Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yagami Terkejut
Amsterdam Belanda
"Mamaaaaa ... Aku sudah cuci piring!" seru Killian membuat Kirana menutup folder terkuncinya.
"Iya sayaang ... Kamu mau hot choco atau kopi?" tanya Kirana.
Killian lalu muncul di kamar ibunya. "Ma, aku baru sembilan tahun, belum waktunya minum kopi. Nanti aku tidak bisa tidur ... Kacau."
Kirana tertawa kecil lalu merentangkan kedua tangannya. "Sini anak Mama."
Killian langsung masuk ke dalam pelukan ibunya.
"Mama baik-baik saja?" tanya Killian.
"Mama baik-baik saja saja, sayang. Memang kenapa?" balas Kirana sambil terus memeluk Killian.
"Mama tadi seperti melihat hantu."
Kirana melepaskan pelukannya dan menatap wajah putranya yang lebih mirip dirinya dibandingkan dengan ayahnya.
"Kenapa kamu bilang begitu?"
"Soalnya ... Mama tadi kaget ada pangeran Alfie. Aku sampai berpikir, jangan-jangan mama pernah bersama dengan pangeran Alfie terus jadi aku. Kan seru tuh aku jadi pangeran dan naik kuda hitam seperti Black Beauty," jawab Killian dengan wajah usil.
Kirana melongo lalu dia tertawa terbahak-bahak. "Ya Ampun sayang. Mama tidak ada affair dengan pangeran Alfie. Lagipula, Mama tidak kenal pangeran Alfie. Kalau princess Zenevieva, mama kenal karena pernah diminta memotret dirinya. Tapi ya sebatas profesional saja."
"Cih, padahal aku berharap bisa menjadi pangeran dan punya kuda," gumam Killian membuat Kirana tidak tahan dengan kacaunya sang putra, langsung menciumi pipinya.
"Kamu ingin mencari Papa?" tanya Kirana.
"Yaaaaa pengen sih. Pengen tahu Papa seperti apa aslinya ... Kalau dari Mama kan sekedar sekilas info."
"Kalau sudah ketemu?"
"Bakalan aku tanyain. Papa mau menikahi Mama atau kita sekedar tahu sama tahu tapi papa dan mama hidup sendiri-sendiri. Setidaknya aku tahu aku punya orang tua lengkap. Kalau tinggal, ya aku tetap sama Mama. Misal kalau memang kalian tidak menikah, aku maunya Papa datang rutin lah tiap dua minggu buat main sama aku."
Kirana memandang wajah putranya yang punya pola pikir sangat dewasa. Killian tidak menjudge dirinya yang punya anak di luar nikah karena Kirana selalu mengatakan bahwa cinta kedua orang tuanya yang membuat bocah ganteng itu lahir. Kirana tidak pernah bercerita jelek tentang papanya dan Killian tahu ibunya tipe setia. Tidak pernah Killian melihat Kirana bersama dengan pria dan selalu pulang ke rumah menghabiskan waktu bersamanya.
"Kamu sangat bijaksana, Killy."
Killian menggeleng. "No, Mama, aku hanya ingin semuanya damai. Papa mengakui aku sebagai anak, itu sudah cukup. Apalagi kalau tahu Papa orang keren. Seru tuh!"
Oh ya ampun. Anak ini kebanyakan nonton film.
***
Den Haag Belanda
Yagami membersihkan tangannya yang berlumuran darah setelah memotong leher pelaku rudapaksa putri seorang anggota parlemen Belanda. Hukumannya yang ringan, membuat si pelaku semakin merajalela hingga korban terakhir adalah putri anggota parlemen yang baru pulang kuliah.
Tugas Yagami adalah menghentikan si pelaku dan tugasnya pun dilakukan dengan baik. Yagami menatap mayat pelaku rudapaksa itu dan teringat saat dirinya berada di Jakarta. Betapa inginnya dia mengebiri anak presiden yang juga seorang predator kejahatan s3ksual tapi karma sudah berjalan dengan sendirinya.
Yagami membuang mayat itu ke dalam lubang cor bangunan sedalam tujuh meter dan dia dengan dinginnya, menimbun mayat itu menggunakan beton cor. Setelah aman, dia pun pergi meninggalkan area pembangunan disana.
