NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Angst / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Saudara palsu / Cintapertama
Popularitas:67.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENJELANG HARI H

Keluarga Kyai Firdaus selesai mengerjakan shalat Dhuha bersama di masjid Nabawi. Saat ini Adza tampak mengantri dengan jamaah lainnya untuk mengambil air zam-zam karena kebetulan dia membawa tumblr untuk mengisi.

"MasyaAllah, enaknya air ini ..."

Setelah mendapatkannya, Adza meminum air itu dengan tatapan senang. Dia berjalan ke arah luar dari area masjid dan mendapati anak buahnya yang sudah menunggu.

"Keluarga Kyai Firdaus sudah berkumpul di salah satu sisi masjid, mereka menunggu Nona."

Adza mengangguk lalu tersenyum dan berjalan dengan arahan dari anak buahnya yang sudah tahu di mana tempat perkumpulan keluarga Kyai Firdaus. Berjalan beberapa meter, disana, di bawah payung-payung masjid terlihat keluarga Kyai Firdaus sudah duduk dalam posisi melingkar, terlihat belum membuka pembicaraan hingga dia bergegas kesana.

"Assalamualaikum, maaf saya lama," ujarnya tak enak hati membuat sekeluarga itu menatapnya seraya menjawab salamnya.

"Waalaikumussalam Warahmatullah, silakan duduk saja langsung, Adza. Kita mau membahas tentang apa saja yang akan dilakukan." Firdaus berkata membuat Adza tersenyum sopan dan duduk di sebelah Ameena.

Kyai Firdaus memperhatikannya lalu menatap Azka yang ada di sebelahnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, sebelum kita melanjutkan. Ini adalah Azka yang sudah melamar kamu lewat panggilan telepon dan kami yang menyampaikan. Jadi di sini sebelum benar-benar menikah, saya sebagai pengajar dan juga orang tua Azka yang ingin menikahi kamu bertanya sekali lagi. Sungguhan benar-benar siap menikah dengan Azka? Secara kamu belum mengenal dia dengan baik dan juga tidak tahu bagaimana sifatnya. Mau menikahinya?" tanya Firdaus membuat Adza menatap ke arah Azka sementara anak buahnya berjaga dengan duduk disana.

"Saya memang belum tahu sifat dari Gus Azka, hanya saja Allah meyakinkan saya untuk menerimanya. Mungkin terdengar tergesa-gesa karena sama sekali tidak ada hubungan taaruf yang kami lakukan, sementara kami tidak saling mengenal jadi saya memang berniat untuk menerimanya tapi dengan syarat," ujarnya pelan membuat Azka menatapnya dengan tatapan serius.

Adza menelan ludahnya pelan lalu memainkan tangannya dengan gugup. Sementara Faiz berharap itu adalah sebuah hal yang tidak bisa diterima oleh Azka agar dia bisa menggantikan posisi adiknya.

"Apa yang ingin kamu minta? Katakan saja." Firdaus yang mewakili membuat Azka khawatir.

Dia khawatir adza malah memintanya menunjukkan wajah, padahal untuk saat ini dia merasa tidak siap karena wajahnya masih belum begitu sembuh. Dia hanya takut adza merasa ilfeel dengannya dan gagal menikah.

"Emm, jangan madu saya."

"Hah?" Azka menatapnya tak percaya.

adza menatap Azka sementara keluarga pria itu memperhatikan saja karena mereka memang mengizinkan Azka dan adza untuk bicara.

"Sampai kapanpun saya tidak mau dimadu," ujarnya membuat Azka yang masih tercengang akhirnya tersadar.

"Saya tidak bersama dengan Gus selama enam bulan, saya berjanji tidak akan berselingkuh atau mendekati laki-laki manapun. Jadi saya berharap, tidak ada istilah Gus merasa jauh dari istri sehingga tergoda dengan seorang gadis lalu menikahinya disini. Saya harap, kita bisa sama-sama konsisten dan berkomitmen."

Azka tersenyum pelan dan menatap Adza.

