NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Milik Jendral Vampire

Gadis Cantik Milik Jendral Vampire

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kutukan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: bbyys

Saat Sora membuka mata, dia terkejut. Dia terbangun di sebuah hutan rindang dan gelap. Ia berjalan berusaha mencari jalan keluar, tapi dia malah melihat sebuah mata berwarna merah di kegelapan. Sora pun berlari menghindarinya.

Disaat Sora sudah mulai kelelahan, dia melihat sesosok pria yang berdiri membelakanginya. "Tolong aku!" tanpa sadar Sora meminta bantuannya.
Pria itu membalikkan badannya, membuat Sora lebih terkejut. Pria itu juga memiliki mata berwarna merah.

Sora mendorongnya menjauh, tapi Pria itu menarik tangannya membuat Sora tidak bisa kabur.

"Lepaskan aku." Sora terus memberontak, tapi pegangan pria itu sangat erat.

"Kau adalah milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bbyys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Ashley Berubah

Hari ini kegiatan kembali dimulai, Sora dan Izek mengikuti Jendral Ashley pergi ke lapangan dan melihat Jendral melatih para prajurit.

Latihannya cukup keras, tampak jelas wajah mereka yang kelelahan.

"Sora, minta koki untuk menyiapkan makanan enak dan banyak untuk mereka. Dan pastikan ada banyak daging dipiring mereka." perintah Ashley.

"Baik, Jendral!" Sora langsung pergi dan memberitahu kepada pihak dapur. Mereka tampak terkejut.

"Apa ada acara khusus?" tanya koki.

"Tidak ada." sahut Sora. "Karena hari ini Jendral melatih mereka dengan keras, Jendral ingin memenuhi gizi mereka setelah lelah berlatih."

Wajah terkejut koki tidak sirna juga.

Selama ini jendral tidak pernah mengurusi urusan makan para prajurit. Tugas itu selalu diberikan kepada kepala pelayan. Sekeras apapun jendral melatihnya tidak akan ada perlakukan khusus seperti hari ini.

"Sepertinya Jendral memang sudah berubah?" terdengar suara bisikan dari para pelayan.

"Tidakkah kau merasakan akhir-akhiri ini sikap Jendral sedikit berbeda?"

"Iya. Kau merasakannya juga, sikap Jendral menjadi lebih lembut, tidak dingin lagi."

"Kemarin, aku mencoba menyapa Jendral, dan Jendral membalas sapaanku."

"Senang sekali rasanya. Selama ini kita selalu diabaikan dengan tatapan dinginnya."

Semua orang gaduh saling membisikkan kebaikan Jendral yang mereka alami akhir-akhir ini. Wajah tersenyum sumringah tampak di wajah mereka.

"Itu semua karena gadis itu kan? Semenjak gadis itu menjadi asisten jendral."

Orang-orang mulai memandangi Sora, melihat Sora dengan tatapan intens. Seperti sedang mencari tahu.

"Sora!" panggil Izek. "Kenapa lama sekali? Jendral menunggu mu." ujarnya datang menghampiri. Sora pun pergi dari tempat dapur, kegaduhan masih terdengar.

"Jendral!" panggil Sora. la masih ada di lapangan latihan, berdiri dibawah pohon sambil menyilangkan tangannya.

"Apa Jendral menunggu ku?" tanya Sora.

"Tentu saja." Ashley tersenyum ramah.

Senyuman itu terlihat aneh dipandangan orang-orang. Jendral yang tidak pernah tersenyum dan selalu bersikap dingin, kini tersenyum dihadapan banyak orang, sikap dinginnya telah mencair.

"Ayo kembali." ajak Ashley. Sora dan Izek mengikutinya dari belakang.

"Akh!" Tiba-tiba seorang pelayan tanpa sengaja menabrak Ashley, membuat barang yang dibawanya terjatuh. "Maafkan saya." la membungkukkan badannya, terlihat tubuhnya yang gemetar.

"Tak apa. Lain kali berhati-hatilah." Jawab Ashley dengan suara lembut sambil tersenyum. Wajah wanita itu langsung melunak. Wajahnya merah tersipu. Badannya tidak gemetar lagi.

"Terima kasih!" Saat Ashley memberikan barangnya yang jatuh. Wanita itu terus melirik ke arah Ashley sambil tersenyum. Ashley membalas senyuman itu.

