Gadis Incaran Vampir

Pamela terlihat tidak senang, berani benar gadis itu terkekeh di depannya.

Pamela mendekat, dan menendang salah satu kaki Angel.

'Aughkk'

Angel sebenarnya memekik dalam hatinya. Tapi, dia sama sekali tidak ingin menunggu hal itu pada Pamela. Dia rasa tulang keringnya yang terkena tendangan Pamela. Karena rasanya memang menyakitkan.

Pamela melebarkan matanya. Bukankah biasanya, jika ada yang dia tendang seperti itu. Paling tidak akan mengaduh kesakitan? tapi gadis di depannya tampak bergeming. Diam saja tidak menunjukkan reaksi kalau tendangan itu terasa sakit.

Sedangkan wanita berambut ikal dengan pakaian serba hitam itu terus memperhatikan Angel. Seperti sedang berusaha membaca pikiran atau menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Angel.

'Siall! dia tidak memikirkan apa-apa. Atau aku memang tidak bisa menembus pikirannya?' batin wanita itu.

Dorothy menghela nafas panjang. Dan menoleh ke atas Aline.

"Sepertinya, jika yang kamu tendang temannya yang terbaring di lantai itu. Dia baru akan mengaku!" kata Dorothy dengan tatapan dingin dan suara yang begitu datar.

Mata Angel melebar. Dia juga segera menoleh ke arah Aline.

"Jangan sentuh Aline. Kalian akan menyesal kalau sampai melakukan itu!" pekik Angel.

Baru pertama kalinya, selama 19 tahun ini. Angel berteriak seperti itu.

Tapi teriakan Angel itu, malah membuat Pamela dan yang lain terkekeh.

"Ha ha ha"

"Dia menggertak kita?"

"Lucu sekali, dia berani berteriak di depanmu Pamela!"

Teman-teman Pamela memancing emosi Pamela. Mereka seolah mengatakan, kalau Angel itu tidak takut pada Pamela. Angel berani berteriak pada Pamela. Dan hal itu seharusnya membuat Pamela sangat marah.

Pamela mendengus kesal. Dia lebih mendekat lagi pada Angel, dan menamparr Angel dengan keras.

Plakkk

Angel sampai terhuyung ke arah kanan, wajahnya menoleh dengan keras ke arah kanan, karena pipi kirinya memang di pukull sangat keras oleh Pamela.

Kedua alis Dorothy tampak saling mendekat.

Brakk

"Ada apa ini?" tanya salah seorang dosen yang datang ke tempat itu bersama dua orang penjaga dan seseorang yang membuat Dorothy langsung bersembunyi di belakang salah satu teman Pamela.

"Tuan Nelson!" Pamela tergagap.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya dosen itu.

Salah seorang penjaga langsung menghampiri Aline yang terbaring di lantai. Dan Nelson langsung berjalan mendekat ke arah Angel yang sudut bibirnya berdarah karena pukulan keras dari Pamela itu.

"Kalian merundungg mahasiswa baru?" tanya Nelson.

"Dia merusak mobilku!" kata Pamela membela diri.

Nelson melirik ke arah Dorothy. Dan Dorothy memilih membuang pandangannya dari Nelson.

"Kalian semua ikut ke kantor! ini masalah serius!" kata dosen itu.

"Pak Mathias tidak dengar apa yang aku katakan? dia merusak mobilku!" ujar Pamela yang memang sepertinya tak kenal takut pada siapapun.

"Kamera pengawas sudah berhasil di pulihkan. Kita semua tahu, siapa yang merusak mobilmu. Cepat ke kantor, atau aku sendiri yang telepon ayahmu untuk datang ke tempat ini!" kata Nelson.

Pamela mengepalkan tangannya. Tapi kalau sampai ayahnya datang, dia pasti dimarahi. Jika kamera pengawas memang sudah benar, maka akan terlihat dengan jelas. Kalau yang merusak mobil Pamela bukan Angel. Tapi orang suruhan Pamela. Karena Pamela mendengar dari Dorothy, Angel menabrak Zevran tadi siang. Pamela yang sangat suka pada Zevran, tentu saja ingin membalaskan dendam Zevran.

