NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:154.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Ziya Berubah.

Set...

Deg...

Ziya tersentak kaget saat dia turun ke lantai bawah, bertepatan dengan Dirga yang baru saja datang dari arah pintu utama rumah itu.

Tubuh Ziya langsung saja membeku saat pandangan nya bertemu dengan sorot mata Dirga yang tajam.

Seketika, bayangan demi bayangan tentang kejadian malam itu pun kembali hadir di dalam benak Ziya. Hingga membuat tubuh Ziya kembali bergetar karena ketakutan.

"Ada apa denganmu? Kenapa menatapku seperti itu? Aku ini manusia, bukan hantu." tanya Dirga yang merasa ada yang aneh dengan sorot mata Ziya saat bertemu dengan nya.

Ziya terlihat sangat ketakutan. Padahal, seingat Dirga, dia tidak pernah melakukan hal yang bisa membuat Ziya takut. Namun, entah apa yang terjadi pada wanita itu saat ini.

Karena saat ini, Ziya terlihat sangat ketakutan saat bertemu dengan dirinya. Sementara itu, Ziya sendiri hanya diam membisu saat Dirga bertanya padanya.

Bibirnya keakan terkunci, hingga Ziga tidak mampu mengeluarkan suaranya untuk menjawab pertanyaan dari Dirga. Bahkan, sampai Dirga pergi dari hadapan nya pun, Ziya masih bungkam.

Jangankan untuk menjawab, untuk sekedar menatap pria itu pun Ziya tidak berani. Selama Dirga berdiri di dahapan nya, Ziya terus saja menundukkan kepalanya karena tak sanggup lagi menahan rasa takut saat melihat sorot mata pria itu.

Ziya akan selalu teringat kembali kepada kejadian malam dimana Dirga menggagahinya dengan cara dipaksa saat bertatap muka dengan Dirga dan sungguh, hal itu membuat Ziya sangat ketakutan.

"Nyonya, apa anda baik baik saja?" tanya Bi Inah, yang berhasil membangunkan Ziya dari lamunan nya.

"Astagfirullah al adzim. Bibi, bikin kaget saja," pekik Ziya, sembari mengusap usap dadanya karena kaget saat mendengar suara Bi Inah.

"Nyonya kenapa? Kenapa, Nyonya terlihat sangat ketakutan saat bertemu dengan Tuan? Apa, Tuan melakukan hal yang membuat Nyonya takut?" tanya Bi Inah yang kembali membuat Ziya kaget.

Ziya tidak menyangka jika sikapnya akan membuat orang di sekitarnya menyadari akan rasa takut yang di rasakan nya saat bertemu dengan Dirga.

"Ta_takut? Me_memangnya, ke_kenapa saya harus takut sama Mas Dirga, Bi? Ah, Bibi ini. Ada ada saja," kilah Ziya, sambil berlalu pergi meninggalkan Bi Inah yang masih menatapnya penuh dengan tanya.

"Kalau tidak takut, kenapa harus gugup seperti itu? Jawabnya saja sampai terbata bata begitu. Sebenarnya, apa yang terjadi diantara mereka? Tidak biasanya Nyonya Ziya bersikap seperti itu saat bertemu dengan Tuan." gumam Bi Inah, sembari menatap punggung Ziya yang semakin lama semakin menjauh. Lalu, menghilang di balik pintu dapur.

*

*

"Sebenarnya, apa yang terjadi Bi? Kenapa Ziya selalu terlihat ketakutan saat bertemu dengan ku? Terlebih lagi, sudah tiga minggu ini dia menghindar dariku. Apa, terjadi sesuatu kepadanya? Karena, tidak biasanya dia bersikap seperti ini." tanya Dirga pada Bi Inah.

Dirga yang sudah tidak tahan melihat sikap Ziya yang selalu ketakutan saat bertemu dengan dirinya pun akhirnya bertanya kepada Bi Inah.

Wanita yang sudah lama bekerja dengan nya itu memang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Ziya. Sehingga, Dirga pun mencoba mencari informasi dari art nya itu perihal perubahan sikap Ziya akhir akhir ini.

Tiga minggu sudah berlalu dari kejadian itu dan tiga minggu juga lah sikap Ziya berubah total kepada Dirga. Yang awalnya selalu menyapa saat bertemu, meski kerap di tanggapi dingin oleh Dirga.

Kini, wanita berhijab syar'i itu selalu saja menghindari Dirga. Padahal, selama tiga minggu ini entah karena apa, Dirga tiba tiba sering pulang ke rumah.

Akan tetapi, setiap kali pulang kerumah. Ziya selalu saja mengurung diri di dalam kamarnya dan tidak pernah lagi menyapa Dirga. Hal itu, tentu saja menimbulkan banyak tanya di hati Dirga.

Karena tidak biasanya Ziya bersikap seperti itu. Meski kerap ditanggapi dingin oleh Dirga, Ziya selalu saja datang menemui dirinya hanya untuk sekedar menyapa saat Dirga pulang kerumah.

"Seingat saya tidak terjadi apa apa, Tuan. Semua berjalan seperti biasa, hanya saja. Memang akhir akhir ini Nyonya jadi sedikit pendiam dan kagetan," jawab Bi Inah.

"Kagetan? Maksudnya?" tanya Dirga lagi.

"Sudah tiga minggu ini Nyonya sering tidak fokus. Nyonya seringa sekali melamun disaat saya sedang mengajaknya bicara. Bahkan, Nyonya jadi sering kagetan saat saya memanggilnya," jelas Bi Inah.

