NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak
Popularitas:17.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Seusai makan dengan banyak drama, Pandu dan Rasya berpamitan pulang ke rumah terlebih dahulu karena Rasya tidak membawa baju ganti. Jarak dari rumah sakit ke desa tempat tinggal Rasya cukup jauh, hampir setengah jam maka Rasya memutuskan untuk tidur, dan kali ini gadis itu benar-benar tertidur lelap.

"Ga, memang kamu tahu di mana rumah gadis ini?" tanya Pandu.

"Saya hanya tahu nama desanya saja, Tuan. Nanti kita tanya sama orang sana." Arga menjawab sopan dan tetap fokus pada kemudinya.

Sementara Pandu menatap Rasya dengan sangat lekat, kecantikan gadis itu semakin terlihat jelas saat sedang tidur dan diam seperti itu. Tanpa sadar, bibir Pandu tersenyum saat teringat tingkah dan ucapan gadis itu yang benar-benar membuatnya selalu harus bersabar. Saat bayangan Rasya mengecupnya kembali terputar, Pandu segera memalingkan wajah karena dia merasakan sebuah perasaan yang lain dan membuat hasrat untuk bercinta semakin menggebu-gebu.

"****!" umpat Pandu kesal. Dia memukul belakang jok yang diduduki Arga.

"Ada apa, Tuan?" tanya Arga heran.

"Tidak apa!" Pandu menjawab singkat. Arga pun tidak menjawab lagi.

Hampir setengah jam berlalu, mobil mewah yang dikendarai Arga masuk ke wilayah perkampungan. Di saat mobil itu melaju, banyak penduduk kampung yang berjalan mendekat untuk melihat. Mereka pikir yang datang adalah pejabat pemerintahan atau artis.

"Bangun!" Pandu menepuk pipi gadis itu untuk membangunkannya. Namun, Rasya tetap terlelap dalam tidurnya. "Bangun! Rumahmu sebelah mana?" Kali ini suara Pandu sedikit meninggi, tetapi Rasya tetap saja memejamkan mata.

"Kita tanya sama mereka saja, Tuan." Arga menunjuk kerumunan orang-orang yang sedang menatap ke arah mereka.

"Maju saja, Kak. Lima rumah lagi itu rumahku yang warna putih ada pohon jambu biji di depan." Rasya menjawab tanpa membuka mata . Pandu yang melihat itu jadi melongo, sedangkan Arga melajukan mobilnya sesuai arahan dari Rasya.

"Alhamdulillah sampai juga," ucap Rasya masih dengan mata terpejam yang membuat Arga dan Pandu menjadi terheran. Bagaimana bisa gadis itu tahu padahal mobil Arga baru saja akan berhenti.

"Enggak usah heran gitu deh, Om. Aku udah hapal sama bau rumah sendiri." Kali ini, Rasya membuka mata dan menjulurkan lidah di depan Pandu. Para tetangga Rasya pun kini berjalan mendekati mobil.

"Wih, keren ya. Aku berasa jadi artis." Rasya mengeluarkan kaca kecil lalu membenahi tatanan rambutnya yang sudah berantakan.

Setelah itu, dia keluar mobil dan melambaikan tangan seperti seorang artis. Para warga pun terheran saat melihat Rasya. Namun, saat Pandu dan Arga keluar dari mobil, mereka begitu terpukau dan mengira dua lelaki itu adalah artis terkenal.

"Wah, Kukum bawa cowok ganteng ke sini. Dia artis, Kum?" tanya salah seorang di antara mereka.

"Iya, dong. Mau foto sama minta tanda tangan? Jangan lupa bayar! Tidak ada yang gratis." Rasya berbicara dengan diiringi gelakan tawa, sedangkan Pandu sudah mengeram kesal karena dirinya harus bersiap menghadapi kegilaan gadis itu.

Tiba-tiba seorang gadis tidak terlalu cantik, tetapi ber-make up tebal mendekati Rasya dengan tatapan yang begitu sinis. "Bagaimana bisa kamu datang bersama lelaki tampan seperti ini? Aku yakin pasti kamu merelakan keperawananmu direnggut 'kan?" tukasnya.

Para warga terdiam, Pandu dan Arga terkejut saat mendengarnya, tetapi Rasya justru tetap terlihat begitu tenang. "Jangan cari masalah sama aku, atau kamu mau foto saat sedang bercinta dengan Kang Somad aku sebar."

