NovelToon NovelToon
MENIKAHI LELAKI TUA

MENIKAHI LELAKI TUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Kontras Takdir / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

"Cih ! Aku tak kan pernah mau menikah dengan lelaki yang sudah tua. Apalagi umurnya hampir sebaya dengan bapak ku !"
Batin Nisha seakan tak terima saat mata liar Ridwan memandang kemolekan tubuh nya dengan penuh nafsu.
Nisha terpaksa melayani nafsu bejat pria setengah baya itu untuk membayar "HUTANG".
Semua tragedi hidup Nisha, berawal dari hasrat Ridwan yang ingin memperistrinya.
Pria itu cemburu buta saat Nisha tampak berduaan dengan kekasihnya Farel. Ridwan pun menuntut Nisha untuk membayar semua hutang budi yang pernah ia berikan pada Nisha dan keluarganya dengan cara ia harus menyerahkan tubuhnya pada Ridwan.
Nisha pun hamil di luar nikah dan terpaksa menikah dengan Ridwan. Lelaki tua yang tak di cintainya.

Bagaimana nasib Nisha selanjutnya ?
Jangan lupa kepoin ceritanya y 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAMU TAK DI DUGA

April yang kelabu.

Hubungan Nisha dan Farel semakin dekat dan akrab meskipun Nisha belum bisa melupakan kejadian buruk yang terjadi di antara mereka, tapi perasaan cintanya yang teramat besar membuat ia tetap bertahan menjalani hubungan cinta dengan pemuda itu.

Setiap kali Nisha pulang kerja, Farel dengan setia selalu menantinya dan mengantarnya pulang ke rumah. Perlahan, gadis cantik itu mulai merasakan kesungguhan Farel dalam menjalin hubungan dengannya. Perasaan kecewanya pun perlahan memudar berganti kebahagiaan. Hari-hari Nisha pun dipenuhi oleh senyum dan tawa bersama Farel. Saat ini, Nisha sedang kasmaran. Ia di mabuk cinta.

Tanpa Nisha sadari, ada seorang pria setengah baya yang selalu memperhatikan setiap gerak gerik dirinya kemanapun dan dimana pun ia berada. Seperti saat ini, sorot mata pria tua itu sedang memandang sepasang remaja yang asyik bercanda itu dengan penuh rasa kecemburuan.

Dia adalah Ridwan. Pria tua, sok kaya yang ber ambisi untuk memper istri Nisha. Hampir sebulan belakangan ini ia terlihat sibuk memantau keberadaan Nisha dari kejauhan. Ia juga tau, kalau Nisha saat ini bekerja di kedai minuman milik Buk Ratna.

Seperti biasa, sore menjelang magrib Nisha terlihat diantar pulang oleh Farel melewati jalan pedesaan yang mulai sepi oleh orang ber lalu lalang. Rona wajah riang dan gembira terlihat di wajah mereka berdua tatkala langkah kaki mereka mulai memasuki halaman rumah Bu Salma ibunya Nisha.

Sejenak langkah kaki mereka berdua terhenti menyaksikan sebuah mobil sedan BMW berwarna hitam yang di parkir di halaman rumah itu. Hati Nisha bertanya-tanya, siapa pemilik mobil yang datang ke rumah nya itu. Setau Nisha, sanak saudara ibunya adalah orang yang biasa saja dan cenderung dari keluarga tak mampu. Jangan kan mobil, motor saja mereka tak punya.

"Sepertinya, dirumah mu sedang ada tamu." Celetuk Farel sambil menunjuk ke arah pintu rumah yang terbuka dengan sudut bibirnya.

Sepasang bola mata Nisha yang indah sesaat melirik ke arah pemuda disampingnya dan beralih menatap pintu rumahnya yang terbuka lebar.

"Aku antar kamu sampai sini saja ya, aku gak bisa mampir. Gak enak sama ibu mu, lagi ada tamu apalagi udah mau magrib."

Farel memegang bahu kekasihnya itu dengan lembut membuat mata Nisha berpaling menoleh ke arahnya dengan cepat.

"Ya udah, kamu hati-hati ya !" ucap Farel.

"Iya !" ujar Nisha.

Senyuman gadis itu mengembang saat pemuda tampan pujaan hatinya itu mengedipkan mata dan berbalik pergi seraya melambaikan tangan.

Nisha menghembuskan nafas pelan dan bergegas menuju pintu rumahnya yang masih terbuka. Hatinya penasaran, siapa tamu kaya yang tiba-tiba datang ke rumahnya.

