hidup dengan tekanan dan di cintai oleh kakak angkat sendiri membuat Vanya hanya bisa pasrah, dan menerimanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
obsesi vano
** aku nadin dan ada lagi 2 teman ksmi yang sedang duduk di dalam kelas, walau sudah jam istirahan nsmun aku males untuk keluar,
Tiba tiba, ada satu siswa yang diam diam melempariku sepucuk surat beserta satu batang coklat,
Aku celingukan melihat siapa pe ngirim nya yang di lempar dari luar jendela.
"Cie ada yang dapat surat cinta, ledek teman teman ku, terutama nadin.
Aku pun menyimpan surat dan coklat itu kedalam tas ku, perasan ku tentu saja senang saat ada sese orang yang mengagumi kita secara diam diam,
Saat pulang sekolah seperti biasa aku dan vania di jemput dengan mobil yang sama.
Dan kak vano tenyata sudah pulang terlebih dahulu dengan motor nya.
Tanpa sadar aku dan vania berjalan beriringan ketika hendak menuju kamar kami,
Dan tanpa sadar pula sama sama senyum senyum sendiri memperhatika sebatang coklat yang di ikat dengan pita, yang ternyata aku dan vania sama sama memiliki nya
Tanpa kami sadari kak vano tengah memperhatikan kami dari drpan kapar nya yang berada di paling ujung,
"Pada kesambet dimana, tegurnya, aku dan vania sama sama reflek terkejut dan ngumpetin barang yang kami pegang sedari tadi,
"Apa itu kenapa di umpetin tanya kak vano dan menghampiri kami.
"Hehe coklat kak, vania menjawab terlebih dahulu, dan menunjuk kan nya pada kak vano,
"Hah, batinku kok sama dengan yang aku pegang.
" Tadi Ada yang diam diam kirim aku surat cinta, adu vania, "pengagum rahasia gitu kak"!
"Sini kakak lihat". Kak vano pun mengambil coklat dan surat yang vania pegang, " udah boleh dong, aku pacaran.
Kak vano nampak membaca nama pengirim nya. "From adrian, ucap kak vano nampak mengeryit kan alis nya, "adrian kelas 11 kan, tanya nya, vania dengan antusias mengagguk,
"Boleh, tapi harus tau aturan ujarnya,"makadih kak. Vania bersorak senang dan mencium pipi kak vano sebelum berlari ke kamar nya.
"Kamu"? pegang apa ucap kak vano beralih padaku. "Bukan apa apa, ucap ku sembari menunduk.
"Gak mau ngomong ya sudah, kata kak vano tapi terdengar seperti ancaman untukku,
"Mmm, sapa seperti punya tania,ahirnya aku menjawab.
Kak vano tersenyum dan menatap ku lagi,
Dan menadah kan tangan nya.
Aku pun tak kuasa untuk menolak dan memberikan coklat tadi dan jga surat tersebut.
"Kok sama"?
"Aku juga gak tau jawab ku.
"Dari orang yang sama"? Tanya kak vano aku mengedikan bahu.
Karna aku juga tidak tau, siapa yang mengirim nya, karna belum sempat aku membacanya.
Dibuka nya surat itu tepat di hadapanku.
From adrian.
Terdengar kak vano membaca surat tersebut,
"Eh kok sama dari adrian juga batin ku.
Adrian adalah salah satu cowok ganteng yang juga banyak yang suka,
Kak vano kembali menatap ku dengan senyum miring nya seolah tengah meledekku.
"Kamu suka cowok kayak gini, norak"!
Aku tetep diam sejunur nya aku jadi ilfil saat tau adrian mengirimiku surat bersamaan dengan vania.
"Gak boleh"! Tiba tiba kak vano berucap,
"Kenapa tanyaku penasaran sedangkan vania tadi langsung di kasih lampu hijau,
"Papa sudah izinin aku punya pacar kok"! Jawab ku.
"Gak cocok sama kamu, kata kak vano,
"Dari mana kak vano tao, aku masih ngotot bukan karna aku ingin berpacaran dengan adrian tapi, aku tidak terima ketika di bedakan dengan vania,
"Dia gak cocok sama kamu, udah jangan bawel nurut aja napa sih, gerutu kak vano.
"Aku meninggal kan kak vano di tempat nya dan masuk kedalam kamar ku,
Tapi ternyata kak vano malah mengikutiku dan ikut masuk juga kekamar,
" kamu itu masih kecil", lanjut kak vano,
" nanti kamu di pegang pengang,!
