Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 RUMAH SAKIT
Tidak lama polisi dan ambulance datang untuk evakuasi. Mila ikut pergi menemani kerumah sakit dengan ambulance, sesampainya di rumah sakit sudah ada beberapa polisi juga ada disana.
" apa mbak tahu kejadian nya sepeti apa?" tanya salah satu polisi.
" tidak pak, karena sewaktu saya melewati jalan itu mobil nya sudah dalam keadaan yang seperti itu " jawab Mila.
" baiklah mbak, terima kasih " ucap sang polisi.
setelah dirasa Sudah memberikan informasi dan penjelesan akhirnya Mila pergi dari rumah sakit karena besok dirinya harus bekerja.
.
sepasang suami istri tengah terburu- buru menuju UGD, baru saja mereka mendapat berita bahwa putra nya mengalami kecelakaan.
" bagaimana keadaan anak kami dok ?" tanya papa damar.
" keadaan ketiga pasien saat ini stabil, semua luka juga sudah ditangani, sebentar lagi ketiga nya akan bisa di pindakan keruangan rawat, tuan" jawab dokter tersebut.
ketiga nya di rawat dalam 1 ruangan untuk memudahkan dalam mengawasi dan menjaga nya.
keesokkan hari nya satu per satu dari mereka mulai sadar. saat ini dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadap mereka.
" bagaimana keadaan mereka dok ?" tanya papa damar yang ditemani sang asisten yang lain juga ayah dari Rendi.
" keadaan nya stabil dan tidak yang perlu di khawatirkan " jawab dokter.
" baik dok, terima kasih." ucap papa damar.
" bagaimana perkembangan kasus ini ? tanya papa damar kepada asisten nya.
" belum perkembangan apa pun tuan, polisi mengatakan di jalan tersebut tidak cctv dan saksi mata yang menolong juga tidak melihat kejadian nya, tapi saya juga sudah mengirim kan beberapa anak buah kita untuk menyelidiki lebih dalam " jawab asisiten papa damar.
" baiklah, " jawab papa damar.
tak lama mama ayu datang beserta mama dari Rendi, sedang kan papa damar mengurus urusan kantor bersama asisiten nya.
" ma , apa tadi malam mama melihat wanita yang menolong Rafa?" tanya rafa.
" tidak Raf, sewaktu mama dan papa datang hanya ada polisi yang berjaga disini "
" ada apa Raf, kenapa kamu bertanya tentang wanita? lanjut mama ayu.
" seingat Rafa yang menolong kami itu seorang wanita ma, dia membantu Rafa keluar dari mobil, padahal mobil sudah mengeluarkan percikan api, tapi tetap berusaha menolong tanpa berpikir keselamatan nya sendiri" ucap Rafa.
" ya udah nanti kamu bisa bertanya kepada polisi mungkin saja wanita itu adalah salah satu saksi yang dimintai keterangan oleh polisi" jawab mama ayu.
" iya ma " ucap Rafa.
hari - hari telah berlalu Rafa dan yang lainnya juga keluar dari rumah sakit, selama itu pula Rafa selalu memikirkan wanita yang menolongnya malam itu. pihak polisi hanya mengatakan nama wanita itu Mila tetapi tidak diketahui dimana wanita itu tinggal.
saat orang suruhan Rafa untuk mengecek cctv juga wajah nya tidak terlihat karena wanita itu memakai hodie berwarna hitam dengan penutup kepala jadi tidak terlihat jelas .
bagi Rafa wanita itu memiliki nilai Dimata nya, dimana jika itu wanita lain mungkin saja mereka akan mendatangi Rafa dan mengatakan bahwa dialah yang menolong dirinya.
Tapi wanita ini sama sekali tidak pernah muncul dihadapan nya. pada saat anak Rendi mencari di sekitar pemukiman yang dekat dengan lokasi kejadian juga tidak ada wanita bernama Mila.
" cari terus wanita bernama Mila itu ren, " perintah Rafa.
" baik tuan " jawab Rendi.
Rafa masih bisa ingat bagaimana suara wanita pada malam itu.