NovelToon NovelToon
CINTA DAN PENGKHIANATAN

CINTA DAN PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Fantasi Wanita
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eritasyofia

Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GELISAH

BAB 15.

Sudah lama Dina gak kerumah mamanya, hari itu dia dan suaminya mengunjungi mamanya, disana semua keluarga sedang berkumpul, mata Roby langsung bertemu dengan mata Rida , Rida cepat² berpaling pura pura memanggil Wenny anaknya lalu menggendongnya.

" Wenny sini sama Oom"

" Wenny sama Oom Ma "

Wenny berontak dalam gendongan mamanya dan Roby langsung mengambil Wenny, tangan Roby sengaja menyentuh tangan Rida membuat darah Rida berdesir kencang.

Begitu juga dengan Roby jantungnya ikut berdebar.

" Cinta apa ini , ini tidak betul, ini cinta terlarang" Bisik hati Rida.

Setelah makan bersama dan hari sudah mulai malam Roby mengajak Dina pulang.

" Pulang yok, dek"

" Mama, Dina pulang dulu ya ".

" Iya sayang "

Dina dan Roby menyalami semuanya.

Saat menyalami Rida tangan Roby menggenggamnya dengan erat.

" Duh rindunya "

Bisik hati Roby.

Sudah lama juga mereka tak bertemu, sejak terakhir menjelang pernikahan Dina.

Keresahan mengganggu tidur Rida malam, gelisah sekali, matanya tak mau terpejam.

Begitu juga Roby, setelah melaksanakan kewajiban kepada istrinya khayalannya jauh melayang pada sang selingkuhan, ternyata selingkuhan lebih nikmat dari istri sendiri, walaupun permainan mereka memakan waktu yang panjang tetap saja beda sensasinya dengan Rida.

Bangun pagi Dina muntah muntah, Roby kaget.

" Dek, kenapa "

" Gak tahu ni mas, gosok gigi kok malah muntah, gak biasanya".

" Ya udah jangan lama lama mandinya nati pusing"

" Hhhuuueeek"

Dina muntah lagi, Roby langsung kekamar mandi, Dina nampak pucat, Roby mengangkatnya ke ranjang.

" Jangan jangan adek hamil, nanti pulang kerja kita ke Dokter ya".

" Mungkin mas, aku udah telat datang bulannya"

" Yaudah, kamu hari ini istirahat aja ya, gak usah ngapa ngapain nanti mas beli nasi aja ya "

" Iya mas ".

Roby menyelimuti istrinya dan langsung mandi.

Merasa udah enakan Dina tetap bangun memasang bajunya dan membuat sarapan suaminya.

Sambil menutup hidungnya karena bau bawang goreng Dina terus memasak.

" Dek, gak usah masak mas bisa sarapan dluar nanti"

" Nih udah selesai mas ".

Setelah sarapan Roby berangkat kerja, dikantor dia menelpon Rida.

" Sayang, mas kangen"

" Gak boleh udah ada istri"

" Tapi mas gak tahan"

"Kan udah dapat dari Dina "

" Lain sayang, sama kamu ada debarannya sama Dina biasa aja".

" Ih jangan gitulah "

" Sayang nanti ke apartemen ya, mas langsung pergi sekarang"

Rida tidak menjawab tapi hatinya tidak bisa menolak kalau dia sangat merindukan Roby.

Setengah jam setelah Roby menelpon mau pergi Rida pun pergi menyusul.

Dia masukan mobilnya ke garasi apartemen dan masuk ke apartemen Roby, Roby sudah menunggu duduk di sofa.

" Sayang, mas kangen banget"

Belum sempat Rida duduk Roby telah memeluknya dan mencium bibir Rida.

" Mas "

" Ya sayang"

" Rida juga rindu ".

Roby menggendong tubuh Rida ke kamar dan disana banyak pembicaraan dengan desahan karena mereka kini terhubung satu sama lain dan dan bibir mereka saling bermain, beda memang sensasi bermain dengan selingkuhan, bedanya di debaran dan detak jantung yang saling memacu.

Rida membiarkan Roby memberi tanda rindu di dadanya, tanda cinta entah tanda apa lagi, mereka berputar balik diatas ranjang bergantian dara atas kebawah dan bawah keatas, Rida yang sudah ke haus an melepas kannya pada Roby, Roby mengimbanginya sampai mereka klimaks Rida gak sadar menggigit pundak Roby sehingga meninggalkan bekas.

" Sayang"

" Kok dikasih nanti Dina curiga".