"Aneh. Sepertinya, ada sesuatu yang terjadi tapi dia tidak mau memberi tahu kita,"

"Sepertinya begitu, Tuan,"

"Baiklah. Tolong, Bibi awasi dia terus. Jika keadaan nya semakin aneh dan meresahkan, tolong segera hubungi saya. Namun, ingat jangan sampai Ziya tahu jika saya yang meminta hal ini pada Bibi," lanjut Dirga yang membuat dahi Bi Inah mengerut.

"Loh, memangnya kenapa Tuan? Kok Nyonya jangan sampai tahu?" tanya Bi Inah heran saat mendengar permintaan dari majikannya itu.

"Tidak apa apa. Saya, hanya tidak ingin dia berpikir yang aneh aneh saja tentang saya. Sudah, tidak perlu bertanya apapun lagi. Cukup lakukan apa yang saya katakan. Mengerti?"

"Baik, Tuan. Akan saya lakukan seperti apa yang Tuan minta,"

"Bagus. Kalau begitu, saya pergi dulu. Tolong titip Ziya ya Bi, karena selama satu minggu ini, saya akan pergi ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis,"

"Iya, Tuan. Anda tidak usah khawatir, Nyonya aman dalam pengawasan saya,"

"Bagus dan terima kasih,"

"Iya, Tuan. Sama sama."

Usai mengakhiri percakapan nya dengan Bi Inah. Dirga pun bergegas pergi menuju ke bandara, karena hari ini Dirga bersama dengan asisten pribadinya akan terbang ke Amerika untuk menghadiri undangan jamuan bisnis yang kerap dilakukan oleh para pengusaha besar dan salah satunya adalah Dirga.

Selain untuk menghadiri jamuan bisnis. Rencananya Dirga juga akan melakukan kerja sama dengan salah satu pengusaha sukses yang ada di Amerika untuk mengembangkan perusahaan nya agar semakin besar lagi.

*

*

"Ting..."

"Tong..."

Suara bel di pintu utama mengalihkan perhatian Bi Inah yang sedang memasak di dapur. Karena ada tamu yang datang, Bi Inah pun segera mematikan kompor. Lalu, bergegas pergi ke arah depan untuk melihat siapa yang datang siang ini.

Kreeekkkk...

"Assalamualaikum," ucap sang tamu saat Bi Inah membuka kan pintu untuknya.

"Wa'alaikum salam. Maaf, cari siapa ya?" jawab Bi Inah sembari bertanya kepada tamu nya yang merupakan seorang wanita paruh baya beserta seorang wanita muda yang kini berdiri di depan rumah majikan nya.

"Maaf, apa benar ini rumah nya Pak Dirga Bimantara?" tanya wanita muda yang ada di samping wanita paruh baya yang tadi mengucap salam.

"Benar, ini memang rumah Pak Dirga. Kalau boleh tahu, ada keperluan apa ya ibu mencari Pak Dirga?"

"Saya datang untuk menemui istrinya Bu. Apa, Ibu Ziyana nya ada?"

"Ada, tapi mohon maaf sebelumnya. Kalau boleh saya tahu, Ibu ini siapa ya? Ada keperluan apa sama Nyonya Ziyana?"

"Saya Aisyah dan saya adalah Ibunya Ziyana. Apa, saya bisa bertemu dengan putri saya Ziya?"

1
Defi
Zira niatnya datang hancurin Ziya dengan alasan seminar
enungdedy
tadinya mau nunggu smpe 50 bab dlu...eehh tpi koq lama sekali keburu penasaran
ywdah deh baca skg aja....semangat ya thor semoga tiap hari bisa up terus
Muhamma Maulana
salam hangat Kkk,aku baru mmpir Kk,ceritamu bagus😎
yellya
wah si zira ga nyimak omongan uminya kyknya nih bebal otaknya 😬😬
yellya
sabar dirga, ziya itu trauma gara2 kamu tau
yellya
saatnya buat dirga memperbaiki diri
yellya
dilema😌😌😌😌
yellya
Luar biasa
Sutarni Khozin
lnjut
Maulana ya_Rohman
s3lesai sudah marathon nya..
walaupun gao comend di setiap bab nya....
masih di lanjut lagi thor...
🌸 Triyani 🌸: makasih kak 🤗🥰
total 1 replies
Maulana ya_Rohman
ikut sakit hati ku thor....
seerti di remas² lalu di beri garam/ jeruk lemon, nipis...
Maulana ya_Rohman
mampir di sini thor....
Eneng Elsy
dirga,km kpl RT,,jgn ijinkan bibit pelakor itu menginap d apart mu yah,,meskipun dia adik ipar sekalipun.
dlu km membiarkan RT mu hancur krn km yg mengundang pelakor itu sendiri,jadikan itu sbgi pelajaran.
rahma hartati
Makanya Dirga jd Lelaki itu jangan Sok Paten, rasakan sm Kau kan Karma itu benar2 ada..
Matek Ho.
Dapat Istri Baik2 gak bersyukur, Menjijikkan Lihat Kau.
lanjut Thorr.
Defi
fix ini ipar adalah maut
siti Hasanah
setuju
Naufal Affiq
jangan bilang thor,zira jadi pelakor rumah tangga adiknya
Sunaryati
Ingin agar ulat bulu pergi, Dirga dan Ziya pamerlah kemesraan di depan Zora tiap saat, dan perilaku kalian selalu romantis, bukan dibuat- buat tapi sungguh-sungguh. Dan rutinlah buat adonan untuk adik Singgah. Jika Zira masih punya urat malu, dia akan pergi tanpa diusir, ibarat sambil menyelam minum air.
Astrid valleria.s.
ayo dirga hempaskan ulet keket tuh
Nurhayati Nia
kamu yang membuat trauma itu Dirga sekarang kamu juga yang harus menyembuhkan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!