NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06

Kakak sama Emily kok, apalagi ngurusin drama percintaan kalian yang super ribet itu. Aku akan diam, asalkan Kakak gak main secara bar bar kayak tadi. Kakak itu udah nyerang secara fisik, ditambah teman teman genk Kakak nyerang anak anak lain yang gak ada sangkut pautnya sama masalah kalian!"Alexa berbicara dengan tenang dan lembut berharap Veronika bisa mencerna ucapan nya dengan baik.

"Dan Kakak tau efeknya kalau Kakak bikin Emily cedera tadi? Sagara bakalan lebih membenci kakak!"

"Sagara benci gue pasti karena hasutan cewek Jalang itu!"

"Kakak pikir karena itu?"

"Terus menurut lo apa hah? Semenjak Sagara kenal sama cewek itu dia berubah, Dia menjauh dari gue! Dan gue gak suka itu!"

Alexa menatap Veronika dengan iba. Kisah cintanya sungguh tragis, dia adalah tunangan sah dari Sagara, tapi dia yang akan tersingkirkan.

Apa gak ada cowok lain?

"Segitunya Kakak maksain cinta Kakak sama cowok yang hatinya udah buat cewek lain!?"

Veronika terdiam. Cowok lain? Tentu banyak yang mendekati nya, dia cantik dan

berasal dari keluarga terpandang.

Tapi hatinya terlanjur jatuh pada Sagara. Sahabat kecilnya, yang kini sudah menjadi tunangannya.

Ketika kedua orang tuanya dan orang tua Sagara menjodohkan mereka, Veronika sangat bahagia. Dia merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia.

Tapi nyatanya kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.

Dimulai 1 tahun lalu, saat gadis beasiswa itu sekolah di JIHS, Sagara berubah.

Dia tertarik lalu jatuh cinta pada gadis itu,

seolah melupakan status nya sebagai tunangan Veronika.

"Kita ini udah bersahabat dari kecil. Dan akan lebih nyaman jika kita tetap seperti

itu, mengikat aku dengan sebuah pertunangan hanya akan membuat kita berdua terluka Vero, aku mencintai cewek lain, bukan kamu. Jadi aku mohon, bujuk orang tua kamu untuk membatalkan pertunangan ini. Biarkan aku bahagia dengan Emily dan kamu pun bahagia dengan siapapun pilihanmu!"Ucap Sagara.

Veronika menggeleng lemah, "Kamu tau kalau pilihanku adalah kamu Sagara! Gak pernah ada yang lain, hanya kamu yang aku suka! Satu satunya dari dulu hingga nanti!"

"Itu hanya akan bikin persahabatan kita rusak Vero, cukup. Tolong berhenti untuk suka sama aku, karena sampai kapan pun aku hanya akan tetap menganggap kamu sebatas sahabat kecil!"

"Sedikit aja Saga, sedikit aja tolong buka hati kamu untuk aku! Kasih aku kesempatan buat buktikan sama kamu kalau hubungan kita ini bisa jalan dan berkembang. Please... Jangan dulu kasih hati kamu buat orang lain, kasih aku waktu dulu..."

"Sorry Vero, hati aku udah jatuh pada cewek lain. Dan aku gak bisa lagi untuk melanjutkan ini sama kamu!"

Mata Veronika terpejam. Ingatan penolakan Sagara kembali muncul di kepalanya. Kembali menimbulkan rasa

sakit di hatinya.

Alexa hanya diam menatap Veronika. Gadis ini walau menyebalkan tapi dia berhak bahagia, jika Sagara ditakdirkan

untuk bersama Emily maka sebaiknya Veronika move on dan mencari pengganti cowok itu.

Seseorang yang benar benar mencintainya.

"Gak gampang bagi gue lepasin Sagara! Dia itu cinta pertama gue, dan perasaan gue terlanjur dalam untuk dia. Menurut lo apa bisa gue ngerelain dia gitu aja ke cewek yang gak akan bisa mengimbangi dia sampai kapan pun huh?"

"Jelas sulit, dan menyakitkan. Tapi Kakak itu berhak bahagia. Aku gak kenal kakak aslinya kayak gimana, tapi aku bisa rasain kalau perasaan kakak sama Sagara itu tulus. Sama kayak perasaan Sagara ke Emily!"Balas Alexa dengan tatapan sendu.

"Kakak gak harus merendahkan diri untuk

bersaing dengan Emily, jelas seperti yang kakak bilang kalau cewek itu sampai kapan pun gak bakalan bisa mengimbangi

Sagara, tapi bukankah cinta itu tentang saling melengkapi? Mungkin aja mereka

menerapkan itu di hidup mereka! Jangan menurunkan level kakak ke tingkat yang

lebih rendah hanya untuk bersaing dengan Emily!"

Veronika terdiam seolah mencerna segala perkataan Alexa. Dia benar, untuk apa dirinya merendahkan diri bersaing dengan gadis itu?

