NovelToon NovelToon
Transmigrasi Chantika

Transmigrasi Chantika

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / CEO / Beda Usia / Kebangkitan pecundang / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:194.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chryssa_Dike

Chantika Anastasya gadis berusia 17 tahun yang meninggal karena rem mobilnya blong yang menyebabkan ia menabrak truk yang ada di depannya.

Bukannya mencari pertolongan, ia malah tersenyum senang karena ia pikir setelah ini ia akan pergi ke surga dan melepaskan semua beban yang sudah ia pikul selama ini.

"Syurgaa.....I'm coming"

Tapi bukannya ke surga, chantika malah terjebak di tubuh gadis culun yang ternyata memiliki masalah hidup yang cukup berat dan rumit.

Lalu apakah Chantika kuat menjalani kehidupan barunya dengan semua masalah yang ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Sesampainya di rumah.......

"Chaca, apa-apaan kamu ini? Kenapa kamu membuat masalah disekolah" ucap Johnny dengan nada dingin nya. Baru juga sampai, udah kena marah saja Chaca ini.

"Kamu pikir, kamu kelihatan bagus dengan cara membuat onar disekolah? enggak Chaca. apa karena daddy sekarang lebih perhatian sama kamu, sekarang kamu jadi seenaknya aja ngelakuin apa yang kamu mau?" Marah Johnny.

Chaca yang mendengar itu pun diam saja, percuma saja ia menyangkal tapi orangtuanya tidak ada yang percaya pada ucapannya.

Melihat keterdiaman Chaca, Johnny pun semakin murka.

"JAWAB CHACA!" jerit Johnny.

Tetapi Chaca tetap diam saja tidak melakukan apapun, melihat itu Johnny pun langsung berjalan menuju kearah sang anak dan mulai mencengkram pipi sang anak dengan kuat.

"Ohhh....sekarang kamu udah nggak punya mulut ya" ucap Johnny tajam.

Setelah berbicara seperti itu Johnny pun langsung menggeret sang anak ke arah kamar mandi dan membantingnya ke lantai kamar mandi yang dingin, lalu mengguyurnya dengan air dingin.

"Sekarang renungkan semua kesalahanmu, dan untuk kedepannya, saya tidak akan memberi kamu uang sepeserpun untuk membiayai sekolah ataupun makanmu, jadi carilah uang untuk mu sendiri" ucap Johnny lalu meninggalkan Chaca dikamar mandi, dan tidak lupa Johnny juga mengunci pintu kamar mandi tersebut dari luar.

Chaca hanya bisa menangis didalam kamar mandi, ia meratapi nasibnya, semua ini bukan kesalahannya, tapi ia yang terus disalahkan. Belum sembuh lukanya akibat pukulan Mina sekarang ia malah dibanting oleh sang ayah, dengan posisi ia yang belum makan siang sama sekali.

'Tuhan kenapa hidupku terasa seberat ini' batin Chaca disisa kesadarannya.

***

Saat sedang tidur atau lebih tepatnya pingsannya. tiba-tiba tubuhnya terasa kedinginan dan menggigil sangat kuat.

Merasakan itu, Chaca pun langsung bangun dari berbaringnya dilantai kamar mandi dan tidak sengaja bertatapan dengan orang didepannya.

"Cepat bangun, bersihkan tubuhmu dan cepat bersihkan rumah ini, karena para maid sedang diliburkan hari ini" ucap orang didepannya.

"Sebentar mae, Chaca sedang tidak enak badan, badan Chaca sangat sakit mae" ucap Chaca dengan nada lemahnya, tidak lupa muka yang terlihat sangat pucat.

"Tidak perlu banyak alasan, sekarang cepat mandi dan bersihkan rumah ini" ucap Tannia sambil memaksa Chaca untuk segera bangun.

Chaca yang mendapat perlakuan itu pun merasa badannya sedikit limbung dan ingin terjatuh. Tapi ia berusaha untuk kuat, dan langsung menuju ke kamarnya.

