NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Di dalam kamar bernuansa monokrom ini, Adel tersadar dari pingsannya. Dia menatap langit langit putih dan dinding kamar penuh dengan fotonya. Harum lavender jelas terasa familiar, namun ruangan ini terasa asing.

Suara handle pintu di buka, Adel reflek menoleh ke sumber suara. Di lihatnya Azzam membawa nampan berisi makanan dan segelas air.

"Sudah bangun ternyata" Ucap Azzam menatap Adel lembut. Dia meletakkan nampan, lalu duduk di sisi ranjang.

Mengelus rambut Adel, "Makan dulu sayang" titahnya. Saat akan menyendok ke arah mulut Adel, dengan kasar di tepis oleh Adel hingga jatuh berserakan.

Amarah jelas tercetak di wajah Azzam, dengan cepat di kungkung nya tubuh Adel. "Jangan membantah Adel!" kemudian menyatukan bibir mereka.

Azzam memangut bibir itu dengan kasar, di rasa pasokan udara semakin menipis, dia melepaskan pangutannya dan mengusap lembut bibir Adel.

Adel menatap Azzam benci, wajahnya memerah bahkan matanya sembab.

Hiks hiks hiks, Adel hanya dapat menangis terisak. Dia takut sekali Azzam melakukan hal lebih terhadapnya.

Sebenarnya hati Azzam sakit melihat gadisnya menangis, tapi bagaimana lagi Adel semakin membangkang dan dia tak suka itu.

"Tidurlah, besok aku akan mengantarmu pulang" Azzam beranjak membersihkan nasi yang berserakan dan keluar tanpa menoleh ke arah Adel.

Adel menatap nanar pada punggung lebar itu dan hanya dapat memejamkan matanya lagi, perasaan was was selalu hinggap di hatinya.

......................

Pagi ini, seperti janjinya Azzam akan mengantarkan Adel pulang. Di dalam mobil hanya di isi dengan keheningan, mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing.

Sesaat mobil berhenti Adel langsung membuka handle pintu mobil dan berlari ke dalam rumah. Azzam hanya menggeleng pelan lalu mengikuti dari belakang, dia akan berbicara dengan om Adam - ayah Adel dan Tante Sonya - ibu Adel.

Ayah dan Ibu yang melihat putrinya pulang, menyambut dengan senyum lembutnya. Hanya sesaat, sebelum Ayah melihat siapa yang di belakang putrinya.

"Adel masuk kamar!" perintah Ayah, dan di angguki Adel.

"Ada apa kamu kesini? Masih punya muka?" nada bicara Ayah menjadi datar, sementara Ibu hanya bisa mengelus lengan suaminya.

"Om- "

"Pergi kamu dari sini!"

"Om, saya bisa jelaskan. Terserah om mau pukul atau menampar saya. Tapi bisakah saya berbicara empat mata dengan om?" Azzam berusaha membujuk Ayah.

"Apa yang mau kamu jelaskan, bicarakan hah!"

"Ayah, tenang dulu. Kita bicarakan semuanya dengan kepala dingin" Ibu angkat bicara.

Tanpa bicara apa pun Ayah berjalan menuju ruang kerjanya, Azzam yang paham, dia mengikuti Ayah dari belakang.

Saat Azzam masuk dan membuka pintu, dia kaget saat wajahnya di pukul lalu di hempaskan ke lantai. Azzam tidak marah, dia tahu ini merupakan sebagian kecil pembalasan karena telah menyakiti putrinya.

"Berdiri dan duduk kamu!" ucap Ayah datar

Azzam berusaha bangkit walau menahan nyeri pada rahangnya. Menarik napas pelan lalu berkata, "Om saya ingin menjelaskan kejadian beberapa tahun lalu-" menjelaskan bagaimana kesalahan pahaman dapat terjadi.

"Dua minggu lagi saya datang bersama kedua orang tua, saya akan melamar Adel untuk menjadi istri saya" Pintanya dengan tegas, sembari menatap balik sorot mata Ayah yang tajam.

"Punya apa kamu berani meminta putriku. Bagaimana jika aku menolak"

"Saya tidak bisa menjanjikan apa apa untuk Adel, tapi saya bisa mewujudkan apa pun untuk Adel. Bahkan jika itu nyawa saya sendiri. Menyingkirkan penghalang kecil tidak sulit bagi saya." sorot mata Azzam seolah olah menantang Ayah Adam.

Ayah tertegun dia seperti melihat dirinya sendiri saat muda. Jiwa ambisius dan tekad Azzam sangat besar, dia bisa melakukan apa pun yang sudah di klaim miliknya.

"Jawabanku tergantung bagaimana jawaban putriku. Kau harus berjuang lebih keras lagi"

Azzam tersenyum tipis, "Jika putrimu tak mau, terpaksa aku akan menggunakan cara lain"

Setelah mendapatkan lampu hijau, Azzam berjalan menuju pintu kamar. Dia berpapasan dengan Adel dari arah dapur, hanya tersenyum tipis dan mengusap lembut rambutnya lalu berjalan keluar tanpa bicara apa apa.

Adel awalnya ketakutan menjadi heran melihat wajah Azzam yang lebam bagian rahang. Apa Ayah memukulnya? Tapi itu bukan urusannya, dia malah senang jika Ayah memukulnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!