NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:239.3k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6# Sosok ramai, namun ia kesepian

Arlan menggeber motornya mengejar motor Jae. Secara spesifikasi, jelas kemampuan motornya akan kalah dengan motor Jae, namun...ini Jakarta, dimana volume kendaraan tak se-sepi di arena balap. Bahkan terbilang macet, terlebih ini jam pulang kantor.

Hingga akhirnya, ia bisa sejajar dengan Jae dan menoleh memanggil, "sorry, bisa nepi dulu sebentar ngga?"

Jae langsung menoleh di balik helm full facenya, betapa terkejutnya ia melihat sosok lelaki yang seharian ini diingatnya tanpa jeda, sampai arah laju motornya sempat sedikit oleng. Tanpa mau membuka kaca helm, Jae kembali menatap lurus dan melanjutkan lajunya.

"Hey, lo cewek yang----"

Jae kembali tancap gas berusaha meninggalkan Arlan.

"Anj." Hampir Arlan mengumpat saat Jae memilih pergi meninggalkannya, satu yang ia tau sekarang....benar, ia tidak salah. Sebab, jika bukan dia orangnya, ia tak akan pergi bergegas begitu. Hanya saja, penampilannya itu berbeda dari terakhir bertemu. Ia lebih....gahar. Arlan menyeringai geli. Astaga! Ia merasa seperti adrenalinnya terpacu. Perasaan macam apa ini?

"Gue cuma mau tau nama lo doang..." suara Arlan beradu dengan angin jalanan, padahal ia sudah berteriak. Belum lagi suara bising disekitar termasuk deru mesin motor Jae, semakin menenggelamkan suaranya.

Jae menghela nafasnya dimana degupan jantungnya sejak tadi tak mereda terus saja berdetak kencang bak genderang perang. Kenapa harus begitu? apa karena merasa berdosa kah pada lelaki itu? Bukankah seharusnya ia yang dirugikan?

"Hey!" Arlan kembali berteriak, macam meneriaki maling, membuat Jae merasa malu dan khawatir pada akhirnya.

Jae berdecak, ia menepi sejenak, disusul Arlan, waktu sore semakin menggelap. Bahkan seruan dan lantunan do'a bersiap untuk waktu magrib samar-samar terdengar dari toa masjid sekitar.

Benar, kini masing-masing dari mereka bisa menatap wajah satu sama lain diantara cahaya terangnya hari, lebih tepatnya Jae yang semakin jelas melihat Arlan, sebab....

Jae memilih tak mau membuka helmnya, "gue cuma mau nanya kabar lo, aja. Memastikan kalau..." tunjuk Arlan ke arah perut Jae, gadis itu menggeleng setelah menaikan kaca helm.

"Gue oke. Ngga terjadi apa-apa. Seperti yang lo bilang, kalo Lo keluarin itu di luar. Kalaupun nanti gue ngerasa ada yang aneh, gue pasti hubungin lo buat bilang." Ujar Jae.

"Oke." Angguk Arlan, "by the way nama Lo?"

Jae menelan salivanya sulit, apakah penting? Namun...

"Nama gue Jae. Jaekawa..." Ucap Jae.

Arlan sudah seringkali mencoba, atau tidak pernah? Ia lupa. Mengisi kekosongan hatinya oleh nama lain setelah nama Senja ia hapus.

Mencoba berdamai dengan keadaan, dengan menyibukan dirinya menggilai pekerjaan, hingga tak ada lagi waktu untuk memikirkan urusan hati. Namun physical touch dengan Jae kemarin, seolah meruntuhkan tembok hatinya dan menemukan pribadi berbeda dari lawan jenis yang mampu memantik adrenalinnya.

Berbeda dengan Senja dulu, dimana ia senang berdebat dan membuatnya marah, alasan paling masuk akal untuk jatuh cinta di usia muda. Enemy to love...paling sering terjadi.

Namun kini, seiring matangnya usia, cara jatuh cintanya pun sudah berbeda... Jae justru membuatnya selalu terngiang-ngiang moment ketika melakukan hal menyenangkan dimana kebutuhannya sebagai laki-laki normal dan matang memang sudah waktunya untuk terpenuhi. Senja benar, Vio benar...ia kebelet kawin.

Memang lak nat para pasangan cinlok KKN 21, telah meracuni jiwa jomblo sejatinya.

Ini memang konyol, namun Arlan akui...physical touch kemarin, adalah moment yang membuat jiwa penasarannya begitu meronta-ronta.

Atau ia memang begitu, tipe lelaki bar-bar namun cukup sensitif dengan sentuhan, dulu...Senja menciumnya, dan ia berhasil jatuh cinta, sejatuh-jatuhnya, dan kini....

Ia memang pribadi menyebalkan, mungkin. Ia juga bukan sosok dengan ucapan atau mulut manis seperti Maru atau Jingga, atau bahkan sebucin dan seromantis Shaka serta Zaltan, diantara teman KKN 21, mungkin ia salah satu yang paling nakal dan bermulut pedas, siapa pula yang ingin menjalin hubungan dengannya....tapi ia tidak sebang sat ini untuk meneguk manis lalu membuangnya, terlebih itu pada wanita. Ibunya wanita, saudaranya wanita, temannya wanita.

"Udah ngga ada lagi, kan? Gue harap setelah ini....kalaupun Lo ketemu gue dimanapun, lupain aja, ngga usah terbebani dengan hal ini," pinta Jae menutup kembali kaca helmnya.

"Enteng banget non, ngomongnya, ngga mikir jauh..." cibir Arlan mendengus sumbang, "Lo udah ngambil keperjakaan gue loh."

Jae membeliak di balik kaca helm itu, sempat menoleh pada Arlan, namun ia mulai menyalakan lagi mesin motornya, yang benar saja! Apakah ia harus minta maaf?

