Raka terlahir dari keluarga kaya raya.
Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.
Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.
Di sanalah cerita di mulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
“Nah ini dia nih orang nya, dasar gadis ninja, Gara gara lo nih, Liat kaki tanagn gue sampai bengkak,” Ucap raka
Zea telah tiba di rumah nenek bae bersama dengan kedua orang tua nya.
Zea hanya menundukkan kepala nya tidak berani melihat ke arah raka yang tengah emosi.
“Napa lo diem?, ga punya mulut lo?, Dasar cewek ninja,” Ucap raka
“Raka sudah jangan seperti itu, Kita selesaikan baik baik², Kamu diam biar nenek yang berbicara,” Sahut nenek bae
“Tapi nek, Gadis ninja ini sudah..
“Diam raka, Biar nenek yang berbicara,” Sahut nenek bae
Raka mendapatkan sedikit gertakan dari sang nenek karna ucapan nya yang tidak bisa di saring, kebiasaan nya di kota masih terbawa sampai ke kampung halaman.
“Nak zea kamu jangan takut, Nenek tidak akan melakukan apapun, Kamu cukup jelaskan apa yang sebenar nya terjadi,” Ucap nenek bae
Zea sang gadis bercadr masih belum bisa membuka suara.
Dia hanya bisa menunduk dengan tangan yang gemetar.
Menyadari hal itu, Nenek bae mencoba menenangkan zea.
“Kamu jangan takut, Kamu ceritakan bagaimana kejadian nya,” Ucap nenek bae sembari memagangi lengan zea
Zea masih terdiam, Namun terdengar suara sesegukan dari gadis bercadar tersebut
“Maafkan saya nek, Saya benar benar tidak sengaja, tadi saya mengejar adek saya yang lari ke arah jalan, Saya takut jika afwan tertabrak motor, saya mendengar suara motor yang melaju cukup kencang, itu lah yang membuat saya berlari mengajar adik saya nek, Saya benar benar tidak sadar dan tidak melihat ke arah jalan, sekali lagi maafkan saya,” Sahut zea sembari melingkarkan tangan nya di dada dengan sedikit menunduk
“Apa cucu nenek bawa motor dengan kecepatan tinggi?,” Sahut nenek bae
Zea mengangukkan kepala nya.
Tatapan nenek bae berubah ke arah raka.
“Baik lah nak zea, Kalo begitu nenek sudah tau apa yang terjadi, Nenek tidak akan menuntut mu, kedatangan mu ke rumah nenek sudah cukup sebagai bentuk pertanggung jawaban,” Sahut nenek bae
“Saya siap bertanggung jawab apapun itu nek, Saya mengaku salah,” Sahut zea
“Sudah cukup nak zea, Nenek anggap masalah ini selesai, kamu boleh pulang atau mau nyantai dulu di sini,” Sahut nenek bae
Raka terlihat kebingungan mendengar percakapan nenek bae dengan zea sang gadis ninja.
“Loh nek kok gitu sih, Masak cuma segini, Lihat lah nek raka terluka parah, Hey gadis ninja, Gue belum ikhlas ya, Pokok nya gue gak mau tau, Urusan kita belum selesai,” Ucap raka
“Raka diam, jangan berbicara lagi atau nenek akan memarahi mu,” Sahut nenek bae
“Loh nek kok ini gak adil banget, Nek dia salah, dia harus di hukum, Hey gadis ninja, Seneng banget lo di bela sama nenek gue, dasar..
Zea berbalik kemudian mengucapkan salam dan mencium tangan nenek bae.
“Zea pulang dulu nek, Assalamualaikum,” Ucap zea
Zea berbalik begitu saja kemudian berjalan meninggalkan rumah nenek bae.
“Hey gadis ninja, Mau kemana lo dasar burik, Lo pasti jelek, burik item, gigi keluar maka nya lo pake cadar, dasar gadis ninja burikkk, Akhhhhh awas aja lo gadis ninja, gue bales lo,” Ucap raka.
Raka benar benar marah. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan, tangan kanan nya bengkak, kaki kanan nya juga bengkak dan mengalami lebam besar.