Pria itu melihat sekelilingnya via ponselnya dan dia tersenyum smirk. Aman. Yagami pun berjalan menuju mobilnya dan pergi meninggalkan lokasi itu.
***
Di Kamar Hotel
Setelah menghancurkan topengnya, Yagami menghubungi anggota parlemen dengan telepon terenkripsi dan tidak dapat dilacak.
"Selamat malam. Sudah saya bereskan." Yagami lalu mematikan panggilannya. Tak lama, sejumlah uang masuk ke dalam rekeningnya.
Yagami tersenyum smirk. Pria itu lalu mandi dan membuka laptopnya. Entah kenapa, dirinya penasaran dengan wanita yang tadi dia lihat di restauran bersama dengan Alfie.
Dia lalu menghack CCTV restauran tadi dan melihat dari awal Kirana datang bersama dengan Killian. Yagami merasa beruntung karena CCTV itu juga bisa terdengar suaranya.
Pria itu lalu mendengar percakapan Kirana dan bocah laki-laki itu.
"Kalau suatu hari ... Kita bertemu dengan Papa ,,, kamu gimana?" tanya Kirana.
"Aku senang bisa bertemu dengan papa tapi ... Aku masih marah papa tidak hadir di kehidupan aku."
Yagami termenung. Tunggu ... Kemana ayahnya? Kemana suaminya? Yagami melihat lagi wajah wanita yang tidak pernah dia lupakan.
"Kamu tahu kan it salah Mama yang tidak tahu dimana papa kamu."
Yagami memperhatikan anak lelaki itu memegang tangan ibunya.
"Ma, tidak hanya aku yang punya satu orang tua di sekolah. Aku tahu dan aku paham."
Yagami menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Ini anak sangat dewasa sekali. Pasti ibunya mendidik dengan baik.
"Tunggu ... Apakah dia ... Tidak mungkin!" Yagami memperhatikan lagi wajah Killian. "Tidak mirip denganku juga. Anak ini bule. Mungkin dia berhubungan dengan pria lain dan memiliki anak darinya."
Yagami melanjutkan lagi melihat interaksi Kirana dan putranya.
"Jika kita benar-benar bertemu dengan Papa?"
Killian menatap Kirana. "Apa Mama mau menikah dengan Papa?"
Kirana terdiam. "Belum tahu. Papa kamu juga tidak tahu dinas dimana sekarang."
"Apa Mama yakin, kalau Papa punya pekerjaan yang misterius? Ma, Papa bukan Jack Reacher atau Ethan Hunt?" tanya Killian.
Yagami memperhatikan wajah Kirana yang terkejut melihat dirinya. Apakah dia mengenali aku? Tidak, tidak mungkin. Aku tidak memakai wajahku sendiri di restauran.
Yagami mengusap dagunya. Oh shiiiitttt! Jangan bilang aku waktu itu?
Dia mengumpat berbagai bahasa dan merasa bahwa dirinya sudah berbauat kesalahan besar.
Brengseeeekkkk!!!!
***
Kirana tersenyum puas saat selesai melakukan pemotretan para model untuk baju brand salah satu desaigner Belanda.
"Aduh Kira ... Kenapa bajuku jadi cantik sekali?" seru Gladys, sang desainer, saat melihat hasil foto dari Kirana. "Tak heran jika kamu sangat direkomendasikan oleh para desiner."
"Terima kasih Gladys. Aku hanya menyalurkan emosiku setiap melihat baju bagus," senyum Kirana sambil menyimpan foto-foto yang sudah dipilih oleh Gladys.
"Kira, kamu mau menjadi fotografer di acara fashion show aku? Di Den Haag fashion show?" tawar Gladys.
"Kapan? Aku tidak bisa meninggalkan putraku sendirian disini apalagi dia masih sekolah," jawab Kirana.
"Oh tenang, minggu depan. Libur kan? Kamu mau ya. Bayaran kamu ...." Gladys menyebutkan nominalnya yang membuat Kirana terkejut. "Soal akomodasi tenang saja. Kamu boleh membawa anakmu."
Kirana tersenyum. "Aku terima."
"Bagus. Kita bisa mulai dengan kontraknya."
***
Visual keluarga Azuma
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?