NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:738.3k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam

Darren mengantar istrinya Sheila ke kantor. Sekalian mereka sarapan bertiga tadinya. Sampai di halaman perusahaan, kebetulan Adara dan Galang juga baru keluar dari mobil.

"Kenapa berhenti ...?" tanya Galang, saat melihat istrinya yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Itu sepertinya Kak Darren dan Sheila. Sudah lama aku tak ketemu. Aku ingin menyapanya," jawab Adara.

"Sudahlah, sebaiknya kita masuk saja," ajak Galang.

"Kalau Mas mau masuk duluan, silakan. Aku ingin menyapa Kak Darren dulu. Aku'kan fans-nya," ujar Adara.

Darren yang melihat Adara tersenyum ke arahnya, keluar dari mobil. Fuji, anaknya juga ikutan keluar.

"Tante Dara ...," sapa Fuji. Bocah itu memang sangat akrab dengan Adara. Mungkin karena dia begitu disayangi.

Adara menunduk sambil merentangkan kedua tangannya menyambut Fuji. Gadis kecil itu berlari ke dalam pelukannya.

"Apa kabar, cantik?" tanya Adara dengan senyuman.

"Kabar aku baik, Tante,," jawab Fuji dengan suara khas anak kecilnya.

Adara lalu menggendong dan mengecup kedua pipi bocah itu. Walau dirinya kecewa dan sakit hati atas apa yang Sheila lakukan, dia tak bisa marah pada Fuji, karena anak itu tak bersalah.

"Apa kabar, Dara? sudah lama tak bertemu," ucap Darren.

"Baik, Kak. Kak Darren sepertinya sibuk banget. Kapan kita bisa ngopi bareng?" tanya Adara.

Sheila yang berdiri di belakang suaminya terlihat cemberut. Apa lagi mendengar Adara mengajak minum kopi bareng.

"Aku ada waktu senggang seminggu ini. Bisa kita atur buat double date," jawab Darren.

"Boleh juga. Nanti aku hubungi Kak Darren lagi."

"Kamu sekarang bekerja lagi di sini?" tanya Darren.

"Hanya bantu-bantu. Agar tak ada yang bisa mencuri di perusahaan'ku ini!" seru Adara sambil matanya melirik ke arah suaminya yang diam-diam melirik ke arah Sheila.

"Selamat ya Kak atas kesuksesan film terbarunya. Apa yang akan kakak lakukan jika kenyataannya istri Kak Darren selingkuh seperti film yang Kakak perankan?" tanya Adara.

Darren memandangi istrinya. Wanita itu tampak gugup dan gelisah.

"Apa-apaan pertanyaanmu, Dara? Darren nanti mengira aku benar-benar selingkuh. Padahal waktuku hanya dihabiskan dikantor dan di rumah saja!" seru Sheila dengan wajah cemberut.

Adara hanya menanggapi dengan tersenyum. Hal itu membuat Sheila jadi makin marah, tapi dia tak bisa melampiaskan sehingga bibirnya maju karena cemberut.

"Kenapa kamu marah? Adara hanya bertanya." Darren lalu mengambil alih Fuji melihat Adara yang agak keberatan menggendong putrinya.

"Kalau dalam kenyataannya istriku selingkuh, aku akan langsung ceraikan. Akan aku buat dia menderita seumur hidup. Tak akan aku biarkan hidup tenang!" seru Darren.

"Darren, katanya kamu mau bawa Fuji ke taman. Nanti keburu panas, tak jadi pula," ucap Sheila. Sepertinya dia mengusir suaminya secara tak langsung.

"Galang, Dara, jika kerja Sheila salah, jangan sungkan mengatakannya dan jika tak layak jadi karyawan kalian berhentikan saja. Aku tak akan marah!" seru Darren sambil tersenyum.

"Darren, kamu apaan sih? Aku bekerja dengan sungguh-sungguh walau pun perusahaan ini milik suami temanku," ucap Sheila.

"Bukan milik suamiku, tapi milikku!" ucap Adara mempertegas agar Sheila sadar siapa Galang sebenarnya.

"Iya, punyamu! Sama ajakan punyamu juga punya suamimu," ujar Sheila.

"Jelas berbeda. Ini milikku sejak masih gadis, jadi tak ada hubungan dengan suamiku," balas Adara.

"Dara, sudahlah. Malu sama Darren. Hanya karena kepemilikan seolah kita bertengkar," kata Galang. Akhirnya pria itu bersuara.

Darren tersenyum dan menanggapi dengan ucapan, "Dara benar, harta yang dibawa dari masih gadis, itu murni miliknya. Oke, kalau begitu aku pamit. Sheila, ingat ucapanku kemarin. Kodrat sejati ibu adalah menjaga dan mendidik anaknya!"

Darren lalu berjalan menuju ke mobil. Dalam diam dia memperhatikan gerak-gerik istrinya dan Galang. Dia jadi curiga jika ada sesuatu yang disembunyikan istrinya dan pria itu. Apa lagi dia melihat Adara yang berjalan sendiri di depan meninggalkan sang suami.

"Sepertinya ada yang tak beres antara Dara dan Sheila. Biasanya mereka selalu dekat dan akrab, tadi seperti ada jarak. Dara juga sepertinya kurang suka dengan Sheila. Aku harus mencari tau!"

Darren mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan. Dia langsung menuju taman kota seperti janjinya dengan sang putri.

