Terjebak Obsesi Putri Mafia

...Sesampainya di tujuan Aldo tercengang karena ditempat tersebut banyak sekali pasukan kira-kira sekitar 100 orang, Jevan menyuruhnya mengamati mereka dan meninggalkanya sendiri, tanpa bertanya apapun lagi Aldo pun mengamati mereka semua dari mulai pemanasan hingga mengunakan senjata seperti pistol, mereka bergerak secara sinkron dan kompak, sampai secara tiba-tiba 5 dari mereka yang berhadapan dengannya, mengarahkan pistol kearahnya dan menyerangnya tanpa sadar ia pun mengangkat tangan dan menghindar....

" Hebat sekali reflek mu, jawab apa tujuanmu kemari dan mengapa kau memata-matai kami," Ucap ,salah satu dari mereka dengan suara lantang.

"Apa maksud kalian? , Aku tidak mengerti Aku hanya dibawa oleh seniorku untuk latihan? ".

" Jangan berbohong, Remon dan kalian bertiga tangkap penyusup itu dan bawa dia ke ruang bawah tanah untuk di introgasi ".

...Mendengar hal itu tanpa aba-aba apapun ia berlari karena merasakan bahaya hingga ia menemukan jalan buntu ternyata sedari tadi ia berlari kembali ke tempat yang sama tempat tersebut seperti sudah tersegel dan sejauh mana ia berlari akan sampai kembali di tempat itu....

"Kenapa nasibku sial sekali , Senior kemana lagi apa senior sengaja ingin membuatku mati?, tapi kenapa? , kita kan gak punya dendam sama sekali".

...Tanpa sadar ia melamun dan karena hal itupun membuatnya tertangkap, yang membuatnya semakin heran penangkapan dirinya sama seperti saat pertama kali ia disekap oleh Jevan dan anak buahnya dengan menutup mata dan membungkam mulutnya serta membungkus kepalanya dengan sebuah kotak yang kira-kira terbuat dari triplek....

"Apa ini alasan Senior menyekapku dan menyuruhku melepas kan tali yang mengikat tubuhku, tapi bukannya Senior ingin melatih ku mengapa ia tak langsung mengajari ilmu bela diri?, Apa karena kemampuan ku kurang dan hanya bisa disekap saja? Seberuk itukah skill bertarung ku, tidak Aku akan membuktikan bahwa Aku mampu dan bisa menanyakan kepada senior semua yang membuat ku penasaran selama ini". Batinnya dengan tekat yang seketika muncul.

...Tubuhnya terus dicambuk dengan sesuatu yang terbuat dari besi membuat kulitnya terasa perih panas dan nyeri hingga ke tukang ia pun teriak kesakitan....

" Sekarang kau harus mengaku, atau kau akan kami eksekusi",

"Akh.....Apa yang harus Aku akui, Aku sudah berkata jujur Aku hanya seorang junior yang dibawa seniornya untuk latihan"

" masih saja berbohong, apa kau tau akibatnya dari trus berbohong?, siapa yang menyuruhmu menyusup dan memata-matai kami".

...Aldo pun tak berbicara lagi karena menurutnya percuma, ucapannya tak didengar dan hanya dianggap omong kosong dan ia akan terus di cambuk yang ia pikirkan kali hanya bagaimana ia dapat terbebas dari siksaan tempat itu, dan hal pertama untuk terbebas adalah dengan cara melepaskan diri dari tali yang mengikatnya, tapi ia tersadar tenyata ikatan tangannya tak sekuat ikatan saat Jevan mmenyekapnya, sehingga ia dengan mudah melepaskan diri tanpa bantuan benda apapun....

...Cambuk yang menyambutnya sedari tadi ia tangkap dengan tangan kosong dan merebutnya sekuat tenaga, lalu ia pun membuka penutup kepala dan matanya hingga penglihatannya kembali, dan akhirnya ia pun segera membalas cambukan yang ia rasakan selama ia masih terikat tadi,...

"Bagaimana rasanya dicambuk seperti ini?, sakitkan! sudah di bilang Aku bukan mata-mata masih ngeyel, Seniorku yang membawaku kesini, Aku tadi mendengar kalian sedikit tentang Senior Jevan, kalian mengagumi nya tapi kalian terus menerus menyiksaku, sebagai Juniornya menurut kalian apa Senior Jevan akan mengampuni kalian, Aku saja jika melakukan sedikit kesalahan akan dihukum dengan kejamnya, menurut kalian dengan cambukan seperti ini membuatku takut".

"Bukannya dia sedari tadi hanya terus berteriak, jangan-jangan dia hanya membual ". bisik salah satu dari mereka kepada rekannya.

Plok... plok.. plok...

... Terdengar suara tepuk tangan berasal dibalik pintu ruangan bawah tanah tersebut dan ternyata orang tersebut adalah Jevan membuat beberapa orang tadi tercengang dan saling pandang seketika mereka tertunduk kaku dan menyapa Jevan. ...

"Selamat datang Kapten, " Ucap mereka dengan kompaknya sembari membungkukkan badannya.

"Kami hanya ingin memberi pelajaran pada anak ini yang berani menyusup dan mengaku-ngaku sebagai Junior Anda"

...Tanpa basa-basi Jevan menunjukan 5 jarinya memberi isyarat agar mereka se,gera meninggalkan tempat, lalu menepuk bahu Aldo yang tersayat sehingga membuatnya meringis kesakitan,...

"Bagus Junior ku ternyata memang harus melakukan praktek secara langsung untuk menguji keterampilan mu, Aku sengaja menyuruhmu mengamati mereka untuk hal ini,"

"Jadi ini rencana Senior, apa harus sekejam ini lihat tubuhku membiru dan beberapa tersayat karena cambukan mereka? ".

