Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Aurora sangat bahagia memiliki mertua yang menjadi garda terdepan untuknya.
"Makanlah, jangan berdebat di meja makan" tegas Kevin yang mulai jengah dengan ibu mertuanya.
Semua memulai makan makananya dengan hening, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruangan itu. Di keluarga Kevin sudah menjadi tradisi ketika makan tidak boleh sambil mengobrol.
Tak lama semua makanan yang ada di piring masing-masing sudah habis, kini mereka berpindah keruang tamu.
"Bagaimana keadaanmu Sora, aku dengar kamu sedang hamil" tanya mommy Mia memulai percakapan.
Namun pertanyaan mommy Mia terdengar sebuah sindiran bagi Dena dan juga yang lain.
Sora sendiri sangat malu dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh orang tua Kevin.
"Baik tante" jawab Sora lirih.
Kevin tidak perduli dengan keberadaan keluarga Aurora, dia malah sibuk memainkan jemari istrinya yang berada di dalam genggamannya.
"Berhubung anda ada di tanah air, saya akan meminta tolong kepada anda sebagai orang tua Kevin untuk merestui pernikahan dia dengan Sora putri saya" ucap Dena tidak tahu malu. ia berpikir ini kesempatan baik untuk menjodohkan Sora dan kevin.
Mommy Mia dan Daddy Alex merasa geram dengan permintaan besannya. Maksudnya apa menyuruh putranya untuk berpoligami, terlebih bayi yang di kandung Sora bukan milik putranya.
"Bukankah kalian membutuhkan seorang pewaris, lihat mereka sudah menikah cukup lama namun Viona tak kunjung hamil" imbuhnya membuat Aurora merasa tidak enak hati kepada mertuanya.
"Jangan mimpi kami akan menuruti keinginanmu yang tak masuk akal itu, meskipun Aurora tidak hamil bukan berarti menyuruh Kevin untuk menikahi putrimu itu. Kami memiliki banyak uang, masih banyak cara yang bisa kami lakukan untuk mendapatkan keturunan." ucap mommy Mia dengan tatapan tajam menatap Dena.
Bimo sebagai kepala rumah tangga merasa malu dengan kelakuan istrinya. "Maafkan istri saya nyonya" ucap Bimo.
"Pergilah, kami tidak memiliki waktu untuk meladeni kegilaan kalian. Kami mengundang kalian kesini untuk merayakan kelulusan Aurora, bukan yang lain. Alih-alih memberikan selamat, kamu justru meminta Kevin menikahi putrimu" ucap mommy Mia marah.
Daddy Alex, yang sejak tadi hanya diam saja tanpa ingin ikut campur perdebatan mereka. pria itu sudah terlalu muak melihat kelakuan besannya itu.
Karena malu, akhirnya Bimo mengajak istri dan keluarganya pulang.
"Kenapa Papa membawa kita pulang sih, mama belum selesai berbicara sama mereka pa" kesal Dena setelah berada di dalam mobil.
"Diam ma, kau sudah membuatku malu di depan mereka. Tidak seharusnya kamu memaksa mereka untuk menikahkan Kevin dengan Sora" ucap Bimo.
"Aku yakin Kevin yang sudah menjebak Sora. jadi dia harus bertanggung jawab" Dena berbalik menyalahkan Kevin, atas gagalnya rencana yang dia buat.
Bimo sudah tidak tahu lagi caranya mendidik istrinya ini, istrinya sangat egois dan gila harta, dia baru menyadari sekarang setelah kejadian yang tengah menimpa Sora.
"Semua itu terjadi karena kebodohanmu sendiri Dena, Kau yang memberikan ide kepada putrimu untuk menjebak Kevin, dan setelah gagal kamu justru menyalahkan orang yang kamu jebak. sebenarnya dimana otakmu itu?" ucap oma Mutia. "Andai saja dulu kamu memberikan Sora kepada Kevin, pasti kejadian seperti ini tidak akan terjadi" lanjutnya.
Dena bungkam, semua terjadi memang karena kebodohannya, dulu dia sendiri yang menyuruh suaminya untuk menjual Aurora kepada Kevin yang terkenal arogan dan kasar. Namu siapa sangka ternyata Kevin menerima Aurora dan menyayanginya seperti sekarang.
