MOHON BACA CERITA SEBELUMNYA ( Cerita dibalik seragam SMA) agar kalian tahu alurnya.
Sebuah tragedi 10 tahun yang lalu sangat meninggalkan luka yang mendalam. Kehilangan istri tercinta dengan sangat tiba-tiba membuat Elvin Zayyan Pradipta kehilangan semangat hidupnya.
Keinginan untuk mengakhiri hidup selalu berada di benaknya, namun ia harus bangkit demi sang putra, Jun Seo.
Kematian sang istri telah menjadi misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa hingga istrinya bisa jatuh ke jurang.
*
Ketika Elvin tengah mencari tahu sebuah kasus yang terjadi bersama para bawahan grandma, saat itu pula ia harus kehilangan sang putra angkatnya, Jun Seo. Untuk kedua kalinya ia harus hancur kembali.
Namun sebuah hal mencengangkan terjadi, ia menemukan seseorang menjadi bahan percobaan ekstrim oleh pria yang ia kenal sebagai orang tua dari temannya.
Hal gila itu tidak mempunyai membuatnya berkata-kata melihat keadaannya yang sungguh membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CRDT 6
Sore harinya sesuai perkataan Elvin semalam kalau sore ini Fara mengundangnya bersama Jun dalam rangka ulang tahun Keano putra pertama Fara dengan Kevin. Fara dan Kevin sudah menikah 5 tahun yang lalu.
"Elvin , di sini" Kevin melihat kedatangan Jun dan Elvin segera memanggilnya dengan mengangkat tangan.
"Teman-temannya mana?" Jun tidak melihat anak-anak sesuai diring di resto itu, hanya ada ia dan Keano.
"Memang hanya kita. Gue hanya ngundang lo buat bertemu saja. Dan juga memang kebetulan ulang tahunnya Keano " ucap Kevin.
"Kalian bohongin gue?"
"Enggak dong. Kan benar ulang tahunnya Keano. Lo susah buat ajak ketemu makanya kami mengundang Lo atas nama Jun" ucap Fara.
"Ckk....kalian benar-benar. Gua masih ada kerjaan di kantor"
"Santai dulu lah. Ada yang ingin gue omongin sama Lo. Biar Jun sama Keano main juga" ucap Kevin.
"Ada apa?" tanya Elvin mengerutkan keningnya. Ia melihat raut wajah Kevin yang terlihat serius.
"Lo gak pernah dengar kabar lagi tentang Gama dan Hayden?"
"Tidak. Gue gak pernah ngurusin hal lain selain kerjaan gue"
"Yeah....bisa di lihat Lo yang susah di temuin " celutuk Fara dengan memakan puding.
Elvin hanya melirik saja dan menatap Kevin kembali.
"Sorry, gue telat" Felix tiba-tiba datang dan langsung duduk di sebelah Elvin.
Kevin dan Elvin hanya melirik Felix saja dan melanjutkan kembali perkataannya yang tertunda.
"Memang bertahun-tahun Gama gak ada kabar, tapi ada kabar beredar kalau Gama hilang 6 tahun yang lalu. Hayden dan paman Robi mencarinya, tapi tidak menemukannya dan paman Robi juga ikut menghilang " jelas Kevin pelan.
"Hayden juga sudah meninggalkan Inggris, tapi gak tahu kemana. Gue pernah bertemu dengan pembantu mereka di daerah bandara bersama suaminya . Rumah mereka kosong sekarang" timpal Felix.
"Hubungannya denganku apa?" sahut Elvin datar. Menurutnya itu bukan urusannya lagi. Itu menjadi urusan mereka. Hayden juga tidak pernah lagi mengabarinya sejak 10 tahun yang lalu. Ia tidak ingin mengetahui apapun yang bukan menjadi urusannya.
"Tidak ada, tapi gue penasaran kemana perginya Gama"
"Sejak kejadian kita pernah menjenguknya waktu itu Gama memang sempat membaik, tapi dia kembali kambuh seperti orang gila. Lebih gila ketika Gama menyebut Clara kekasihnya " ucap Felix. Ia melirik Elvin untuk melihat ekspresinya saat ia menyebut nama Clara.
"Dari Lo tahu?" tanya Elvin .
"Hayden sempat hubungin gua 1 tahun setelah Clara meninggal. Hayden bilang dia hubungin Lo tapi gak pernah tersambung. Hayden sangat butuh bantuan saat itu, karena Lo pernah bilang punya kenalan yang bisa membantu paman Robi membuat penawaran untuk Gama"
"Orang itu sudah bertemu dengan paman Robi dan dia bilang itu berhasil" Elvin mengingat dengan perkataannya pada saat itu. Ia menghubungi grandma untuk mengirim satu orang bawahannya yang ahli dalam meracik obat-obatan.
"Benar, memang berhasil. Tapi hanya berjalan 1 tahun lebih. Paman Robi kehilangan ramuan terakhirnya yang dia ingin jadikan sampel untuk obat tambahan. Hayden bilang ada yang mencurinya dari lab paman Robi. Kebun milik paman Robi yang banyak tumbuhan langka dan tradisional mati. Ada yang menyiramnya racun" ucap Felix.
"Karena kami gak punya kuasa sama sekali, kami gak bisa bantu Hayden. Hanya Lo yang bisa,Elvin " ucap Kevin.
"Gue juga gak punya. Dengan kita berbicara seperti ini apa akan dapat merubah keadaan ? Tidak kan? Gue gak campurin urusan mereka. Urusan mereka terlalu rumit dan yang menjadi akar masalahnya adalah orang tuanya sendiri. Gue gak mau ikut campur, jangan sampai keluarga gue yang kena getahnya. Walaupun sampai saat ini dia masih di tahan" ucap Elvin.