"Saya berjanji juga akan melakukan apa yang kamu inginkan. Sudah lama saya disini dan melihat semua gadis yang ada. Tetapi sama sekali saya tidak pernah tertarik untuk menikahi mereka, bahkan teman sekelas saya sendiri pun saya tidak mau menikahinya. Saya tetap mencari seorang istri yang berasal dari negara saya agar lebih mudah untuk segala adaptasi dan urusannya. Jadi, saya yakin tidak akan pernah melakukan seperti apa yang kamu takutkan," ujarnya seraya menatap wajah adza yang langsung tersenyum.

"Ada banyak saksi dari dua helah pihak disini, semoga Gus menepati janji."

Azka tersenyum dan mengangguk. "InsyaAllah."

Adza menghela napas pelan. "Lalu yang kedua, saya tidak mau Gus main tangan nanti kalau sudah berkumpul dengan saya. Dari saya kecil sampai sebesar ini, tidak pernah sama sekali orang tua saya memukul saya. Jadi saya tidak mau Gus menjadi pribadi yang tempramen, kalau saya ada salah tegur saja dan jangan sampai memukul. Bisa?" tanyanya membuat Ameena tersenyum dan menatap wajah ayahnya yang ada disana.

"Azka bukanlah anak yang suka memukul," ujar rini membuat Adza tersenyum pelan.

"Saya jelas tidak akan memukul, jika saya bisa melakukan hal yang lebih baik maka akan lebih baik juga saya melakukannya. Kenapa harus memukul sementara Rasul saja tidak pernah memukul istrinya?" tanyanya membuat Adza menunduk pelan.

"Mana tahu, saya juga tidak bisa membuat Gus menyukai saya terus. Makanya saya tidak mengatakan itu, apalagi kita tidak taaruf, tidak pacaran tapi langsung menikah jadi saya tidak bisa apa saja yang harus saya lakukan. Saya orangnya apa adanya, jadi saya hanya akan menjadi seorang yang apa adanya juga. Saya harap Gus tidak kaget melihat sikap asli saya," gumamnya membuat Azka tersenyum.

"InsyaAllah saya akan terima. Semuanya yang kurang dari kamu, tidak akan menjadi alasan saya untuk sembarangan berkata kasar. Saya berharap kamu benar-benar menghilangkan ketakutan itu. Saya tidak akan melakukan kekerasan dan saya juga tidak akan memadu kamu. Jadi jangan khawatir dan yakinlah kalau kita bisa saling mengenal setelah ini dan bisa menjalankan pernikahan dengan baik kedepannya."

Adza tersenyum dan menatap wajah anak buahnya yang diam saja. Mereka mulai melanjutkan percakapan yang lainnya tentang mahar, tentang persiapan dan juga segala hal yang dibutuhkan Sampai akhirnya mereka mengerjakan shalat Dzuhur berjamaah di masjid itu lalu setelahnya mereka mencari makan dan menyewa pakaian.

Besok pagi adza akan mengucap akad nikah hingga dia harus bersiap melakukannya. Kedepannya nanti dia akan menjadi seorang istri walaupun harus berpisah selama enam bulan sebelum benar-benar bersama lagi nantinya.

Setelah semua itu selesai, Adza memutuskan untuk pulang. Dia mengerjakan tugasnya sebagai seorang pemimpin perusahaan. Dia sudah harus mengerjakan beberapa pekerjaan dari para CEO yang harus dia tinjau, makanya dia tampak sangat sangatlah serius dikamarnya dan tak memiliki waktu untuk melakukan perjalanan atau mengitari masjid saat ini. Dia hanya ingin istirahat sebentar dan nanti malam juga harus istirahat karena besoknya mereka menikah.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya dan Rahman mengambil laporan dari tablet itu, Adza sudah sendirian di sofa hotel sebelum dia berjalan ke arah jendela dan menarik napas.

"Mama ... Papa ... Adza belum sempat pamit dan izin ke makam kalau Adza akan menikah besok. Tetapi di sini Adza akan selalu mendoakan Mama dan Papa, mengirimkan alfatihah dan tidak akan melupakan Mama dan Papa sama sekali."

