NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan
Popularitas:162.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam

Darren mengantar istrinya Sheila ke kantor. Sekalian mereka sarapan bertiga tadinya. Sampai di halaman perusahaan, kebetulan Adara dan Galang juga baru keluar dari mobil.

"Kenapa berhenti ...?" tanya Galang, saat melihat istrinya yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Itu sepertinya Kak Darren dan Sheila. Sudah lama aku tak ketemu. Aku ingin menyapanya," jawab Adara.

"Sudahlah, sebaiknya kita masuk saja," ajak Galang.

"Kalau Mas mau masuk duluan, silakan. Aku ingin menyapa Kak Darren dulu. Aku'kan fans-nya," ujar Adara.

Darren yang melihat Adara tersenyum ke arahnya, keluar dari mobil. Fuji, anaknya juga ikutan keluar.

"Tante Dara ...," sapa Fuji. Bocah itu memang sangat akrab dengan Adara. Mungkin karena dia begitu disayangi.

Adara menunduk sambil merentangkan kedua tangannya menyambut Fuji. Gadis kecil itu berlari ke dalam pelukannya.

"Apa kabar, cantik?" tanya Adara dengan senyuman.

"Kabar aku baik, Tante,," jawab Fuji dengan suara khas anak kecilnya.

Adara lalu menggendong dan mengecup kedua pipi bocah itu. Walau dirinya kecewa dan sakit hati atas apa yang Sheila lakukan, dia tak bisa marah pada Fuji, karena anak itu tak bersalah.

"Apa kabar, Dara? sudah lama tak bertemu," ucap Darren.

"Baik, Kak. Kak Darren sepertinya sibuk banget. Kapan kita bisa ngopi bareng?" tanya Adara.

Sheila yang berdiri di belakang suaminya terlihat cemberut. Apa lagi mendengar Adara mengajak minum kopi bareng.

"Aku ada waktu senggang seminggu ini. Bisa kita atur buat double date," jawab Darren.

"Boleh juga. Nanti aku hubungi Kak Darren lagi."

"Kamu sekarang bekerja lagi di sini?" tanya Darren.

"Hanya bantu-bantu. Agar tak ada yang bisa mencuri di perusahaan'ku ini!" seru Adara sambil matanya melirik ke arah suaminya yang diam-diam melirik ke arah Sheila.

"Selamat ya Kak atas kesuksesan film terbarunya. Apa yang akan kakak lakukan jika kenyataannya istri Kak Darren selingkuh seperti film yang Kakak perankan?" tanya Adara.

Darren memandangi istrinya. Wanita itu tampak gugup dan gelisah.

"Apa-apaan pertanyaanmu, Dara? Darren nanti mengira aku benar-benar selingkuh. Padahal waktuku hanya dihabiskan dikantor dan di rumah saja!" seru Sheila dengan wajah cemberut.

Adara hanya menanggapi dengan tersenyum. Hal itu membuat Sheila jadi makin marah, tapi dia tak bisa melampiaskan sehingga bibirnya maju karena cemberut.

"Kenapa kamu marah? Adara hanya bertanya." Darren lalu mengambil alih Fuji melihat Adara yang agak keberatan menggendong putrinya.

"Kalau dalam kenyataannya istriku selingkuh, aku akan langsung ceraikan. Akan aku buat dia menderita seumur hidup. Tak akan aku biarkan hidup tenang!" seru Darren.

"Darren, katanya kamu mau bawa Fuji ke taman. Nanti keburu panas, tak jadi pula," ucap Sheila. Sepertinya dia mengusir suaminya secara tak langsung.

"Galang, Dara, jika kerja Sheila salah, jangan sungkan mengatakannya dan jika tak layak jadi karyawan kalian berhentikan saja. Aku tak akan marah!" seru Darren sambil tersenyum.

"Darren, kamu apaan sih? Aku bekerja dengan sungguh-sungguh walau pun perusahaan ini milik suami temanku," ucap Sheila.

"Bukan milik suamiku, tapi milikku!" ucap Adara mempertegas agar Sheila sadar siapa Galang sebenarnya.

"Iya, punyamu! Sama ajakan punyamu juga punya suamimu," ujar Sheila.

"Jelas berbeda. Ini milikku sejak masih gadis, jadi tak ada hubungan dengan suamiku," balas Adara.

"Dara, sudahlah. Malu sama Darren. Hanya karena kepemilikan seolah kita bertengkar," kata Galang. Akhirnya pria itu bersuara.

Darren tersenyum dan menanggapi dengan ucapan, "Dara benar, harta yang dibawa dari masih gadis, itu murni miliknya. Oke, kalau begitu aku pamit. Sheila, ingat ucapanku kemarin. Kodrat sejati ibu adalah menjaga dan mendidik anaknya!"

Darren lalu berjalan menuju ke mobil. Dalam diam dia memperhatikan gerak-gerik istrinya dan Galang. Dia jadi curiga jika ada sesuatu yang disembunyikan istrinya dan pria itu. Apa lagi dia melihat Adara yang berjalan sendiri di depan meninggalkan sang suami.

"Sepertinya ada yang tak beres antara Dara dan Sheila. Biasanya mereka selalu dekat dan akrab, tadi seperti ada jarak. Dara juga sepertinya kurang suka dengan Sheila. Aku harus mencari tau!"

Darren mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan. Dia langsung menuju taman kota seperti janjinya dengan sang putri.

Sementara itu, Dara langsung menuju ruang rapat. Dia ada janji dengan beberapa staff keuangan perusahaan. Ingin membahas pengeluaran dan pemasukan selama satu tahun belakangan ini.