Selera Sagara memang payah!

"Denger omongan aku baik baik! Kakak cantik, pintar, berprestasi, latar keluarga

kakak itu bagus, kakak bisa dapetin cowok yang jauh dari hanya sekedar Sagara. Buka

mata kakak, banyak cogan cogan berkualitas tinggi di luar sana. Buka hati kakak, pilih salah satu yang paling terbaik dari yang terbaik. Kakak layak buat dapetin itu!"Lanjut Alexa sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Veronika yang terdiam mencerna setiap kata dari mulut adik kelasnya itu.

Huh, Vero enggan mengakuinya hal ini. Tapi Alexa benar, semua yang diucapkannya benar.

Vero berhak bahagia, tapi dirinya masih tetap berharap bahwa cowok itu adalah Sagara.

Dirinya mau Sagara bukan yang lain!

***

Alexa perlahan membuka mata ketika merasakan sebuah tangan menyentuh lembut pipinya.

Betapa terkejut nya dia ketika melihat sosok Arsenio di dalam kamarnya, terlebih dia lah yang mengelus pipinya hingga membuatnya terbangun dari tidur nyenyak.

"Kakak? Kenapa kakak ada di kamar aku?"

Arsenio menatap Alexa dengan tatapan tajam nya,

"Kenapa tidur masih menggunakan seragam sekolah hmm? Apakah selelah itu tubuh kamu hingga begitu pulang langsung terkapar begini?"

"Aku agak kecapean aja kak, jadi gak sengaja ketiduran. Baru jam 6 juga kan ini, aku cuma tidur sebentar"Jawabnya lirih.

"Setelah bersih - bersih segera turun ke bawah, kita makan malam bersama!"Ucap

Arsenio dengan suara bass nya yang khas.

Alexa hanya mengangguk sebagai jawaban.

Jujur dia masih kaget dengan perlakuan Arsenio padanya. Apakah memang seperti ini karakter aslinya?

Tidak seperti malam sebelumnya, makan malam kali ini hanya ada Alexa dan Arsenio saja. Kedua orang tua mereka pergi ke sebuah acara pesta

bisnis.

Tak ada percakapan apapun di antara keduanya.

Suasananya sungguh hening.

Hingga sebuah suara yang tidak diharapkan muncul.

"Selamat malam Kak Sagara... Alexa...!!!"

Emily menghampiri meja makan dan duduk dengan santai di salah satu kursi seolah olah ini adalah rumahnya sendiri.

Arsenio hanya menoleh sebentar sebelum kembali melanjutkan makan malam nya

dalam diam. Sementara Alexa tampak jengah dengan kehadiran sahabatnya itu yang selalu seenaknya.

"Ada urusan apa kamu kesini?"

Gerakan tangan Emily yang sedang menyendokan lauk pauk ke dalam piring terhenti sejenak ketika mendengar nada bicara Alexa yang jauh dari kata "Aku mau nginep di sini Alexa, aku sadar kalau akhir akhir ini aku terlalu sibuk sama

urusan sekolah hingga membuat kamu merasa sedikit terabaikan. Sikap dingin kamu ini karena kamu marah sama aku kan? Makannya malam ini aku mau full nemenin Alexa!"Ucapnya dengan senyum

tercetak di wajah cantiknya.

Tampaknya segala tindakan dan ucapan kasar Alexa pada Emily tidak membuat gadis itu merasa jera, semakin dijauhi mana Emily semakin menempel seperti lintah.

Situasi ini cukup membuat Alexa sakit kepala. Dia hanya ingin hidup tenang okey, jika terus berdekatan dengan Emily dia khawatir alur ceritanya akan tetap sama. Dia akan mati.

"Terimakasih sudah menemani Alexa!"Ucap Arsenio.

Emily menganggukan kepalanya beberapa kali dengan semangat. Sangat jarang dia mendengar Arsenio mau bicara dengannya,

"Tentu saja kakak. Aku kan sahabat baiknya Alexa!"

Okey, nafsu makan Alexa mendadak hilang. Dia hanya mengaduk- ngaduk nasi di dalam piringnya.

Sementara otaknya terus memikirkan apa

lagi yang harus dilakukannya untuk menghindari kematian?

Dia sudah mencoba menjauhi Emily, dan gagal. Dia juga sudah bicara dengan Veronika agar gadis itu mengalah agar tidak konflik berdarah, namun nampaknya juga gagal.

Karena sebelum makan malam dia mendapat pesan dari gadis itu.

Veronica : Gue gak akan lepasin Sagara. Jadi mending lo kasih tau sahabat sialan lo itu untuk sadar diri dan menjauh dari tunangan gue!

Apakah Alexa harus membuat Emily menyerah? Bagaimana jika dia dekatkan

saja pada male lead, Axelio?

Apakah alurnya akan berubah? dan jawabannya hanya athour yang tahu!!

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!