A Baby For The Mafia Boss

AWAL KETERTARIKAN???!

Dengan mata yang berat dan tubuh yang terasa remuk. Laila mulai terbangun, namun hal pertama yang dia lihat bukanlah sosok Donovan, ataupun seorang, melainkan seorang wanita cantik dengan pakaian elegan dan rambut lurus tergerai.

“Kau terlihat sangat buruk, Laila!” ucap Quinn menyeringai kecil membuat wanita cantik yang terbaring di ranjang langsung terbangun.

Namun Laila yang was-was langsung menarik selimut dan menutup dadanya. Tentu saja dia masih bertelanjang. Seketika ingatannya akan sosok pria semalam serta permainannya dan ciumannya menggerumuti pikiran Laila. -‘Apa yang aku lakukan? Hentikan Laila istrinya ada di depan.’ Pikir nya dengan merutuki dirinya sendiri.

Quinn hanya menyeringai kecil melihat ekspresi Laila. “Tidak usah sungkan! Banyak wanita yang ingin bersama Donovan, dia sangat menakjubkan!” ujar Quinn membuat Laila berkerut alis terheran.

Bagaimana bisa seorang istri mengatakan hal seperti itu tentang suaminya dengan mimik santai bahkan tersenyum tipis. Laila hanya diam.

Quinn meneguk segelas beer dengan santai, meletakkan gelasnya kembali ke meja lalu beralih menatap ke Laila yang masih bingung harus apa selain diam. “Anak buahku akan selalu datang untuk mengecek mu. Jika kau hamil, maka aku akan memberikan setengah dari 10 juta dollar kesepakatan kita.” Ujar Quinn dengan tenang.

“Maaf jika ini menyinggung, tapi... Perlakuan suami Anda benar-benar keterlaluan Nyonya! Dia seperti menyiksaku— maksudku... Dia mengikat tangan ku dan menutup mata ku.” Ujar Laila terus terang namun tak disangka Quinn malah terkekeh kecil hingga bangkit dari duduknya dan melipat kedua tangannya di depan.

“Itu sudah menjadi gaya kami! Kau akan mengerti nanti!” balas wanita cantik tadi yang langsung melenggang pergi bersamaan dengan anak buahnya yang masuk dan memberikan secarik kertas.

“Itu untuk kebutuhan mu sehari-hari, periksa kandungan dan jika hamil aku tidak ingin anakku kekurangan gizi.” Ucap Quinn yang hanya mengangkat satu tangannya dan melambai tanpa menoleh.

Laila tercengang, meraih amplop tersebut dan melihat isi uang yang cukup banyak. Tentu saja dia menganga tak percaya melihat betapa kayanya wanita tadi. “Jika seperti ini aku akan cepat kaya!” gumam Laila tersenyum kecil dan beranjak dari ranjang namun seketika dia meringis kesakitan di area kewanitaannya.

Oh tentu! Semalam adalah malam pertamanya yang benar-benar gila!

(“Itu bukan nama aslimu.”)

Ucapan Donovan membuat Laila terdiam. Wanita itu menatap datar dan mengernyit saat pria asing tersebut mengatakan bahwa Aplebarry bukanlah nama aslinya.

(“Mendesah lah, biarkan aku mendengar racauan mu.”)

Seketika Laila berpaling dengan menggeleng cepat. Suara sensual Donovan benar-benar memabukkan, namun sungguh! Laila sangat panasaran dengan wajah bos nya si pemilik club itu.

...***...

Donovan menoleh ketika sebuah mobil baru saja berhenti hingga seorang wanita cantik dengan rambut sebahu turun dengan jaket hitam celana hitam dan kaos hitam. Penampilan yang sangat keren setiap harinya.

“Bagaimana keadaan di sana?” tanya Donovan ketika melihat adik tirinya itu berjalan menghampirinya.

“Hanya ada gangguan kecil, tapi Casino kita akan mulai beroperasi di Florida besok.” Balas sosok wanita bernama Stacey tadi seraya tersenyum kecil menatap ke Donovan yang masih berkerut alis.

Pria dengan kemeja hitam itu menghisap rokoknya lalu membuangnya tepat di dekat kakinya dan menginjaknya. “Bagaimana kabarmu?” tanya Donovan kembali menoleh ke adiknya.

“I'm fine!” balas Stacey tersenyum kecil membuat Donovan mengangguk-anggukkan kepalanya kecil.

“Akan ada beberapa barang yang datang, kau urus mereka.” Pinta Donovan kepada Austin yang juga ada di sebelahnya sejak tadi.

Seketika Stacey menghampiri si Austin yang merupakan suaminya. “Hai!”

“Hai!”