Sora senang karena sikap Ashley yang tidak dingin dan kaku lagi. Tapi entah mengapa dada ini terasa sakit, perasaannya juga merasa tidak nyaman. Sora tidak suka melihat Ashley tersenyum kepada orang lain.

"Ayo kembali, Jendral." ajak Sora.

Ashley kembali melangkahkan kakinya, wanita itu masih saja memandanginya.

"Jendral!"

Ada yang menghalangi jalannya lagi. Seorang gadis berambut merah yang selalu membuat masalah dengan Sora, Elena.

"Jendral, saya membuatkan anda kue stroberi. Rasanya sangat enak dan stroberinya manis dan segar."

Elena menyodorkan satu loyang kue itu. Kue dengan krim dan potongan buah strawbery yang terlihat segar.

"Terima kasih!" Ashley mengambil kue itu. Elena langsung girang bahagia. la tersenyum lebar.

"Sora!" panggil Ashley, Sora berjalan mendekat. Tiba-tiba ia memberikan kue itu kepadanya. "Makanlah kue ini bersama teman-temanmu." ucap Ashley.

Senyuman Elena langsung memudar, berubah dengan pandangan marah dan malu. la memandangi Sora dengan tatapan tajam. Sora hanya bisa tertawa kecil melihat reaksinya itu.

"Terima kasih, Jendral." jawab Sora sambil tersenyum manis.

Elena tidak tahu kalau Ashley tidak menyukai makanan manis, dengan bodohnya Elena malah memberikan kue yang terlihat sangat manis kepadanya. Ashley tidak akan mau memakannya.

"Terima kasih, Elena." Ledek Sora. Lalu pergi meninggalkannya. Setelah selesai dengan urusan Ashley. Sora pergi ke ruang makan dan membagikan kue itu.

"Darimana kau mendapatkan kue ini?" tanya Flora dengan mulut yang penuh. "Rasanya enak sekali."

Semua yang mencicipinya menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Flora.

"Kue ini diberikan oleh Elena." ucap Sora.

Jawaban Sora membuat semuanya terkejut hingga tersedak. "Terima kasih, Elena. Kuemu sangat enak." teriak Sora saat Elena masuk ke dalam. la terlihat tidak menyukainya dan terus memasang wajah masam.

"Elena? Kenapa kuenya Elena ada padamu?"

"Elena memberikannya kepada Jendral. Karena Jendral tidak menyukai makanan manis. Jadi, Jendral memberikannya kepadaku untuk dimakan bersama kalian." jelas Sora.

Beberapa orang menghentikan makannya, sepertinya mereka merasa tidak enak dan takut Elena akan meluapkan kekesalannya kepada mereka.

Sora tidak terlalu memperdulikan apa yang dipikirkan atau yang akan dilakukan Elena. Dia menikmati kue dengan senangnya.

...****************...

Esok harinya, Sora mendapat tugas membawa beberapa dokumen untuk diberikan kepada para ketua group. Tapi ditengah jalan langkahnya terhenti, Elena dan teman-temannya menghadangnya, menatapnya dengan tatapan sinis.

Sora mengabaikan mereka dan berjalan melewati. Kaki Sora tersandung, mereka menjegal kakinya hingga membuatnya terjatuh. Dokumen yang dia bawa pun jadi jatuh berhamburan.

Mereka mentertawakan Sora, tertawa dengan kencangnya.

"Sora!" Myron datang menghampiri bersama Remi dan Soren. "Kau tak apa?" Mereka membantunya berdiri dan merapikan dokumen.

"Apa yang kalian lakukan? Bisa-bisanya kalian memperlakukan Sora seperti itu." Myron berteriak dengan suara kerasnya membuat para wanita itu terdiam.

"Kau tak apa kan?" tanyanya lagi. la membersihkan debu yang menempel di rok Sora.

"Ada apa ini?" Tiba-tiba Ashley datang menghampiri, semua orang terdiam. "Ada apa denganmu?" tanya Ashley menghampiri Sora.

"Aku terjatuh tadi. Aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir." jelas Sora. Dia tidak ingin membuat masalah jadi besar.

"Kau?" Tiba-tiba Ashley mendekati Elena, wajah Elena tersipu malu. Padahal Ashley memandanginya dengan tatapan marah. Cinta benar-benar bisa membutakan orang. Elena menatap mata Ashley, pandangannya terlihat sedang menggoda. la terus tersenyum malu.