Pamela pikir, jika dia melakukan hal itu. Membalaskan rasa kesal Zevran. Maka Zevran akan simpati padanya.

"Cepat!" kata dosen yang memang masih anggota keluarga sampingan Valleroy. Jadi dia juga tidak takut pada gertakan nama keluarga Nowela.

Dorothy ikut berjalan keluar ruangan dengan Pamela.

'Kamu juga penasaran padanya kan? pikirannya tak bisa diketahui. Aku rasa pemimpin klan akan sangat tertarik dengannya!'

Dorothy menyampaikan telepatinya pada Nelson. Nelson tidak membalas, dia bahkan tidak berani memikirkan apapun. Dorothy adalah vampir darahh bangsawan, yang salah satu keahliannya adalah membaca pikiran dan mengendalikan pikiran makhluk lain.

Sedangkan Nelson adalah vampir darahh Arcana Noir yang bisa berteleportasi jarak pendek. Kecepatannya juga sangat cepat.

Kael adalah vampir darahh bangsawan yang memiliki kemampuan kecepatan, dan kekuatan fisik yang sangat kuat, dia juga bisa beregenerasi dengan sangat cepat. Saat dia terluka, dia bisa sembuh dengan cepat.

Lalu Zevran, dia adalah vampir berdarahh campuran. Makhluk seperti ini justru di sebuah setengah iblis oleh klan berdarahh murni. Zevran bisa membaca pikiran, mengendalikan pikiran, dan juga bisa berteleportasi jarak jauh, regenerasi cepat, tapi kekuatan fisik tentu setingkat lebih rendah dari darahh bangsawan murni. Namun dia juga bisa mengendalikan ruang dan waktu. Kemampuannya sangat banyak, itulah kenapa meskipun dia berdarahh campuran, dia tetap dijadikan salah satu pewaris keluarga Valleroy oleh Valdimi Valleroy.

"Kamu berdarahh..." Nelson melihat ke sudut bibir Angel, "aku akan bawa kamu ke klinik!" kata Nelson membantu Angel.

"Aline, bantu Aline dulu" kata Angel yang pada akhirnya matanya berkaca-kaca.

Dia tadi berusaha terlihat kuat. Di depan Pamela dan teman-temannya, meski dia di pukull dengan sangat kencang seperti itu. Dia sama sekali tidak menunjukkan dia takut atau kesakitan.

Namun begitu semuanya sudah keluar. Hanya tersisa Nelson. Angel tidak bisa menahan air matanya.

"Jangan menangis Angel!" kata Nelson buru-buru.

Nelson tampak khawatir.

'Saat air matamu jatuh, dua makhluk itu akan menggilaa!' batin Nelson.

Angel berusaha menahan air matanya, tapi tidak bisa. Air mata itu pun jatuh di telapak tangan Nelson.

'Hah, tidak!' batin Nelson khawatir.

Dan benar saja, di tempat berbeda. Kilatan mata Zevran yang tadinya terlihat bergetar berubah menjadi sangat merah. Sangat merah dan menakutkan.

Di tempat lain, di sebuah restoran yang terlihat megah. Di sebuah ruangan kita tampak Kael, yang tiba-tiba saja mengeluarkan cahaya, lebih tepatnya seperti api berwarna biru dari kedua tangannya.

'Pamela Nowela' pekik keduanya dalam hati.

Nelson yang merasakan kemarahan dua makhluk itu, memejamkan matanya sekejap.

"Angel, aku akan mengobati luka ini. Agak perih, kamu tahan sebentar ya!" kata Nelson dengan suara pelan.

Nelson sudah pasrah. Entah apa yang akan dilakukan Zevran dan Kael pada Pamela Nowela itu.

***

Bersambung...