Menikahi Bintang Film Dewasa

Laura berdiri dan menunjuk dadanya, matanya penuh tantangan dan ejekan. Laura pernah mendapat tawaran pernikahan pria, tapi rata-rata mereka brengsek. Sedang Pablo Reyes? Dia eksekutif muda, dengan latar pendidikan bidang hukum, menjadi kaki tangan perusahaan properti mewah di Spanyol.

"Aku? Yang benar saja, kau gila? Aku ini pelacur dengan jejak digital ribuan film di berbagai platform dewasa, kau tentu tahu. Dan berapa banyak ukuran milik lelaki yang pernah tidur denganku. Jangan bercanda, Tuan Pablo. Aku sulit dikendalikan dan menjijikkan."

Pablo tetap duduk, tidak menunjukkan reaksi sedikit pun terhadap ledakan atau hinaan Laura. Matanya tenang, seolah ia sedang mendiskusikan hal yang remeh pada gadis muda itu.

"Aku tahu semua tentang jejak digitalmu, Laura. Itu justru alasan utamamu harus segera menikah denganku."

"Dan kau tidak menjijikkan. Kau adalah Subjek sangat berisiko. Tubuhmu, yang kau anggap sebagai senjata, adalah aset yang hampir menghancurkan misi ini dan karier Adrian pengawal yang rayu untuk menolongmu kabur, tempo hari. Fokusku bukan pada hasrat atau film-film lamamu. Fokusku adalah mengendalikanmu."

"Tugas utamaku adalah memastikan aset itu tidak pernah lagi menjadi masalah. Menikah denganku adalah cara paling efektif dan legal untuk mengontrolmu. Aku akan memberimu perlindungan, status baru, dan kau tidak akan pernah lagi harus mencari celah di pagar keamanan untuk kabur. Sebagai gantinya, kau memberikan kepatuhan total padaku."

"Jadi, jangan buang waktuku dengan lelucon atau provokasi murahan. Pilihanmu: status pernikahan dan kebebasan terbatas, atau pengasingan permanen. Putuskan sekarang."

"Tunggu, aku belum selesai. Pernikahan itu sakral. meski aku ini pelacur, aku tak ingin bermain-main untuk itu dan agaimana kau menghadapiku jika aku ketahuan selingkuh, apa kau akan menghajarku?." tatapan mata Laura menyipit meminta kejelasan yang kongkrit.

Pablo mengangguk kecil, sama sekali tidak terkejut dengan pertanyaan Laura. Ia tahu Laura sedang mencari batasannya.

"Tentu, Nona. Aku setuju. Pernikahan ini memang sakral... secara hukum, dan itu yang terpenting bagi Tuan Torres."

"Mengenai perselingkuhan, aku tidak akan menghajarmu. Aku bukan orang bodoh dan sadis. Kekerasan fisik hanya akan menimbulkan masalah hukum dan memicu kemarahan Nona Julia kakakmu, dan itu adalah hal yang kuhindari."

"Perselingkuhan, dalam konteks pernikahan ini, bukanlah masalah hati, Laura, tapi masalah keamanan dan pengkhianatan kontrak. Jika kau tertangkap mencoba berhubungan dengan pria mana pun, itu berarti kau sedang mencoba menjalin koneksi ke luar, mencari celah untuk kabur, atau bahkan mencoba menjual informasi. Dan itu adalah pelanggaran kontrak terberat."

"Konsekuensinya bukan pukulan. Konsekuensinya adalah pembatalan total dari perjanjian ini. Kau akan kehilangan semua yang kujanjikan: status, kebebasan terbatas. Kau akan dikembalikan ke pengasingan permanen di tempat yang jauh lebih buruk daripada rumah ini dan aku jamin kau tidak akan pernah melihat matahari lagi. Diego akan menganggapmu sebagai aset yang gagal. Pilihlah dengan bijak."

Laura mundur satu langkah, emosinya kini beralih dari amarah menjadi keputusasaan.

"Aku belum siap. Bahkan ideku menjadi pornstar karena aku tak ingin menikah dengan lelaki. Beberapa kali aku menolak tawaran pernikahan dengan kartel narkoba di Meksiko; aku lebih suka bebas. Dan kau pria baik-baik, Tuan Reyes. Ayolah, kita tidak saling mencintai."

Pablo menyipitkan mata, menunjukkan ketidaksetujuan akan upaya terakhir Laura menggunakan kelemahan emosional.

