Rangga yang ditindas dan dibully oleh teman-temannya di kampus. Kini hidupnya berubah drastis setelah dia mendapatkan sistem kekayaan tak terbatas. Dirinya yang dulu terpuruk, kini mulai menunjukkan dominasinya.
Entah itu kehormatan, kekuatan, kekayaan, ketenaran, popularitas, wanita, semua bisa didapatkan dengan mudah. Ikuti kisah Rangga dan petualangannya yang penuh dengan adegan adegan seru yang mendebarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Ranah Surga Level 9 Tahap Awal.
Bab 34. Ranah Surga Level 9 Tahap Awal.
Suasana masih sangat ramai seperti biasanya. Namun, ada satu sudut yang menarik perhatian semua orang. Adalah sebuah tempat di mana terdiri dari tujuh Tuan Muda dari tujuh keluarga paling kaya di Kota Greenville. Atau sederhananya, mereka adalah tujuh pendiri ONE.
Dan perkumpulan ini adalah satu-satunya batu loncatan untuk menjalin relasi dan kerja sama dengan mereka semua. Apabila bisa menarik perhatian mereka dan mendapat bantuan dari keluarga yang berada di balik mereka semua, maka itu bisa menjadi hal yang sangat menguntungkan. Bukan hanya menguntungkan, tetapi juga bisa menjadi salah satu bagian penyelamat nyawa.
Kenapa bisa demikian?
Karena semua orang besar ini tahu jika latar belakang tujuh Tuan Muda yang ada di depan mereka ini bukanlah latar belakang biasa. Mereka adalah tujuh keluarga kuno tersembunyi atau yang bisa disebut sebagai tujuh keluarga petarung.
Nama petarung mungkin terdengar sangat asing di telinga orang-orang biasa. Tapi tidak bagi orang-orang yang berada di gedung ini.
Petarung adalah sosok yang sangat dihormati sekaligus ditakuti.
Konon, seorang petarung dengan kekuatannya dapat menghancurkan tank dengan sekali pukulan. Dapat mengeluarkan elemen dari dalam tubuhnya, entah itu api, tanah, air, angin, dan sebagainya.
Mereka adalah eksistensi yang melampaui kemampuan manusia biasa. Atau lebih sederhananya, mereka adalah para manusia super yang memiliki kekuatan di luar imajinasi.
...◦~●❃●~◦...
Mari Kembali Ke Rangga.
Saat ini Rangga, Miko, dan Kevin telah tiba di hadapan enam orang yang duduk dengan santai menikmati suasana.
Tanpa basa-basi, Miko langsung berkata,
"Guys, biar aku perkenalkan pada kalian semua. Ini adalah Rangga, pemuda yang beberapa waktu lalu aku ceritakan. Dialah yang memberi tiga mobil sport paling mahal di tempatku dan juga membeli Zenith Tower yang ada di Kota Black Rock."
Seketika tatapan enam orang yang sudah duduk santai itu menjadi teralihkan dan menatap Rangga dengan minat yang terlihat semata mereka yang sebelumnya terlihat acuh tak acuh.
Sama seperti apa yang dilakukan oleh Kevin, keenam orang itu berusaha memeriksa Rangga, karena mereka merasakan fluktuasi energi samar yang menandakan Rangga adalah seorang petarung.
Namun, semakin memperhatikan, kening mereka semakin berkerut. Karena mereka tidak bisa menilai seberapa besar kekuatannya. Ini hanya menandakan satu hal yaitu,
Rangga jauh lebih kuat dari mereka semua.
Hal ini membuat mereka berenam saling berpandangan satu sama lain. Seketika ekspresi mereka semua langsung berubah menjadi sangat ramah.
Salah satu dari mereka menyapa,
"Hai bro, selamat datang di ONE. Perkenalkan, namaku Bara," ucapnya bangkit dari tempat duduknya, mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Rangga.
Melihat itu semua, Rangga tersenyum. Karena pihak lain menunjukkan kesopanan dan sikap ramahnya, maka sudah sepatutnya ia juga melakukan hal yang sama.
Mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Bara, ia membalas,
"Aku Rangga."
Seolah diawali oleh satu orang, akhirnya satu demi satu anggota pendiri ONE berdiri, memperkenalkan diri masing-masing dan berjabat tangan dengan Rangga.
Sehingga pada akhirnya ia mengetahui nama mereka berenam, yaitu Bara, Gilang, Angga, Marcus, Rama, dan Damian. Ditambah Kevin, jadi semuanya lengkap tujuh orang.
Rangga juga sempat memperhatikan mereka semua, dan secara mengejutkan mereka semua adalah petarung yang berada di ranah Surga. Hanya saja dengan level dan tahapan yang berbeda-beda.
Semuanya berada di bawah level 7, yang artinya kekuatannya sendiri jauh lebih tinggi dibanding mereka berenam.
Meskipun begitu, Rangga sama sekali tidak sombong atau memandang rendah mereka semua. Baginya tidak ada yang bisa dibanggakan. Di atas langit masih ada langit, di antara yang kuat pasti ada yang lebih kuat, di antara yang kaya pasti ada yang lebih kaya, dan di antara yang berkuasa pasti ada yang lebih berkuasa.
