Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
"Britania,sesuai nama tokonya."jawab Tania
"Ah,nama yang indah sesuai dengan wajahnya,cantik dan lembut."kata Rendra
Karena tidak ada yang disampaikan lagi Rendra keluar dari toko,dia meraih ponsel yang ada dalam pocket jasnya dan menghubungi Kenzo.Rendra berencana menjodohkan Kenzo dengan Tania,malam ini dia akan mengajak Kenzo menghadiri undangan makan malam.
"Malam ini bersiap-siaplah,aku akan mengajakmu menghadiri undangan makan malam."kata Rendra
"Aku sibuk."kata Kenzo
"Kau harus datang,jika masih ingin berada dikota ini."kata Rendra sedikit mengancam
"Terserah kau saja."kata Kenzo
Kenzo kembali menjadi lemah karena yakin Rendra mengancam menggunakan orang tuanya,Rendra tahu satu-satunya yang dimilikinya adalah Papa dan Mamanya.
Menjelang malam Rendra sudah bersiap,dia mengirim alamat kepada Kenzo untuk datang langsung,namun bukan Kenzo namanya karena dalam diam dia juga melibatkan Ivanka.Kenzo sengaja mengajaknya karena Rendra tidak mengajaknya malam ini,dia hanya bilang akan pulang malam.
Rendra sampai dirumah Britania lebih awal,dia tidak tahu jika Kenzo mengirim Ivanka kealamat yang diberikan oleh Rendra,Kenzo segera menyusul setelah Rendra masuk kedalam rumah.
"Pak Rendra,kami senang akhirnya anda datang."kata Mama Tania
"Maaf,saya membawa sepupu saya nama Kenzo."kata Rendra
"Ah,tidak masalah kalian memilik wajah yang mirip."kata Mama Tania
"Ma sudah siap semua,apa bisa kita mulai?"tanya Tania
"Tania,kemari.Kamu ajak Pak Kenzo berkeliling sebentar apa keberatan?"tanya Rendra
"Ah,tidak juga hanya saja aku lebih memilihmu untuk malam ini."jawab Tania
Mendengar jawaban Tania membuat Kenzo menahan tawa,meski dia sudah berusaha memakai tuxedo yang mirip seperti Rendra hanya saja tetap tidak bisa menipu,karena pandangan mata Tania bisa menilai.
"Baiklah kalau begitu mari kita mulai saja."kata Rendra mengalihkan perhatian Tania
"Kau tidak mengajakku?"tanya Ivanka yang tiba-tiba muncul
"Siapa dia?"tanya Tania
"Aku Ivanka,tunangan Rendra."kata Ivanka sambil menggandeng lengan Rendra
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Rendra pelan
Ivanka tidak menjawab dia hanya tersenyum kearah Tania,wajah Tania seketika berubah menjadi masam.Rendra yang dia pikir sendiri ternyata datang dengan kekasih,bahkan dia juga sengaja memperkenalkan dengan Kenzo.
"Sudah waktunya kita makan."ajak Tania
"Pak Rendra mari silahkan makan,jangan sungkan."kata Mama Tania
Rendra memilih tempat berseberangan dengan Kenzo,matanya terus menatapnya tanpa melepaskan pandangan,Kenzo memilih tidak memperdulikannya,dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan fokus menatap layar ponselnya.Sebuah pesan dari Karina muncul dan dia langsung membacanya.
[Ayo kita bermain wahana malam].pesan dari Karina
"Aku permisi,ada masalah dicafe."kata Kenzo
Setelah pamit dengan Mama Tania dan juga Ivanka tidak membuat Kenzo lupa akan Rendra,sebelum meninggalkan ruang makan dia berbisik ditelinga Rendra dan membuat Rendra sangat marah.
"Gadis itu menyukaimu."kata Kenzo sambil berbisik
Rendra terus menatap kepergian Kenzo hingga menghilang dibalik tembok,dia memegang garpu dan pisau dengan kuat dan meletakkan dengan pelan,pandangannya berakhir pada Ivanka,kedatangan yang tiba-tiba menyelamatkannya dari Tania.
"Saya permisi ketoilet sebentar."kata Rendra
"Aku juga."kata Ivanka tidak mau kalah
"Kalau begitu kami berdua pulang."kata Rendra setelah mengelap mulutnya
Melihat Rendra dan Ivanka menjadi pasangan malam ini membuat Tania merasa gagal mendekatinya,rasa penasaran kepada Rendra masih terus mengganggunya,otaknya terus berfikir mencari cara menahan Rendra agar tidak pergi,namun sepertinya pikirannya benar-benar buntu.