"Aku bukan kartel di Meksiko. Aku tidak ingin menjadikanmu trofi atau budak yang kau benci. Aku ingin membuatmu diam dan aman. Perbedaan antara aku dan pria kartel itu adalah: aku tidak akan menghajarmu, tapi aku akan memastikan kau tidak akan pernah bisa lari."

"Kita tidak saling mencintai, itu sempurna. Pernikahan ini akan bebas dari drama emosional murahan yang receh sekali. Ini adalah kontrak. Kau mendapatkan status, perlindungan, dan janji kebebasan terbatas. Aku mendapatkan kontrol. Berhentilah bertingkah seperti gadis yang butuh cinta dan mulailah bertindak seperti wanita yang tahu kapan harus menerima kekalahan, mengerti?"

Pablo melemparkan amplop berisi berkas perjanjian di atas meja di depan Laura. Laura menyambar amplop tebal itu, merobek segelnya, dan menarik keluar tumpukan kertas Perjanjian Pra-Nikah yang formal dan terikat secara hukum. Dia mengabaikan kata-kata pembukaan dan langsung membaca klausul-klausul yang paling krusial.

Isi Perjanjian Pra-Nikah (Ekstrak)

Perjanjian Pra-Nikah Kontrol & Pengawasan

Antara Pihak Pertama (Pablo Asher Reyes) dan Pihak Kedua (Laura Benedicta Rivas).

KLAUSUL III: HAK DAN KEUNTUNGAN PIHAK KEDUA (LAURA)

Pasal 3.1 (Status & Perlindungan): Pihak Kedua segera memperoleh Status Sosial Penuh sebagai Istri yang sah, mengakhiri status pengasingan dan menyediakan perlindungan total dari segala ancaman hukum atau ancaman dari masa lalu Pihak Kedua (termasuk namun tidak terbatas pada tuntutan mantan rekan kerja atau Kartel Meksiko).

Pasal 3.2 (Dukungan Finansial): Pihak Pertama wajib menyediakan tunjangan bulanan sebesar €30.000 (Tiga Puluh Ribu Euro) untuk Pihak Kedua, yang akan didepositokan pada tanggal 1 setiap bulan, di luar biaya operasional, tempat tinggal, dan semua kebutuhan domestik.

Pasal 3.3 (Properti): Pihak Pertama akan segera membelikan Pihak Kedua sebuah properti mewah atas nama Pihak Kedua (tanpa hak kepemilikan Pihak Pertama), yang akan menjadi tempat tinggal utama mereka setelah pernikahan.

Pasal 3.4 (Kebebasan Terbatas): Pihak Kedua diperbolehkan bepergian ke luar negeri atau berganti tempat tinggal, asalkan: (a) Pengajuan disetujui Pihak Pertama minimal 7 hari sebelumnya, dan (b) Pihak Pertama atau pengawal yang ditunjuk harus selalu menyertai Pihak Kedua.

KLAUSUL IV: KEWAJIBAN DAN BATASAN PIHAK KEDUA (LAURA)

Pasal 4.1 (Kerahasiaan Mutlak): Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan total mengenai urusan, identitas, dan aktivitas bisnis Tuan Torres dan Nona Julia. Pelanggaran apa pun dianggap pengkhianatan tingkat tertinggi.

Pasal 4.2 (Larangan Kontak): Pihak Kedua dilarang keras untuk membuat kontak apa pun, baik langsung maupun tidak langsung, dengan media, mantan rekan kerja, atau pihak ketiga tanpa izin tertulis dari Pihak Pertama.

Pasal 4.3 (Integritas Pernikahan / Kontrol): Pihak Kedua dilarang keras untuk melakukan perselingkuhan, perpisahan fisik jangka panjang, atau mencoba melarikan diri. Tindakan tersebut dianggap sebagai Pelanggaran Kontrak Berat (Lihat Klausul V).

Pasal 4.4 (Kondisi Hidup Bersama): Pihak Pertama memiliki otoritas penuh atas semua keputusan keamanan, tempat tinggal, dan jadwal harian Pihak Kedua. Perjanjian ini tidak mencakup kewajiban Pihak Pertama untuk melakukan hubungan intim.

KLAUSUL V: KONSEKUENSI PELANGGARAN

Pasal 5.1 (Sanksi Pelanggaran Kontrak Berat): Jika Pihak Kedua melanggar Pasal 4.3 atau 4.1, Perjanjian Pra-Nikah ini secara otomatis batal. Pihak Kedua akan segera kehilangan semua hak finansial (Pasal 3.2 & 3.3) dan akan diserahkan ke Pengasingan Permanen tanpa akses ke komunikasi luar.