Saat sampai di kamarnya ia pun kaget bukan kepalang, pasalnya ia tidak mendapati semua barang-barang miliknya, yang dapat ia lihat saat ini hanya lah ruangan yang bersih tanpa ada barang-barang lain, kecuali 2 kotak kardus besar di dalam kamar tersebut. Melihat itu, Czhaca pun langsung bertanya pada sang mae untuk mencari kejelasan kenapa kamarnya kosong.

"Mae, kenapa kamar chaca kosong? Kemana semua barang-barang Chaca?" tanya Chaca sambil memegang lengan sang mae.

Mendapati lengannya di pegang oleh orang di depannya, Tannia pun segera menepisnya dengan kasar.

"Semua barang-barang mu sudah dibuang dan sekarang kamarmu pindah di gudang belakang, segeralah pindah dan untuk bajumu, ambil saja kardus yang ada didalam ruangan itu" ucap Tannia sambil menunjuk kardus yang ada di dalam.

Mendengar itu, Chaca pun hanya bisa menangis dan mengangkat kardusnya dengan sisa-sisa kekuatannya yang ada. Dan menuju kearah gudang belakang yang nanti akan ia gunakan sebagai kamarnya.

'Sebegitu tidak percaya kah kalian terhadap anak kalian sendiri? Kalian bahkan tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disana' batin Chaca getir.

Lengkap sudah rasanya penderitaan yang Chaca rasakan saat ini. Di bully disekolah, tidak memiliki teman sama sekali, disiksa oleh murid lain, dan sekarang ia malah dikucilkan oleh kedua orang tuanya sendiri.

Setelah sampai gudang ia pun segera membersihkan tempat tersebut dari debu yang beterbangan dan setelah dirasa bersih ia pun langsung menggelar tikar untuk tidurnya malam ini dan malam-malam selanjutnya.

Dan saat sudah selesai ia pun langsung bergegas mandi dan mulai membersihkan rumahnya, ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membersihkan semua sudut rumah, ia juga belum makan dari kemarin siang jadi perutnya terasa sangat lapar dan kepalanya mulai terasa pening.

Melihat sang nona yang sudah ia anggap sebagai anak tengah kesusahan, hati Bi Ani serasa teriris.

Tapi apalah daya ia tidak bisa membantu sang nona muda, karena Johnny sudah memberikan perintah kepada seluruh maid bahwa sekarang Chaca bukan lagi nona mereka jadi mereka tidak boleh ada yang menolong ataupun berbicara dengan Chaca. Dan jika ada mereka akan dipecat dengan cara yang tidak terhormat

Setelah semua bersih Chaca pun memutuskan untuk untuk menuju meja makan dan berniat ingin sarapan. Tapi belum sampai ia duduk tiba-tiba suara sang daddy mengagetkannya.

"Sedang apa kau disana?" tanya Johnny dengan tegas. Mendengar itu Chaca pun menoleh ke arah sumber suara.

"Ohh...daddy, ini dad, Chaca mau makan" ucap Chaca sambil tersenyum tipis sambil mengangkat piringnya.

"Sudah kubilang, jangan pernah makan menggunakan uangku lagi, tapi mengapa sekarang kau melakukannya, hahh" tegas Johnny sambil sedikit berteriak.

Prakk.....

Tidak lupa Johnny juga merebut piring yang sempat dipegang oleh Chaca, lalu membantingnya ke lantai sampai pecah tak berbentuk.

"Tapi dad, Chaca lapar, Chaca juga belum makan dari kemarin siang" ucapnya.

"Apakah mukaku terlihat peduli padamu?" tanya Johnny. Mendengar itu Chaca pun menangis.

"Hikss....kenapa daddy sangat jahat kepadaku" ucap Chaca sambil sesenggukan.

"Apa kau bilang? Aku jahat padamu? Dengarkan ya, aku melakukan itu semua karena kesalahanmu sendiri, kenapa kau mempermalukan ku dengan cara membully anak kepala sekolah di sekolahmu itu, lalu sekarang kau bilang daddy jahat?" Ucap Johnny sambil mencengkram rahang Chaca kuat.

