Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 6
Udara yang sejuk… perlahan membuat mereka tertidur dengan pulasnya… sinar matahari yang terik berubah menjadi teduhh, hari pun mulai menjelang sore
Vivian perlahan membuka matanya, sorot mata nya kosong, sampai akhirnya dia menyadari sesuatu…
Dia langsung mengangkat tangan kiri nya, dan melihat ke arah jam tangan nya.
“Astaga sudah jam seginiii…” ucap Vivian panik
‘Yashaaa… Batin Vivian
Vivian baru teringat hari ini merupakan jadwal untuk mengajar les privat yasha, keponakan dari Lorenzo. Jadwalnya mengajar adalah sore dini hari.
Vivian biasanya mengambil kelas pagi, saat sore sepulang hari kampus dia akan pergi ke rumah yasha, biasanya jam 3 dini hari dia sudah berada di rumah yasha di kediaman pratama, namun karna lelaki ini membuat vivian lupa ada jadwal mengajar yasha.
“Damar yang mendengar hal itu pun jadi ikut menjadi panik
“Kenapaa??? Ada apaa?...”
“ Tidak hari ini aku ada jadwal menjadi guru privat, aku harus pergii, aku sudah terlambat” Ucap Vivian yang mulai beranjak berdiri dan terburu-buru
“Mau aku antar??” Ucap damar yang mulai beranjak berdiri
“Tidak usahh aku bisa pergi sendiri, aku pergi dulu…” Ucap Vivian sambil berlari kecil menjauh keluar dari tempat ituuu
Damar yang melihat hal itu hanya terdiam dan melihat Vivian yang mulai berjalan menjauh
*****************
Vivian berlari menuju halte bus, syukurlah belum terlambat untuk jam pemberangkatan bus berikutnya. Vivian melihat jam di tangannya dan tepat pukul 3. 25 dini hari, biasanya jam segini dia sudah sampai dan sedang mengajar, namun kali ini dia masih di jalan
Dia berfikir mungkin anak didiknya akan kecewa karna dia terlambat
CKITTTTTT
Bus berhenti di depan halte, dengan perlahan Vivian masuk ke dalam bus
“Viviann……”
Suara seorang gadis terdengar di dalam bus
“Sisi…”
“Viviannn.. sini… sini…” ucap sisi sambil melambaikan tangannya
Akhirnya Vivian pun berjalan ke arah sisi
“Mau ke mana kamuu?”
“Aku mau mengejar les yasha… “ ucap vivian seraya duduk di sebelah sisi
“Lahh, tumben sekali jam segini kamu masih di jalan..”
“Haa.. iya aku terlambat, tadi aku ketiduran..”
“Ketiduran di mana? Aku mencari kamu tapi enggak ketemu- ketemu, tadi kamu pergi ke mana? Ucap sisi penasaran
“Ahh tidakkk … aku gk ke mana-mana kok” ucap vivian panik
“Hmm.. benar- benar mencurigakan…” ucap sisi sambil melihat vivian dari atas sampai bawah
Suasana tiba-tiba menjadi heninggg, hanya terdengar suara bus yang berjalan melintasi jalan…
“Vivian.. menurutmu ka Lorenzo gimana???” Tanya sisi mengawali topik pembicaraan
“Gimana apanyaa maksudnya??” Tanya Vivian bingung
“Haaa…” Sisi menghela nafas
“Susah sekali kamu memang tidak pekaa..” Ucap Sisi dengan wajah datar
Vivian hanya mentap wajah sisi dengan heran..
“Aku tadi melihatmu dari jauh, kamu di antar oleh ka Lorenzo ke kampus, dan sebelum-sebelumnya juga aku liat kalian juga sering terlihat barsama”
“Ohh ituuu… ituu karna ka Lorenzo kebetulan lewat daerah rumahku, jadi pas dia liat aku sekalian mengajakku pergi bersama…”
“Benarkah hanya sesimpel ituuu?, dan dia tidak hanya sekali dua kali lohh, apakah ada kebetulan yang sesering itu?.” Ucap sisi sambil menatap wajah vivian, dan wajahnya mulai mendekat ke arah vivian ,seperti sedang mengintrogasi.
“Yaa mungkin sajaa kebetulannn, kan diaa juga sering ke kampus, dan rumahnya juga sejalan dengan kampus ini…” Ucap Vivian sambil menatap balik wajah sisi, sekarang wajah mereka saling bertatap tatapan dengan cukup dekat
Seketika suasana heningggg~
Bisikk.. bisikk……
“Heyyy… Vivian apakah kau mau kita tatap-tatapan seperti ini dalam waktu yang lama”
Sentak Vivian melihat sekitarr…
Terlihat orang-orang memperhatikan mereka, dan berbisik-bisik..
