."

" Keenan Alvaro Pradipta, nama yang pas untuk pria yang tampan itu. Entah kenapa, jantung Lila tuh tiap liat tuan Keenan deg degan gak karuan. Lila kayanya udah jatuh cinta sama dia. Ya, emang kedengerannya konyol banget, tapi gak tau kenapa, perasaan Lila saat liat tuan Keenan itu beda saat Lila liat pria tampan lainnya." Kalila terus saja bercerita, berharap ibunya segera sadar jika ia banyak menceritakan kesehariannya.

Dan entah karena apa, rasanya ia benar benar ingin bercerita banyak hal. Entah firasat apa yang ia rasakan.

" Meskipun Lila gak mungkin memilikinya, tapi gak salah kan Bu kalau Lila menyimpan perasaan padanya? Selain derajat yang beda jauh, tuan Keenan juga udah punya pacar. Pacarnya juga cantik banget, pokonya cocok banget deh mereka berdua. Lila berdoa, semoga hubungan mereka tetap langgeng sampai kapanpun. Ya meskipun Lila harus merasa sakit setiap melihat mereka bersama."

" Maaf ya Bu, Lila banyak ngoceh sama ibu."

" Oh ya...kalau ibu sadar nanti, ibu mau bilang aja apa yang ibu suka. Lila akan berikan apa yang ibu mau kalau Lila bisa."

Kalila terus saja mengoceh, entah itu tentang Keenan, atau tentang banyak hal yang sudah direncanakannya jika ibunya sadar nanti. Tanpa terasa dia tidur disisi ranjang sang ibu dengan kepala yang bersandar pada tangan ibunya.

***

1
Cinta Aini
cembura ya mas kenan
Helena Martini
cerita nya bagus banget
Dhea Rosady
buat kalila ,knapa masih brtahan ,udh tinggalin aj tuan muda nya ,dri pda trus mnderita ,😅
Tatik R
❤❤❤❤
Sumarni Al Fa
👍👍
ousky
lanjutkan thor seri
ousky
next
ousky
seru lanjutkan thor
ousky
akui alin klai itu anak devan
ousky
kalila buka lembaran baru
ousky
apa maksd kenan
ousky
kalila sabar y
ousky
jahat keenan
ousky
ceruita yg bagus
ousky
kenan bukalah mata hati mu
ousky
Kalila ini babak baru dlm hidup mu
ousky
kasihan lila
ousky
lanjutkan thor
ousky
bagus cerita nya thor
Selin Tari
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!