"Tapi hal ini membuatmu selangkah lebih maju untuk mencapai tujuan mu, kau perlu merasakan sakit dan putus asa untuk melihat kemampuan melebihi batasan mu, pelatihan ini cukup sampai disini dan ikuti Aku, Aku akan membawamu ke pusat pengobatan, untuk mengobati memar dan luka sayatmu itu, nanti sore Aku akan melatih mu di lapangan militer dengan serius, pelatihan pertama untuk pemula di mulai sore nanti untuk itu nikmati waktu istirahat mu hingga sore nanti, saat itu Aku tak akan berbelaskasih pladamu". Ucap Jevan dengan nada seriusnya.

...Mendengar hal itu Aldo hanya bisa mengangguk sembari mengikuti Jevan dari belakang, namun Hall itu juga yang membulatkan tekad nya ia percaya bahwa ia mampu melebihi ekspektasi nya sendiri, membuat Jevan memujinya sudah cukup untuk menunjukan bahwa ia memiliki kemampuan, sesampai di pusat pengobatan ia pun segera diberi pertolongan pertama beberapa luka menar dan 4 luka sayat ringan dan 1 luka sayat dalam di bagian bahunya....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sorenya

...Jam menunjukan pukul 16:00 setelah Aldo menunaikan sholat ashar ia segera pergi ke lapangan untuk melakukan pelatihan yang sebenarnya, saat ia sampai disana sudah ada Jevan yang sedang melakukan push-up, ia baru sadar ternyata Senior nya memiliki tubuh yang sangat proposional dengan tubuh yang menyerupai segitiga terbalik dengan otot yang berurat,...

"Ngapain bengong, push-up 100 kali setelah itu Aku akan memperlihatkan mu sebuah teknik rahasia untuk menghadapi kekuatan seseorang yang lebih kuat dengan sekali serangan,"

...Mendengar hal itu ia pun bersemangat dan melakukan push-up tanpa mengeluh setelah selesai push-up Jevan mulai melakukan gerakan dengan kaki memasang kuda-kuda liter L dengan kaki kiri kedepan dan kaki kanan menyamping tangan di pinggir sejajar dengan bahu pandangan lurus kedepan sebagai pertahanan diri, lalu melakukan gerakan tubuh menangkis, menangkap, dan memukul secara berurutan, kemudian gerakan menusuk menggunakan jari-jari lalu lakukan gerakan memutar, Aldo yang melihat gerakan tersebut seperti benar-benar melihat ada orang yang sedang bertarung dengan Jevan, gerakan tersebut seperti memiliki pola gerakan yang luwes, namun terkesan kuat dalam 1 jurus sudah mencakup beberapa gerakan. ...

"Segitu Saja gerakan hari ini sekarang giliran mu mencoba gerakan yang Aku perlihatkan, mulai dari kuda-kuda".

...Saat ia mencoba Kuda-kuda tiba-tiba Jevan menginjak pahanya sehingga membuat kehilangan keseimbangan, Kemudian Jevan memasang kuda-kuda nya dan meminta Aldo segera naik kepahanya seperti yang dilakukan oleh Jevan padanya, namun pertahanan kuda Jevan sangat kokoh bahkan tak bergerak sedikitpun. Aldo pun segera menaiki kedua paha Jevan dengan tujuan merusak pertahanan Jevan ternyata tidak ada pergerakan....

"Bagaimana?, hari ini kau hanya perlu berlatih kuda-kuda, kuda-kuda yang kokoh sebagai dasar dari bela diri, Kekokohan kuda-kuda dimulai dari pola kaki yang benar, jika polanya saja sudah salah maka semuanya akan lemah" Tegas Jevan kepadanya.

...Aldo pun mulai serius ia memasang kuda-kuda, meski beberapa kali roboh karna terjegal oleh Jevan akhirnya ia menemukan cara yang bagus dalam menjaga keseimbangan kuda-kuda nya, setelah dirasa benar Jevan menambah beban di kedua paha Aldo kira-kira beratnya mencapai 10kg, Berat sekali bukan bayangkan menopang tubuhnya saja sudah berat apa lagi ditambah dengan 10kg, beban tersebut membuatnya terjatuh, ia pun berusaha berdiri dan menopang tubuhnya agar bisa kembali menyeimbangkan tubuh dan membentuk kembali kuda-kuda yang kokoh. ...

...Tak terasa hari mulai gelap Jevan pun menyuruh nya istirahat karena tau Aldo harus Sholat maghrib dan mengisi amunisi untuk tenaganya, Aldo pun segera membersihkan diri dan mengambil air wudhu, setelah selesai sholat ia pun kembali ke lapangan, kali ini tanpa disuruh oleh Jevan hal ini kemauan nya sendiri, karena ia merasa kemampuan dirinya saat ini sangatlah lemah. ...

...Jevan yang mencarinya sejak tadi karena ingin mengajak nya makan akhirnya menemukannya sendiri di tengah lapangan, Jevan tersenyum melihat kerja kerasnya yang akhirnya bisa ditaklukkan oleh Aldo. ...

"Aldo jangan terlalu memaksakan diri istirahat lah, dan makan malam bersama kau perlu mengisi perutmu untuk menjadi kuat"

"Baik".

...Merekapun makan bersama di kantin Camp pelatihan disana Aldo berkenalan dan bertegur sapa dengan beberapa orang yang sebaya dengannya ia baru mengetahui ternyata tak hanya pria yang berada disitu adapula beberapa wanita yang telihat sangat tangguh bahkan lebih menakutkan dari para pria. ...