Seketika suasana heningg…
“Heee…ehmmm…” seketika Vivian menegakkan tubuhnya dengan normal
“Kau yang mulai-mulai berbuat aneh” ujar Vivian
“Lalu kenapa kau mengikuti tingkahku yang aneh” ucap sisi tidak mau mengalah
“Aku yakin mereka menggap kita aneh sedari tadii, tapi yasudahlah sudah terjadiii…” timpal sisi lagii, dengan mengangkat bahu dan tangannya
“Hahahaaa….” Seketika mereka berdua tertawa bersama-sama…
************
Sisi tiba-tiba terdiam, dan melihat vivian yang sedang duduk di sampingnya, melihat dengan seksama. raut wajah Sisi seperti memberikan isyarat seseorang yang sudah lama ingin mengetahui suatu hal
“Tapi Vivian, apa kamu tidak memiliki perasaan lain kepada ka Lorenzo?” Tanya sisi
Sejenak Vivian berfikir…
“Diaaa adalah senior kitaa, dan diaa sangat baik jadi aku sangat menghormati diaa.. keluarga nya juga memperlakukan aku dengan baik..”
“Bukann sebagai senior kita, tapi sebagai laki-laki dan perempuan. Apakah kamu pernah berfikir hal yang seperti itu?”
Seketika Vivian tampak diam dan berfikir, sedari dulu dia tidak pernah menempatkan Lorenzo sebagai perasaan seorang laki-laki dan perempuan, kemungkinan nya sangat kecil, dia hanya menganggap Lorenzo sebagai senior nya. Dan sangat menghormati nya
“Ahhh kauu ini…” ucap Sisi sambil menghela nafas panjang
“kalau aku jadi kamu, aku pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Kamu kan kerja di rumahnya, dan sudah pasti dekat dengan keluarganya, jadi kamu memiliki banyak ruang untuk bertemu dengan dia setiap hari” Ucap sisi dengan wajah kecewa
“Kurang apalagi ka Lorenzo, wajah tampan, badan baguss, mapan. semuanya tidak ada celah, baik juga dan ramah, aku kalau jadi dirimu sudah menggatal tiap hari kalau bertemu ka lorenzo” ucap sisi lagi dengan raut wajah kecewa
Vivian yang melihat sisi seperti itu hanya tertawa kecil
“Haha..”
“Aku tidak yakin ka Lorenzo menyukaiku, mungkin sajaa dia menganggapku sebagai junior nya, ka lorenzo juga ramah pada semua orang, dan aku juga adalah guru privat keponakannya jadi mungkin itu alasan dia baik kepada ku “ Ucap Viviann
Tidak berapa lama kemudian, Vivian menyadari sudah hampir sampai ke tujuan…
“Sisi aku pergii dulu yaa,,, sebentar lagi aku turun…” Ucap Vivian yang mulai beranjak berdiri dan berjalan ke depan bus
“Baiklah hati-hati yaa Viviannn…” Ucap Sisi sambil melambaikan tangannya
Ckittttttt ~~~ Bus berhenti
Vivian yang mulai berjalan ke depan tampak melambaikan tangannya, terlihat di jendela bus
Setelah itu Vivian turun, dan melambaikan tangannya ke arah sisi. Sisi pun membalas lambaian tangan vivian…
“Lorenzo tidak baik pada semua orang Vivian, dia hanya baik pada kau sajaa” Gumam sisi
*****************
Damar yang baru saja pergi dari tempat itu, memutuskan untuk berjalan di sekitar taman kampus, karna masih belum terlalu sore, Dan kampus pun masih ramai seperti biasa mahasiswa lain masih aktif beraktivitas…
Damar yang saat ini duduk di kursi taman, sambil memandang air mancur yang tidak jauh di depan nya, wajahnya tampak datar, dan tatapan matanya kosong, seperti sedang memikirkan sesuatu.
Keheningan sesaat terjadi sampai akhirnya, ada tiga pemuda yang mulai berjalan mendekat ke arah nya
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
“Oyyy… Ketua…” Ucap salah seorang pemuda itu, menggunakan setelan kemeja putih dan celana jeans
Sontak saja damar yang saat itu sedang termenung menjadi kaget dan menengok ke arah samping..
“Leonnn… “ Ucapnya dengan nada tidak senang dan berwajah datar
“Heyy .. hey… mengapa wajahmu tampak kecewa seperti itu..” ucap pemuda bernama leon itu dengan wajah kecewa
“Jangankan diaa, aku saja terkadang kecewa melihat wajahmu leon..” timpal salah seorang pemuda lainnya yang berada tepat di samping nya
“Apa maksudnya itu sandii? Apakah aku terlihat seburuk itu di matamu? “ Ucap leon dengan nada kesal
Perlahan mereka saling melihat satu sama lain dan mulai tertawa…
“Hahahaaa….”
