NovelToon NovelToon
Terkena Tulah Jimat Leluhur

Terkena Tulah Jimat Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya memaafkan Bu Surmi.
Bu Surmi sah diwarisi benda pusaka/Jimat.

apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Binatang Kadal 'Jejadian'

Dengan spontan, Bu Surmi, melihat kadal yang mendongakkan kepalanya juga menjulurkan lidah panjang nya, rupanya Bu Surmi salah arti, dikiranya mau menggigit kakinya, dan entah keberapa kalinya, Bu Surmi memukul mukul binatang melata tersebut yang masih tak bergeming mendapat perlakuan dari Bu Surmi yang secara tiba-tiba.

Bu Surmi menggunakan bilah bambu yang memang sedari tadi selalu dipegangnya, untuk alat menyingkirkan rumput atau sampah yang menghambat aliran air yang mengairi sawah dan ladangnya.

Plak... Plak... Bugh.. Bugh

kali ini, pukulan Bu Surmi lebih ketas dibanding pukulan yang pertama, tampak sang Kadal menggeliat kesakitan, dengan ekor ke kanan ke kiri, hingga badan binatang itu mengguling, kaki nya di atas. Kadal tersebut bukannya pergi, bahkan seolah meminta tolong dan ampun dengan menggerak gerakkan kaki dan ekornya.

" Cuih...!!... kamu kira aku akan takut haah...hanya seekor kadal. Kamu mau menggigit kakiku, rasakan pembalasanku, binatang menjijikan...!!!"

Mulut Bu Surmi terus bercerocos sendiri, mendadak emosinya meninggi melihat kadal yang dikira mau menggigitnya.

Hingga akhirnya...

Kadal berekor cabang itu tidak lagi bergerak dan meronta sepertinya sudah tak bernyawa terkena siksaan dari Bu Surmi.

Menit kemudian,

"Bu...!! Ayo pulaaaang....!!!. sebentar lagi wayah beudug ( waktu menjelang dzuhur, yang dipercaya oleh sebagian masyarakat desa, waktunya demit, dan lelembut berkeliaran: red).

"Buuuu.... Ayooo... kalau sudah mah kita pulang. Tidak baik 'wayah beudug' berada di sungai...!!!"

Terdengar, Pak Amet, suami Bu Surmi berteriak mengajak pulang ke rumah.

Bu Surmi menoleh ke arah suara, tampak suaminya sudah meletakkan peralatan mencangkulnya di saung sawah.

"i...iya Paaaak... sebentaaaar...!!!"

Bu Surmi menimpal teriakan suaminya, sambil mau bergegas beranjak dari tempatnya. Spontan, ekor mata Bu Surmi melihat pada batu cadas yang tadi ada kadal di atasnya. Binatang yang barusaja disiksa karena dikira mau mengingit kaki Bu Surmi. Namun...

"Haaah... kok menghilang...!??.. Kemana perginya binatang menjijikan itu. Padahal, sepertinya sudah mati tuh kadal..!!??"

Rutuk Bu Surmi dalam hatinya, yang mendadak merasa heran dengan binatang yang baru saja mati di tangannya.

" Halaaaah... Ngapain sih, aku memikirkan binatang tak berguna itu..!!, hanya seekor binatang kok...!!" lanjutnya lagi.

Kemudian Bu Surmi bergegas ke arah tumpukkan batu yang membendung air sungai.

"Wah, rupanya ada kebocoran, pantas saja, airnya nggak naik ke atas selokan.!" Gumam Bu Surmi sambil mebenarkan tumpukan batu, yang terlihat acak-acakan sehingga banyak air yang mengalir ke hilir, tidak terbendung.

Tidak berselang lama, Bu Surmi berhasil menutupi lobang dan membenarkan tumpukan-tumpukan batu, tidak lupa, Bu Surmi menutup celah-celah bocornya air dengan plastik dan kain yang tergeletak tidak jauh dari tumpukkan bebatuan.

"Huuuhhhfhh... akhirnya.. beres juga..!" gumamnya lagi, sambil beranjak dari lokasi.

Namun, tidak sengaja, ekor matanya dikagetkan dengan sesuatu yang mendadak terasa ganjil dalam batinnya.

" Bu...bukankah ka.. Kadal itu, su..sudah...ma..ma..tii.. Ta...tapi...!!???"

