Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Masa Lalu dan Masa Depan
Siang berganti malam, Khalisa duduk di depan perapian sambil mengobati luka Jack yang terkena belati. Lukanya tidak seberapa untuk ukuran madia seperti Jack, bahkan tadi dia menolak untuk di obati. Hanya saja Khalisa tidak bisa membiarkan Jack menahan rasa sakitnya, perlahan-lahan dia mengoobati luka yang di buatnya sendiri dari tanaman tradisional.
“Sesekali mengeluh sakit itu tidak akan mengurangi citra kejamku sebagai mafia. Apalagi di depanku, kamu boleh manja dan menangis” Ucap Khalisa
Cup
Jack mencium bibir Khalisa yang terus mengoceh.
“Kamu mencuri start” Ucap Khalisa lalu menekan dedaunan yang di atas luka Jack
“Awsss, kamu akan menggantikan Lion ?” Tanya Jack
“Iya, aku akan menerkammu dan memankanmu sampai tidak tersisa” Jawab Khalisa
Jack menarik Khalisa ke pangkuannya, tubuhnya merasa hangat yang tadinya kedinginan. Tempat itu cukup dingin saat malam tiba, itu sebabnya mereka menyalakan perapian.
“Apa masih lama ?” Tanya Jack
“Kenapa ?” Tanya Khalisa yang memasang perban pada tangan suaminya
“Kapan kita melakukan apa yang aku inginkan ?” Tanya Jack
“Kamu sudah melaksanakan sholat ?” Tanya Khalisa
“Sudah, tadi berjamaah di masjid, ada Momon dan Maman saksinya” Jawab Jack
Khalisa tersenyum, dia mengelesaikan perbanterakhir, kemudian mengangkat kepalanya memegang pipi Jack.
“Apa kamu kedinginan ?” Tanya Khalisa
“Iya, tapi cocok untuk sepasang suami istri yang akan melakukan bulan madu seperti kita” Jawab Jack, lalu Jack melepaskan tangan Khalisa dan membelai wajah istrinya itu yang selalu membuatnya candu
Khalisa tersenyum
“Kamu sudah mencairkan kerasnya hatiku Khalisa, tak hanya mengandalkan kecantikan parasmu tapi kamu juga menggunakan hatimu untuk membuatku melihat sisi lain di dunia ini” Lanjut Jack, dia mendekat
Jack mencium Khalisa dengan lembut, ciuman yang benar-benar penuh cinta bukan sekedar nafsu. Membuat Khalisa begitu nyaman, di depan perapian meraka memanaskan raga dan menyatukan hati.
Bruk …
Khalisa berbaring di atas ranjang, wajahnya cantik di terangi cahaya perapian. Jack memperhatikan setiap detailnya, dari mata, hidung, alis dan bibirnya.
“Aku ingin memilikimu Khalisa” Ucak Jack sambil mengelus pipi Khalisa
“Aku juga ingin memilikimu Jack, hanya untukku” Jawab Khalisa, dia sangat posesif tetang apa yang dia miliki.
Jack tersenyum tipis, lalu meraih tangan Khalisa dan menciumnya.
“Aku akan menunjukkan kekuatanku ke medan yang lain, kamu akan menikmatinya” Ucap Jack
“Kalau begitu tunjukkan kepadaku sekarang juga” Jawab Khalisa
Jack mendekati Khalisa dan menatap matanya dari dekat.
“Jangan minta aku berhenti setelah ini” Ucap Jack
Khalisa tersenyum, wajah cantuknya membuat Jack tidak mungkin menunda atau pun menahan diri. Jack membaca doa dengan bersungguh-sungguh begitu pun Khalisa, kini bukan ilusi tapi nyata. Di malam yang begitu indah, sepasang suami istri itu melakukan ibadah sebagai suami istri.
*****
Setelah selesai melakukan ibadah suami istri mereka membersihkan diri, dan langsung beristirahat.