"Impas!" teriak Jae sebelum benar-benar pergi, "gue juga sama!" Brummmm....

Arlan mendengus geli, Jaekawa...sama halnya Jae, ia menyalakan kembali motornya dan melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen.

Arlan bergerak masuk, membuka sepatu dan menaruhnya di rak, suatu kemajuan karena biasanya ia akan meninggalkannya dimana saja. Kian hari ia kian rapi sepertinya, atau memang sebenarnya sejak dulu sudah begitu, namun hal-hal positif dalam dirinya selalu tertutup oleh sikap bar-bar, absurd dan menyebalkannya.

Tidak langsung mandi, ia memilih hanya buang hajat dan mencuci muka serta kaki saja. Langsung menjatuhkan badannya di sofa adalah hal yang paling penting dilakukan sebelum nanti akhirnya ia akan menyeduh mie instan. Apa lagi yang bisa ia lakukan, ia tak mau membawa pekerjaan ke rumah, sudah cukup waktunya pusing seharian ini.

Bahkan beberapa tahun di awal perjalanan karirnya ini, ia sering mengambil pekerjaan keluar kota demi pengalaman kerja dan mengukuhkan diri sebagai senior software engineering.

Ia tak sekaya Maru, apalagi Mahadri....namun setidaknya ia sudah membuktikan diri menjadi seseorang from zero to hero, right!

Ia menyalakan televisi dan mencari saluran yang menurutnya cukup bisa menghibur, meski ujung-ujungnya ia kembali menonton channel berita nasional.

Kali ini ia mengganti kemejanya dengan kaus hitam, lalu menggantungkan itu di gantungan baju. Masih ada sehari esok untuk kemejanya hari ini sebelum nantinya ia masukan ke dalam keranjang cucian.

Ada yang berbeda dari yang lain, Arlan lebih sering mencuci bajunya sendiri, kebiasaannya sejak kuliah, sebab ia yang merupakan anak kost.

Menurutnya, lebih bersih mencuci sendiri kecuali disaat ia benar-benar sibuk, ditambah ..uang laundry lebih baik ia kirim untuk ibu dan adiknya saja yang kini tinggal di Makassar, setelah mendiang ayahnya meninggal. Yap! Ayahnya orang Aceh, sementara ibunya orang Makassar.

Sempat tinggal di Jakarta, namun....ibunya memilih pulang dan menempati rumah warisan keluarganya, sementara ia bertahan di ibukota.

Ia berjalan ke arah pantry, dimana space kecil itu menyatu dengan laundry room sederhananya. Baju-baju menggantung dekat balkon kecil bagian belakang apartemen dan sering ia tinggalkan begitu saja toh tak akan kehujanan.

Hidup sendiri telah ia lakoni lebih dari 10 tahun belakangan ini. Jadi, Arlan cukup survive sebagai perantau. Bukan gaya-gayaan tinggal di apartemen, namun tuntutan hidup dan ia akan menganggapnya ini adalah self reward.

Ia masukan telur di dalam rebusan mie instan beserta rawit dari kulkas. Lantas membuka tutup penanak nasi mendapati nasi yang masih cukup banyak. Biarlah, biasanya besok pagi ia akan menggorengnya untuk sarapan.

Ponselnya bergetar tak henti, bukan panggilan melainkan notifikasi pesan yang saling bersahutan, selain pekerjaan siapa lagi jika bukan KKN 21. Namun Arlan membiarkan itu sejenak dan memilih untuk khusyuk pada menu makan malamnya, mie plus telur plus nasi.

Ia juga mengeluarkan air mineral dingin dari kulkas.

Jadinya di meja depan televisi itu, ada....mangkok mie yang masih mengepulkan asap beraroma, piring berisi nasi yang tak terlalu banyak, sebotol air mineral dingin, kotak rokok dan asbak.

Sambil menikmati mie instan, ia menonton berita malam ini, seorang diri....hanya seorang diri.

.

.

.

.

.

1
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
bang rhoma ampe dibawa - bawa 🤣🤣
Santi Seminar
akhirnya ,setelah seharian buka tutup NT
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
😆😆😆
ieda1195
🤣🤣🤣 ngena banget inii sihhh, suami idamann
ieda1195
🤣🤣🤣 kampret benar album, dikira belok apa
ieda1195
🤣🤣 ngerti raurus juga bang
Ria
apakah dirimu sibuk di dunia nyata teh sin???? 🙏🙏🙏
Mulyani Asti
akhirnya yang di tunggu in dari kemaren malem🤣🤣🤣makasih teh Sinta
duh gemes sama Bianca aku tuh
waktu di KKN 21 aku gemes sama senja sekarang ada bianca😍😍😍
Zayyin Arini Riza
Jae... simpan sendiri aja... biar kamu, Arlan dan anggota KKN 21 serta Sesil aja yang tahu... gak usah cerita awal pertemuan mu dengan Arlan.
Iccha Risa
kek nya Teh Sin lagii padet merayap... makasih punya tteh, jaga kesehatan dan sehat selalu...
Shee
setelah sehari bolak balik keluar masuk keluar masuk dah kaya ingus, akhirnya up juga🤭🤭
Shee
jae bang arlan teh sin✌️🤭
mama_im
semangat teh sin, akhir nya bisa bobo pules setelah capek bolak balik lapak arlandari pagi 😅😅😅
Shee
itu hanya tak tik biar jae chat arlan, ku hafal kamu luar dalam.
🤭🤭🤭🤭
Shee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sabar ya abang arlan di kata lutung🤭
Tutuk Isnawati
akhirnya up thor 😍 nggu jaee seharian bru nongol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!