Itu adalah hukum semesta.
Toh, ia mendapatkan kekuatan ini juga dari sistem. Jika ia kehilangan sistem, bisa dipastikan kehidupannya tidak akan pernah berubah.
Karena itu, ia harus menghargai setiap momen, setiap orang-orang yang ia temui, karena bagaimanapun, ia tidak bisa hidup sendiri. Ia tidak bisa berjuang sendirian dan masih memerlukan uluran bantuan tangan orang lain. Misalnya untuk membantu menghabiskan banyak uangnya untuk memperoleh poin sistem.
Setelah berbincang-bincang, akhirnya setengah jam kemudian acara pun dimulai.
Bara, sebagai perwakilan dari tujuh pendiri ONE, mulai berdiri dan melakukan sambutan kepada semua orang yang hadir pada malam hari ini.
"Selamat malam semuanya. Saya Bara Adikusuma mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran kalian semua dalam menghadiri ulang tahun pendirian ONE yang kelima."
"Terima kasih atas dukungan dan apresiasi kalian selama ini. Mari terus berhubungan baik dan saling mendukung satu sama lain. Hari ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hari ini bukan hanya ulang tahun pendirian ONE, tapi juga merupakan hari ulang tahun saudara kami, yaitu Damian."
Setelah itu Bara pun menatap Damian sambil tersenyum. Ia berkata,
"Happy birthday, bro..."
Dan seketika suasana langsung pecah diiringi oleh tepuk tangan dari semua orang yang ada di gedung mewah itu.
Sementara itu Damian hanya mengangguk dan tersenyum dengan agak canggung.
Kemudian Bara melanjutkan,
"Dan satu lagi... Untuk tahun ini, ONE juga membuka kuota untuk anggota baru yang ingin bergabung. Namun, jumlahnya terbatas, hanya sekitar 50 kuota saja."
"Persyaratannya tetap sama seperti tahun sebelumnya. Kekayaan bersih minimal 1 triliun. Setelah itu kalian bisa mendaftar dan bebas memilih cincin mana saja yang ingin kalian ambil."
"Di dalam organisasi ada lima cincin, yaitu Bronze, Silver, Gold, Platinum, dan Diamond. Untuk penjelasannya lebih lanjut, kalian bisa mendatangi staf yang bekerja di dalam organisasi. Sekian, terima kasih."
Setelah itu Bara kembali duduk. Dan acara pun kembali berlangsung. Tidak ada yang istimewa dari acara tersebut. Itu hanyalah pesta biasa: makan-makan, minum, bertemu dengan berbagai orang untuk menjalin relasi bisnis, dan setelah itu pulang ke rumah masing-masing.
Namun, pengumuman untuk rekrutmen anggota ONE sangat disambut dengan antusias oleh semua orang. Dalam sekejap mata, 50 kuota langsung terisi penuh.
Di antara 50 kuota itu, di antaranya ada Rangga. Dan tanpa ragu-ragu, ia langsung memilih cincin Diamond.
Untuk sekadar informasi tambahan, cincin-cincin ini juga melambangkan tingkatan level dan otoritas yang akan kalian dapatkan di organisasi. Bronze adalah level terendah dan Diamond adalah level tertinggi.
Level 1. Bronze (Cokelat) → biaya sekitar 100 juta
Level 2. Silver (Perak) → biaya sekitar 500 juta
Level 3. Gold (Emas) → biaya sekitar 10 miliar
Level 4. Platinum (Biru) → biaya sekitar 100 miliar
Level 5. Diamond (Ungu) → biaya sekitar 1 triliun
Untuk pemilik cincin Diamond, maka ia mendapat keistimewaan dengan bisa memanggil semua anggota ONE untuk berkumpul dan mengikuti instruksinya. Bisa dikatakan, pemilik cincin Diamond mendapatkan keistimewaan setara dengan sang pendiri organisasi dalam batasan tertentu.
Untuk persyaratan lainnya adalah dia harus seorang petarung yang kekuatannya harus setara dengan para pendiri ONE, yaitu petarung ranah Surga.
Dan hal inilah yang menjadi persyaratan berat yang tidak semua orang bisa melakukannya.
Jika hanya bicara mengenai uang, mereka bisa saja mengeluarkan sebanyak satu triliun bahkan lebih jika itu untuk mendapatkan cincin Diamond. Namun, untuk memiliki kekuatan seorang petarung yang setara dengan para pendiri ONE, itu adalah persyaratan yang sangat berat.
Jika semua orang merasa berat, berbeda dengan Rangga. Kekuatannya sendiri sudah mencapai Ranah Surga level 7 tahap puncak.
Kan bisa dikatakan ia adalah yang terkuat di antara ketujuh pendiri ONE.
Singkat cerita, akhirnya setelah membayar biaya satu triliun, ia mendapatkan cincin Diamond.
Saat ini, Rangga sedang memperhatikan cincin Diamond yang ada di jari telunjuknya yang sebelah kanan. Saat ia memperhatikan dengan saksama, di tengah cincin tersebut ada sebuah lingkaran dengan ukiran ONE.
