Pernikahan Yang Tak Di Inginkan

Mendengar setiap kata yang Disya katakan membuat Anggi memilih diam bukan karena lemah tapi Anggi ingin melihat bagaimana sikap Raffi sebagai seorang suami dengan dua istri sekaligus yang berkata akan berlaku adil pada kedua istrinya.

" Ada yang ingin kamu katakan atau kamu minta ?" tanya Raffi yang baru saja beberapa jam menjadi suami tapi sudah di buat lelah menghadapi Disya yang terlalu banyak menuntut pada dirinya dengan dalih seorang istri.

" Anggi hanya ingin melihat apa yang akan mas putuskan untuk kami berdua " ucap Anggi masih bersikap santai.

" pokoknya aku tidak mau tau waktu yang Raffi habiskan bersama ku harus lebih lama karena aku sedang mengandung " ucap Disya yang tetap pada pendiriannya.

" kenapa sekarang kamu lebih banyak menuntut ?" tanya Raffi kesal.

" kamu tau dan kamu sadar jika kamu yang meminta dan kamu sudah bersedia menjadi istri kedua dan sekarang kamu menuntut waktu lebih banyak dengan alasan kehamilan ?"

" apa itu bukan egois namanya ?" tanya Raffi seolah melupakan rasa frustasinya menghadapi takdir dirinya hari ini.

" bukan kah mas sudah siap memiliki istri lebih dari satu ?"

" jadi harusnya mas siap dengan setiap tuntutan ataupun keluhan yang akan istri istri mas utarakan saat ini " ucap Anggi yang merasa jika Raffi tak siap dengan semuanya.

" jika memang mas belum siap memiliki istri lebih dari satu kenapa tidak mas lepas saja salah satu dari kami ?" ucap Anggi yang malah mendapat tatapan tak bersahabat dari Raffi.

" dan jika kamu harus melepaskan salah satu dari kami, lepaskan dia bukan aku karena aku sedang mengandung anak mu " ucap Disya tetap saja egois.

" tidak ada yang akan aku lepaskan karena kalian berdua adalah tanggung jawabku mulai saat ini " ucap Raffi sambil melihat ke arah Anggi.

" dan untuk pembagian waktu aku sudah putuskan jika setiap satu Minggu sekali aku akan tinggal di tempat istri ku dan untuk pertama aku akan tinggal bersama Anggi dan itu sudah final " ucap Raffi.

" untuk sementara kamu akan tinggal di tempat kontrakan kamu sebelumnya hanya saja mulai saat ini pembayaran kontrakan itu akan menjadi tanggungjawab ku " ucap Raffi lagi.

" dan aku akan mengantar kamu pulang tapi jangan memintaku untuk tinggal di sana lebih lama karena hari ini dan satu Minggu kedepan haknya Anggi istri pertama ku ' ucap Raffi tegas.

" kenapa aku harus menjadi yang kedua ? " protes Disya.

" kamu akan pergi sendiri atau mau ku antar ?" tanya Raffi yang ingin bisa istirahat dengan tenang.

" baiklah aku pulang tapi aku ingin kamu yang mengantarku " ucap Disya mengalah tapi dirinya akan tetap berusaha menguasai Raffi hari ini.

" tunggu lah di luar, aku akan mengantar Anggi menuju kamar yang akan kami tempati" ucap Raffi yang langsung bangkit dari duduknya sambil melihat ke arah Anggi yang tanpa banyak bertanya Anggi pun bangkit dan mulai mengikuti kemana Raffi melangkah.

Dengan menghentakkan kakinya Disya melangkah keluar rumah menuju mobil Raffi sedangkan Raffi dan Anggi baru saja sampai di kamar utama dimana Raffi sebelumnya kamar Raffi saat masih sendiri.

" apa wanita itu pernah masuk ke kamar ini ?" tanya Anggi sebelum memasuki kamar Raffi, mendengar pertanyaan Anggi membuat Raffi berbalik melihat ke arah Anggi yang masih mematung di luar kamar.

" aku tau aku dan Disya sudah melewati batas tapi aku bersumpah tidak melakukan hal itu di rumah ini karena rumah ini memang aku siapkan untuk istriku " ucap Raffi yang berharap Anggi percaya dengan penjelasannya.

" baiklah Anggi percaya " ucap Anggi yang kini sudah melangkah mengikuti Raffi yang kini sudah duduk di tepi tempat tidur miliknya.