Sementara itu, Dara langsung menuju ruang rapat. Dia ada janji dengan beberapa staff keuangan perusahaan. Ingin membahas pengeluaran dan pemasukan selama satu tahun belakangan ini.

Sheila yang tak melihat Dara menjadi tanda tanya. Dia akhirnya mendatangi Galang ke ruang kerjanya. Tanpa malu dan tanpa permisi dia langsung masuk ke ruangan tersebut. Melihat Galang yang sedang bekerja, dia lalu memilih duduk dihadapan pria itu.

"Kemana istrimu itu?" tanya Sheila dengan nada sedikit tinggi karena kesal.

"Entahlah, sepertinya di ruang rapat. Aku juga ingin tau apa yang dia kerjakan," jawab Galang.

"Apa sebenarnya dia tau hubungan kita?" Kembali Sheila bertanya. Dia sebenarnya juga merasa sedikit heran karena kemarin sepertinya Dara menyindir mereka.

"Aku rasa belum tau. Dia masih bersikap biasa. Cuma memang agak aneh kenapa dia tiba-tiba ingin masuk kantor. Yang aku takutkan dia memeriksa keuangan. Bisa-bisa ketahuan kalau aku sering menggunakan uang perusahaan. Apa lagi untuk membeli rumah untuk orang tuamu itu," ucap Galang.

"Bukankah sudah sepantasnya keuntungan perusahaan itu dibagi dua. Semua ide perusahaan darimu!" seru Sheila.

"Tapi aku mengambil tanpa izin."

"Seharusnya kamu jangan takut dan cemas begini. Kamu jawab aja seperti yang aku katakan, jika untung perusahaan itu juga terdapat hakmu," ujar Sheila.

"Kamu tak paham juga siapa Dara? Dia paling benci kecurangan. Jika memang aku butuh, bisa minta dengannya. Selama ini dia tak pernah menolak," ucap Galang.

Galang tahu betul bagaimana sifat istrinya. Dia tak pernah melarang membeli apa pun jika memang itu dibutuhkan. Beli rumah untuk ibunya saja dia tak perhitungan. Tapi, satu yang harus dia lakukan, jujur. Jangan memberi dibelakangnya.

"Memangnya Dara lagi rapat dengan staff keuangan?" tanya Sheila lagi.

"Sepertinya, karena semua staff keuangan tadi berkumpul di ruang rapat. Aku tak sempat bertanya," ujar Galang.

"Seharusnya kamu melarang mereka, bukankah kamu pimpinan di sini," balas Sheila.

"Tapi Dara pemiliknya. Dan semua karyawan tau itu!"

Belum sempat Sheila menjawab, pintu ruangan terbuka. Keduanya serempak memandang. Tampak Dara berjalan masuk dengan wajah garang. Sepertinya sedang menahan emosi dan amarah.

"Kejutan sekali, kenapa kamu pagi-pagi sudah ada diruangan ini dengan suamiku. Bukannya mengerjakan tugasmu?" tanya Dara dengan sedikit emosi.

Galang dan Sheila saling pandang. Tak tahu harus menjawab apa. Pasti mereka berdua sedang memikirkan jawaban yang pantas, yang bisa diterima Adara.

1
Nii
semangat Thor
Ruk Mini
kebahagiaan slalu datang pdborg" yg ikhlas.. smoga kita slalu d jauhi dr sifat iri, dengki, dn Dendam nauzubillah. tq thor suguhan mu sgtenghibur, walo penuh emosi, tpi menarik🙏👍👍👍
Herlina Yus warkop
💝💝💝💝💝
Herlina Yus warkop
iih si shela bukannya insyaf ini mslah makin iri dasar manusia tak punya rasa syukur
Herlina Yus warkop
alangkah beiknya kamu memaafkan aja Daren dengan sysrat suruh Shela klarifikasi kembalikan nama baik kamu demi masdepan fuji
Mimik Pribadi
Benarkah Sheilla sdh ikhlas melepas Darren??? 🤔🤔
Mimik Pribadi
Sheila kan lgi bermain cantik,dan itu atas saran dari Bunga,,,,,hati2 aja Dara kamu tidak tau klo skrng Sheila lgi cospay jdi Srigala berbulu domba 😅😅
Mimik Pribadi
Fuji lbih bisa merasakan ksh syang Andara yng tulus,ktimbang ksh syng Mama nya yng emng bnyk modus nya,laahh alasan nya ingin ktemu anaknya pdhl ada niatan ingin mendekati lgi Darren,,,,😏😏
Herlina Yus warkop
kasiaaan deh lu, shella marsellino😅😅😅
Ds Phone
semoga semua selamat
Ds Phone
masa buat tak ingat dah terjadi nak buat macam mana
Ds Phone
akhir nya dia pergi juga
Ds Phone
mukin dia akan berubah betul betul
Ds Phone
meraka sepakat semua nya
Ds Phone
mintak semua nya akan jadi yang baik
𝗣𝗲𝗻𝗮𝗽𝗶𝗮𝗻𝗼𝗵📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Ds Phone
keputusan yang bagus
Ds Phone
buat lah dengan betul dalam hidup kamu
Ds Phone
dia ingat dia aja bolih kasar orang pun bolih buat
Ds Phone
anak nya memang dah tak ada rasa pada ibu nya
Ds Phone
bolih dapat ke tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!