Rasya menjawab dengan sangat santai dan wanita tadi wajahnya langsung terlihat memucat. "Pergilah sebelum aku benar-benar melakukannya dan kalian semua mending bubar!" seru Rasya.

Dalam waktu sekejap, kerumunan itu sudah bubar dan hanya menyisakan mereka bertiga. Rasya mengajak Pandu untuk masuk, tetapi lelaki itu menolak dan mengatakan akan kembali ke kota. Dengan berat hati, Rasya pun merelakannya.

"Om, jangan kangen sama aku ya." Rasya bergelayut manja di lengan Pandu sebelum lelaki itu masuk ke mobil.

"Tidak akan!" ketus Pandu.

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Pandu merasa kecewa saat Rasya melepaskan rangkulan di lengannya. Namun, sesaat kemudian lelaki itu terkejut saat melihat Rasya memanjat pohon jambu dengan sangat lincah. Bahkan tidak butuh waktu lama, gadis itu sudah berada di atas pohon dan memetik jambu yang terbungkus plastik.

Pandu dan Arga hanya diam melihat, setelah mendapat cukup banyak, Rasya pun segera turun. "Ini, Om, buat Nyonya Lisa. Beliau 'kan suka buah jambu, tenang aja enggak ada uletnya di dalam, 'kan udah dibungkus plastik waktu masih di pohon."

Pandu hanya terdiam dan melihat kantong plastik yang sudah berisi cukup banyak buah jambu. Tiba-tiba Rasya merasakan gatal dan menggaruk hampir seluruh tubuhnya. Dia sampai menaruh plastik itu secara sembarangan. Pandu dan Arga terkejut saat melihat tubuh Rasya yang sudah bentol-bentol, bahkan mereka jadi sedikit panik.

"Kenapa tubuhnya gatal seperti ini?" tanya Pandu dengan suara tinggi saking khawatirnya.

"Ini kena ulet bulu, Om. Aku mau mandi dulu, Om kalau mau pulang hati-hati, ya." Rasya berlari kencang masuk ke rumah karena dia akan segera mandi sebelum semakin parah.

"Kita pulang sekarang, Tuan?" tanya Arga sembari mengambil kresek berisi jambu yang tergeletak di atas tanah.

"Bilang sama daddy, aku akan pulang besok pagi." Pandu melangkahkan kaki masuk ke rumah Rasya dengan sangat tergesa, sedangkan Arga hanya melihat punggung atasannya yang menjauh cepat.

"Aku yakin kalau Tuan Pandu sudah jatuh cinta dengan Nona Rasya. Semoga saja mereka berjodoh." Arga menaruh kresek itu di mobil, setelahnya dia ikut menyusul masuk ke rumah.

1
ayu hendrayani
marjan ya kaleee😀😀😀😀
ayu hendrayani
😀😀🤣🤣🤣🤣
watashi tantides
Rasya Kurap kamu kuat banget klo aku dah sakit hati dah😭🙏
watashi tantides
Anjay dar der dor niat nya mau jadi babu eh malah di suruh jadi menantu orang kaya wow KURAP🫰😘
watashi tantides
Anir bisa bisanya nama panjang di singkar KURAP & PANUAN 😭🤣
watashi tantides
Kurap kebanyakan baca novel kek aku😘
watashi tantides
Anjimlah kurap lawak🤣😭
Uniqueen
gimana mau ninggalin rasya kalo ga sampai sehari udah kangen/Facepalm/
Deni Susanti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣,,anjirrrr aturrrr bikin bengekk,
Deni Susanti
ya Allah turrr,sampe bengek aku ketawa turr🤣🤣🤣
Deni Susanti
aduh sakit perut ku turrr ku,ketawa dri tadi,,,😂😂
Deni Susanti
lanjutt turr, penasaran SM cerita nya,
Muchamad Ridho
🤣🤣🤣🤣🤣
Asih Sudarsih
/Facepalm/
Muji Lestari
CEO kok jarang krja di rumah teros thorr
elis farisna
Luar biasa
Rhustam Menma
dah lah kacau/Facepalm//Facepalm//Joyful/
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
PANDU RASYA🤣🤣🤣🤣
Iin Uniah
😂🤣😅 kocak banget
H
😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!