"Assalamualaikum !"

"Waalaikumsalam !"

Suara Nisha yang mengucapkan salam dijawab serempak oleh Buk Salma dan tamunya.

Nisha bergegas masuk ke dalam rumah seraya melirik ke arah ruang tamu. Sorot matanya segera menangkap sesosok pria setengah baya yang sedang duduk bersama ibunya. Sejenak otak Nisha berputar, ia seperti pernah bertemu pria itu. Benak nya kemudian mengingat pria setengah baya yang dulu pernah bertemu dengannya saat uang nya hanyut di selokan.

Rasa aneh dan janggal terselip di hatinya tatkala menyaksikan sikap ibunya yang terlihat agak akrab dengan pria itu.

"Nisha, duduk lah disini. Nak Ridwan sudah menunggu mu dari tadi !" ujar Bu Salma tampak gembira menyambut kepulangan putrinya.

Deg !

Perasaan ganjil makin menyelinap di relung hati Nisha saat ibunya bersikap manis dan lembut dan memanggil nama pria itu dengan sebutan ' Nak '.

"Nak Ridwan, mumpung Nisha udah pulang. Silahkan ngobrol-ngobrol dulu berdua, ibuk mau ke belakang dulu sebentar !"

Mendadak Buk Salma berpamitan, sambil mengedipkan matanya ke arah Ridwan.

"Oh, iya buk. Silahkan !" Sahut pria itu.

Ridwan tampak cengar cengir melirik Nisha yang masih mematung di tempatnya berdiri.

Buk Salma segera bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Nisha yang masih diam terpaku.

"Jaga sikapmu !" Hardik Buk Salma setengah berbisik seraya menyikut lengan Nisha pelan.

"Udah sana, temani dia ngobrol !" Perintah Buk Salma.

Beliau menyuruh Nisha untuk duduk menemani pria tua yang umurnya hampir sebaya dengan diri nya sendiri.

Nisha menarik nafas panjang dan menghembuskannya berat. Ia kurang mengerti apa maksud dari ibunya. Dalam hatinya timbul pertanyaan besar, apa hubungan pria itu dan ibunya ?.

Bayangan Buk Salma yang bergerak cepat meninggalkan ruang tamu, tak lepas dari pandangan mata Nisha yang terlihat sedih dan kecewa. Beliau terlalu cepat pergi, membuat hati Nisha jadi tak enak. Ia pun semakin risih saat mata Ridwan yang tengah duduk di kursi tamu terlihat tak berkedip sedari tadi memperhatikannya.

"Duduk lah dek, kok bengong terus di situ ? Kamu gak capek ? Habis pulang kerja malah berdiri di dekat pintu. He he he !" Suara nya yang bernada berat, terdengar menegur Nisha sambil tertawa cengengesan.

Hati gadis cantik itu menggerutu tak senang. Raut wajah pria tua itu terkesan genit dan kegatalan di depan matanya.

"Maaf ya Om, eh Bang. Saya tinggal dulu ya, kebetulan saya lelah sekali." Ujar Nisha datar.

Ia dengan tegas menolak tawaran Ridwan untuk duduk bersamanya di ruang tamu.

Raut wajah Ridwan seketika berubah merah padam. Hatinya sangat tersinggung dengan penolakan Nisha yang terang-terangan menunjukan perasaan tak suka terhadap dirinya.

"Sayang sekali, padahal aku sudah capek-capek bawain kamu beberapa dus minuman kaleng dan aneka cemilan untuk mu sebagai teman ngobrol kita." kata Ridwan menahan sabar.

Ridwan seolah tak kehabisan akal agar Nisha tak menolak ajakannya. Tangannya bergerak cepat menunjuk setumpuk makanan dan minuman kaleng yang terletak di sudut ruangan.

Raut wajah Nisha yang tampak terkejut melihat tumpukan makanan dan minuman kaleng di suatu sudut rumahnya, membuat bibir Ridwan terangkat keatas menyunggingkan senyuman sinis penuh cemoohan.

Tak ada sepatah kata pun terucap dari bibir gadis itu. Mulutnya bungkam tak bersuara dengan sorot mata terlihat bingung menatap Ridwan yang langsung berlagak pongah menaruh sebuah kotak bergambarkan telpon genggam di atas meja.