" Gak sengaja sayang, pandai pandai lah membuat alasan "

" Sayang "

" Hhhmm"

" Kenapa ganas sekali ? "

" Karena rindu, kamu juga kenapa bersemangat sekali "

" Karena rindu juga "

" Bagai mana dengan kakakku ? "

" Dia istri yang baik"

" Bagaimana permainan ranjangnya"..

" Tak selincah kamu, kamu ganas aku suka".

" Nanti juga akan seperti aku"

" Aku rasa gak, aku akan selalu merindukanmu, oh iya tadi Dina muntah muntah mungkin dia mulai hamil, datanglah nanti kerumah "

" Nantilah sama mama, aku takut datang sendiri nanti kamu terkam".

" Rencanaku gitu, ku dorong kekamar satu lagi".

" Ih gila mas "

" Kamu yang buat aku gila"

Roby naik lagi ke tubuh Rida menciumi leher jenjang Rida.

" Jangan kasih tanda disitu, aku lagi gak ada suami nanti orang curiga "

" Gak aku kasih tanda kok"

Rida merasakan sesuatu yang keras di bawah Roby dan mereka tersambung kembali di ronde kedua.

Short time but so nice.

Mereka pun terkapar kembali diranjang, Rida bangun dari ranjang.

" Aku gak mau ronde ke tiga mas, bisa² gak balek ke kantor"

" Hahahaha".

Roby tertawa.

Pulang kerja Rida pulang kerumahnya mandi membersihkan sisa sisa kenikmatan bersama Roby, melihat tanda merah di dadanya dan merabanya.

" Tanda cinta"

Katanya dalam hati sambil tersenyum puas.

Rida sekeluarga pergi kerumah Dina, Dina baru saja pulang dari dokter, Rida tidak menceritakan pada mamanya kalau Dina hamil.

" Loh Dina kok pucat, Dina sakit "

Tanya mama.

" Dina hamil ma "

Jawab Roby.

" Alhamdulillah "

Ucap mereka serentak.

" Selamat ya nak "

" Makasih ma".

Mata Roby tak lepas melihat ke Rida, apalagi rambut Rida belum begitu kering, Rida tampak tambah seksi dimatanya.

" Rida kalau istirahat siang kesini aja "

Kata Dina.

" Kalau gak sibuk Rida kesini kak".

Jantung Roby langsung berdetak.

" Oh cintaku, aku bakal sering ketemu kamu disini ".

karena sudah terlalu lama ngobrol dan Dina juga perlu istirahat, merekapun pulang.

Sampai dirumah Rida membuka hapenya rupanya ada chat dari Roby.

" Terimakasih untuk semua yang tadi, I love you".

Rida tidak membalasnya dan langsung tidur disamping Wenny putrinya

Sejak Dina hamil dia agak malas berhubungan badan dengan suaminya, kadang Roby ditolaknya mentah mentah, saat Roby memeluknya, Dina menepis tangan Roby.

Roby tidak peduli dia terus saj melakukannya tapi setelah itu Dina akan muntah muntah.

Roby jadi kasihan, sejak itu dia tidak pernah lagi memaksa Dina.

Dia akan menelpon Rida dan mereka melakukannya di apartemen.

" Dina gak mau berhubungan badan sayang "

" Memang kenapa "

" Mungkin bawaan hamil "

" Terus sampai kapan kita begini ? "

" Saat mas butuh kamu, bantulah mas, yang anehnya sejak Dina hamil mas malah ingin selalu begituan, bertolak belakang"

" Sayang, sekali lagi ya".

Mereka menghabiskan hari Sabtu itu dari pagi sampai malam, harusnya mereka libur tapi mereka beralasan kalau mereka lembur.

Malam jam tujuh barulah mereka berpisah, pulang kerumah masing masing.

" Mas kok lemburnya seharian sih, jam segini baru pulang, aku kesepian dirumah sendiri".

" Mas sibuk dikantor, kamu kan bisa telpon Rida ".

" Tadi aku telpon Rida gak diangkat mungkin dia tidur".

Roby tahu tadi Dina nelpon Rida mereka sedang asyik lagi dipuncak makanya telpon Dina gak diangkat.

Hari ini Roby tampak bersemangat, bersiul siul, dia memasak di dapur sambil menggoda istrinya.

" Dek

" Hhhmmm"

" Udah lama adek gak mau gituan sama maa, nanti anak kita kurang bahan, mas mau dong ".

" Aku malas mas "

" Lemas ya "

" Iya mas "

" Ini mangga udah mas kupaskan".

Dina mengambil sepotong mangga dan memakannya, kemudian dia muntah lagi.

