AKU BUKAN PELAKOR

Mendengar pertanyaan sang istri, membuat Aldo sangat gemas. Apa lagi dengan tingkah polos nya, ingin sekali Aldo menjahili tapi ia sangat tidak tega dengan itu.

Tersenyum. "iya ke rumah ibu,"ucap Aldo.

"huh lega,"ucap Nabila tampa sadar.

"apa nya yang lega, lagi pula kenapa kamu gak mau pulang ke rumah ku?"

"rumah ku kan rumah ku juga,"ucap Aldo.

"bukan nya gk mau tapi aku gak tega aja ninggalin ibu sendri,"alasan nya.

Dan akhir nya mereka pun masuk mobil.

sepanjang perjalanan Aldo trus mengajak sang istri bicara. Namun Nabila hanya menjawab dengan singkat saja, mungkin efek kecapean mungkin.

setelah Aldo bicara panjang lebar namun tak ada jawaban apa pun dari istri nya. Ia pun langsung beralih menatap ke arah samping dan ternyata Nabila sudah tertidur, yang membuat Aldo hanya geleng-geleng kepala.

Tersenyum. "di ajak ngobrol malah tidur,"ucap Aldo.

Tak butuh waktu lama sekira nya sekitar 20 menit perjalanan, akhir nya mereka sudah sampai di halaman rumah Nabila yang bisa di bilang sederhana.

Dengan sangat hati-hati Aldo menggendong tubuh istri nya lalu melangkah menuju pintu rumah dan mengucap salam terlebih dahulu.

"Assalammualaikum buk,"salam Aldo.

"waalaikumsalam eh kenapa dengan Nabila, kok di gendong gini?"ucap ibu kawatir.

"gak papa bu dia tadi ketiduran di mobil mungkin kelelahan saja,"ucap Aldo.

"oh ibu kira kenapa, ya sudah langsung bawa aja ke kamar nak,"ucap ibu Sari.

"iya bu,"ucap Aldo.

Sesampai nya di kamar Aldo sangat hati-hati meletakan tubuh istri nya, takut jika Nanti nya Nabila terbangun. Setelah itu ia segera membuka jas dan juga sepatu nya lalu ia pergi ke kamar mandi hendak membersih kan diri.

Tak lama kemudian setelah semua nya selesai ia ikut berbaring di samping sang istri. Dan memeluk tubuh mungil itu dan berbisik.?

"selamat malam sayang mimpi yang indah,"ucap Aldo.

 setelah itu ia mencium kening istri nya secara singkat. Dan ikut memejam kan mata nya juga, karena ia juga merasa sangat lelah.

Skip pagi hari.

Azan subuh sudah terdengar, membuat Nabila terbangun dari tidur nya. Dan hendak ingin melaksanakan tugas nya sebagai umat muslim, Namun saat ia membuka mata nya sontak ia kaget melihat Aldo yang sedang tertidur di samping nya Apa lagi Saat ini Aldo sedang memeluk diri nya.

"Astaga apa yang terjadi, kenapa di tidur di sini. kenapa dia gak pulang ke rumah nya?"

Berbagai pertanyaan yang ti kata kan Nabila, walau tidak ada yang menjawab nya. Karena ia bicara pada diri nya sendiri.

"tadi malam gak terjadi sesuatu kan?"omel nya lagi.

Membuat ia segera membuka selimut yang menutupi tubuh nya. Dan ia tersenyum jika pakaian nya masih utuh.

"syukur lah masih utuh,"ucap Nabila sambil tersenyum.

Karena mendengar istri nya yang terus mengomel. Apa lagi ranjang tidur yang terus bergoyang membuat Aldo terusik dari tidur nya.

"Ya ampun sayang, kamu kenapa si ini lagi pagi bangat tapi kamu udah heboh,"ucap Aldo yang berusaha membuka mata nya yang masih berat.

Menatap. "sayang-sayang pala lu peyang,"ucap nya kesal.