"Bukannya dia udah bebas?" ucap Felix.
"Apa?? Tidak" setahu Elvin memang belum dibebaskan. Ia memang belum pernah berbicara dengan grandma tentang itu, karena ia sudah melupakannya.
"Orang tua Gama pernah datang di bengkel buat memperbaiki mobil 9 tahun yang lalu, tapi bukan gue yang tangani mobilnya waktu itu, tapi gue liat dia. Dia lumayan lama di bengkel. Gue emang gak sapa dia, karena gue rada takut. Kita pernah bersitegang dengannya"
Saat ini memang Felix sudah mengembangkan bengkelnya bersama teman-temannya dan memiliki satu cabang yang kecil.
Elvin kaget mendengar cerita Felix. Ia dibuat bingung. Bagaimana mungkin papa Gama sudah bebas. Apalagi dia berada disini. Jika pun memang dia sudah bebas, pasti dia menemui anak-anaknya di Inggris. Untuk apa dia datang disini.
"Sejak saat gue gak pernah liat dia lagi" tambah Felix.
"Lalu dimana dia sekarang ?" tanya Elvin .
"Gue gak tahu. Sepertinya dia juga sudah tidak berada disini. Lagipun sudah bertahun-tahun berlalu. Tidak ada kabar juga kalau dia bersama Hayden " ucap Felix.
Elvin terdiam. Kejadian yang menimpa keluarga Gama dan Hayden terdengar rumit dan memiliki teka-teki. Kejadian yang menimpa mereka seperti memiliki kaitan.
"Sudahlah, benar yang Elvin bilang tadi, kalian gak perlu ikut campur masalah Gama sama Hayden. Semuanya udah berlalu, Hayden juga gak pernah ngabarin kita. Itu juga baru kabar yang beredar belum tentu benar kan? Jadi sudah cukup membahasnya. Lebih baik kita happy-happy" sahur Fara yang sejak tadi diam mendengarkan perkataan mereka.
Ketiga pria itu mengangguk. Untuk apa lagi di pikirkan, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Elvin memang seorang pengusaha, tapi tidak memiliki kekuasaan yang kuat seperti pengusaha kaya raya lainnya.
Daddy bukan orang kaya. Dia hanya orang biasa yang mengembangkan bisnisnya jadi lebih besar. Jika dibandingkan dengan grandma, tentu grandma yang lebih kaya dari orang tuanya. Kekuasaan yang grandma miliki juga adalah hasil dari kerja keras dan didikan grandma pada orang-orang yang ia temui dan menurutnya baik untuk ia jadikan bawahannya.
Menjadikan mereka seorang bodyguard yang memiliki keahlian masing-masing dari berbagai bidang. Kantor milik grandma bukan juga miliknya, karena ada aunty Sarah yang memegang alih.
Kevin, Elvin , Felix dan Fara bercerita santai. Membiarkan Jun dan Keano bermain dengan dunia mereka sendiri.
"Gue harus balik. Ini udah sore, udah di cari'in neneknya" ucap Elvin sembari berdiri. Ia juga tidak lupa memberikan hadia pada Keano.
"Lo gak mau beri hadiah juga sama calon ponakan Lo yang ini?" Fara mengusap perutnya yang nampak membuncit.
"Lo hamil? Kok baru tahu gue" celutuk Felix.
"Iyalah, Lo gak liat ini udah ngembang?" ucap Fara
"Buset, gercep banget kalian. Udah mau dua aja. Gua aja belum ketemu pabriknya " Felix memang belum menemukan dambaan hatinya. Entahlah tidak ada yang menarik yang ia lihat. Walaupun ia sempat patah hati, karena dulu pernah menyukai Fara, namun ia terlambat menyadarinya.
"Makanya jangan garuk-garuk mesin mulu"
Felix memutar bola matanya malas mendengar gurauan wanita hamil di depannya.
"Nanti gue transfer " Elvin menjawab pertanyaan Fara sebelumnya.
"Eh....gak usahlah, Vin. Fara bercanda doang itu " Kevin tidak enak hati dengan istrinya yang meminta.
"Ih....siapa yang becanda?" Fara memukul lengan suaminya. "Aku serius tahu. Nanti dedenya cemburu. Masa kakaknya dapat dia enggak " ia menatap Kevin kesal.
"Iya, nanti gue kirim di rekening Lo. Gue pamit"
"Ayo pulang Jun !" Elvin menarik tangan Jun .
"Nanti kita main lagi ya Keano " ucap Jun .
"Iya " sahut Keano.
"Kamu tuh kenapa minta sama Elvin si, baby. Aku gak enak sama dia" ucap Kevin saati Elvin dan Jun sudah pergi.
"Gak pa-pa, banyak uang dia" ucap Fara santai. Kevin hanya bisa menghela nafas. Sementara Felix hanya diam memperhatikan suami istri di depannya itu.
.
.
NEXT
Sorry guys, gak up kemarin. Soalnya aku bingung banget, otak ku mentok
.
.
OH IYA jangan lupa dukung aku banyak-banyak ya. Karya ini aku ajuin buat ikut lomba. Semoga novel ini bisa maju ke top 10, walaupun harapan aku tipis banget.
JEMPOL -JEMPOLNYA HARUS KIRIM BANYAK HADIAH YA. HIHIHI
smga Elvin menolak perjodohan nya.