Sheila yang tak melihat Dara menjadi tanda tanya. Dia akhirnya mendatangi Galang ke ruang kerjanya. Tanpa malu dan tanpa permisi dia langsung masuk ke ruangan tersebut. Melihat Galang yang sedang bekerja, dia lalu memilih duduk dihadapan pria itu.

"Kemana istrimu itu?" tanya Sheila dengan nada sedikit tinggi karena kesal.

"Entahlah, sepertinya di ruang rapat. Aku juga ingin tau apa yang dia kerjakan," jawab Galang.

"Apa sebenarnya dia tau hubungan kita?" Kembali Sheila bertanya. Dia sebenarnya juga merasa sedikit heran karena kemarin sepertinya Dara menyindir mereka.

"Aku rasa belum tau. Dia masih bersikap biasa. Cuma memang agak aneh kenapa dia tiba-tiba ingin masuk kantor. Yang aku takutkan dia memeriksa keuangan. Bisa-bisa ketahuan kalau aku sering menggunakan uang perusahaan. Apa lagi untuk membeli rumah untuk orang tuamu itu," ucap Galang.

"Bukankah sudah sepantasnya keuntungan perusahaan itu dibagi dua. Semua ide perusahaan darimu!" seru Sheila.

"Tapi aku mengambil tanpa izin."

"Seharusnya kamu jangan takut dan cemas begini. Kamu jawab aja seperti yang aku katakan, jika untung perusahaan itu juga terdapat hakmu," ujar Sheila.

"Kamu tak paham juga siapa Dara? Dia paling benci kecurangan. Jika memang aku butuh, bisa minta dengannya. Selama ini dia tak pernah menolak," ucap Galang.

Galang tahu betul bagaimana sifat istrinya. Dia tak pernah melarang membeli apa pun jika memang itu dibutuhkan. Beli rumah untuk ibunya saja dia tak perhitungan. Tapi, satu yang harus dia lakukan, jujur. Jangan memberi dibelakangnya.

"Memangnya Dara lagi rapat dengan staff keuangan?" tanya Sheila lagi.

"Sepertinya, karena semua staff keuangan tadi berkumpul di ruang rapat. Aku tak sempat bertanya," ujar Galang.

"Seharusnya kamu melarang mereka, bukankah kamu pimpinan di sini," balas Sheila.

"Tapi Dara pemiliknya. Dan semua karyawan tau itu!"

Belum sempat Sheila menjawab, pintu ruangan terbuka. Keduanya serempak memandang. Tampak Dara berjalan masuk dengan wajah garang. Sepertinya sedang menahan emosi dan amarah.

"Kejutan sekali, kenapa kamu pagi-pagi sudah ada diruangan ini dengan suamiku. Bukannya mengerjakan tugasmu?" tanya Dara dengan sedikit emosi.

Galang dan Sheila saling pandang. Tak tahu harus menjawab apa. Pasti mereka berdua sedang memikirkan jawaban yang pantas, yang bisa diterima Adara.

1
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪 semoga lancar acaranya
Teh Yen
smoga bunga bisa jadi versi terbaiknya saat keluar dari penjara nanti yah,, smngat bunga jd lebih baik yah
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ini pernikahan yg terakhir buat lalian ya smpe mau memisahkan.. lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
smg je depany bisa lbh baik lg ya bungga..hilangkan rasa iri dengki
Bunda Ochie
tak sabar menanti pernikahan daren dan dara dengan konsep gardennya😍
Teh Euis Tea
ga sabar nunggu mereka bahagia
Uba Muhammad Al-varo
tinggal 2 langkah lagi Adara dan Darren menuju pelaminan
Sunaryati
Tak sabar menunggu 2 hari lagi. Mau datang ke pesta kalian
ken darsihk
Menunggu hari H 😍😍
ken darsihk
Mirisss bener Bunga yng tadi nya bersinar harus layu di balik jeruji besi
Star Ir
Makannya itu mulu sih thor
Felycia R. Fernandez
kamu itu artis bobrok...
banyak kok artis yang pake narkoboy...
bahkan karir mereka aman2 aja
Teh Euis Tea
bertobatlsh bunga semoga ada hikmah dari kejadian ini, km bisa berubah ga lari ke club malam dan obat"an terlarang yg rugi diri sendiri bunga, jauhi teman yg sekiranya menjerumuskan pergaulan km
Sunaryati
Syukurlah orang-orang yang membuat kesalahan akhirnya sadar dan bertekad akan memperbaiki diri. Yang belum sadar akan kesalahan itu Galang. Dia menyesal bukan merasa bersalah tapi karena kehidupannya sangat berat karena tidak punya banyak harta, setelah lepas dari Adara. Dasar lelaki benalu tak tahu malu.
Noey Aprilia
Hkum tbur tuai brlaku y bunga....
skrng cm bsa mnyesal kn???mga ga trulang d msa dpn....
mbok Darmi
semua akan menerima buah dari perbuatannya galang sdh nyungsep miskin bunga masuk penjara terjerat narkoba dan sheila semoga tobat dan sadar
Kamiem sag
entahlah bunga
kalo dikampungku orang galau patah hari gak bisa fokus sulit tidur datangnya ke psikolog atau ustadz atau tuan guru atau pendeta utk mendapatkan pencerahan bukan ke club miaras dan obat terlarang
Kamiem sag
syukurlah Sheila punya niat utk berubah jadi lebih baik
Kamiem sag
maaf ya Sheila utk kembali jadi temanmu NEHI!! bagiku dunia ini ramai dan jumlah orang baik jauuuhh lebih banyak dibanding orang sepertimu Sheila
entah kalo Adara lemah itu
Kamiem sag
semangat Dara Daren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!