NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:239.9k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16# Sakit atau...?

Jae mondar-mandir, gara-gara ucapan Arlan tadi. Taukah lelaki itu, Jae sedang--sangat berusaha melupakan kejadian waktu lalu itu.

Namun Arlan seolah datang lagi datang lagi untuk mengingatkan. Bagi Jae, kejadian lalu itu, seolah mengingatkan dirinya akan kebodohannya mencintai Sion sampai to lol.

Kini di teras, ia membiarkan laptopnya terbuka menyala begitu saja, log book yang seharusnya ia kerjakan justru masih kosong, bersih, dan Fitri.

"Buang di luar, apa di dalem ya?" ia menggigit kuku tangannya, alih-alih tenang....obrolannya dengan Arlan tadi justru membuatnya jadi was-was sekarang. Arlan memang paling bisa membolak-balikan hatinya. Jungkir balik layaknya sedang naik rollercoaster.

"Jahee! Mau masuk apa gue kunci pintunya?! Ngerjain log book lama banget sih?!"

"Iya. Sebentar!!!"

Sejurus kemudian, "Jaeeee ada kaki seribuuu!"

Zaltan sampai menengok ke arah samping ketika para lelaki itu sedang nyebat di beranda, "ribut amat. Perasaan dulu, kita....kaya gitu juga sih. Nih biang keroknya, si Arlan sama Senja."

"Pagi, siang, sore, malam, nama Jae yang disebut terus. Jadi kasian gue sama Jae. Ngga ada cowok yang bisa diandelin." Kini Jovi yang bersuara.

"Sakit dia." Timpal Arlan dengan wajah tenangnya sambil menyesap rokok, Alby menatap Arlan, "weheyyy, udah tau banget bapak."

Arlan tak bisa menyembunyikan wajah sumringahnya merasa jika ia bisa meng-handle urusannya tentang Jae sekarang.

Ia langsung beranjak masuk ke dalam mengecek isian kulkas Co-op 21, ia cukup tersenyum ketika menemukan sesuatu yang ia butuhkan, "San, ini susu beruang cuma ada 2?" tanya nya.

"Iya, a...kenapa, kurang ya?" tanya Sandi yang menjeda sejenak pekerjaannya.

"Gue ambil ya, ntar kalo keluar beli lagi aja."

Sandi menyilahkan Arlan.

Pagi ini, Jae merasakan kondisinya justru bertambah buruk, sebab tenggorokannya bukan lagi seperti nelen golok melainkan *cekoh-cekoh* batuk persis nelen duri paus. Lalu hidungnya, sampai terpaksa disumpali inhaler beberapa kali. Ditambah kepalanya itu terasa mulai berat terutama di bagian dekat mata.

Pagi ini, Bianca tak mau merasa tersiksa dengan tak memakai topi kupluk yang sampai melindungi kedua telinganya. Ia juga memasukan kedua tangannya ke saku jaket tebal.

Maharani tertawa melihat wujud Bianca yang terlihat lucu itu, dan Bianca tentu tak terima dengan bersiap mengacak-acak rambut Rani.

"Jangan lupa beli penyedap rasa, Jae...di rumah abis." Ujar Sesil dijempoli Jae yang sibuk menyesap inhaler.

"Bilang kek Royco atau masako? Maggie?!" teriak Bianca di gawang pintu rumah.

"Apa aja!"

"Ngga ada merk apa aja Sesil..."

Rani mendorong kepala Bianca, "be go." Tawanya menemukan keusilan Bianca yang sengaja begitu sebab Sesil kesulitan di belakang sana.

"Yahhh, sendal gue basah kehujanan..." keluh Bianca berjongkok meraih sandalnya.

"Ganti, ntar Lo kepeleset Bi..." pinta Jae, "pake sendal punya Andara dulu tuh."

Namun Bianca menggidikan bahunya ogah, "warnanya sebel banget oranye begitu..." dirinya emoh-emohan.

"Astaga...pingin gue gigit juga nih pinky lovers." gemas Rani hampir mencengkram kepala Bianca.

Dan Bianca tetap memakai sandal pinknya meski basah.

Suatu kemajuan, Bianca tak lagi tantrum seperti dua hari kemarin. "Jae Lo sakit tuh." tuduh Bianca melihat wajah memerah Jae dengan serotan hidungnya.

"Iya kayanya. Tapi semalem udah minum obat kok."

"Istirahat Jae...mumpung masih awal-awal, ambil waktu barang sehari dua hari buat sembuh dulu." Ujar Rani meski ia akui tak yakin, sebab Jae adalah tonggak KKN 30.

"Gue ngga apa-apa."

Ketiga gadis ini harus kembali menembus udara dingin pagi yang bahkan----oh, apakah sedikit berkabut? Bahkan di depan rumah yang masih tanah merah, "wah becek banget abis ujan semalam."

Mereka menemukan area becek. Rani tak sengaja menginjak dan memuncratkan airnya ke arah kaki Bianca.

"Aaa, Ani-ani!!!" jeritnya tak terima.

"Eh sorry ngga sengaja." Rani tertawa melihat kini kaki Bianca yang basah dan kotor. Padahal niat hati melompat untuk menghindar justru ambyar...sebab gagal melompat ke tempat aman.

"Kotor kaki gue!!!" dan langkahnya yang ikut-ikutan terjebak, sulit melangkah sebab menginjak tanah merah yang rupanya *jebles*..cukup lengket. Jika diangkat beresiko memuncratkan air coklatnya.

"Jaeee! Ini kaki gue gimana..."

Alih-alih menolong, Jae dan Rani justru tertawa melihat kehebohan Bianca.

