NovelToon NovelToon
Andara Istri Kedua

Andara Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: rubyna

Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,

acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,

dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,

tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bukan jantung sebenar nya

Menjelang malam, Dara tidak bisa memejamkan kan mata nya, setelah bertukar kabar dengan kedua orang tuanya tadi, Dara terus memikir kan ucapan dan keinginan Nasita,

Yang ingin suami nya menikah lagi, kok ada wanita yang rela di madu, justru wanita itu sendiri yang mencarikan madu untuk suami nya, aneh pikir Dara,

Dara hendak memejam kan mata nya kembali terdengar suara ribut di luar, seperti benda terjatuh, siapa nyonya Nasita tidak mungkin wanita itu turun seorang diri, para pelayan dan juga Bu Mega sudah kembali ke paviliun belakang, jarak nya juga cukup jauh dari rumah utama, Dara tinggal seorang diri di kamar bawah,

Dara keluar dari kamar hendak melihat apa yang terjadi di luar, begitu membuka pintu mata nya menyapu seluruh ruang kosong namun suara berisik benda jatuh itu nyata,

Dara terus melangkah kan kaki kecil nya, hingga menuju ruang makan, kosong tidak ada siapa siapa, namun pendengaran nya kembali mendengar sesuatu dari arah pantry

''Tuan Emran,'' panggil nya pelan memecah keheningan

Emran melirik sekilas, pria itu tampak kacau, dasi di leher Menggantung tanpa di ikat, kancing kemeja sudah lepas beberapa kemeja yang semula rapi pun sudah tak tampak masuk kedalam celana, rambut nya acak acakan,

''Tuan perlu bantuan,'' Dara bersuara lagi menawar kan bantuan barang kali Emran perlukan

''Aku mau bikin kopi,'' hanya itu yang terucap dari bibir Emran tanpa mau bilang tidak tau cara bikin nya,

''Biar saya yang buat kan,'' ucap Dara bicara dengan wajah menunduk

''Tunggu,'' cegah Emran saat Dara hendak melangkah maju, ''ada pecahan gelas,'' lanjut Emran berkata melihat Dara dengan kaki telanjang nya,

''Oh iya,'' jawab Dara yang kemudian mengambil sendal untuk di kenakan nya, melindungi kaki kecil nya,

Perlahan Dara membuat kan kopi untuk Emran, ada mesin namun dara memilih membuat nya secara manual, selain tidak tau cara pakai nya, Dara rasa sekedar kopi dia pasti bisa, sering nya membuat kapi sang ayah saat di desa

Tak sampai lima menit kopi sudah siap tersaji, Dara membawa kopi itu ke hadapan Emran yang duduk menunggu di meja pantry

Dara kembali ke dapur mengambil sapu berniat membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai,

''Kembali lah tidur, biarkan saja pelayan besok yang membersihkan kan nya,'' suara bas itu terdengar memecah kesunyian

''justru kalau menunggu besok, takut nya tidak ada yang melihat dan terinjak, lebih baik di bersih kan sekarang,'' tutur Dara menjelas kan, Dara tetap melanjutkan kan aktivitas nya menyapu pecahan gelas di lantai marmer itu,

usai dengan aktifitas nya Dara kembali menghampiri Emran yang hanya diam seraya memijit kening nya, sama sekali belum menyentuh kopi di depan nya,

''ada yang tuan perlukan lagi kalau tidak saya akan kembali ke kamar,'' ucap nya pelan.

''kembali lah ke kamar mu,'' ucap Emran tanpa melihat Dara masih memijat kening nya,

''Tuan juga cepat istirahat ini sudah larut,'' sunyi tidak ada jawaban dari bibir Emran Dara memilih kembali ke kamar nya

Sedang Emran hari ini pria itu sangat kacau, tadi ada pertemuan dengan beberapa kolega bisnis nya, di situ juga ada pak Wira yang tak lain adalah ayah mertua nya,

selain pak Wira di situ juga ada Arga sang musuh bebuyutan, di kelilingi pria pria hebat, Emran merasa tidak ada apa apa nya, apa lagi saat pak Wira terus memuji sosok Arga yang terus di sebut nya pria hebat dan membanding kan nya dengan Emran