Di peluk pelu keyak gini, ujar nya sambil memeluk tubuhku,
Dan nanti kami dicium cium juga,kata kak vano sembari menciumiku,
"Ih lepasin, ucapku sambil melepasin dari pelukan kak vano,
"Bukan pacarku. Ini malah kak vano yang cium cium aku, gerutuku, nanti aku gak perawan lagi.
" Hihi gak papa aku kan kakak kamu dan juga udah biasa cium kamu, kata kak vano di selingi cekikikan.
"Awas jangan pacaran dulu, nunggu izin dari kakak, belajar aja yang benar.
"Tapi kenapa vania boleh dan aku tidak. Kakak gak adil, protes ku.
"Itu ! Karna kak sayang sama kamu vany, jawab kak vano kemudian keluar dari kamarku.
"Aku terdiam mencoba mencerna ucapan nya. Namun tetap tak bisa ku pahami.
Malam harinya aku dan vania meminta bantuan kak vano, karna kami ada tugas yang begitu sulit, karna kak vano sudah kelas 12 yang pasti dia bakalan bisa mengatasinya.
Aku dan vania duduk barhadapan walau kami tidak begitu akrab tapi kami juga tetap menjaga sikap ketika di dipan keluarga, dan sekarang di hadapan kak vano.
Kak vano pun duduk di antara kami di tengah tengah dari kami,
" kak devan panggil vania, "yang ini aku belum paham"! Tunjuk vania pada salah satu soal.kak vano pun bergeser, mendrkati tania,
"Mmm ini gampang ujar nya, cium kakak dulu dong nantinkakak jelasin kata kak vano,
"MmUAh, satu kecupan mendarat di pipi kak vano, vania selalu melakukan nya tanpa sungkan sedangkan aku kalau kak vano suru cium, sekalu merasa malu, karna aku sadar kami tidak ada hubungan darah.
Dan sekarang giliran ku yang di beri petunjuk sama kak vano.
Kak vano malah dudu di belakang ku dengan posisi mengungkung ku dari belakang, sambil dagunya di tempel kan di bahuku, posisi seperti ini malah membuatku canggung, dan tidak bisa berpikir jernih,
"Kamu belum juga paham, ucap nya saat aku tak kunjung menyelesainkan nya.
Bagai mana dku bisa fokus ketika rangan kak fano memeluk perut ku dan hidung nya terus mengendus leherku yang ada aku kegelian.
Sekali lagi kak vano mencium ku gemas, sebelum membantuku, menyelesai kan tugas ini,
Untung nya vania sangat fokus pada bukunya dan tidak sadar dengan kelakuan aneh kak vano padaku.
Setelas beberapa lama ahir nya tugas ku dan tugas vania pun rampung, aku bisa bernafas lega dan bisa bebas dari ketidak nyamanan ini.
" makasih kak devan selamat malam,ucap vania, dan tanpa di minta vania langsung kembali menciumi pipi ka vano, dan keluar dari kamar nya ka vano tanpa menungguku,
Aku pun segera memberes kan buku buku ku, dan juga hendak pergi, dari kamar ini,
"Malam kak, ucapku,
Namun langkah ku terhenti saat tangan kak vano menahan lenganku,
"Gak kasih ciuman selamat malam juga, ujar kak vano,
"He he, gak usah sautku kikuk,
" ya sudah biar aku yang melakukan nya.
Tanpa bisa ku halangi kak vano kembali menarikku hingga aku berada di hadapan nya,
Ciuman demi ciuman ku terima, dari mulai kedua pipi ku kedua mataku, kening dan hidung ku tak luput dari kecupan bibir lembut kak vano yang yang tersa kenyal dan basah,
Hingga tepat di depan bibirku kak vano ber henti sejenak dan kembali menatap wajah ku yang terlihat pasrah
"CUP,,, benar benar kak vano mendaratkan satu kecupan nya di bibirku yang masih perawan ini, hilanglah sudah. ciuman pertamaku,
Aku membelalakkan mataku, dan itu hanya di tanggapi dengan senyuman olaeh kak vano,
" kak vano,ucapku sambil memulul dadanya, dan segera pergi dari kamar ini dengan perasaan ku yang mulai berdesir,
Aku taku, aku takut jatuh cinta padanya, karna ini tidak boleh dan tidak akan pernah terjadi, walau kamu bukan sidara kandung tapi papa selalu memperlakukan ku layak nya kepada kak vano dan vania.
Ku pegang dadaku saat sampai di kamar, dengub jantungku begitu kencang, "ah entah lah, mungkin karna aku shok dan tidak menyangka kak vano akan melakukan ini padaku.
Kembali ku teringat saat bibir nya menempel di bibir ku, walau hanya sesaat, namun itu memberi sensasi yang berbeda, dan pengalaman pertama yang tak akan pernah aku lupakan.