“Sudahlah leon, ini sudah kesekian kalinya kita seperti ini, kau masih saja seperti itu “ ucap salah satu pemuda lain nya, yang kemudian menepuk pundak leon
“Khai.. Kau juga tidak pernah membela ku sama sekali, saat aku di tindas oleh sandi dan damar”
“Lalu aku harus bagaimana “ Ucap pemuda bernama khai ituu
Leon, sandi, dan khai adalah teman-teman damar, mereka sudah bersama-sama sejak di sekolah dasar, sampai akhirnya mereka bertemu damar saat menjadi murid baru di sekolah menengah pertama. Ada sebuah hal yang membuat mereka berhutang budi dan akhirnya berteman, dan mengikuti damar sampai sekarang.
“Heyyy, ketua.. kau sedang memikirkan apa. Tidak biasa-biasaya kau terlihat sedang memikirkan sesuatu” ucap leon lagi, sambil duduk di samping damar
Terlihat tiga pemuda itu menatap damar, seperti sedang menunggu jawaban dari lelaki itu…
“Aku sedang memikirkan seorang wanita”
“WANITAAAAAAAA???”....
Ucap leon, sandi , dan khai dengan terkejut secara bersamaan
“Akhirnya… padahal selama ini aku fikir kau tidak normal damar, Ada banyak wanita yang mengejarmu tapi tidak ada satu pun dari mereka yang kau lirik “ ucap sandi menggebu-gebu
“Apa wanita itu, Meylan? Ninda? Siska? Putri? Vina?...” Ucap leon sambil menjentikan jari nya, seraya berhitung
“Akhirnya setelah sekian lama ketua kami berbicara tentang seorang wanita” ucap khai dengan mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya
“Apakah diaa, sandra?, nindi? Fika?..” timpal leon lagi
“Ahhhhh tidakkkk bukan merekaa..” ucap damar dengan kesal
“Lalu siapa? Tenang saja kami tidak akan merebut kekasih mu ketua, dia adalah calon kakak ipar kami, tentu saja harus kita perlakukan dengan baik” ucap khai
Spontan leon dan sandi pun mengangguk…
“Dia adalah seorang gadis kecil..” ucap damar dengan ternyum sambil memandang air terjun
“Gadisss kecil..?? “ Ucap sandi, leon , dan khai secara bersamaan
“Iyaa dia adalah seorang gadis kecil, namanya adalah Vivian. Dia adalah mahasiswa universitas Pratama…”
“Oh namanyaa adalah Vivian, dan dia dari universitas Pratama” Ucap khai seperti menegaskan perkataan damar
“Ciri-cirinya seperti apa, siapa tau kami bisa membantu kisah cintamu ketua”
“Heii, sandii, ketua kita tidak perlu di bantu, wanita mana yang bisa menolaknya, liat saja, kalau wanita-wanita itu tau ketua kita memiliki kekasih sekarang. Mereka pasti akan teriak histeris” ucap khai
“Tidak… sepertinya aku di tolak” ucap damar dengan wajah datar
“APAA??? DI TOLAKKKK???”
Sontak leon, khai dan sandi teriak mendengar hal itu
Orang-orang di sekitarnya yang berlalu lalang, tiba-tiba saja berhenti seketika mendengar teriakan, leon, sandi dan khai
Suasana seketika hening~~~~
“Apakah kalian perlu bereaksi seperti itu, sekarang kita jadi perhatian semua orangg” ucap damar dengan menghela nafasnya
“Maafkan aku ketua, aku hanya terkejut saja, wanita jenis apa yang menolakmu” Tanya leon dengan wajah bingung
“Iyaa benar sebutkan ciri-ciri wanita itu” timpal khai dengan wajah penasaran
“ Dia memiliki rambut pendek sebahu, bibirnya yang kecil, bentuk wajahnya yang mungil, hidungnya, matanya, halis nya, benar-benar gadis yang imut”ucap damar
“Apakah kau benar-benar menyukai nya..?”
“Tentu saja aku menyukainya, dan dia tampak seperti seseorang yang pernah aku temui di masa lalu, aku fikir mereka adalah orang yang sama”
“Hohoho kisah cinta masa laluuu. Pantas saja kau tampak acuh dengan wanita-wanita lain, ternyata sudah ada yg mengisi hatimu” ucap leon
“Kami akan membantu kisah cintamu ketua” Ucap khai dengan wajah terharu
“Yaa, bantu akuu, temukan informasi tentang diaa, keluarga nya, teman nya, pokoknya semua tentang dirinya” ucap damar
“Baiklah kami mengerti…” ucap leon dan kemudian mengangguk, sandi dan khai pun ikut mengangguk bersama
Damar kembali melihat air terjun…
“Vivian putri suksena, akhirnya aku menemukan mu” gumam damar
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*