Menjadi bahan Bandingan yang datang nya dari sang mertua sendiri, seharus nya pria itu merangkul dan mendukung nya, bukan malah membanding kan dan menjatuh kan nya,

Jika bukan karna cinta nya pada Nasita mungkin Emran sudah melayang kan tinju nya ke wajah sang mertua, Emran merasa di permalukan malam ini, oleh mertua nya

Perusahaan yang dulu berdiri kokoh tak kalah dengan perusahaan hebat lain nya, tiba tiba rubuh seakan ada yang sengaja menjatuh kan nya,

Dengan sisa kepingan Emran tertatih mencoba membangun nya kembali, hingga perusahaan nya kembali bisa berdiri, meski begitu masih saja ada yang ingin menjatuh kan nya lagi dan lagi

Perlahan Emran menyesap kopi di depan nya, rasa nya pas seakan bisa menenangkan kan jiwa Emran yang kacau

''Ayah seandai nya ayah masih ada,'' gumam Emran memangil ayah nya sosok pelindung sebenar benar nya,

Emran jatuh menerus kan perusahaan ayah nya, hutang nya sana sini mencari suntikan dana demi membangun kembali perusahan ayah nya,

.

.

.

Pagi hari Dara baru saja keluar dari kamar nya, mata nya melihat Emran yang masih di tempat semalam pria itu sama sekali tak beranjak dari tempat nya,

''Dari semalam tuan Emran disini apa dia tidak tidur,'' gumam Dara gumam Dara

pelayan sudah berdatangan kembali menjalankan pekerjaan nya masing masing, sama sekali tidak ada yang perduli dengan Emran, mereka seakan tak melihat keberadaan tuan nya di situ,

''Bu Mega,'' sapa Dara ketika melihat wanita itu

''Dara kamu masih di sini, tidak ke kamar nyonya Nasita,'' tanya Mega melihat Dara masih di bawah

''Ini masih sangat pagi Bu, semalem nyonya Nasita memintaku membangun kan nya agak siang,'' jelas Dara kenapa gadis itu tak segera pergi ke kamar Nasita

''Bu Mega itu tuan Emran dari semalam beliau di situ,'' tunjuk Dara yang sebenar nya Mega sudah melihat nya sejak tadi, ''kenapa di biarkan saja Bu kenapa tidak di bangun kan, pasti badan nya sakit tidur dengan posisi seperti itu,'' lanjut dara berkata

''tidak ada yang berani membangun kan tuan Emran dara, karna itu mereka Dian saja,''

''tapi kenapa, tuan Emran adalah jantung rumah ini, jika beliau sakit bagaimana dengan nyonya Nasita, pengobatan nya dan semua kebutuhan rumah ini,'' ucap dara pelan

Dari pengalaman nya di kampung sosok ayah nya yang menopang seluruh kebutuhan rumah, jika ayah nya sakit tidak ada lagi yang bekerja, lalu Dara adik dan ibu nya mau makan apa,

Dara saja yang tidak tau, kalau kebutuhan rumah ini dan pengobatan Nasita di tanggung seluruh nya oleh pak Wira, pelayan di larang Melayani Emran sepenuh nya, karna itu mereka seakan menutup mata

''Sudah lah Dara, jangan pikir kan hal itu bukan ranah kita,'' tutur Mega yang kemudian meningal kan Dara

gadis itu merasa tidak tega perlahan mendekati Emran berniat membangun kan majikan nya,

''Tuan Emran,'' panggil nya pelan suara nya nyaris tak terdengar tidak ada reaksi apa apa Dara kembali mencoba bersuara

''tuan Emran,'' kali ini suara Dara sedikit keras berharap tuan nya itu bisa mendengar suara nya,

Emran yang sudah sadar sejak tadi bahkan mendengar obrolan Dara dan Mega hanya bisa diam, bahkan pelayan di rumah nya tidak menganggap diri nya ada, dia Emran bukan jantung sebenar nya, Melain kan benalu yang menumpang hidup pada Nasita

1
ARSLAMET
mulai uhuuuuyy
ARSLAMET
nasitaaa , jangaaaaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!