Warning ⚠️ ini Novel 🌶️🙈
"Jangan pura-pura, Daniar! Aku tahu kamu masih cinta padaku," ujar Leonard, suaranya bergetar dengan gairah.
"Tolong Mas! Lepaskan aku, ini salah, aku tidak bisa melakukan ini. Aku sudah memiliki anak." Daniar berusaha kabur.
"Aku tidak peduli pada statusmu. Hanya kamu! Hanya kamu wanita yang aku inginkan!"
Cinta lama yang tak terlupakan, gairah yang tak terkendali. Leonard, mantan suaminya, kembali mengisi hidup Daniar. Kenyataannya mereka masih sama-sama saling cinta. Apakah Daniar akan memilih cinta lama atau mempertahankan pernikahan keduanya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Mas!" pekik Daniar, berkacak pinggang melihat suaminya.
Album fotonya bersama sang mantan telah ditemukan oleh suaminya. Daniar langsung menghampiri Leonard dengan wajah marah.
"Kamu! Benar-benar gak sopan! Seenaknya periksa-periksa barang orang!" hardik Daniar, langsung merebut album foto ditangan Leonard.
"I-itu pacarmu dulu?" tanya Leonard, penasaran.
"Iya, pacarku saat SMA! Selama aku menjadi istrimu, aku tidak pernah sembarangan mengobok-obok barang pribadi milikmu, apalagi melihatnya dengan cara seperti ini!" Daniar berkata dengan nada marah, tidak menyangka suaminya akan melihat foto dirinya saat bersama mantan dengan cara yang tidak hormat.
"Ma... Maaf honey, kalau begitu. Mulai sekarang aku akan mengijinkan mu mengobok-obok barang pribadiku." Leonard merasa bersalah sudah bertindak lancang.
Namun Daniar tidak menjawabnya, wajahnya tampak cemberut, dengan gerakan kasar ia menaruh kembali album foto yang lama itu ke rak buku miliknya, setelah itu Daniar kembali sibuk membereskan baju-baju di dalam lemari pakaian.
Leonard hanya bisa diam berdiri melihat pemandangan istrinya yang bersikap seolah-olah dirinya tak ada. Merasa sedih namun rasa rindu tidak dapat dibendung lagi.
Hug...
"Honey..." tiba-tiba saja Leonard memeluk tubuh istrinya dari belakang.
"Lepasin Mas! Aku sedang sibuk!" Protes Daniar, meronta-ronta dalam pelukan suaminya.
Tapi Leonard tak mau melepaskan, "Aku rindu kehangatan seperti ini," lirih Leonard, nafasnya kian memburu dan menggelitik telinga Daniar.
Kedua mata Daniar terbelalak, tubuhnya bergidik saat merasakan ada sesuatu yang keras diantara bokongnya.
"Mas! Aku belum bisa, aku belum siap untuk begituan...." Daniar menolak, ia tahu saat ini birahi suaminya sedang meningkat.
"Sampai kapan kamu terus menolak ku, Honey... Jangan biarkan aku puasa terlalu lama, berikan aku satu ciuman." pinta Leonard. Gairahnya tengah memuncak, satu hal yang lebih sukar ia kendalikan dari pada emosinya, nafsu birahi.
Daniar merasa ragu, namun akhirnya mengangguk. Leonard pun langsung membalikkan tubuh Daniar menghadapnya, lalu menciumnya intens.
"Hmmptt!!" ciuman Leonard semakin menuntut. Sekujur tubuh Daniar bergetar saat menerima ciuman panas suaminya, lidah mereka pun saling beradu dengan liar seperti dulu.
Leonard senang, sang istri menyambut hangat sentuhannya, Leonard jadi tidak ragu bertindak lebih jauh. Segera ia menggendong tubuh istrinya, dan menaruhnya di ranjang.
"Mas!" Daniar merasa panik dan gugup. Namun Leonard tak peduli dan kembali menciumnya, kali ini kedua tangannya bergerak cepat melepaskan helai demi helai kain yang menutupi tubuh istrinya.
"Jangan ditutup, sayang. Aku rindu mencicipi milikmu yang memabukkan ini." lirih Leonard. perlahan menyingkirkan kedua tangan Daniar yang menyilang di atas pay udaranya.
"Aku gak mau mas... Aku malu, suara kita nanti terdengar saat melakukan itu disini." Daniar tak pernah membayangkan kalau akan melakukan hal mesum, di dalam kamar, tempat ia bertumbuh dari kecil hingga dewasa.
Namun dahaga Leonard tak tertahankan, kabur gairah kian menguasai pikirannya. Sudah sebulan lebih dirinya tidak diberikan hak sebagai suami.
"Aakh...!!" Daniar merintih, saat jemari nakal suaminya bergerak agresif di dalam kain segitiga.
"Ah... Hmmptt!" Leonard memasukan dua jarinya, bergerak cepat, merangsang permukaan yang sempit, membuatnya jadi licin dan basah.
"Buka yang lebar honey, kumohon." pinta Leonard dengan nada lembut, berbisik lirih di telinga istrinya.
"Ahh, Mas ...." Daniar pun sudah lama tidak merasakan sensasi ini. Walaupun Leonard memaksa, namun Daniar tidak merasakan sakit, malah sangat menikmati sentuhan-sentuhan nakal dibawah sana.
Dengan wajah merah padam, Daniar menyibakkan kedua kakinya, meminta lebih banyak rasa nikmat, terutama dari benda pusaka milik suaminya.
Gerbang kenikmatan sudah terbuka, Leonard langsung memasukinya, mendorong masuk hingga kebagian inti yang terdalam. Daniar terus merintih saat suaminya bergerak maju mundur, membuat tubuhnya menggelinjang.
Beberapa saat suara erangan mereka terus bersahut-sahutan, Daniar berteriak saat mencapai klimaks, membusungkan pay udaranya sampai menyentuh dada bidang suaminya, Leonard semakin bergairah dan bergerak lebih cepat.
"Aahh..." e ra n g Daniar, sudah dua kali sudah mencapai pelepasan. Tapi tidak dengan Leonard.
Suaminya malah membalikan tubuh Daniar agar membelakanginya. Lalu kembali memasuki dan bergerak liar, ala doggy style.
"Ohhh...."
Semburan hangat membasahi rahim Daniar. Kedua tubuh mereka sama-sama bergetar dan penuh peluh.
Brukkk...
Setelah puas, mereka berbaring sambil saling memeluk, malam ini Daniar merasa nyaman dalam pelukan hangat suaminya.
"Terima kasih, sayang," seru Leonard lembut. "Aku sudah berjanji, tidak akan menyakitimu lagi. Jika aku sampai lepas kendali, aku akan membiarkan mu pergi dariku." Leonard memperlihatkan senyum tulusnya, lalu mengecup kening istrinya dengan penuh kasih sayang.
Lagi-lagi hati Daniar menjadi luluh, selalu saja terbuai pada sisi manis suaminya, tidak dipungkiri jika dirinya pun masih sangat cinta dan sayang pada suami yang telah menyakitinya secara fisik dan mental.
"Apakah ini yang disebut kebodohan?" batin Daniar tertawa miris, tidak percaya bahwa Ia masih bisa mencintai pria yang telah menyiksanya dengan begitu kejam.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**