Adza menghela napasnya dan menatap pemandangan yang ada di depannya. Dia tampak menatap kubah hijau itu dengan perasaannya yang sebenarnya sedih mengingat orang tuanya, hanya saja dia tidak tahu bagaimana harus merasakannya sementara dia juga harus bahagia sekarang.

Impiannya ingin memiliki keluarga baru sudah mulai terwujud, semoga saja dia tidak salah memilih.

1
barbie❤
udah buang aj ke laut
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: entar d makan hiu gimana kak si faiz?😩🤣
total 1 replies
vivinika ivanayanti
Sdh saat ya kirim ke RSJ kak 🤭🤭🤭✌️✌️
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hihi author siap laksanakan🙏🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
enggak usah ragu lg bgaimn ketampanan Gus Azka bayangin aj dia mirip pangeran Arab 🤭
Ainal Fitri
Azka nampak bhgia bgtu juga dengan adza... semoga lancar hingga hari ijab
Ainal Fitri
insyaallah mereka dan dia akn sampai dengan baik baik saja Gus Azka. berkat doa mu tentu nya...
Fittar
faiz sudah gila
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bukan gila lg kak, tpi udah gila maksimal😩🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
kekhawatiran Qt sama Abi. gak baik membuat adza dan Faiz tinggal d satu ruang lingkup bs berbhya buat adza.
sum mia
kira-kira azab apa ya yang cocok buat si sableng Faiz 🤔🤔
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: klo mnurt author azab2 yg sprti d film2 indosiar cocok deh untuk faiz🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
skakmat
emg enak Ken ceramah Abi mu sendiri.
dasar matre.
sum mia
duh Gustiiiii.... ada ya anak kyai , seorang Gus berpikiran picik dan keji , apalagi pada saudara kandungnya sendiri . benar-benar sudah stres parah dia , dasar laki-laki tua lapuk gak laku mau merebut istri adiknya .oh ... tidak semudah itu pulgoso....🤣🤣🤣 mau merebut Adza....langkahi dulu mayat Azka .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ainal Fitri
good job adza. orang seperti Faiz emg harus d d kasih faham klo kamu tidak mudah untuk d hasut. ap lg dia mnbicarakan perusahaan mu terlihat sx matre nya 🙄
Ainal Fitri
nah adza gak perlu repot repot buat nyari foto masa lalu ato pun masa depan nya Gus Azka Krn ia sudah berterus terang klo wajah nya sedang dlm renovasi alias pengobatan. jd cukup faham bukan dan kamu tidak perlu terprovokasi oleh Gus Faiz itu.
Ainal Fitri
wah calon kakak ipar yg kurang asem in mah.
adza jgn dengarkan omongan nya, bukan kah kamu sudah melakukan istikharah.. yakin lah dengan petunjuk dr Allah.
Ainal Fitri
jd tambah yakin kan klo Gus Azka tampan batin nya
liat lah bgaimn ia dengan sangat baik tutur kata nya. yg akn menunggu ukhti adza dsana.
dan sperti nya Gus Azka emg sudah menaruh hati sejak lama.
Ainal Fitri
Alhamdulillah pertama x disapa oleh Gus Azka dan sapaan nya sungguh menghangatkan dada ya ukhti adza 😘
gmn ukhty, ternyata Gus Azka romantis ya orang ya 🤭
Ainal Fitri
semua orang pada hakikat nya juga baik lho cuma kadang ad sifat ato krakter kepribadian yg sedikit berbeda ato tingkat level nya gak biasa. bs d bilang watak nya ato cara berpikir seseorang gak sama kan.
Ainal Fitri
knp intan tersedak Mulu sich. emg salah ya klo adza d kamar oleh ustadz Azka 🤔
Ainal Fitri
semoga dengan istikharah kamu menjadi lebih mantap hati mu untuk menerima pinangan dr kiyai .
irma hidayat
sekecil apapun baiknya cerita tidak ada rahasia antara suami istri adza
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bener bangett itu 💯
total 1 replies
sum mia
akhirnya aku udah sampai di sini...
sampai di bab terakhir on....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!