" Minum susu ya "

" Buatin aja mas, tapi panas ya ".

Roby membuatkan susu untuk Dina, Dina meminumnya tapi gak berapa lama kemudian diapun muntah.

" Mas antar aku kekamar ".

Roby mengangkat istrinya ke kamar.

" Jadi kamu belum ada makan dari tadi ".

" Gak bisa makan mas ".

" Kita kerumah sakit aja, nanti kamu lemas, kasihan anak kita disana".

" Iya, mas ".

Roby membawa Dina kerumah sakit dan Dina pun harus dirawat karena kekurangan cairan akibat muntah muntah dan gak ada yang masuk ke perutnya.

Rida kerumah sakit bezuk Dina, dia pergi sendiri langsung dari kantor, sampai dirumah sakit, Dina tidur, tak lama kemudian Roby juga datang.

" Rida udah lama ?

" Belum, baru sampai ".

Roby langsung ketempat istrinya.

" Sayang "

Dina tidak menyahut dia tertidur nyenyak, Roby langsung mengunci pintu kamar dan mendekat pada Rida.

" Mas mau ngapain "

" Sebentar aja"

" Aku gak mau "

"Sayang"

" Gak, nanti Dina bangun "

Rida mendorong badan Roby yang menciumnya begitu ganas.

Dina menggeser badannya, Rida berdiri dan pindah duduk disamping Dina, Roby gak berani lagi, dia duduk di sofa.

" Kak "

" Rida, kamu disini "

" Iya, gimana keadaan kakak masih lemas"

" Udah mendingan "

" Mas Roby mana ? "

" Itu tiduran di sofa, ngantuk mungkin ".

" Iya biarin aja "

" Makan yok kak, aku suapin"

" Aku takut muntah"

" Gak lah , kan udah dikasih obat"

" Ya udah aku mau makan, gak usah disuapin, aku bisa sendiri"

Rida membantu Dina duduk dan menemaninya makan.

Sementara Roby tidak tidur, dia sedang menahan gairahnya yang tak tersalurkan, membayangkan tubuh Rida sudah membuat libidonya naik, begitu bermagnet Rida dimatanya.

Rida juga merasakan hal yang sama, tapi tidak mau sembarangan, meskipun hatinya ingin dia harus pandai bermain cantik, karena istri Roby adalah kakaknya dia tidak mau terjadi perpecahan di keluarganya yang selama ini kompak dan akur.

Akhirnya Roby bangun, dia mendekati istrinya, berdiri di belakang Rida, dia sengaja menempelkan badannya sehingga Rida merasakan benda keras dibawah menyentuh tubuhnya.

" Dek, mas ganti baju dulu pulang ya, gak enak rasanya belum mandi, nanti mas balek lagi kesini".

" Iya mas "

" Kak Rida nanti kalau mau pulang titip kan aja Dina sama perawat, kakak juga capek baru pulang kerja "

" Iya ".

" Mas pulang ya dek".

Roby mencium kening Dina.

" Hati hati mas ".

Diluar Roby men chat Rida.

" Sayang, aku tunggu dirumah ku ya ".

" Oke ".

" Rida kalau mau pulang gak apa apa,aku udah ngantuk ".

" Iyalah, ntar aki kasih tahu suster dulu".

Rida memanggil suster dan menitipkan Dina pada suster.

" Suster tolong lihat lihat kakak saya, suaminya pulang mandi sebentar, nanti datang "

" Iya bu "

Rida keluar dari kamar dan pergi, tujuannya tentu saja kerumah Roby dan disana Roby sudah menunggu dia seperti mau mandi hanya menggunakan handuk.

" Ayo sayang, kita sekalian mandi"

Tak lama kemudian kamar mandi dipenuhi suara sepasang anak manusia yang mendesah dan mengerang, mengeluarkan apa yang tertahan dari tadi.

" Sayang , aku gak tahan lihat kamu entah daya tarik apa yang kamu punya "

Bisikan halus itu diucapkan ditelinga sang wanita sehingga dia merinding dan bergerak gerak di bathup.

Karena sudah terlalu lama menahan mereka kepuncak dengan cepat dan menyelesaikan mandinya.

Rida pulang kerumahnya dan Roby kerumah sakit ketempat istrinya.

****

1
Ita Purnama
Cetitaku Cinta dan Pengkhianatan
Ita Purnama
oke
Jihan Hwang
judulnya..

mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/
Ita Purnama
asyik banget bacanha
Eren Yeager
Ngakak guling-guling 😂
Ita Purnama
Terimakasih
Su kem
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!