Chaca pun hanya menangis semakin kencang.

" ITU SEMUA BUKAN KESALAHANKU DAD, KENAPA KAU SELALU MENYALAHKANKU SEOLAH-OLAH AKU YANG PALING BERSALAH, AKU YANG DIBULLY DAD BUKAN AKU YANG MEMBULLY HIKSS.." bentak Chaca

Plakk~

Plakk~

Mendengar bentakan chaca barusan seketika Johnny semakin naik pitam dan langsung memberikan dua tamparan tepat di kedua sisi pipi mulus sang anak.

"PERGI, JANGAN PERNAH LAGI MEMUNCULKAN BATANG HIDUNGMU DI DEPANKU" teriak Johnny.

Setelah mengucapkan itu Johnny pun pergi dari hadapan sang anak, dan chaca sendiri langsung masuk kedalam kamarnya yang baru untuk bersiap-siap sebelum mencari pekerjaan. Untuknya makan dan membayar uang sekolahnya nanti.

Saat semua selesai bersiap chaca pun langsung keluar dari kamar barunya. Belum sampai ia melangkah lebih jauh, tiba-tiba sebuah suara yang tidak asing mengagetkannya.

"Non, Non Chaca mau kemana?" tanya Bi Ani saat melihat Chaca sudah rapi.

Melihat siapa yang bertanya, ia pun langsung tersenyum manis.

"Mau cari kerja bi, buat uang makan sama uang sekolah. Kalau begitu Chaca pamit dulu ya" ucap Chaca sambil menyalami sang bibi.

Bukannya menerima salamannya, Bi Ani malah mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Ini ada sedikit uang buat Non Chaca, siapa tau bisa buat non makan, malam ini" ucap Bi Ani sambil menatap sang nona muda sendu.

Mendapati itu, ia pun segera menggeleng.

"Nggak perlu bi, Chaca masih ada uang kok. Mending uang ini bibi simpen, siapa tau nanti bibi butuh" ucap Chaca sambil mengembalikan uang itu pada pemiliknya.

"Chaca berangkat ya bi! Bibi juga sekarang istirahat ya biar daddy nggak tau kalau bibi habis nemuin Chaca" ucap Chaca lalu pergi keluar rumah untuk menuju halte terdekat.

1
Land19
huhuuuu...
Land19
huhuh wajar sih bumil ngrasain yg namanya ngidam. tapi harusnya ngidamnya ga kaya gitu banget lah Thor .
Land19
paling enak punya temen yg kalo ngomong tuh nyablak . sefrekuensi LG beuh
Atmita Gajiwi
/Kiss//Rose//Good//Heart/
Land19
haduuuhh rakus amat sih...
Land19
Alhamdulillah lebih baik sadar diri yah ra, dari pada disadarin paksa yg ada nanti makin menjadi-jadi
Happy Family
ceritakan pun kau tak percaya
Happy Family
Taikkkkkkkkk
Land19
koala ga tuh
Land19
hadududududuuddduuuuh
Happy Family
bab² anak2 disisihkan... tidak dipercaya.. tidak disayang...selalu meleleh air mata aku... aku tau rasanya tidak dipercaya .. disindir..sedangkan tidak tahu salahnya dimana... selalu dlm keriuhan berasa sendiri...
Land19
nah loh bentar LG masuk keperangkapnya
Land19
gue suka gaya Lo cha
Land19
ngakak beuh🤣🤣🤣🤣🤣
Land19
tuh emak bapa nya ga curiga kalo anaknya ko ada perubahan fisik greget banget yah
Land19
Halah Podo wae geblege...
EMG di sekolah ga Ono cctv apa
Nur Viana
semoga saja mati itu chacah biar orgtuaya menyesal
Nur Viana
org tua ya tega bageya
Daniela Whu
lama amat matix kan transmigrasi cantika judul x tp yg di bahas chacha mulu.. keluarga x penuh kasih syang cuma kurang perhatian sj la dimana letak segala permasalahan x
Meyla
👍🏼👍🏼👍🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!