Namaku April,aku adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana.
Kisahku berawal dari perkenalan yang tak di sengaja.
Dari perkenalan itu,menumbuhkan rasa yang tak biasa.
Tapi aku hanya bisa diam.Tak berani bicara apalagi mengungkapkan.
Bagaimana kisah ini akan berlanjut???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 06
Mas Bagas masih menundukkan kepalanya.Tak berani menatap ku ataupun orang yang ada disini.
Aku bertanya ada apa,tapi ibu malah menyuruhku duduk di sebelahnya.
"Duduk dulu nak..." ibu menepuk sofa di sebelahnya.
"Begini nak, kami sebagai orang tua, telah sepakat, untuk menjodohkan kamu dengan anak kami Bagas " kali ini Ayah mas Bagas yg bicara, aku hanya mampu terdiam, tanpa jawaban.
"Kami sudah bertanya pada Bagas, dan dia menyerahkan semua jawaban di kamu, sayang." Kali ini bude Rasmi yang bicara.
Aku masih diam, tapi pandanganku tetap pada sosok laki-laki yang ada di hadapan ku.
Aku paham sekarang, kenapa dia rela bertemu denganku, memaksaku menolak perjodohan ini.Ini semua dia lakukan agar dia tidak menyakiti hati orang tuanya,dengan penolakan nya.Tapi dia membuat aku yang merasa bersalah akan situasi ini.
"Maaf pakde, bude, ibu, bukannya April ingin menolak, tapi April ingin lebih mengenal lebih dekat dulu dengan mas Bagas " jawab ku,aku pun tak tau kenapa aku bisa menjawab seperti ini.Ku lihat mas Bagas menatapku tajam.Aku tau pasti saat ini dia sedang marah padaku,karna jawaban yang ku berikan.
"Apa maksud dari jawaban kamu Pril? " mas Bagas menayakan jawaban yang aku berikan.
Aku tau ada kemarahan di dalam ucapannya. Karena jawaban ku yang tak sesuai keinginannya.
"Lalu, kenapa mas tidak langsung menolak di depan orang tua mas, kenapa mesti aku yg bicara,? "sarkas ku pada nya.
"Aku gak mungkin menyakiti hati mereka Pril,apalgi hati bunda,sejak ketemu kamu,bunda terus aja membicarakan kamu." jawab nya dengan lesu. Aku menghela nafas,berusaha mengurai sesak di dada.
"Untuk sementara biarlah seperti ini mas, sampai aku menemukan jawaban yang tepat, mas jangan khawatir, aku tak akan mengganggu kehidupan mas." jawabku sambil berlalu.Mas Bagas mencekal tanganku,aku hanya diam tanpa menoleh, ia pun mengangguk ,tanda setuju.
Malam Minggu,aku berada di kamarku,tempat paling ku suka,karna disini aku bisa meluapkan segalanya,Melakukan apa yang aku mau.Aku masih setia dengan novel yang berada di tanganku,ketika sebuah ketukan pintu ku dengar. Aku mendengar ibu membukakan pintu. Tak lama,ibu mengetuk pintu kamarku,ku buka lalu ku lihat senyum ibu.
"Siapa bu? tanyaku pada ibu.
"Kamu liat aja sendiri.." jawab ibu, aku mengerutkan kening,karna ibu terus memandang ku sambil tersenyum.Aku melangkah kan kakiku ke ruang tamu. Degh...
mau apa dia ke rumah,apalagi malam Minggu gini, apa dia gak kencan sama pacarnya itu. Aku terus membatin,sampai dia menyadari kehadiran ku.
"Hai Pril, kamu lagi sibuk gak? " Bagas bertanya dengan santainya. Aku hanya mengerutkan kening, sambil berpikir, ada apa ini, apa rencananya.Otakku terus berputar dengan banyak pertanyaan.
"Ada apa mas?? " tanyak ku curiga.
" Aku mau ngajakin kamu keluar malam ini? " jawabnya santai. Mataku membulat,whaaattt?? gak salah,batin ku.
" Tapi aku lagi gak pingin kemana mana mas,maaf " tolak ku secara halus,Bagas pun menghela nafasnya,lalu kembali berkata.
" Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan, tapi gak disini, makanya aku mengajak kamu keluar malam ini " bujuk nya padaku.
" Ada apa?? kenapa gak bisa bicara disini?? " tanyaku padanya.
" Karna ini ada hubungannya dengan orang lain, dan aku ingin kamu mengenalnya"
Akhirnya setelah mempertimbangkan ajakannya, aku pun mengikuti keinginannya.
Selama perjalanan,otakku terus berpikir,siapa yang ingin ia kenalkan padaku.
siapa dirimu, kok kepo banget wkwk
giliran dijauhin, dianya marah