" maaf " ucap Raffi yang berhasil membuat Anggi melihat ke arah Raffi dimana sebelumnya Anggi sedang menyisir setiap inci kamar Raffi.

" maaf karena kamu harus melewati semua ini bahkan di hari pernikahan kita " ucap Raffi yang sadar tak ada seorang wanita yang ingin dimadu di hari pernikahannya.

" tapi aku sangat mencintai Disya dan jujur aku terpaksa menikahi mu karena desakan ibu " ucap Raffi yang sepertinya tak memikirkan bagaimana perasaan Anggi saat mendengar suaminya mencintai wanita lain.

" lalu kenapa mas tidak menceraikan Anggi sebelum mas menikahi Disya ?" tanya Anggi dengan mata yang sudah mulai berembun dan jika Anggi mengedipkan mata air mata itu pasti akan jatuh.

" Anggi yakin bahkan mas tak akan bisa bersikap adil pada kami terutama pada Anggi karena di antara kita tak ada rasa seperti yang mas rasakan pada wanita itu " ucap Anggi yang tak bisa lagi menahan air matanya.

" Anggi pikir setelah menikah Anggi akan mendapatkan cinta dari suami Anggi dan bisa hidup bahagia tapi sepertinya kebahagiaan itu masih jauh dari Anggi " ucap Anggi sambil memalingkan wajahnya karena kini air matanya semakin menganak sungai di kedua pipinya.

Tak tega melihat Anggi menangis seperti itu membuat Raffi menarik Anggi dalam pelukannya bahkan Raffi memeluk Anggi begitu erat karena Raffi tak menyangka jika keputusannya sudah melukai hati istrinya yang lain.

" apa yang kamu lakukan ?" tanya Disya yang tiba tiba saja masuk ke dalam kamar Raffi dan dengan sangat kasar Disya menarik paksa Anggi dari pelukan Raffi.

Plakkk

" kamu boleh istri pertama Raffi tapi hanya aku yang boleh menyentuh Raffi bukan kamu ataupun orang lain " ucap Disya yang bahkan tak merasa bersalah sudah melakukan kekerasan seperti itu pada Anggi, berbeda dengan Raffi yang cukup terkejut dengan sikap kasar Disya yang baru iya lihat membuat Raffi refleks mengangkat tangannya siap menampar balik Disya.

" Disya !!" teriak Raffi dengan tangan yang kini sudah melayang di udara tapi terhenti saat Anggi berdiri diantara Raffi dan Disya.

" mas !!" ucap Anggi sedikit keras sambil menggelengkan wajahnya seolah melarang Raffi membalas apa yang Disya lakukan pada dirinya.

" jangan sampai tangan mu menyakiti istri istrimu apalagi dia sedang mengandung buah hati mu " ucap Anggi meski jujur pipinya terasa perih dan panas dan Raffi bisa melihat jejak telapak tangan Disya di pipi kiri Anggi.

" untuk kali ini aku maafkan karena kamu sedang mengandung " ucap Anggi yang tak sadar jika apa yang iya lakukan saat ini akan iya sesali di kemudian hari.

" sebaiknya mas antar dia pulang karena Anggi ingin istirahat " ucap Anggi yang kini sudah membelakangi keduanya.

" ayo kita pulang !" ucap Raffi kesal sambil menarik paksa lengan Disya dan setelah yakin Raffi dan Disya pergi dari kamarnya Anggi pun terduduk di lantai sambil memegangi pipinya yang masih terasa kebas akibat tamparan Disya tadi.

" aku salah, harusnya aku menyerah dan tak membiarkan pernikahan ini terjadi " ucap Anggi penuh sesal.

" aku hanya ingin hidup bahagia dan ingin meringankan beban Bu Asti di panti, apa aku salah tuhan ?"

" apa mungkin hari hariku akan selalu di lalui dengan kepedihan ?" tanya Anggi pada dirinya sendiri tapi saat mengingat Bu Ratna dan pak Anton membuat Anggi kembali percaya jika dirinya bisa menjadi apa yang di harapkan kedua mertuanya.

" aku istri mas Raffi meski saat ini mas Raffi masih belum mencintai ku tapi aku yakin aku bisa membuat mas Raffi mencintaiku dan mungkin cintanya padaku akan lebih besar dari cintanya pada wanita itu "

✍️✍️✍️ bagaimana cara Anggi membuat Raffi mencintai nya ? Dan bagaimana sikap Raffi saat tau sisi kasar Disya pada Anggi tadi ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