"Ini namanya hand phone, alat yang bisa di gunakan untuk komunikasi jarak jauh. Aku sengaja membelikannya untukmu, agar kita bisa saling mengenal dan berbicara tanpa harus ketemuan setiap harinya. Didalamnya sudah ada kartu yang berisikan pulsa dan bisa di pakai untuk menelpon kapan saja kamu mau. Aku sudah menyimpan nomor ku di sana. Jika kamu ingin menghubungiku ataupun mengangkat panggilan dariku, kamu cuma tekan tombol hijau. Dalam kotak itu ada petunjuk pemakaiannya, kamu pasti bisa menggunakan nya dengan baik."

Pria itu membuka kotak yang ia letakkan di meja dan mengeluarkan sebuah benda kecil berwarna merah berkilat yang terlihat unik dari dalamnya. Ia pun menerangkan fungsi alat itu seraya menunjukan buku petunjuk yang ada disana.

Bola mata gadis itu makin melotot melihat pemberian dari pria tua yang ada di hadapannya. Barang mewah yang di perlihatkannya, teramat menggiurkan. Nisha tak pernah bermimpi untuk mendapatkan barang semewah itu secara cuma-cuma.

Di desanya, mungkin belum ada satu pun remaja yang memiliki barang semewah itu. Bagaimana mungkin, pria itu memberikan semua nya secara gratis tanpa ada maksud terselubung di balik semuanya itu. Rasa was-was dan cemas mulai menggerogoti hatinya.

"Kenapa Abang memberi semua ini padaku ?" Bibirnya yang sedari tadi tertutup rapat akhirnya terbuka untuk bicara.

Dahi Ridwan berkerut sejenak, ia sangat mengerti gadis seperti Nisha tak mudah di rayu dengan segala kemewahan.

"Karna aku kasihan pada keluarga mu juga dirimu yang bekerja keras membanting tulang untuk membantu ibumu yang janda dan adik mu yang masih sekolah." Ridwan tersenyum penuh arti.

Deg !

Jawaban Ridwan yang menjurus ke sisi lemah dirinya dan keluarganya membuat pertahanan harga diri Nisha kendor.

Ia tak bisa membantah kenyataan keluarganya yang memang sangat miskin dan kesusahan.

"Ku harap kamu tak menolak semua pemberianku. Aku hanya ingin meringankan beban mu, aku tak tega melihat gadis secantik mu bekerja keras mencuci piring di kedai minuman." Sindir Ridwan.

Lagi-lagi kalimat yang di ucapkan Ridwan meruntuhkan harga dirinya membuat Nisha makin terpuruk.

"Abang juga sudah menitipkan uang belanja untuk kebutuhan sehari-hari pada ibu mu. Dalam jangka setahun ini, keluargamu takkan kekurangan uang untuk makan biaya sekolah adikmu."

Pria itu tampak membusungkan dada nya memandang Nisha sambil tersenyum lebar menyombongkan loyalitas dirinya sebagai pria yang mapan dan kaya raya.

Untuk ke sekian kalinya mata gadis itu mendelik tak percaya. Ia makin terperangah mendengar semua ucapan Ridwan yang di luar dugaannya sama sekali. Sebagai gadis kampung yang biasa hidup miskin, pemberian Ridwan bagaikan mukjizat yang di turunkan oleh Tuhan melalui tangan manusia yang berwujud pria tua bernama Ridwan.

Apakah Nisha mau menerima semua pemberian Ridwan begitu saja ?

Yuukk,, baca terus lanjutan kisahnya y 🤗

BERSAMBUNG !!!!!

1
EMP Official
Hai juga 😀
Ceriwis (Kurogane Haruka)
menolak tua si om
Ceriwis (Kurogane Haruka): iihhh mau jadi adik gula-gula ahhh 😁
EMP Official: sugar Daddy itu mah 🤭
total 2 replies
Ceriwis (Kurogane Haruka)
jangan bilang kalo begal kak..
EMP Official: begal cinta dek 🤣
total 1 replies
Ceriwis (Kurogane Haruka)
hai haiiii ..
EMP Official
Luar biasa
EMP Official
Lumayan
EMP Official
Buruk
EMP Official
Kecewa
EMP Official
Biasa
jhope's wife
semangat upnya ya thorr🤩
EMP Official: mksh 😍❤️
total 1 replies
jhope's wife
aku mampir 💜 mampir juga yu ke karya aku, terimakasih😻
EMP Official: makasih udah mampir 🥰 oke, meluncuurr 💃
total 1 replies
EMP Official
............. welcome to my novel .......... 🤗🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!