“Jack” Ucap Khalisa
“Apa ?” Tanya Jack
“Sayang, apa rencana kamu setelah ini ?” Tanya Khalisa dengan nyamannya dalam pelukan Jack
“Membuat kamu hamil anakku” Jawab Jack
Kin Jack memiliki tujuan dan rumah untuk bernaung, memiliki keuarga kecilnya sendiri, dimana ada istri dan anak-anaknya.
“Bukan itu, rencana kamu kedepannya ?” Tanya Khalisa
“Menjual rumah besarku, kemungkinan aku akan mendonasikan penjuakannya untuk kepentingan banayk orang” Jawab Jack, karena pikir Jack rumah besarnya berdiri itu hasil dari penghasilan haramnya. Jack ingin membersihkan semuanya seperti nasehat Khalisa saat pertama menjadi istrinya, istrinya itu rela di gubuk bamboo asalkan itu halal.
“kamu yakin ?” Tanya Khalisa, karena dia tahu tidak mudah memulai dari nol
“Aku sangat yakin, aku ingin memulai semuanya dari nol seperti yang kamu inginkan. Tapi apa tidak masalah kalau kita hanya tinggal di gubuk bamboo” Tanya Jack
“Kalau itu hasil kerja keras suamiku, aku dengan senang hati akan tinggal di sana” Jawab Khalisa, karena di sudah melewati banyak hal dalam hidupnya
Jack tersenyum tipis, dia mencium Khalisa menikmati bibir merah muda istrinya yang selalu membuatnya kecanduan.
“Aku tidak salah memilih lawan seperti kamu” Ucap Jack
“Aku suka melawan kamu, penuh tantangan dan menjengkelkan” Jawab Khalisa
“Aku menjengkelkan ?” Tanya Jack sambil menaikkan sebelah alisnya
Khalisa mengangguk, dia masih ingat saat dia di jadikan dessert untuk singa peliharaan Jack. Istri mana yang tidak jnegkel, untung Khalisa dapat melawan singa-singa itu kalau tidak sudah pasti sekarang hanya tinggal nama yang tersisa.
“Jengkel kenapa ?” Tanya Jack
“kamu melupakan kalau aku kamu jadikan snack untuk kucing lucumu ?” Ucap Khalisa
Jack tertawa mendengar jawaban Khalisa.
“Maaf sayang, saat itu aku memang menjengkelkan tapi mulai sekarang dan sterusnya aku akan menjadikan kamu ratu” Jawab Jack
Khalisa mencium Jack, dia cinta pertama Khalisa dari pertama meraka bertemu meski pun Jack orang yang harus di lawan dulu olehnya.
“Tak perlu sebuah istana dan kedudukan ratu, cukup dengan selalu ada di sisiku aku sudah cukup senang” Jawab Khalisa
Jack tersenyum, Khalisa tidak sama dengan wanita lainnya. Dia sangat special, wanita yang mampu menaklukkan seorang mafia kejam sepertinya.
“Sayang, bagaimana kalau kita pulang ke rumah orang tuaku ?” Tanya Jack, karena dia ingin membawa Khalisa pergi ke rumah orang tuanya dan bertemu kedua orang tuanya ber\=serta adik perempuannya.
“Boleh, aku ingin bertemu dengan mereka” Jawab Khalisa
“Aku akan mengenalkan kamu pada ibuku. Dia sangat bar-bar seperti kamu” Ucap Jack
“Oh ya, pasti seru bertemu dengan ibumu” Jawab Khalisa
“Tentu” Ucap Jack, dia memeluk Khalisa dengan erat. Tak sabar ingin segera membawa istrinya bertemu dengan kedua orang tuanya. Jack sangat merindukan keluarganya, pasti menyenangkan bisa bertemu mereka kembali.
*****
Pukul 4 pagi Khalisa sudah terbangun dan melihat Jack sudah tidak ada di sampingnya, dia pergi ke masjid yang berada di padepokan. Jack mengaji dengan ustad Abdul dan warga padepokan lainnya sebelum adzan subuh, Khalisa tersenyum melihat Jack sudah banyak perubahan.