“Raka jaga ucapan mu itu, Dia anak baik baik, Dia anak yang sholehah, Kamu jangan asal bicara,” Ucap nenek bae
“Nek dia salah, gara gara dia raka kecelakaan, Untung raka gak mati,” Sahut raka
“Kamu yang salah, Raka di kampung ini kita di larang kebut kebutan, karna banyak orang berlalu lalang, Jika nenek lihat kondisi motor yang kamu pakai, sudah jelas kamu sangat lah ngebut, Dan penjelasan dari zea sudah cukup membuat nenek percaya,” Sahut nenek bae
“Oh berarti nenek lebih percaya dengan orang lain dari pada cucu nenek sendiri, Apalah nenek ini,” Sahut raka
“Raka nenek sudah mengenal zea dari kecil, dan nenek tau seluk beluk anak itu dari keluarga nya, Tapi kamu nenek hanya tau kamu, tapi tidak dengan kebiasaan mu, Ini kali pertama kamu tinggal bersama nenek, Raka kurangi kata kata kotor mu, Pergaulan atau kebiasaan kamu di kota berbeda dengan yang ada di sini, Di sini jangan kamu bawa bawa kebiasaan mu saat masih di kota, nenek tidak membenarkan itu semua, Dan satu hal lagi, Tarik kata kata kamu yang mengatakan jika zea adalah gadis yang burik dan juga dekil, Raka asal kamu tau dia adalah kembang desa di kampung ini, Tidak ada satupun laki laki yang bisa mendekati nya, dia anak baik baik raka, jangan kamu berkata sembarangan,” Sahut nenek bae
Raka terdiam dengan apa yang di katakan oleh sang nenek.
Tidak ada kata keluar dari mulut raka sampai beberapa saat.
Hampir 10 menit kemudian barulah raka membuka mulut nya untuk berbicara.
“Aku butuh ponsel, Mana ponsel yang raka minta,” Ucap raka
“Bagaimana kami bisa memegang ponsel, tangan kamu cedera parah, tunggu sebentar raka, mama kamu ingin berbicara, Nenek lupa memberitahu kamu,” Sahut nenek bae
“Ga usah, Raka lagi gak mood ngomong sama mereka berdua, Lain kali aja nek,” Sahut raka
“Raka mama kamu ingin berbicara, jangan seperti itu,” Sahut nenek bae
Nenek bae memberikan ponsel kepada raka yang sudah terhubung dengan mama nya.
Namun bukan nya berbicara, raka malah langsung menekan tombol merah mematikan panggilan.
“Raka kamu ini,” Ucap nenek bae
“Lain kali aja, raka lagi males ngomong,” Sahut raka
Tak berselang lama.
Dania datang kembali ke rumah nenek bae karna mendengar kabar jika raka kecelakaan.
“Nenek dania dengar ada musibah di sini, makanya dania langsung ke sini, nenek gak papa kan?,” Ucap dania
“Dania nenek tidak kenapa napa, Tapi raka, lihat kondisi nya, Hhhh dia terjatuh ke sawah karna kebut kebutan di jalan,” Sahut nenek bae
“Gak ada kebut kebutan, Ini semua gara gara gadis ninja itu, Apa lah nenek ini, Kenapa nenek sangat membela gadis ninja itu, apa sih spesial nya,” Sahut raka
“Gadis ninja?, Siapa gadis ninja yang kak raka maksud,” Sahut dania
“Zea, Sudah jangan di bahas,” Sahut nenek bae
Tak berselang lama kakek dahlan pun pulang dari kebun.
“Apa yang terjadi?, Kenapa kamu raka?,” Ucap kakek dahlan
“Dia jatuh dari motor, Kebut kebutan di jalan, kebiasaan nya di kota di bawa sampai ke sini,” Sahut nenek bae
“Mana ada, ini semua gara gara gadis ninja itu kek, Gadis ninja itu nyebrang jalan ga liat kiri kanan,” Sahut raka
“Gadis ninja?, siapa gadis ninja yang kamu maksud?,” Sahut kakek dahlan