"Terus sekarang aku harus bagaimana ma? kita harus membiarkan kehamilan Sora begitu saja" sentak Dena.
Membuat Bimo naik pitam, dia tidak terima ibunya di bentak orang lain termasuk istrinya.
"Diam kau Dena! jangan sekali kali kamu berani meninggikan suaramu dihadapan orang tuaku" peringatnya kepada sang istri.
Dena mendengus kesal, dan membuang wajahnya ke samping, menatap ke arah luar jendela.
*
*
Kevin memaksa istrinya untuk ikut ke kantornya, mommy Mia sudah melarangnya namun Kevin tidak mengabaikannya. Padahal hari ini mommy Mia berencana mengaja Aurora untuk jalan-jalan, sekaligus melihat butik miliknya.
"Di sini aku harus ngapain?" Tanya Aurora.
"Duduk saja sambil melihat aku kerja" jawab Kevin sambil tersenyum ke arah istrinya.
Aurora merotasi bola matanya malas, seperti tidak ada pekerjaan lain saja selain melihat suaminya.
"Kenapa? kamu tidak suka menemani suami mu bekerja?" tanya Kevin.
"Kamu kan kerja ngapain harus di temani? Kamu ini makin hari makin aneh. Daripada diam di sini lebih baik aku ikut mommy jalan-jalan" kesal Aurora.
Semakin hari Kevin semakin posesif kepada istrinya, dia akan membawa Aurora kemanapun dia pergi.
"Karena kalau ada kamu membuat aku semangat bekerjanya, baby" gombal Kevin.
"Gombalanmu garing pak tua" ejek Aurora.
Kevin beranjak meninggalkan kursi kebesarannya, dia berjalan menghampiri istrinya yang sudah berani mengatainya pak tua. Padahal usia mereka cuma terpaut delapan tahun, tidak terlalu tua menurut Kevin.
"Kamu mengatai aku apa tadi baby" tanya Kevin mengukung tubuh istrinya di sofa.
"Tidak, kamu saja yang salah dengar, " kilah Aurora sambil menahan dada bidang suaminya.
"Apa kamu kira suamimu ini sudah tuli hmm" ucap Kevin semakin mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka saling bersentuhan. dia mengesek gesekkan hidungnya ke hidung istrinya.
"Jawab jujur atau aku akan mengukummu di sini" ancam Kevin sambil merapihkan rambut Aurora yang sedikit berantakan.
"Kan yang aku katakan benar, kamu lebih tua dariku, kenapa kamu tidak terima?" tanya Aurora dengan wajah galak.
Kevin bukannya takut justru gemas melihat istrinya.
"Kau ini menggemaskan sekali, aku jadi ingin memakan mu" ucap Kevin dan langsung menempelkan bibirnya dengan bibir sang istri. sejenak bibir keduanya saling melumat satu sama lain.
"Baby" panggil Kevin dengan suara serak yang sudah di penuhi oleh hasrat.
Brakkk.
Tiba-tiba pintu ruangan Kevin di dobrak oleh seorang perempua, dia masuk kedalam ruangan Kevin tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kevin.." panggil seorang wanita yang masuk ke dalam ruangannya dengan tidak sopan.
"Sorry bro, tadi aku tak sengaja bertemu dengan dia di depan perusahaanmu" ucap Marcel.
Kevin mendengus kesal karena kesenangannya terganggu, ia bangkit dari atas tubuh istrinya, dan setelah itu menutupi bagian bawahnya dengan menggunakan bantal sofa.
"Mau apa kamu kesini" tanya Kevin dingin, sambil menatap wajah perempuan itu.
"Vin, aku kesini ingin minta maaf sama kamu, aku berharap kita bisa bersama lagi seperti dulu" ucap wanita itu yang tak lain adalah mantan kekasih Kevin. dia Alea, wanita yang pernah mengkhianati Kevin dulu.
"Aku sudah memilki istri" ucap Kevin sambil merangkul Aurora yang berada di sampingnya.
"Tidak mungkin kamu sudah menikah, kamu sangat mencintaiku Vin, tidak mungkin secepat itu kamu bisa melupakan ku" ucap Alea penuh percaya diri.
"Cih, percaya diri sekali rubah betina ini" cibir Marcel dalam hati.
masa lalu
dena tahu diri sedikit kenapa sih😤😤😤😤