“Alhamdulillah” Ucap Khalisa, dia bangun dari ranjangnya
“Aws” Pekik Khalisa mersa sulit untuk berjalan, di lupa semalam suaminya sudah menunjukkan keperkasaannya bahkan dia tak ragu menghabiskan setengah malamnya.
“Sepertinya aku harus berjalan perlahan-lahan” Ucap Khalisa, dia memutuskan berjalan perlahan-lahan
Khalisa mandi membersihkan diri di wc yang berada di belakang rumah, kemudian sholat dan mengaji. Mata Khalisa berkaca-kaca tak jarang menangis dalam sujudnya setiap kali mengingat dosa-dosanya yang tidak terhitung.
“Terima atas hidayah yang engkau berikan kepadaku ya rob, ini semua bentuk kasih sayangmu pada hamba yang sangat hina sepertiku” Ucap Khalisa
Matahari mulai terbit, Khalisa keluar dari rumahnya. Dia pergi ke rumah Marwa yang tak jauh dari rumahnya. Marwa sudah diobati sejak semalam.
Ceklek
Khalisa masuk ke dalam rumah Marwa membawa teh hangat dan singkong rebus.
“Assalamu’alaikum” Ucap Khalisa
“Wa’alaikumsalam” Jawab Marwa dan seorang wanita yang menemani Marwa dari semalam
Khalisa masuk ke dalam kamar Marwa, dai tersenyum melihat Marwa yang jauh lebih baik dari pada semalam.
“Aku membawa the hangat dan singkong rebus untuk kamu Marwa” Ucap Khalisa, Khalisa berusaha berjalan seperti biasa agar adiknya tidak curiga
“Terima kasih kak” Jawab Marwa
Khalisa meletakkan nampan yang di bawanya di atas meja kecil, dan duduk di samping Marwa.
“Semalam kamu tidur bersama Risa ?” Tanya Khalisa, Risa adalah putri dari ustad Abdul
“Iya kak, buya memintaku untuk menemani kak Marwa” Jawab Risa
Khalisa mengangguk
“Bagaimana keadaan kamu ?” Tanya Khalisa
“Alhamdulillah baik kak” Jawab Marwa
“Apa masih lemas ?” Tanya Khalisa yang dia ngguki Marwa
“Hari ini biar aku yang mencarikan makan untuk kamu, kamu istirahat saja” Lanjut Khalisa
“Iya kak, terima kasih” Jawab Marwa
“Iya sama-sama” Uca Khalisa
“Kak Khalisa kak Marwa, aku balik dulu ya” Ucap Risa
“Iya, terima kasih ya” Ujar Marwa
“Sama-sama kak” Jawab Risa lalu dia meninggalkan rumah istirahat Marwa
“Kak, kemarin aku belum sempat menanyakan kabar Daniel. Apa kakak sudah mengurus semuanya ?” Tanya Marwa
“Alhamdulillah sudah, aku sudah membayar sisa tunggakannya. Kemungkinan Daniel sudah keluar dari rumah sakit” Jawab Khalisa
Marwa terdiam, ada sesuatu yang dia pikirkan.
“Daniel bukan laki-laki biasa, kehidupan kelam seperti Jack. Mencintainya berarti siap menerima masa lalunya dan menghadapi apa pun yang akan terjadi di masa depan” Lanjut Khalisa
“Apa pun yang terjadi di masa depan ?” Tanya Marwa
“Iya, apa yang sudah di lakukan Daniel tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi masa depannya. Semua kejahatan ada buahnya, baik itu sekarang mau pun nanti” Jawab Khalisa
Marwa menelan savalinya, wajah Khalisa tampak serius saat mengatakan itu.
“Mencintai Daniel berarti kamu siap menanggung segala resikonya, jika kamu mampu dan yakin lanjutkannya. Tapi jika kamu ingin tetap seperti putri dalam cerita dongeng, pilihlah laki-laki lain” Lanjut Khalisa
Marwa terdiam, dia ingat pesan ayahnya agar mencari laki-laki yang baik dan sholeh. Apakah dia akn mengambil resiko seperti yang Khalisa katakana atau memilih menjadi putri dalam cerita dongeng.