"Angkat lah, pake nanya!" ujar Rani, selalu saja heboh begini.

"Tolongin!" ia sudah meraih-raih udara demi meminta mereka mengulurkan tangannya.

Jae mengulurkan tangan begitupun Rani, "si al banget gue ya ampun. Apa Widya Mukti ngga mau kedatangan gue, ya?" ocehnya.

"Lompat sini elah..." Rani sudah memasang kuda-kuda bersiap menolong Bianca sementara Jae justru mulai merasakan pusing dan tenggorokan gatal sampai-sampai ia ingin muntah. Saat batuk tak lagi jadi solusi.

"Bener ya, gue lompat...jangan dilepas."

*Dan Hap*!

*Sretthhh! Blugh*..

Meledaklah tawa Maharani dan Jae seketika.

"Jaeeee!! Mama!!"

Rani sampai berjongkok menekan perutnya. Begitupun Jae...

"Tanah si alannn!" umpat Bianca membuat teman-temannya di posko sampai keluar, "apa sih ribut terus, belum juga nyampe warung."

Sesil menemukan Bianca yang sudah terduduk, Jae dan Rani yang tergelak, terlebih....

"Ya ampun, an jirrrr perut gue...sendal Lo!"tunjuk Rani ke arah kaki Bianca, dimana sendalnya bukan lagi mengalasi kaki, melainkan sudah naik ke atas tulang keringnya, entah bagaimana caranya.

Wajah yang hampir menangis karena pan tat yang jatuh justru jadi ikut tertawa, "ini gimana ceritanya ya ampun, sendal gue bisa sampai atas begini?!"

Keributan pagi itu tak ayal dilihat oleh orang sekitar yang melintas selepas subuh berjamaah termasuk Jingga, Maru dan lelaki lain, oh ya...disana ada Mei dan Lula juga.

"Aaa, gue pingin pipis..." Rani berujar sambil berlari ke arah posko, si al! Ia ikut tergelincir dan jatuh pula.

"An jing." Umpatnya refleks saat pan tatnya menyentuh tanah basah.

Andara tersedak busa pasta gigi dan bergegas kembali ke belakang. Sementara Sesil dan Salsa masih bertahan disana demi menolong Bianca yang tertawa sambil menangis itu.

Jae hampir bersujud di jalanan sambil terbatuk-batuk tak henti.

"Ini kalo gini siapa yang mau belanja?!" Salsa berkacak pinggang namun tak urung sambil tertawa.

Mei tertawa melihatnya, kebahagiaan dan tawa mereka menular pada orang yang melihat.

"Tolongin Jov..." tuduh Alby yang ikut melangkah berniat menolong.

"Ini sendal gue ya ampun!" Bianca masih menunjuk kakinya, dan apa yang ia lakukan, justru merogoh ponselnya dari saku lalu mengangkat kaki dan memotret kaki yang sandalnya ia pakai di tulang kering.

"An jirrr di foto lagi..." Jae benar-benar sudah merasakan kram perut.

"Hastag, pemakaian sendal tahun 202X." Lirih Bianca.

"Ya ampun, ini pagi-pagi udah mainan tanah begini?!" Jovi datang menghampiri bersama Alby yang ingin menolong Rani, sebab langkah Salsa dan Sesil turut mematung tertahan.

"Awas bang, kotor... sarungnya." tunjuk Bianca menerima uluran tangan Jovi.

"Jae...ini gimana lepasin sendal guenya?"

"Pake sampe Jakarta!" Jawab Jae kembali memancing tawa teman-temannya. Jae terhenti tertawa sebab...

Huwekkk!

Mereka langsung terdiam. Begitupun dengan Mei dan Lula yang sudah hampir masuk ke pagar. Arlan yang juga ada disitu, memang ingin menghampiri Jae, namun ketika melihat itu, ia mempercepat langkahnya demi menolong Jae yang mengambil pinggiran jalan dekat dengan semak-semak pagar untuk membungkuk.

"Udah gue bilang kan, Lo sakit Jae..." ujar Rani bangkit ditolong Alby.

Sebuah tangan menepuk-nepuk tengkuknya, "Lo kalo sakit ngga usah maksain belanja...bisa suruh yang lain. Atau jangan-jangan?" ucapnya menyunggingkan sebelah senyuman miring.

"Ngga usah ngaco." balas Jae.

.

.

.

.

1
Tysa Nuarista
GK usah jae biar mereka tau yg indah" nya aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
Bianca klo ngomong suka bener deh...... hehehehe
Tysa Nuarista
🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
bang rhoma ampe dibawa - bawa 🤣🤣
Santi Seminar
akhirnya ,setelah seharian buka tutup NT
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
😆😆😆
ieda1195
🤣🤣🤣 ngena banget inii sihhh, suami idamann
ieda1195
🤣🤣🤣 kampret benar album, dikira belok apa
ieda1195
🤣🤣 ngerti raurus juga bang
Ria
apakah dirimu sibuk di dunia nyata teh sin???? 🙏🙏🙏
Mulyani Asti
akhirnya yang di tunggu in dari kemaren malem🤣🤣🤣makasih teh Sinta
duh gemes sama Bianca aku tuh
waktu di KKN 21 aku gemes sama senja sekarang ada bianca😍😍😍
Zayyin Arini Riza
Jae... simpan sendiri aja... biar kamu, Arlan dan anggota KKN 21 serta Sesil aja yang tahu... gak usah cerita awal pertemuan mu dengan Arlan.
Iccha Risa
kek nya Teh Sin lagii padet merayap... makasih punya tteh, jaga kesehatan dan sehat selalu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!