Pekik Bu Surmi, setengah menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Kini kedua bola matanya hampir terbelalak melihat seekor kadal yang persis seperti kadal yang tadi dilihatnya, tampak seperti sedang melihat pada dirinya dengan tetap menjulur-julurkan lidahnya.

"Hai Kadal keparat...!! Bukankah kau sudah mati, Hah...!" Teriak Bu Surmi, seperti orang gila, teriak-teriak sendiri. Beruntung tidak ada orang di sekitarnya yang melihat Bu Surmi. Kalau ada, mungkin Bu Surmi sudah dianggap tidak waras karena memaki maki binatang yang tidak mengerti bahasa manusia.

Detik kemudian, Bu Surmi mendekati kadal tersebut, beruntung bagi Bu Surmi, yang di tangannya masih menggenggam bilahan bambu, dan tidak berfikir dua kali, Bu Surmi langsung memukulkan bilahan bambunya pada kadal yang dari tadi masih melihat pada dirinya.

"Bukh... Bukh... Bukh.. "

Suara bilahan bambu mengenai pada batu yang ada kadal di atasnya. Aneh. Kadal tersebut hanya menggeserkan badanya beberapa cm dari jarak tempat ia berada. Hingga wanita paruh baya tersebut mendadak kalap. Emosinya yang tersulut dan rasa ingin membunuh kadal tersebut.

Nafas Bu Surmi turun naik, wajahnya memerah, penuh dengan rasa jengkel pada sang kadal yang tak berdosa itu.

Hingga puluhan kali, Bu Surmi memukulkan bilahan bambu yang digenggam erat. Tanpa menyadari, bilahan bambu menjadi belahan-belahan kecil, remuk dan patah-patah.

Sang kadal tetap tidak bergeming. Kalau saja sang Kadal jadi manusia, mungkin seolah ingin menertawakan dan mengolok Bu Surmi yang ngos ngosan ingin membunuhnya.

Rupanya, Bu Surmi tidak menyadari, ada kemungkinan, kadal itu bukan kadal sembarang kadal, atau istilahnya 'Kadal Jejadian' seperti cerita yang ada di dongeng-dongeng orang tua dahulu, atau sebuah cerita yang melegenda di sebuah lingkungan masyarakat pedesaan pada umumnya.

Beberapa saat, Bu Surmi tetap fokus ingin menghabisi binatang melata yang bentuknya lain dari binatang melata sejenisnya.

Hingga tanpa disadari, oleh Bu Surmi, ada sosok bayangan, entah bayangan apa, yang sedang memperhatikan gerak gerik Bu Surmi, yang berhasil mengenyahkan binatang tersebut dari atas batu cadas, tidak jauh dari tumpukan-tumpukan batu untuk membendung air sungai, sebagai pengairan sawah dan ladang warga Desa Mekarwangi dan juga sawah dan ladang milik Pak Amet dan Bu Surmi.

1
dede rohimah
lanjut thoor
dede rohimah
ngeri yah... suara genderewo
dede rohimah
serem thor bergidik ngebayanginnya
dede rohimah
waaah jadi gelut ini mah..

lanjut thoor
dede rohimah
ki durgala harus kalah, thooor
dede rohimah
pasti orang jahat si durgala itu
dede rohimah
jangan sampe kalah thooor.. walau seorang wanita
dede rohimah
jangan sampe kalah mbok darsih nya, thor
dede rohimah
legenda cakra birawa apa buana
dede rohimah
orang tua ku sering mmpringatkan.. wayah beudug, waktu dedemit berkeliaran
dede rohimah
karya yang bagus menurutku... kayaknya ini bukan author kaleng an...

gaya bahasa dan tutur nya seolah membawa halu pada reader
dede rohimah
kok berani yah.. kalau aku mah udah jijik duluan thor
dede rohimah
apa ada, thor kadal bercabang.. atau kadal canggah
dede rohimah
bikin bergidik..
dede rohimah
aku gabung, thooor... enak banget baca nya.
alur ceritanya bukan kaleng-kaleng
Aji Wandi
hutannya serem banget... malam purnama di hutan bikin bergidik
Rina Mes
siyap thooor
sehat selalu
Rina Mes
jangan hiatus ya Thor
sehat selalu
Rina Mes
suara buto ijo thor
Fathiya Fitri
misteri kadal berekor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!