"Aku melihatmu. Kau yang menyebarkan rumor buruk dan kau yang menyuruh orang-orang untuk mengganggu Sora." tuduh Ashley.

"Ru ... rumor? Rumor apa?" sanggah Elena. "Saya tidak mengerti maksud Jendral." la berpura-pura tidak tahu. la mengalihkan pandangannya.

"Kenapa kau melakukan itu?" Ashley terus memojokkannya. Elena hanya bisa menggigit bibirnya kesal.

"Itu semua karena Jendral." Keluhnya. "Itu karena saya menyukai Jendral, segala usaha sudah saya lakukan. tapi Jendral terus mengabaikan saya."

Elena sangat berani, menyatakan cintanya kepada orang yang ditakuti semua orang apalagi dihadapan semua orang.

"Kenapa Jendral hanya memperdulikannya? Kenapa Jendral hanya baik kepadanya ..." Air matanya mengalir, ia tidak bisa menahan luapan emosinya.

"Apa kau bisa lebih baik darinya?"

"Tentu saja." jawab Elena cepat tanpa pikir panjang.

"Tentu saja ... tidak bisa." Potong Ashley dengan suara dingin. Ekspresi wajah Ashley mengeras, ia mengerutkan keningnya dan menatap Elena tajam.

Ashley bersikap dingin lagi. "Apa karena akhir-akhir ini aku terlalu bersikap lembut kepada kalian. Hingga kalian salah sangka dan menggodaku dengan harapan aku akan menerima kalian?"

"Itu karena saya mencintai Jendral, lebih lama sebelum Sora datang."

"Lalu? Jika bukan karena Sora, apa kau bisa mendekatiku dan menyatakan cinta palsumu itu? Hanya karena sikapku berubah, beraninya kau menggodaku." cemooh Ashley.

Elena terdiam seribu kata. Memandangi Ashley dengan matanya yang basah. la tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bisa terdiam mematung.

"Berhentilah bermimpi dan kerjakan pekerjaanmu dengan benar."

Setelah urusannya dengan Elena selesai, Ashley datang menghampiri Sora. la mengerutkan keningnya, melihat kearah tangan Sora yang dipegang Myron. "Kalian saling kenal?" ucap Ashley tersenyum masam.

"Tentu saja. Myron adalah temanku. Dia selalu membantuku." jelas Sora canggung.

"Teman?" Ashley kembali mengerutkan keningnya dan menatap Myron dengan tajamnya.

"Aku tidak tahu kau punya teman Pria."

Pandangannya sangat menusuk, membuat Myron sedikit gemetar.

"Ayo kembali!" Ashley menarik tangan Sora, mengajaknya pergi.

"Duluan ya, Teman-teman." Sora melambaikan tangan. Ekspresi wajah Ashley tampak tidak senang. la berjalan dengan cepat membuat Sora kesulitan untuk mengikutinya.

"Jangan cepat-cepat." ujar Sora dengan nafas terengah-engah. Ashley menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap Sora.

"Kenapa kau selalu mendapat masalah?"

gerutu Ashley. Wajahnya yang kaku kembali melunak, ia memandangi Sora dengan tatapan lembut. "Apa orang-orang terus memperlakukanmu dengan buruk seperti itu?"

"Tidak semuanya." jawab Sora. "Sikap Elena mungkin memang sedikit berlebihan hari ini. Tapi, biasanya dia tidak berani menyentuhku. Ia hanya suka berkata kasar kepadaku."

Ashley bertanya, "Apa ia sangat mengganggu? Katakan jika memang mengganggu, aku akan mengusirnya dari camp ini." Perkataan Ashley membuat Sora terkejut.

"Jangan lakukan itu! Elena memang suka berbuat sesuka hati. Tapi, pekerjaannya sangat baik. Tidak perlu mengusirnya."

"Dia pasti akan melakukan hal yang lebih buruk kepadamu. Apa kau tetap akan membiarkannya?"

"Jendral sudah memperingatinya, aku pikir Elena tidak akan berani berbuat macam-macam lagi."

"Kau terlalu baik." ucap Ashley sambil mengelus kepala Sora dengan lembut.

1
Aksara_Dee
sampai sini dulu ya Thor, nanti lanjut lagi..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!