"hah,"kaget Aldo.

"ish bibir kamu tu ngomong sembarangan,"ucap Aldo.

"hehehe becanda, lagi pula kamu kenapa tidur di kamar ku si kanapa gak pulang aja semalam?"ucap Nabila.

"emang salah ya kalau aku tidur sama istri ku sendiri,"ucap Aldo pura-pura merajuk.

"ya-ya gak gak salah juga si,"bingung nya.

"gak salah kan, ya udah ngomel nya mending kita siap-siap sholat subuh,"ucap Aldo.

"hah so sholat bareng maksud nya?"tanya nya bingung.

"iya salah emang nya jika suami mau sholat bareng istri nya?"

"ya gak lah ih kenapa aku di sini kayak orang bodoh si ya udah lah cepat siap-siap sholat,"ucap Nabila dan langsung berlari menuju kamar mandi.

Melihat itu Aldo hanya tersenyum, karena bagi nya Nabila tak pernah berubah dengan tingkah lucu dan juga kepolosan nya.

"jadi makin sayang,"gumam Aldo.

dan mereka pun melakukan sholat bersama. Yang di mana Aldo lah yang menjadi imam nya. Dan itu membuat Nabila sangat nyaman, dengan semua ini. Karena ini lah impian Nabila Dari dulu hidup bersama dan melakukan kebaikan Bersama.

Singkat cerita.

Kini Aldo baru sampai di rumah nya sendiri.

sedang kan Monika yang melihat kedatangan suami nya, ia segera menghampiri Aldo tak lupa dengan senyuman yang di buat buat.

"mas kamu dari mana aja kenapa semalam gak pulang, apa kamu mau makan aku siapin dulu ya?"tanya Monika bertubi-tubi.

"bukan urusan mua,"ucap Aldo ketus.

"dan aku juga sudah makan jadi tak perlu repot-repot.

Mendengar jawaban sang suami membuat Monika agak sedikit kesal. Sampai ia tidak bisa menahan emosi nya.

"jelas ini urusan ku mas, karena kamu suami ku dan aku berhak tau apa saja yang sudah kamu lakukan di luar sana,"teriak Monika.

"Monika aku tidak punya waktu untuk meladeni mu. Aku pulang hanya ingin berganti pakaian setelah itu aku harus ke kantor kembali,"ucap Aldo.

Namun baru saja Aldo melangkah kan kaki nya, lagi-lagi Monika memancing amarah nya dan membuat langkah Aldo terhenti.

"apa semalam kamu bersama perempuan murahan itu ia,"teriak Monika.

Menatap tajam. "siapa yang kamu sebut perempuan murahan hah,"tekan Aldo.

"ya siapa lagi kalau pukan si pelakor itu,"ucap nya tak kalah tegas.

"dan aku juga tak salah bicara kok aku ngomong benar apa ada nya,"lanjut nya.

"cukup monika dia bukan wanita yang seperti kau kata kan dia wanti baik-baik,"ucap Aldo.

"kalau dia wanita baik mana mungkin dia mau menikah dengan seorang pria yang sudah memiliki istri Aldo,"ucap Monika.

"cukup saat ini aku tidak ingin berdebat dengan mu, dan fikir kan dulu sebelum bicara."

"satu lagi jika kamu masih ingin menjadi istri ku jaga sikap mu. Dan ingat aku menikahi mu bukan karena cinta tapi karena ke egoisan mu,"ucap Aldo.

Setelah mengatakan itu Aldo langsung pergi menuju kamar nya, karena ia hanya ingin mengganti pakai an kerja nya.

Setelah selelai dengan niat nya ia segera keluar dan menaiki mobil. Hendak menuju kantor nya, meninggal kan Monika yang masih berdiri di ruang tamu.

"aku bersumpah akan membuat hidup mu hancur."

"dan menangis darah tunggu saja tanggal main nya Nabila,"lanjut Monika.