"Pak Rendra."panggil Tania
"Ada apa lagi?"tanya Rendra
"Bukannya tadi Bapak mau mengajak berkeliling?"tanya Tania
"Sayang,sudah jangan bikin malu,ayo kembali."ajak Mama Tania
Mama Tania menarik tangan anaknya,dia menunduk kepada Rendra karena anak gadisnya sudah berani bicara.Rendra hanya tersenyum dia merangkul Ivana dan mengajaknya pulang,Ivana hanya tersenyum sinis saat Rendra menatapnya.
"Kau harus berterimakasih kepadaku."kata Ivana sambil masuk kedalam mobil
"Akan kulakukan sesuai permintaanmu."kata Rendra
"Kalau begitu jangan ganggu Kenzo."kata Ivana
Ivanka hanya melihat Rendra yang sedang marah,kedua tangannya mencengkeram roda setir dengan erat dan rahangnya mengeras meski pandangannya masih fokus kedepan.
****
Karina menikmati jajanan diarena malam sambil menunggu Kenzo,malam ini dia pergi sendiri karena Cheri sedang pergi bersama dengan Opanya,mereka sedang pulang kampung karena Papa harus menghadiri pernikahan saudaranya
Kenzo tiba-tiba saja menyerobot makanan yang sedang dimakan Karina.
"Apaan sih,main ambil saja."kata Karina
"Aku belum sempat makan tadi."kata Kenzo
"Kau habis darimana?"tanya Karina
"Hampir saja kena jebakan."jawab Kenzo
Karina terus memandang Kenzo,malam ini dia memakai baju lengkap dengan tuxedo itu artinya dia baru saja menghadiri acara penting,namun dia rela berlari menemuinya.
"Acara apa?"tanya Karina
"Hanya makan malam."jawab Kenzo
"Apa terjadi sesuatu?"tanya Karina
Kenzo menyelesaikan makan terlebih dahulu,dia beranjak karena harus mengambil minuman dan meneguknya,setelah rasa hausnya hilang dia memainkan botolnya dan menatap dengan pandangan serius.
"Rendra ingin mengenalkan aku dengan gadis bernama Tania,untuk berjaga-jaga aku mengajak Ivanka namun tanpa diduga Tania bukannya menyambutku malah menyambut Rendra."kata Kenzo
Karina menahan tawa mendengar cerita Kenzo,dia melepaskan tawanya sambil menepuk-nepuk bahu Kenzo,seakan sedang merayakan sebuah kemenangan.Setelah selesai tertawa dia mengajak Kenzo kembali mencari makanan dan bermain wahana pasar malam.
"Ayo kita cari makanan lain."ajak Karina sambil berdiri
"Kau sendirian,mana Cheri?"tanya Kenzo
"Kau tidak mau hanya berdua denganku?"tanya Karina
Kenzo berjalan disamping Karina,mereka mencoba permainan dan membeli banyak makanan,saat kembali berjalan tiba-tiba tangan Karina menggandeng lengannya,dia mengajak kembali bermain,Kenzo berusaha mengatur nafasnya yang tidak beraturan karena merasakan jantungnya berdebar kencang.
"Sudah malam,ayo kita pulang."ajak Kenzo
"He hem,ayo."kata Karina
Kenzo mengantar Karina sampai didepan rumahnya,dia memilih tinggal dirumah Daren karena mau fokus dengan kuliahnya lagi yang sempat dia tinggalkan,sementara Daren mengutus beberapa orang untuk membantu dan menjaga Ayah dan Ibu Karina diwarung makannya.
"Jadi apa rencanamu?"tanya Kenzo
"Aku ingin kembali kuliah."jawab Karina
"Bagus,bagaimana dengan Cheri?"tanya Kenzo
"Maksudmu?"tanya Karina
"Maksudku sekolahnya."jawab Kenzo
Karina masih berfikir,karena status Karina yang masih sah sebagai istri Rendra membuatnya diam,rasanya mustahil untuk menggugatnya karena pengaruh Rendra yang kuat,Rendra sendiri tidak melepaskannya meski dia sudah memiliki tunangan.
"Menurutmu bagaimana?"tanya Karina
"Masukkan saja ketaman kanak-kanak,apapun itu kau harus mencobanya."jawab Kenzo
"Benar,meski nanti rasanya juga tidak mudah."kata Karina
"Kau bisa,karena ada kami menemanimu."kata Kenzo