Saat Rangga masih memperhatikan cincinnya, salah seorang dari tujuh pendiri ONE, yaitu Marcus, berkata,
"Selamat bergabung di ONE, bro..."
Mendengar itu, Rangga tersenyum tipis dan mengangguk.
Akhirnya, mereka semua pun mengobrol dengan akrab. Sebagai sesama petarung, mereka memiliki naluri untuk saling berkerumun dengan sesama mereka.
Tiba-tiba, Angga bertanya kepada Rangga, yang mana pertanyaannya langsung menarik perhatian yang lainnya.
"Rangga, jika aku boleh tahu, berada di ranah apa kekuatanmu saat ini?"
Mendengar pertanyaan yang begitu blak-blakan itu, Rangga hanya terkekeh dan dengan santai ia menjawab,
"Ranah Surga level 7 tahap puncak."
Seketika suasana menjadi sangat hening.
Detik berikutnya, mata tujuh orang itu terbelalak lebar. Ditambah dengan Miko, menjadi delapan orang. Dengan spontan mereka berseru,
"Apa?!"
Suara mereka berdelapan begitu lantang dan kompak. Akan tetapi, Rangga yang mendengarnya sedikit terkejut dan kemudian tersenyum lucu ke arah mereka semua, lalu kembali mengulang kata-katanya.
"Ya, saat ini aku berada di Ranah Surga level 7 tahap puncak. Mari kita saling menjaga satu sama lain," ucapnya dengan tenang sambil tersenyum tipis.
Sontak saja, ucapan Rangga yang rendah hati itu membuat mereka memiliki penilaian lebih terhadapnya, dan tentu saja itu adalah penilaian yang positif.
Dan obrolan mereka pun masih terus berlanjut.
Di tengah-tengah obrolan itu, tiba-tiba suara sistem menggema di kepala Rangga.
Ding...
[Selamat kepada Tuan Rumah karena telah membelanjakan uang sebesar Rp1 triliun. Mendapatkan poin sistem sebanyak 10 juta poin.]
Ding...
[Mode cashback diaktifkan. Saldo Tuan Rumah kembali utuh seperti sediakala.]
Mendengar itu, seketika mata Rangga langsung berbinar. Dalam hati ia tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, bagus, 10 juta poin. Aku kaya."
Kemudian, dia berkata...
"Sistem, langsung gunakan masing-masing 5 juta poin ke konstitusi dan vitalitas."
Ding...
[Perintah Tuan Rumah segera dilaksanakan.]
Ding...
[Seluruh poin sistem telah dialokasikan. Bagian konstitusi dan vitalitas. Sisa poin saat ini adalah 130.000.]
Ding...
[Selamat kepada Tuan Rumah karena telah meningkatkan konstitusi ke level S.]
[Selamat kepada Tuan Rumah karena telah meningkatkan vitalitas ke level A+++.]
Saat itu Rangga merasakan adanya arus hangat yang mengalir di dalam tubuhnya. Seketika ia segera menyelimuti tubuhnya dengan dinding energi agar tidak menyebabkan kekacauan.
Detik berikutnya... ledakan terendam terdengar dari dalam tubuhnya, dan...
"BOOM!"
Ledakan yang begitu dahsyat membuat seluruh gedung bergetar. Tekanan yang begitu dahsyat langsung menyelimuti semua orang. tekanan udara turun drastis dan nafas semua orang menjadi sangat sesak. Hal ini membuat semua orang terkejut dan langsung syok di tempat.
Namun, itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum semuanya kembali normal. Akhirnya semua orang pun menghela napas lega.
Ding...
[Selamat kepada Tuan Rumah karena telah meningkat ke Ranah Surga level 9 tahap awal. Untuk melihat detailnya silakan cek status.]
Mendengar notifikasi dari sistem, Rangga pun tersenyum puas dengan peningkatan kekuatannya.
Namun jika semua orang bernapas lega, saat ini berbeda dengan tujuh orang yang ada di sekitar Rangga. Mata mereka melotot karena terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
Mereka sangat menyadari apa artinya ledakan barusan. Itu adalah terobosan dalam ranah kekuatan. Dan dari pancaran kekuatan itu, mereka bisa memperkirakan jika saat ini kekuatan Rangga telah naik ke level 9 tahap awal dari Ranah Surga. Itu adalah kekuatan yang setara dengan para tua yang ada di keluarga mereka.
Menyadari tatapan sekeliling, Rangga pun hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Dia berkata dengan sedikit canggung,
"Maaf, aku tidak sengaja menerobos dan naik level."
Sontak saja, kata-kata Rangga itu membuat wajah tujuh Tuan Muda kaya pendiri ONE itu menjadi muram.
Mereka semua berpikir,
"Sialan, apanya yang tidak sengaja menerobos dan naik level."
Kata-kata Rangga itu benar-benar membuat mereka hampir muntah darah karena marah. Mereka semua sangat mengetahui betapa sulitnya menaikkan satu tahapan dalam ranah kultivasi.