Keduanya saling berciuman dan melumat bibir dengan sekilas tangan Austin menyentuh pinggang wanita itu. Ciuman yang singkat untuk ucapan selamat datang kembali setelah Stacey ditugaskan oleh Donovan ke Florida untuk mengurus bisnis.

Sementara kedua orang tadi berciuman singkat, Donovan berbalik tubuh menuju mobilnya.

Saat pria tampan dengan mata silver tajam itu membuka pintu mobilnya, Stacey sedikit menelengkan kepalanya. “Bagaimana dengan mu dan Quinn?!” tanya wanita berkulit eksotis itu membuat Donovan langsung masuk ke dalam mobil.

“Fucking relationship (Hubungan yang buruk).” Balas Donovan begitu saja lalu melajukan mobilnya dan pergi.

Kepergian mobil hitam yang mewah dan berkilat itu membuat Stacey hanya menatap datar setelah mengetahui tidak akan ada hubungan yang berkembang antara Donovan dan Quinn.

“Bagaimana dengan wanita ibu pengganti itu?” tanya Stacey yang rupanya juga sudah tahu akan hal tersebut.

“Masih dalam proses. Dia wanita yang energik, sepertinya tuan Donovan cocok dengannya!” jelas Austin yang hanya di balas oleh seringaian kecil Stacey.

Tentu! Pria itu akan terlihat tegas dan garang bila bekerja dan di dekat Donovan si bosnya , juga lainnya, selain istrinya Stacey.

Dan ya! Donovan menemukan Stacey sejak usia 10 tahun, dia sendiri yang meminta untuk menjadikan wanita itu sebagai adiknya kepada Roger setelah 1 Minggu kematian ayahnya.

Sementara itu, pria dengan tatapan tajam bernama Donovan Stone-Brooks, tengah fokus menyetir sendirian karena sudah menjadi kebiasaan. Pikiran Donovan mulai mengarah ke kejadian semalam, suara desahan seorang wanita yang untuk kali pertamanya membuat dia candu.

-‘Aplebarry bukanlah namanya, lalu siapa wanita itu?’ pikir Donovan yang entah kenapa dia tiba-tiba memikirkannya saking penasarannya dengan identitas asli wanita tersebut, meski dia sendiri sudah melihat identitasnya, namun rasanya seperti identitas palsu.

...***...

1 bulan berlalu. Ketika Laila melihat dirinya lewat pantulan cermin dengan pakaian dress pendek yang selalu dia kenakan setiap kali bekerja di club' malam. “Aku tidak menyukainya.” Gumam Laila merasa tak nyaman, namun dia terpaksa.

Selam 1 bulan itu, Laila dan Donovan tidak pernah bertemu sekalipun tak pernah, hanya Quinn yang datang dua minggu sekali.

“Ayo cepat! Layani tamu dengan sebaik mungkin. Ada tuan Donovan di sana, jadi jangane mbuat kesalahan yang membuatku malu!” ucap manager transgender itu dengan tatapan tegasnya kepada Laila dan para pelayan lainnya.

Tanpa menunggu lagi, mereka segera bergegas ke arah ruangan VVIP yang sangat khusus. Sebuah ruangan luas yang berada di bawah tanah club, hanya untuk pertemuan para tamu Donovan saja.

“Kau sudah pernah melihat wajah bos pemilik club ini?” tanya salah satu pelayan wanita kepada Laila dengan senyuman kecil.

“No.”

“Aku dengar dia sangat tampan, karisma dan auranya sangat luar biasa. Tapi dia suka membun— ”

Belum selesai bicara wanita tadi langsung didorong maju oleh sang manager sehingga Laila tak begitu tahu dari kata akhirnya tadi.

.

.

.

“Fantastic!” seru salah satu pria yang merupakan tamu Donovan, tentu saja mereka juga seorang mafia.

Tak cuman Donovan, Marlon juga ada di sana sebagai seorang yang mengurus perusahaan Stone-Brooks di saat Donovan sibuk dengan bisnis dunia gelapnya itu.

“Di mana Anda mendapatkan penari seperti itu Mr. Stone?” tanya seorang pria dengan rambut tersisir rapi, brewok dan kumis tebal serta tatapan tegas dan seringan kecil.

Pria itu duduk di sebelah Donovan, melihat para penari telanjang yang tengah memamerkan keindahan tubuh mereka di depan para pria saat ini.

“Di manapun.” Jawab singkat Donovan meneguk segelas beer nya dan hanya menatap datar ke arah para penari tadi.

Saat para pelayan masuk, seketika sorot mata Donovan melirik ke sosok wanita cantik dengan rambut tergelung rendah dan senyum kecil.